Anda di halaman 1dari 52

APLIKASI GEOSINTETIK

SEBAGAI LAPIS
PERKUATAN SUBGRADE
PADA KONSTRUKSI JALAN
TENTANG KAMI

- PT Tetrasa Geosinindo adalah salah satu


pionir di bidang geosintetik, berdiri
sejak tahun 1992
- Distributor dari produk-produk
geosintetik yang berkualitas,
diantaranya TenCate dan Solmax
- Menyediakan berbagai produk yang
lengkap, didukung dengan solusi desain
yang lengkap dan layanan instalasi yang
kompetitif
FUNGSI SUBGRADE
Beban konstruksi dan lalu lintas memerlukan platform untuk :
Mendistribusikan beban untuk mengurangi beban pada tanah dasar
(mencegah kegagalan daya dukung tanah dasar dan/atau rut pada
permukaan)
Perkerasan yang tahan dalam segala kondisi
Kenyamanan berkendara
Intensitas beban pada tanah dasar tergantung dari kualitas material (sudut
penyebaran beban) dan ketebalan lapisan timbunan
PERMASALAHAN
SOLUSI GEOSINTETIK

Aplikasi geosintetik sebagai lapis perkuatan subgrade


APLIKASI GEOSINTETIK
Material geosintetik yang dapat digunakan sebagai lapis perkuatan subgrade
harus mempunyai kriteria :

1. Separasi untuk mencegah kontaminasi material


2. Permeabilitas tinggi untuk disipasi air pori ekses
3. Mobilisasi kuat tarik pada elongasi rendah (biasanya pada 2%) untuk
fungsi perkuatan
4. Interaksi yang baik antar material untuk fungsi lateral restraint yang
efektif
APLIKASI GEOSINTETIK
Separasi

Pencampuran lapis base dan tanah


dasar akan mengurangi kekuatan
dan kekakuan dari lapis base,
menyebabkan rutting tambahan.
Christopher and Holtz (1989)
menyebutkan bahwa tanpa
geosintetik, tebal lapis base
tambahan diperlukan untuk
mengganti kehilangan agregat ke
dalam tanah dasar.
APLIKASI GEOSINTETIK
Permeabilitas tinggi untuk disipasi
air pori ekses

Ketika material geosintetik


digunakan sebagai separator, sangat
penting untuk memastikan bahwa
permeabilitas cukup tinggi untuk
mendisipasi tekanan air pori ekses
pada tanah dasar saat terkena beban
kendaraan yang lewat.
Tekanan air pori ekses
memperlemah tanah dasar dan
mempercepat terjadinya rutting.
APLIKASI GEOSINTETIK
Aggregate confinement untuk
fungsi perkuatan

Lateral spreading dari agregat saat


beban lewat menyebabkan gaya
geser pada interface lapis base dan
tanah dasar, dapat mengurangi daya
dukung tanah dasar.
Penempatan material geosintetik
yang mempunyai modulus tinggi dan
koefisien interaksi tinggi di antara
lapis base dan tanah dasar dapat
berfungsi sebagai media aggregate
confinement untuk mengurangi gaya
geser tersebut.
APLIKASI GEOSINTETIK
Membrane effect untuk fungsi
perkuatan

Seiring waktu, rutting transversal


terbentuk akibat deformasi plastis
yang terakumulasi di tanah dasar.
Penempatan material geosintetik
yang mempunyai modulus tinggi dan
koefisien interaksi tinggi di antara
lapis base dan tanah dasar dapat
mengurangi beban pada tanah dasar
melalui efek tensioned-membrane.
MATERIAL
Mirafi HPa
Produk multifungsi terbuat dari serat
polypropylene berkekuatan tinggi, dibentuk
menjadi struktur teranyam, untuk
menyediakan berbagai fungsi pada konstruksi
jalan dan platform di atas tanah lunak

KARAKTERISTIK :
- Mobilisasi kuat tarik pada elongasi rendah 2%
- Permeabilitas tinggi untuk disipasi air pori ekses secara cepat
- Separator untuk mencegah pencampuran tanah dasar dengan lapis agregat
- Koefisien interaksi tinggi, menyediakan confinement terhadap lateral spreading
MATERIAL
MATERIAL
MATERIAL
Modulus
Koefisien
Fungsi Permeabilit tarik tinggi Dapat
Produk Interaksi
Separasi as Tinggi pada Dijahit
Tinggi
elongasi 2%

