Anda di halaman 1dari 61

BAB VI

PEKERJAAN LAINNYA

6.1. PENAMBALAN ( PATCHING RINGAN )


6.2.1 UMUM.
Penambalan (Patching) merupakan kegiatan pekerjaan membentuk
(bongkar, gali atau kupas) serta mengisi kembali perkerasan beraspal
yang sudah mengalami kerusakan dengan derajat penyebaran setempat
yang dialami oleh lapisan permukaan saja, dengan tingkat kerusakan
rendah antara lain : retak kulit buaya (aligator cracking), dan butiran lepas
(ravelling/weathering) .
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan penambalan ( patching ) diantaranya :
 Mengembalikan kekuatan konstruksi lapisan permukaan.
 Mengembalikan tingkat keamanan.
 Mengembalikan tingkat kenyamanan.
 Mengembalikan kekedapan terhadap air.
 Mengembalikan kelancaran sistem drainase permukaan perkerasan .
Sifat – sifat yang dilakukan terhadap penambalan ( patching ) antara lain :
 Diselenggarakan sesuai dengan kejadian dilapangan .
 Mencakup daerah yang terbatas / setempat ( spot ).
 Dilakukan hanya lapis permukaan (surface).
 Mengganti bagian perkerasan / tanah dasar.
 Mempunyai kekuatan konstruksi atau minimal sesuai konstruksi
semula.

6.1.2 MATERIAL
Sebagai bahan untuk penambalan, dapat digunakan salah satu dari
bahan – bahan berikut ini (minimal sesuai dengan konstruksi semula).
Mutu bahan harus memenuhi standart spesifikasi bahan / petunjuk
pelaksanaan konstruksi perkerasan runway, taxiway, apron dan jalan.
Lapis permukaan :

1
 Aspal Hotmix (lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 6.2).
 Aspal Kolakan ( lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 7.2 & 7.3).
 Aspal Penetrasi (lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 8.2 & 8.3).

6.1.3 PERALATAN
 Pemadatan, dipilih yang paling sesuai dengan ukuran tambalan ( alat
pemadat getar sangat cocok untuk pekerjaan ini, timbris ).
 Linggis getar / Jack hammer.
 Ketel / alat pemanas aspal.
 Penyemprot aspal.
 Pembersih debu / Compressor.
 Belincong, pengki, sekop, roda dorong, dan peralatan bantu lainnya.
 Truk ( jika diperlukan untuk pengangkut bahan ).

6.1.4 METODA PELAKSANAAN


 Bagian perkerasan yang akan ditambal / patching diberi tanda
berbentuk empat persegi, dengan sisi - sisinya tegak lurus dan sejajar
sumbu runway, taxiway atau jalan .
 Bentuk/gali dan singkirkan bahan pada bagian perkerasan atau tanah
dasar yang masih kokoh. Jarak bagian yang rusak dengan sisi tepi
galian minimal 20 cm.
 Tepi – tepi penggalian harus tegak, sedangkan dasarnya harus rata.
 Pekerjaan pengisian kembali harus dilaksanakan sesegera mungkin
setelah selesai penggalian.
 Sebelum diisi, untuk bahan pengisi beraspal, sisi – sisi tepi galian
harus diberi lapis ikat ( tack coat ) 1 kg/m 2. Dasar galian harus diberi
lapis ikat ( jika dasar galian sudah beraspal ) atau diberi lapis resap
ikat ( Prime coat ) 2 kg/m2 jika dasar galian belum beraspal.
 Pengisian bahan lapisan permukaan / penutup lebih tinggi maksimum
1 cm dari permukaan sekitarnya dan dipadatkan dengan alat pemadat
getar. Hasil akhir pengisian bahan lapisan permukaan menjadi rata
dengan permukaan sekitarnya.

2
6.1.5 PENGENDALIAN MUTU.
 Pemeriksaan ketersediaan dan kwalitas material yang akan dipakai
untuk penambalan / patching.
 Pengawasan pekerjaan pembentukan ( pembongkaran , pengalian
atau pengupasan ).
 Pemeriksaan jumlah / kerataan lapis ikat dan lapis resap ikat.
 Pengawasan cara pengisian dan pemadatan bahan.
 Pemeriksaan kerataan, kemiringan dan kebersihan permukaan
runway, taxiway, apron atau jalan lingkungan.
 Pekerjaan tambalan / patching dipastikan semuanya telah selesai di
kerjakan sampai tuntas tidak ada galian yang tertinggal.

