Dari Knil (2002), ketiga poin ini dikumpulkan menjadi dalam suatu skema segitiga The Triangle
of Geomechanics yang menyatakan bahwa ground engineering adalah dasar dari prilaku
mekanik dari material geologi, yang harus berkorporasi dengan solid mechanics, fluid
mechanics, dan mechanics of discontinua.
Selain skema yang disebutkan tadi ada juga The Triangle of Engineering Geology
yang menyatakan bahwa ground engineering membutuhkan spesifik projek yang
mengambarkan kondisi ground subsurface. Engineering geology membutuhkan informasi
karakteristik lapangan, material geologinya, dan proses geologi di tempat tersebut. Ada juga
The Triangle of Ground Engineering yang menyatakan bahwa fokus dalam memprediksi
prilaku ground dan ground modelling adalah kunci dari efektifitas dan keamanan konstruksi.
Secara esensial, ground engineering adalah serial proses yang mengarah pada struktur
ground engineering. Pada kumpulan skema yang telah dijelaskan di atas ini menunjukkan
integrasi dari semua aspek yang relevan. Ground engineering yang efektif membutuhkan
feedback dari banyak disiplin ilmu dan interaksi dengan aspek yang berkaitan. Pada skema ini
adalah pada bagian oval di tengahnya, yang saling berinteraksi dengan ketiga skema
sebelumnya, juga berkaitan dengan keseluruhan skema yang terintegrasi ini.
Dibandingkan dengan yang lain, bagian yang oval ini juga termasuk aktualisasi dari
model geologi, spesifikasi dari hukum konstitusi yang cocok untuk soil dan batuan pada model,
penutunan dari properti mekanik pada uji lapangan/uji lab, dan interpretasi dari karakteristik dan
nilai model. Sudah jelas bahwa bentuk oval yang ditengah ini menjelaskan pentingnya
kooperasi antara engineering geologist dan geotechnical engineers.
Seperti yang telah ditunjukkan oleh skema ini dan sudah diuraikan di seluruh JWEG
Report, engineering geology sudah dilihat sebagai disiplin ilmu ilmiah intrinsic kepada ground
engineering. Walaupun berdasarkan pada bidang yang non-engineering, engineering geology
sudah diposisikan pada hirarki yang sama dengan soil mechanics dan rock mechanics, serta
berinteraksi dengan mereka dalam banyak aspek.
Sekarang tidak ada lagi yang beranggapan bahwa engineering geology hanya sebatas
membantu para engineers. Jelasnya, dalam konteks ground engineering yang lebih luas,
Semua aspek harus tetap seimbang dan tak boleh ada spek yang bersangkutan yang
dihilangkan (Knill, 2002).