Mirafi HPa Ya Ya Ya Ya Ya

Geotekstil non woven Ya Ya Tidak Tidak Ya

Geotekstil woven slit film Ya Tidak Tidak Tidak Ya

Geogrid Tidak Ya Ya Ya Tidak


MATERIAL

Tanpa material Dengan geotekstil Dengan geogrid Dengan Mirafi HPa


geosintetik separator
APLIKASI
(1) Jalan tanpa perkerasan (2) Jalan dengan perkerasan

(3) Platforms dengan beban tinggi (4) Jalan kereta api


KEUNTUNGAN MATERIAL GEOSINTETIK
1) Memperpanjang umur rencana
akibat kenaikan jumlah load
cycles, tergambar dalam nilai
Traffic Benefit Ratio (TBR)
W18 (Reinforced) = TBR x W18 (Unreinforced)
KEUNTUNGAN MATERIAL GEOSINTETIK
2) Reduksi ketebalan lapisan base,
tergambar dalam nilai Base course
Reduction (BCR)
BCR = TR
TU
dimana :
TR= Ketebalan lapisan dengan adanya
penambahan material geosintetik
TU = Ketebalan lapisan dengan material
yang sama tanpa geosintetik
KRITERIA DESAIN
Konstruksi jalan didesain berdasarkan serviceability limit dalam bentuk
rutting maksimum yang diperbolehkan
Jalan tanpa perkerasan biasanya didesain dengan rutting 50 - 100 mm;
metode desain yang digunakan adalah metode Giroud-Han
Jalan dengan perkerasan didesain dengan rutting 15 - 20 mm; metode
yang tersedia adalah metode AASHTO
Kriteria stabilitas yang mencakup daya dukung tanah dasar dan kestabilan
global
METODE GIROUD - HAN
Jalan tanpa perkerasan biasanya
hanya terdiri dari lapis agregat (lapis
base) yang dibangun langsung di
atas tanah dasar (subgrade)
Metode Giroud-Han (G-H) (2004)
digunakan untuk menentukan tebal
lapis agregat pada jalan tanpa
perkerasan, dengan ataupun tanpa
adanya material geosintetik
Metode G-H menggantikan metode
Giroud & Noiray (1981) dan saat ini
tercakup dalam manual FHWA
(2008)
METODE GIROUD - HAN
METODE AASHTO
AASHTO merupakan singkatan dari American
Association of State Highway and
Transportation Officials.
AASHTO adalah yang terdepan dalam membuat
standar teknis untuk semua aspek dalam
pembangunan jalan raya. Standar yang
dikeluarkan mencakup desain, konstruksi jalan
raya dan jembatan, material, dan isu teknis
lainnya.
AASHTO Guide for Design of Pavement Structure
menyediakan prosedur yang komprehensif untuk
desain dan rehabilitasi lapis perkerasan, baik
kaku ataupun fleksibel
Rekomendasi ini termasuk menentukan tebal
masing-masing lapis perkerasan
METODE AASHTO
Material geosintetik hanya berkontribusi pada perkerasan fleksibel saja. Persamaan
yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan :
RISET TERKAIT
Cyclic plate box test

Direct shear box test

Accelerated load facility test


Full scale field test
CYCLIC PLATE BOX TEST

Permodelan skala
penuh stabilisasi jalan
Kondisi tanah
subgrade : Micaceous
Silt dengan CBR 1 dan
CBR 2
Beban 9 kip (40 kN)
(setara dengan 80kN
Equivalent Standard
Axle Load- ESAL)
CYCLIC PLATE BOX TEST
CYCLIC PLATE BOX TEST

28
CYCLIC PLATE BOX TEST
100 4
CBR = 2, Wheel Load = 80 Kips

80
Rut Depth (mm)

Rut Depth (in.)


3

60
Control HP370
2
40

Control CBR2 - 6 in. Base 1


20
HP 370 CBR 2 - 6 in. Base
0 0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

Load Cycles
CYCLIC PLATE BOX TEST
16
Pore Pressure Development (CBR 2) Control - CBR2
2.1
14
Mirafi HP370
12
Pore Pressure (kPa)

Pore Pressure (psi)


10
1.3
8

4
0.5

0
0 100 200 300 400 500 600
-2 -0.3
Load cycles
RUT PROFILE
Surface Rut Bowl
Control 2

Radial Distance (in.)


