TIMBUNAN
mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui
untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum
yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang
melintang yang disyaratkan atau disetujui.
PEKERJAAN TANAH
TIMBUNAN BIASA PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN
• Tidak berplastisitas tinggi, A-7-6 (AASHTO M145) atau • Bila tinggi timbunan ≤ 1 meter, dasar pondasi timbunan
CH (Unified Soil Classif. System), kecuali utk pada dasar harus dipadatkan sampai 15 cm bagian permukaan atas
timbunan atau pada penimbunan kembali tanpa dasar pondasi memenuhi persyaratan timbunan di atasnya.
diperlukan daya dukung atau kekuatan geser yg tinggi.
• Rata rata diperlukan 4-6 Pass dengan kecepatan 20 km/jam.
• Utk lapis tanah dasar (subgrade), 30 cm di bawah
permukaan), ada syarat tambahan: CBR ≥ 6 % (AASHTO • Penghamparan harus dilakukan berlapis setebal 20 cm
T193), dan kepadatan 100 % (AASHTO T99). gembur, dan dipadatkan pada kadar air antara 3 % di bawah
sampai 1 % di atas kadar air optimum / OMC.
• Lapisan tanah pada kedalaman > 30 cm di bawah
TIMBUNAN PILIHAN permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 95 %
• Berlaku persyaratan utk Timbunan Biasa, dengan (AASHTO T99).
tambahan persyaratan. • Lapisan tanah pada kedalaman ≤ 30 cm di bawah
• CBR ≥ 10 %, Kepadatan 100 % permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 100 %
(AASHTO T99).
• Bila pemadatan dalam keadaan jenuh air tidak dapat
dihindari, PI (Plasticity Index) ≤ 6 %.
PERKERASAN BERBUTIR
Adalah sebagian perkerasan yang terletak diantara badan jalan dan lapis PENGHAMPARAN DAN
permukaan. PEMADATAN
Terbuat dari material agregat bergradasi baik dan punya sifat – sifat Penghamparan campuran harus merata,
sesuai spec kadar air harus merata dalam rentang
Sebagai penyumbang kekuatan terbesar dalam memikul beban lalu lintas, yang disyaratkan. Tebal padat
lapis pondasi agregat harus benar – benar kokoh dan memiliki stabilitas maksimum 20 cm.
tinggi
Pemadatan dilakukan dengan alat yang
Terdapat tiga kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat, yaitu Kelas cocok (bila dengan pemadat roda besi
A, Kelas B dan Kelas S. mengakibatkan agregat pecah, dapat
Pada umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis digunakan roda karet) sampai paling
Pondasi Atas untuk lapisan di bawah lapisan beraspal sedikit 100 % kepadatan maksimum
(AASHTO T108 method D); dan pada
dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah kadar air 3 % di bawah sampai 1 % di
Lapis Pondasi Agregat Kelas S akan digunakan untuk bahu jalan tanpa atas kadar air optimum.
penutup aspal berdasarkan ketentuan tambahan dalam Seksi 4.2 (Bahu
Jalan)
PERKERASAN ASPAL
LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT
Mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk
pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasi tanpa
bahan pengikat Lapis Fondasi Agregat, sedangkan Lapis Perekat harus dihampar di atas permukaan berbahan
pengikat.