6.1.6 PEMBATASAN CUACA

Pekerjaan penambalan/ patching hanya dapat dilakukan pada kondisi


cuaca tidak hujan / cerah . Pekerjaan penambalan/ patching tidak boleh
dilakukan bila diperkirakan akan turun hujan .

6.1.7 PENGUKURAN

Jumlah biaya untuk penambalan / patching ditentukan dengan


memperhitungkan luas dalam meter persegi dari ukuran pada gambar-
gambar yang digunakan / disetujui.

6.1.8 PEMBAYARAN

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan. Apabila pekerjaan masih
dalam masa pemeliharaan, biaya perbaikan pekerjaan yang kurang
sempurna masih menjadi tanggung jawab Penyedia barang dan jasa.

3
6.2. REKONSTRUKSI ( PATCHING BERAT )

6.2.1 UMUM
Rekonstruksi lapisan perkerasan merupakan kegiatan pekerjaan
membentuk (bongkar, gali atau kupas) serta mengisi kembali perkerasan
beraspal yang sudah mengalami kerusakan dengan derajat penyebaran
setempat dengan tingkat kerusakan sampai dengan lapisan tanah dasar
( sub grade ), antara lain : Penurunan ( depression ), bergelombang
( corrugation ), retak kulit buaya ( aligator cracking ), dan retak blok
( block cracking ) .
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan rekonstruksi lapisan perkerasan
diantaranya :
 Mengembalikan kekuatan konstruksi semula.
 Mengembalikan tingkat keamanan.
 Mengembalikan tingkat kenyamanan.
 Mengembalikan kekedapan terhadap air.
 Mengembalikan kelancaran sistem drainase permukaan perkerasan .
Sifat – sifat yang dilakukan terhadap penambalan ( patching ) antara lain :
 Diselenggarakan sesuai dengan kejadian dilapangan .
 Mencakup daerah yang terbatas / setempat ( spot ).
 Dapat dilakukan mulai dari lapis permukaan sampai dengan tanah
dasar ( sub grade ).
 Mengganti bagian perkerasan / tanah dasar.
 Mempunyai kekuatan konstruksi atau minimal sesuai konstruksi
semula.

6.2.2 MATERIAL
Sebagai bahan untuk rekonstruksi lapisan perkerasan, dapat digunakan
salah satu dari bahan – bahan berikut ini ( minimal sesuai dengan
konstruksi semula ). Mutu bahan harus memenuhi standart spesifikasi
bahan / petunjuk pelaksanaan konstruksi perkerasan runway, taxiway ,
apron dan jalan lingkungan yang bersangkutan.

4
6.2.2.1. Lapis permukaan
 Aspal Hotmix (lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 6.2).
 Aspal Kolakan ( lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 7.2 & 7.3).
 Aspal Penetrasi (lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 8.2 & 8.3).
6.2.2.2. Lapis Pondasi
 Granular base course(lihat bab III spesifikasi bahan pasal 2.2 ).
 Cement Treated Base(lihat bab III spesifikasi bahan pasal 3.2).
6.2.2.3 Lapisan Sub base
Bahan sub base ( lihat Bab III spesifikasi bahan pasal 1.2 ).
6.2.2.4. Tanah Dasar
 Bahan bongkaran yang dipecah,ukuran butir < 7,5 cm.
 Bahan setempat, minimal memenuhi kekuatan semula.

6.2.3 PERALATAN
 Pemadatan, dipilih yang paling sesuai dengan ukuran tambalan ( alat
pemadat getar sangat cocok untuk pekerjaan ini, timbris ).
 Linggis getar / Jack hammer.
 Ketel / alat pemanas aspal.
 Penyemprot aspal.
 Pembersih debu / Compressor.
 Belincong, pengki, sekop, roda dorong, dan peralatan bantu lainnya.
 Truk ( jika diperlukan untuk pengangkut bahan ).