-1

-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40


0

Subgrade Permanent

Permanent Defromation (mm)


Deformation Bowl at 1

Section the end of test 2

Depth
Dia (mm) 3

(mm)
4

Control 1 in. Deformation

760 76 3 in. deformation

(CBR 1) 5

Surface Rut Bowl


Control Mirafi HP570
760 125
(CBR 1) Radial Distance (in.)
-1

HP280a 1270 64 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40


0

HP580a 1140 43
Permanent Defromation (mm)

Control
559 64 2

(CBR 2)
3

HP380a 1020 38
4
1 in. Deformation
3 in. deformation
5
ACCELERATED LOAD FACILITY

Pavement Research Facility,


Louisiana Transportation Research Center
ACCELERATED LOAD FACILITY
ACCELERATED LOAD FACILITY
Beban pada tes ALF berupa beban roda sebesar 43.4-kN (9,750-lb),
kurang lebih mewakili setengah dari beban gandar standar 80-kN (18-kip)

ALF merupakan non destructive test, dimana total 2000 lintasan


dilewatkan pada bagian dengan perkuatan geosintetik, dan hanya 400
lintasan pada bagian kontrol.

Jalur roda yang dihasilkan ALF sepanjang 12 m (40 ft).

Dimensi tiap bagian adalah panjang 24 m (80 ft) dan lebar 4 m (13 ft).
ACCELERATED LOAD FACILITY
ACCELERATED LOAD FACILITY
Bagian 1 dan bagian 4 (tanpa perkuatan), mengalami deformasi
permanen yang jauh lebih besar dibandingkan bagian yang diperkuat
pada jumlah lintasan yang sama, menunjukkan keuntungan
penggunaan geosintetik dalam mengurangi deformasi pada
konstruksi jalan tanpa perkerasan di atas tanah lunak
Membandingkan bagian 2 dan 3, bagian 2 yang diperkuat 2 lapis
geogrid menunjukkan deformasi permanen yang lebih kecil
2 bagian dengan geotekstil menunjukkan deformasi yang lebih
kecil dibandingkan bagian dengan geogrid
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH

Montana

Oregon
South
Idaho Dakota New York
Wyoming

Ohio

Oklahoma

Texas
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
Equivalent Test Sections Equivalent Test Sections
(CBR = 1.7, Base Thickness = 12 in.) (Diff Base Thickness= 12 in, 16 in, 25 in)

Equivalent Test Sections


(CBR = 1.4, 1.7, and 2.0)
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
Pekerjaan Monitoring
Longitudinal rutting
Transverse rutting
Heaving
Geosynthetic displacement
Geosynthetic strain
Pore-water pressure
Geosynthetic damage
UJI LAPANGAN SKALA PENUH

Photo of 1 in. rut depth Photo of 2 in. rut depth


UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH
UJI LAPANGAN SKALA PENUH

Migration of Fines into


Base Course Layer
UJI DIRECT SHEAR
UJI DIRECT SHEAR
UJI DIRECT SHEAR
Material fs Tan fs fsg Tan fsg a
(= Tan fsg/Tan fs)

Sand 40.8o 0.864

Mirafi HP280a 33.5o 0.662 0.76

Mirafi HP380a 35.7o 0.719 0.83

Mirafi HP480a 35.1o 0.703 0.81

Mirafi HP580a 38.7o 0.801 0.93


KESIMPULAN
- Material geosintetik merupakan salah satu alternatif yang dapat
digunakan sebagai lapis perkuatan subgrade
- Aplikasi material geosintetik memberikan keuntungan pada konstruksi
jalan yang tergambar dari nilai TBR dan BCR
- Performa material geosintetik sebagai lapis perkuatan subgrade
merupakan kombinasi yang unik dari fungsi separasi, permeabilitas yang
tinggi, modulus kuat tarik pada elongasi 2%, dan faktor interaksi dengan
butiran tanah
THANK YOU

PT TETRASA GEOSININDO
Roxy Mas Business Centre Blok C4 No. 18-20
Jl. K.H. Hasyim Ashari, Jakarta 10150
Phone : 021 - 633 0150 / Fax : 021 633 0540
Email : office@geosinindo.co.id

Anda mungkin juga menyukai