Anda di halaman 1dari 7

CONTROLLED SOURCE AUDIO-FREQUENCY

MAGNETOTELLURICS METHOD
Oleh: Yunita Cahyani Rahadiani 12012078

CSAMT METHODS
Controlled source audio-frequency magnetotellurics atau yang disebut CSAMT adalah survey
geofisika mengenai ground yang low-impact, non-intrusive dan sangat sering digunakan untuk
eksplorasi mineral, geothermal dan air tanah. Singkatnya CSAMTadalah teknik sounding
resistivity yang sering digunakan untuk eksplorasi mineral, geothermal, dan air tanah, juga
beberapa di eksplorasi hidrokarbon.

CSAMT menggunakan sumber medan elektromagnetik (EM) buatan pada interval


frekuensi audio (0.1 Hz - 10 kHz) untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N). Sumber
medan EM buatan tersebut berupa arus listrik yang cukup kuat (~10 Ampere) yang diinjeksikan
ke dalam bumi dalam bentuk dipol. Jarak transmitter dengan receiver yang berhingga
menyebabkan asumsi gelombang bidang tidak berlaku sehingga pemodelan dan interpretasi data
CSAMT relatif lebih sulit daripada data MT (Zonge & Hughes, 1988; Zonge,1992).
Prinsip dasarnya adalah medan elektromagnetik primer dipancarkan ke seluruh arah oleh
dipol listrik yang digroundkan. Lalu medan elektromagnetik akan menginduksi arus pada litologi
yang konduktif. Harus ini disebut arus telluric atau arus eddy. Adanya arus ini akan

menyebabkan timbulnya medan elektromagnetik sekunder yang nantinya akan dipancarkan lagi
ke permukaan bumi. Inilah yang dicatat oleh receriver. Nilai yang berbeda menunjukkan
perbedaan harga konduktivitas tiap lapisan.

Untuk aplikasi ke mineral, hidrologi, tambang dan perminyakan, data CSAMT dapat
memberikan informasi yang penting mengenai struktur geologi, litologi, trend muka air, salinitas
fluida pada pori, dan konsentrasi kontaminan. Walaupun informasi resistivitas juga bisa
didapatkan dari survet IP (induced polarization), metode CSAMT dan IP memiliki kelebihan
masing-masing. CSAMT menyediakan resolusi yang lebih baik dan informasi yang lebih
mendalam dengan efisiensi waktu pada pengerjaan di lapangan. Data polarisasi dari survey IP,
walaupun begitu, bica menambahkan informasi untuk menginterpretasi dan mencari target area
yang lebih presisi. Maka CSAMT sering digunakan untuk reconnaissance pada area geografis
yang lebih besar untuk menentukan kedalaman bedrock dan memetakan dimana saja
keterdapatan sesar dan anomali resistif untuk investigasi survey IP yang lebih jauh.
Metode ini dilakukan dengan cara mentransimiskan controlled-signal pada range
frekuensi tertentu kepada ground dari transmitter site pada 1 lokasi dan menghitung electric dan
magnetic fields yang diterima pada receiver site pada area penelitian. Rasio dari horizontal
electric field (Ex) dan orthogonal magnetic field (Hy) digunakan untuk menghitung struktur
resistivity pada bumi ini.
Asumsi bahwa bumi bersifat homogen isotropis, sifat fisik medium tidak bervariasi
terhadap waktu dan tidak ada suatu sumber muatan dalam medium yang ditinjau, diperoleh
persamaan Maxwell:

E = H (1)
H =E + E (2)
E = 0 (3)
H = 0
Apabila variasi terhadap waktu dinyatakan sebagai
fungsi sinusoidal, maka akan diperoleh:
E(r,t) = ReE~(r, )eit
H(r,t) = ReH~ (r,)eit
Skin
gelombang

depth adalah
elektromagnetik

jarak

pelemahan

dalam

medium

homogeny sehingga menjadi 1/e (~37%) dari


amplitudo di permukaan. Dengan menggunakan
pendekatan quasi-static dan mengasumsikan nilai
permeabilitas = 0 = 1,256 x 10-6 H/m, dan
memasukkan frekuensi ( = 2f), maka:
= 503
dengan = skin depth (m), = resistivitas
medium

homogen

gelombang

(m),

elektromagnetik

dan f =
(Hz).

frekuensi
Untuk

mendapatkan resistivitas yang sebenarnya dimana


bumi mempunyai resistivitas yang heterogen
diperoleh dengan cara membuat model dan diturunkan hubungan antara resistivitas semu dan
resistivitas sebenarnya (metode inversi).
Pengolahan data secara garis besar adalah berupa flow chart di bawah ini:

Mengapa digunakan CSAMT?

Materi geologi pada umumnya bersifat konduktor listrik lemah dan memiliki resistivitas
tinggi. Namun, cairan hidrotermal dalam pori-pori dan patahan bumi meningkatkan
konduktivitas dari bahan bawah permukaan. Perubahan konduktivitas ini digunakan untuk
memetakan geologi bawah permukaan dan memperkirakan kandungan bahan bawah permukaan.
CSAMT adalah salah satu metode investigasi geofisika untuk mendapatkan informasi mengenai
resistivitas subsurface. Nilai resistivity dihitung dari CSAMT data yang dihubungkan dengan
data geologi. Factor primer yang mempengaruhi nilai resistivitas adalah porositas, jenis fluida
pada pori, dan adanya asosiasi mineral tertentu.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lithologi batuan yang
berhubungan dengan struktur perlapisan batuan bawah permukaan berdasarkan kontras
resistivitas medium dan menginterpretasi sebaran resistivitasnya.

Respon yang diamati/yang muncul?


RESOLUSI LATERAL DAN VERTIKAL
Resolusi lateral ditentukan dari station spacing sekitar 10-200m. kekuatan sinyal yang diterima
sesuai dengan ukuran station spacing. Limiting factor untuk kedalaman eksplorasi biasanya
adalah kekuatan sinyalnya. Kedalaman investigasi bergantuk pada transmitted frequency dan
resistivitas subsurface. Umumnya, semakin rendah frekuensi dan
semakin tinggi resistivitas, maka kedalaman investigasi akan
semakin dalam. Resolusi vertical bisa ke kerak bumi sampai 1000
meter.
INVERSION MODELS
Smooth-model

inversion

programs

digunakan

untuk

mengonversikan hasil survey menjadi profil resistivitas vs


kedalaman. Smooth-model inversion menginversi data terukur
(lokasi, ukuran, kedalaman dari daerah perubahan resistivitas) dan
memodelkan profil yang menunjukkan perubahan berupa gradasi halus.
Keuntungan dan keterbatasan dari metode CSAMT?

Pengaturan Control Source Audio Magnetotellurics (CSAMT) memiliki kelebihan yaitu


resolusi suara elektromagnetik yang sangat

tinggi yang menggunakan dipole atau loop

horizontal sebagai sumber tiruan. CSAMT menggunakan sumber dari alam yang sama dengan
magnetotellurics (MT) dan audio-frekuensi magnetotellurics (AMT). Namun spectral yang sama.
Pada CSAMT, sumber memberikan sinyal yang lebih stabil dan menghasilkan higher-precision
serta pengukurannya lebih cepat dilakukan dibanding dengan yang lain dan dapat memperoleh
sumber alam pada spectral yang sama.
Tidak bisa berdiri sendiri dalam menentukan litologi atau lokasi reservoir geothermal.
Metode ini membutuhkan data dari metode survey yang lainnya untuk mendapatkan hasil
interpretasi yang lebih akurat. Metode ini adalah perluasan dari metode MT (magneto-telluric)
yang digunakan untuk skala sempit dan dangkal, tidak seperti metode MT yang bisa mencapai
mantel (skala luas dan dalam).
CSAMT adalah teknik sounding dengan resolusi electromagnetic tinggi yang
menggunakan fixed-ground-dipole atau horizontal-loop sebagai sumber sinyal buatan. Mirip
sama natural source MT dan audio-frequency MT (AMT), yang bedanya ada di penggunaan
sumber sinyal buatan (artificial signal source). CSAMT memiliki sumber yang sinyalnya lebih
stabil, yang nantinya akan menghasilkan pengukuran yang lebih cepat dan lebih akurat. Namun
sayangnya controlled source bisa mengacaukan interpretasi karena adanya tambahan source
effects dan berbagai macam gangguan di lapangan.
Cara penentuan lokasi daerah geothermal dari data tersebut adalah dari processing dan modeling
dalam bentuk cross sections, 3d diagram, dll. Saat stasium-stasiun dikumpulkan, nantinya akan
menujukkan elevasi atau kedalaman sesuai dengan koordinatnya. Maka dari model inilah kita
bisa menentukan area mana
yang merupakan area anomali
dan bisa dilakukan tahap
eksplorasi selanjutnya.

REFERENSI

Arianto. Eksplorasi dalam Bidang Geofisika Menggunakan Controlled Source Audio-frequency


Magnetotelluric (CSAMT). Jurusan Teknik Geofisika, Universitas Lampung
Telford, W.M. 1976. Applied Geophysics. Cambridge University Press, London.
Zonge dan Hughes. Controlled source audio-frequency magnetotellurics. Electromagnetic
Methods in Applied Geophysics, Vol.2, edited by Nabighian pp.713-809. Society of
Exploration Geophysicists, 1991.
www.scribd.com
www.zonge.com/geophysical-methods

Anda mungkin juga menyukai