6.2.4 METODA PELAKSANAAN


Bagian perkerasan yang akan direkonstruksi diberi tanda berbentuk
empat persegi, dengan sisi- sisinya tegak lurus dan sejajar sumbu
runway, taxiway atau jalan .
 Bentuk/gali dan singkirkan bahan pada bagian perkerasan atau tanah
dasar yang masih kokoh. Jarak bagian yang rusak dengan sisi tepi
galian minimal 20 cm.
 Tepi – tepi penggalian harus tegak, sedangkan dasarnya harus rata,
apa bila air sebagai penyebab terjadinya kerusakan maka drainase
perlu diperbaiki.

5
 Pekerjaan pengisian kembali harus dilaksanakan sesegera mungkin
setelah selesai penggalian.
 Sebelum diisi, untuk bahan pengisi beraspal , sisi – sisi tepi galian
harus diberi lapis ikat ( tack coat ) 1 kg/m2 . Dasar galian harus diberi
lapis ikat ( jika dasar galian sudah beraspal ) atau diberi lapis resap
ikat ( Prime coat ) 2 kg/m2 jika dasar galian belum beraspal.
 Bahan pengisi dipadatkan, dengan tebal lepas tiap lapis sesuai jenis
bahan konstruksi yang digunakan , sebagai berikut :
1. Bahan lapis permukaan / pondasi / pondasi bawah ; maksimum 2 x
diameter butir terbesar.
2. Bahan stabilisasi untuk lapis pondasi / pondasi bawah ; sesuai
petunjuk pelaksanaan konstruksi yang bersangkutan.
3. Bahan tanah dasar maksimum 10 cm.
 Pengisian bahan harus memperhatikan ruang untuk lapis (akhir)
permukaan / penutup.
 Lapis permukaan / penutup lebih tinggi maksimum 1 cm dan hasil
akhir pengisian bahan lapisan permukaan menjadi rata dengan
permukaan sekitarnya.

6.2.5 PENGENDALIAN MUTU.


 Pemeriksaan ketersediaan dan kwalitas material yang akan dipakai
untuk rekonstruksi lapisan perkerasan.
 Pengawasan pekerjaan pembentukan ( pembongkaran , pengalian
atau pengupasan )
 Pemeriksaan jumlah / kerataan lapis ikat dan lapis resap ikat.
 Pengawasan cara pengisian dan pemadatan bahan.
 Pemeriksaan kerataan, kemiringan dan kebersihan permukaan
runway, taxiway
 Pekerjaan tambalan / patching dipastikan semuanya telah selesai di
kerjakan sampai tuntas tidak ada galian yang tertinggal.

6
6.2.6 PEMBATASAN CUACA

Pekerjaan rekonstruksi lapisan perkerasan hanya dapat dilakukan pada


kondisi cuaca tidak hujan / cerah . Pekerjaan rekonstruksi lapisan
perkerasan tidak boleh dilakukan bila diperkirakan akan turun hujan .

6.2.7 PENGUKURAN

Jumlah biaya untuk rekonstruksi lapisan perkerasan ditentukan dengan


memperhitungkan luas dalam meter persegi dari ukuran pada gambar-
gambar yang digunakan / disetujui.

6.2.8 PEMBAYARAN

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan. Apabila pekerjaan masih
dalam masa pemeliharaan, biaya perbaikan pekerjaan yang kurang
sempurna masih menjadi tanggung jawab Penyedia barang dan jasa.

7
6.3 MARKA

6.3.1 Lingkup Pekerjaan

Spesifikasi ini mencakup penyediaan semua instalasi, perlengkapan,


material dan pengecatan marka pada permukaan runway, taxiway dan
apron, sesuai dengan spesifikasi ini dan pada lokasi sesuai kontrak dan
gambar-gambar yang dipergunakan.
Spesifikasi ini dibuat untuk menyediakan marka yang memiliki kinerja
yang tahan lama pada berbagai cuaca, dan dihasilkan penampilan pada
malam hari yang baik. Produk ini dapat digunakan karena kinerjanya
sudah terbukti, sifat ramah lingkungan dan adanya perbaikan dari segi
keselamatan karena daya pandang yang lebih baik.
Spesifikasi ini mencakup marka di area sebagai berikut :
a. Marka ujung runway (runway threshold)
b. Runway threshold bar
c. Runway aiming point marking
d. Runway designation marking
e. Runway touchdown zone marking
f. Runway centerline marking
g. Taxiway centerline marking
h. Marka posisi geografi
i. Tanda-tanda yang dicat di permukaan
j. Marka tepi runway
k. Marka tepi taxiway
l. Non-movement area boundary marking
m. Displaced threshold

6.3.2 Material-Material

Material yang digunakan untuk marka pada bandar udara adalah cat
waterborne Type III dan glass beads Type III sesuai spesifikasi FAA P-
620.

