Anda di halaman 1dari 8

RESEARCH BASED LEARNING SISTEM PENGEREMAN BERBASIS MAGNETIK

Diajukan Sebagai Tugas Pelengkap Mata Kuliah Fisika Dasar Semester II 2011/2012

Oleh Haykal Yuqdha/16711267 Guntur Adisurya Ismail/16711307 Muhammad Afif/16711327 Muhammad Ichsan Abdillah/16711387

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2012

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.. DAFTAR ISI.. TUJUAN. DASAR TEORI RANCANGAN ALAT ANALISA DATA... KESIMPULAN DAN SARAN.. DAFTAR PUSTAKA.

1 2 3 4 6 7 10

TUJUAN

Tugas RBL pada semester ini adalah merancang suatu sistem pengereman berbasis magnetik. Sistem ini digunakan untuk mengurangi kecepatan sebuah silinder magnetik yang bergerak pada permukaan bidang miring yang licin. Dengan adanya tugas ini, diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat mempelajari fenomena pengereman yang terjadi dan melakukan analisa sederhana berdasarkan sistem yang dirancang. Selain itu, sistem ini juga dibuat sebagai pelengkap mata kuliah Fisika Dasar semester II.

DASAR TEORI RANCANGAN ALAT


Setiap bahan yang ada di bumi ini mempunyai sifat kemagnetan, yakni reaksi yang mereka lakukan saat ditaruh di suatu medan magnetik. Sifat kemagnetan ini tergantung pada sebuah faktor, yakni dari jumlah pasangan elektron bebas pada kulit terluar unsur utama pembentuk benda itu, atau biasa disebut elektron spin. Elektron spin itu yang memberikan reaksi pada medan magnet yang diberikan oleh lingkungannya. Reaksi dari elektron itu memberikan vektor yang berlawanan dengan medan magnet lingkungan sehingga

menimbulkan perubahan fluks dan menimbulkan arus dan gaya lorentz dari bahan tersebut. Pada dasarnya, elektron spin itu terdiri dari satu pasangan tiap space dalam bilangan kuantum azimuthnya. Elektron spin itu saling menghilangkan pengaruh magnetis dari pasangannya. Berdasarkan dari sifat kemagnetannya, benda dapat dibagi menjadi 3 jenis: 1. Diamagnetik Pada bahan diamagnetik, resultan medan magnet dari atom-atomnya atau molekulnya sama dengan nol. Hal ini karena pada bahan tersebut tidak ada elektron spin yang tidak berpasangan, sehingga menyebabkan tidak adanya perubahan fluks pada bahan tersebut sehingga bahan tidak bereaksi terhadap medan magnet lingkungan. Sebenarnya, hampir semua bahan pasti memiliki sifat diamagnetik. Hal ini karena elektron pada kulit terdalam pasti sudah berpasangan sebelum membentuk kulit elektron baru. Namun, pada bahan yang mempunyai elektron yang bebas/tidak berpasangan pada kulit terluarnya, reaksi elektronnya cukup kuat untuk

mempengaruhi bahan tersebut untuk menghasilkan perubahan fluks. Contoh bahan yang bersifat diamagnetik adalah emas, bismuth, perak, tembaga, seng, air, kayu, berbagai macam plastik, dan senyawa organik seperti minyak bumi. 2. Paramagnetik Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnetisnya tidak nol, tapi juga tidak sangat besar. Hal ini terjadi karena ada beberapa elektron spin yang tidak berpasangan. Hal ini mengakibatkan adanya reaksi yang dilakukan elektron tersebut untuk melawan medan magnetis lingkungan sehingga menimbulkan perubahan fluks dan pada akhirnya menimbulkan gaya lorentz. Contoh bahan paramagnetis adalah

alumunium, wolfram, platina, dan magnesium. 3. Ferromagnetik Bahan ferromagnetik adalah bahan yang resultan medan magnetisnya sangat besar. Resultan medan magnetis yang sangat besar itu terjadi karena ada banyak elektron spin yang tidak berpasangan. Contohnya besi yang mempunyai 4 elektron spin yang tidak berpasangan. Contoh lainnya adalah nikel, kobalt, dan silikon. Alat dan Bahan :

Lintasan yang terbuat dari Aluminium dengan ukuran panjang 40 cm Silinder magnetic dengan diameter cm dan tebal cm

ANALISIS DATA

Jarak berhentinya mobil dari lintasan dipengaruhi oleh gaya pegas, massa mobil, dan gaya gesek. Gaya pegas dipengaruhi oleh konstanta pegas dan perubahan panjang pegas akibat gaya yang diberikan. Gaya gesek dipengaruhi oleh massa mobil, kekasaran roda mobil, dan kekasaran landasan. Semakin besar massa mobil, gaya pegas yang diperlukan untuk melontarkan mobil semakin besar. Massa mobil juga mempengaruhi usaha yang dilakukan gaya gesek sehingga dengan gaya pegas yang sama, mobil yang massanya lebih besar akan menempuh jarak yang lebih kecil pada landasan kasar. Koefisien gesek diperoleh dari percobaan dengan mencari rata-rata dari setiap percobaan. Nilai koefisien gesek yang diperoleh adalah 0,314. Dari percobaan didapatkan nilai konstanta pegas sebesar 353,23 N/m. Nilai tersebut didapat dengan meregresikan nilai konstanta pegas yang didapat dari berbagai percobaan. Konstanta pegas yang dihasilkan tiap percobaan berbeda-beda karena ketidakakuratan kesalahan titik nol. pengukuran, kesalahan membaca skala,

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Agar silinder magnet dapat diperlambat dengan prinsip kemagnetan, digunakan hukum eddy current yang dipadukan dengan hukum Lenz dengan menghasilkan gaya magnet.

Saran Sebaiknya pemberian tugas RBL diberitahukan sejak awal semester sehingga persiapannya lebih matang dan hasilnya lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Halliday. 2011. Principles of Physics, 9th edition. John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai