2. Pertimbangan Lingkungan
Faktor yang dominan pada perkerasan jalan adalah :
(1) Kelembaban
Kelembaban secara umum berpengaruh terhadap penampilan
perkerasan, sedangkan kekakuan/kekuatan material yang lepas dan
tanah dasar, tergantung dari kadar air materialnya.
Faktor- faktor yang di perlukan dalam tahap perencanaan:
a. Pola hujan dan penguapan
b. Permeabilitas lapisan aus
c. Kedalaman MTA (muka air tanah )
d. Permeabilitas relatip dari lapisan perkerasan
e. Jenis perkerasan
f. Bahu jalan tertutup atau terbuka
Penggunaan kadar air (w) pada saat kompaksi dan kepadatan lapangan yang
dicapai.
Perubahan kadar air selama usia pelayanan
4. Material Perkerasan
Material perkerasan dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori sehubungan
dengan sifat dasarnya akibat beban lalu-lintas, yaitu :
a. Material berbutir lepas
b. Material terikat
c. Aspal
d. Beton semen
(1) Material Berbutir
Material berbutir terdiri atas kerikil atau batu pecah yang mempunyai gradasi yang dapat
menghasilkan kestabilan secara mekanis dan dapat dipadatkan. Dapat pula ditambahkan aditiv untuk
menambahkan kestabilan tanpa menambahkan kekakuan
(3) Aspal
Aspal adalah kombinasi bitumen dan agregat yang dicampurkan dan dipadatkan selagi panas untuk
membuat lapisan perkerasan.
Kekuatan/kekauan aspal diperoleh dari gesekan antara partikel agregat, viskositas bitumen pada saat
pelaksanaan dan kohesi dalam masa dari bitumen dan adhesi antara bitumen dan agregat.
Kegagalan lapisan perkerasan aspal yang paling umum adalah
deformasi permanen akibat stabilitas yang kurang dan retak akibat
kelelahan.
(4) Beton Semen
Beton semen adalah agregat yang dicampur dengan semen PC secara basah.
Lapisan beton semen dapat digunakan sebagai lapisan pondasi bawah pada perkerasan lentur
dan kaku, dan sebagai lapisan pondasi atas pada perkerasan kaku.
(a) Beton Pondasi Bawah
Untuk pondasi bawah pada perkerasan lentur beton mempunyai kelebihan kemampuan
untuk ditempatkan dengan tuangan begitu saja pada area dengan kondisi tanah dasar
jelek (poor subgrade) tanpa digilas.
(b) Beton Pondasi Atas
Perekrasan kaku dapat didefinisikan sebagai perkerasan yang mempunyai alas/dasar atau
landasan beton semen.
5. Lalu-Lintas Rencana
Kondisi lalu-lintas yang akan menentukan pelayanan :
• Jumlah sumbu yang lewat
• Beban sumbu
• Konfigurasi sumbu
Untuk semua jenis perkerasan, penampilan dipengaruhi terutama oleh kendaraan berat.
(1) Konfigurasi sumbu dan ekivalensi
Kerusakan akibat kendaraan tergantung pada :
Jarak sumbu
Jumlah roda/sumbu
Beban sumbu
5. Indeks Permukaan
Indeks permukaan adalah nilai kerataan/ kehalusan serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan
tingkat pelayanan bagi lalu-lintas yang lewat.
6. Indeks Tebal Perkerasan
LAPISAN PERKERASAN KAKU
Metode Perencanaan untuk menentukan tebal lapisan perkerasan didasarkan :
• Kekuatan lapisan tanah dasar yang dinamakan nilai CBR atau Modulus Reaksi Tanah Dasar (k)
• Kekuatan beton yang digunakan untuk lapisan perkerasan.
• Prediksi volume dan komposisi lalu-lintas selama usia rencana
• Ketebalan dan kondisi lapis pondasi bawah (sub base) yang diperlukan untuk menopang konstruksi, lalu-lintas,
penurunan akibat air dan perubahan volume lapisan tanah dasar serta sarana perlengkapan daya dukung
permukaan yang seragam di bawah dasar beton.
6. Sambungan
(1) Jenis Sambungan
• Sambungan susut
• Sambungan Muai
• Sambungan Konstruksi (Pelaksanaan)
(2) Geometrik Sambungan
Geometrik sambungan adalah tata letak secara umum dan jarak antar sambungan.
(3) Dimensi Bahan Penutup Sambungan
• Sambungan Susut
• Sambungan Muai
• Sambungan Pelaksanaan