8
6.3.2.1. Penerimaan Material
Penyedia barang dan jasa harus melengkapi sertifikat laporan pengujian
pabrik untuk material yang dikirim ke proyek. Sertifikat laporan pengujian
material harus mencantumkan pernyataan bahwa material tersebut
memenuhi persyaratan spesifikasi. Laporan ini dapat digunakan sebagai
alat verifikasi penerimaan material atau sebagai pengganti pengujian
yang dilakukan oleh Ahli Teknik. Nomor pengiriman material harus sesuai
dengan nomor dalam laporan. Laporan ini tidak dapat digunakan sebagai
dasar untuk pembayaran.
Semua material yang datang harus dalam kondisi disegel pada saat
pemeriksaan oleh Ahli Teknik. Material tidak boleh dimasukkan dalam
peralatan sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Ahli Teknik.

6.3.2.2. Bahan Cat

Cat untuk tanda-tanda pada concrete pavement harus cat khusus lalu
lintas dari pabrik, atau cat lain yang disetujui. Tanda-tanda landasan
harus dicat putih, sedangkan tanda-tanda lainnya harus kuning. Bahan
pencampur air supaya tidak mudah licin dan terbakar akibat gesekan
terutama pada waktu landing. Dasar material dari cat synthetic emulsion.
Spesifikasi cat marka sebagaimana dalam tabel berikut :

Tabel 6. 1 Spesifikasi cat marka bandar udara


Uraian Keterangan
Type of Paint /Tipe Cat Synthetic Emulsion
Viscosity / Kekentalan 90-95 KU (25˚C)
Specific Gravity / Berat Jenis 1.5 ± 0.03
Dilution Water
Dilution Ratio 5 % (with brush)
Standard Coverage / Daya Tutup 2-3 m²/Kg
Recommended Dry Film Thickness 60~70µ ( 1 coat )

Drying Time/Waktu Kering (30ºC) :


Set to touch 30 minutes
Dry Hard 2 hours
Over Coating after 2 hours
Totally Dry 8 hours

9
Untuk bandar udara yang ada penerbangan malam atau pada kondisi
yang sering berkabut, direkomendasikan menggunakan cat marka glass
beads.

6.3.2.3. Cat Marka Glass Beads


Bahan cat harus merupakan cat waterborne Type III sesuai spesifikasi
FAA P-620, harus memenuhi persyaratan TT-P-1952E dan ketentuan
berikut :
1) Tahan terhadap pertumbuhan jamur dan lumut.
2) Tahan terhadap karat
3) Tahan terhadap sinar ultra violet.

Bahan accelerant (optional) yang digunakan untuk mempercepat


pengeringan cat dapat digunakan pada cat sistem waterborne. Bahan ini
digunakan pada kondisi kelembaban tinggi, yang dapat mencegah proses
pengeringan. Bahan accelerant dapat membuat cat mengering dalam
waktu kurang dari 20 menit. Bahan ini sangat diperlukan pada saat
kondisi mau turun hujan. Bahan accelerant harus digunakan sesuai
dengan petunjuk pabrik. Tabel 6.4 dan 6.5 di bawah ini menggambarkan
dosis penggunaan bahan ini.
Glass beads harus memenuhi persyaratan TT-B-1325D.
Glass Beads Type III gradasi A yang digunakan pada permukaan semua
cat marka. Glass beads ini jika digunakan secara proporsional akan tahan
3 sampai 4 kali dari pada glass beads konvensional yang digunakan pada
jalan raya.
Glass beads Type IV lebih besar dari glass beads Type III. Glass beads
Type IV dapat ditambahkan untuk meningkatkan daya pandangan marka
pada kondisi kabut atau malam hari.

10
Tabel 6. 2 Persyaratan Glass beads

Persyaratan
Karakteristik Metode Pengujian
Minimum

Kebundaran ASTM-1155 80 persen

Indeks Refraksi Type III 1,90

Indeks Refraksi Type IV TT-B-1325C 1,50

Berat jenis Type III 4,0 – 4,5

Berat jenis Type IV TT-B-1325C 2,3 – 2,5

Crushing Strength ASTM D 1213 40.000 psi

Tabel 6. 3 Distribusi Ukuran Partikel Glass Beads

Ukuran Minimum % passing by weight


U.S Sieve
Saringan
No. Type III Type IV-A
(mm)
12 1,700 100
14 1,400 95 – 100
16 1,180 100 80 – 95
18 1,000 10 – 40
20 0,850 95 – 100 0–5
25 0,710 0–2
30 0,600 55 – 75
40 0,425 15 – 35
50 0,300 0,5

Ada dua spesifikasi kadar aplikasi yang dapat dipilih pada cat marka
bandar udara. Hal ini disebut dengan sistem 1 dan sistem 2. Kadar
aplikasi untuk setiap sistem dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5
Sistem 1 : Sistem marka landasan ini tahan lama, daya pandang yang
sangat baik di malam hari dan meningkatkan kekesatan (skid resistance).

11
Tabel 6. 4 Spesifikasi Material Sistem 1

Bahan Deskripsi Kadar Aplikasi

Waterborne Sesuai dengan Dow Fastract 500 mikron tebal


Paint 3427A polymer dan US Fed film basah (volume
Spec TT-P-1952 D Type III solid 63 %)
dan harus bebas dari lead
chromates.
Potter Accelerant pengering cat 50 g/m2
VisilokTM
(optional)
Glass beads US Federal Spec TT-B-1325D 500 g/m2
Type III. Batasan logam berat
200 ppm untuk setiap As dan
Pb.

Pada sistem ini digunakan kombinasi dua bahan yaitu US Fed Spec TT-
B-1325D Type III glas beads dan Type IV sebagai bahan glass beads
dengan daya pandang yang tinggi, dengan aplikasi cat waterborne yang
lebih tebal. Sistem marka landasan ini dapat digunakan pada area sisi
udara yang tidak memiliki lampu landasan. Kekesatan dari marka sistem
ini tidak lebih tinggi dari kekesatan marka sistem 1.
Tabel 6. 5 Spesifikasi Material Sistem 2

Bahan Deskripsi Kadar Aplikasi

Waterborne Paint Sesuai dengan Dow Fastract 650 mikron tebal film
3427A polymer dan US FAA Fed basah (volume solid
Spec TT-P-1952D Type III 63%)
Potter VisilokTM Accelerant pengering cat 50 g/m2
(optional)
Type IV US Federal Spec TTB-1325D 400 g/m2
Type IV. Batasan logam berat
Wet-night-visible
200 ppm untuk setiap As dan
glass beads
Pb.
Type III US Federal Spec TTB-1325D 300 g/m2
Type III. Batasan logam berat
1.9RI glass beads
200 ppm untuk setiap As dan
Pb.
Catatan :
Bila digunakan cat marka sistem 2, kedua tipe glass beads diaplikasikan secara tandem dengan aplikasi
cat marka, dengan glass beads Type IV diaplikasikan dimuka glass beads Type III.

12
6.3.3 Pembatasan Cuaca

Pengecatan hanya dapat dilakukan pada kondisi permukaan landasan


kering dan temperatur permukaan landasan paling sedikit 2,7º C di atas
temperatur udara. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dilakukan bila
diperkirakan akan turun hujan dalam waktu kurang dari 2 jam dari saat
aplikasi marka, kecuali jika digunakan bahan accelerant untuk
mempercepat pengeringan cat.

6.3.4 Peralatan

Peralatan meliputi peralatan yang diperlukan untuk mengeringkan


permukaan landasan, mesin marka mekanis, mesin penyebar glass
beads, dan peralatan pengecatan manual tambahan yang digunakan
untuk merapihkan pekerjaan pengecatan. Mesin cat mekanis merupakan
mesin jenis atomizing spray-type atau airless type yang biasa digunakan
untuk pengecatan jalan. Mesin ini harus menghasilkan tebal lapisan yang
seragam rapih.

Mesin pemberi tanda yang dianjurkan ialah atomizing spray-type marking


machine cocok untuk pemakaian cat lalu lintas. Ia akan menghasilkan
ketebalan yang sama dan rata pada pelaksanaan yang dikehendaki dan
direncanakan sedemikian rupa untuk mengerjakan tanda-tanda dari
cross-sections dan tepi harus jelas dan nyata tanpa cipratan dan dalam
batas keseluruhan seperti ditentukan.

Ukuran dari macam-macam tanda dan strip-strip diadakan seperti dilihat


dalam gambar-gambar.

Penyesuaian yang cocok diadakan pada penyemprotan atau


penyemprotan-penyemprotan dari mesin tunggal, atau dengan
mengadakan peralatan tambahan yang mampu mengecat dengan lebar
yang dikehendaki.

6.3.5 Pelaksanaan

Tanda-tanda dilaksanakan dilokasi sesuai dimensi dan letak seperti


tertera dalam gambar-gambar. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan

13
sebelum permukaan yang akan di cat disetujui oleh konsultan pengawas
atau Pejabat Pembuat Komitmen.

Cat sebelum digunakan harus dicampur sesuai dengan instruksi pabrik.


Cat pada ketentuan asli tanpa tambahan thiner harus langsung dicampur
dan digunakan pada permukaan perkerasan dengan marking machine.

Sesaat sebelum aplikasi pengecatan, permukaan landasan harus kering


dan bebas dari debu, minyak gemuk, oli, atau material asing lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat antara cat dan permukaan landasan. Area
yang akan dicat dibersihkan dengan cara waterblasting, shotblasting,
grinding atau sandblasting yang diperlukan untuk menghilangkan semua
bahan kontaminasi tanpa merusak permukaan landasan.

Penggunaan cat dengan menggunakan mesin, apabila dilaksanakan


dengan sikat, perlu persetujuan / penjelasan konsultan pengawas atau
Pejabat Pembuat Komitmen. Pelaksanaan dilaksanakan lapis demi lapis,
lapis pertama harus kering terlebih dahulu sebelum lapisan kedua
dilaksanakan. Cat tidak meleleh, kering atau lentur bila dilaksanakan
pada permukaan asphalt. Dalam mengerjakan strip-strip lurus, setiap
perbedaan tepi melebihi 1 centimeter, dalam 15 meter harus dihapus dan
harus dibetulkan. Lebar dari pada tanda / marking harus seperti
direncanakan dan ada dalam toleransi 5 persen.

6.3.6 Perlindungan

Setelah aplikasi pengecatan, semua marka harus diproteksi dari


kerusakan sampai cat kering. Seluruh permukaan harus diproteksi dari
kelembaban yang berlebihan dan/atau hujan dan dari tumpahan cat.
Penyedia barang dan jasa harus membuang dan membersihkan bekas
bahan sisa. Penyedia barang dan jasa harus membuang sisa-sisa bahan
tersebut dengan memperhatikan aspek lingkungan.

6.3.7 Kegagalan Pelaksanaan

Ada dua tingkat kegagalan yang biasa digunakan dalam pengecatan


marka glass beads. Persyaratan minimum seperti tertera dalam Tabel 6.6

14
untuk tingkat kinerja yang disyaratkan pada saat aplikasi oleh Penyedia
barang dan jasa sebagai persyaratan awal. Tingkat kedua digunakan
oleh Ahli Teknik untuk mengelola kondisi pengecatan marka, yang disebut
tingkat intervention level. Tingkat ini dianggap sebagai tingkatan dimana
tingkat pelayanan (level of service) dari cat marka yang tidak memuaskan.
Baik nilai awal maupun intervention level (gagal) dapat dilihat pada Tabel
6.6 seperti di bawah ini.

Tabel 6. 6 Spesifikasi Initial dan Intervention Level

Persyaratan Intervention
Karakteristik Reference
Initial Level (Fail)
Retroreflectivity
>600 mcd/lux/m2 < 150 mcd/lux/m2 *)
DRY-White
Retroreflectivity
>400 mcd/lux/m2 < 150 mcd/lux/m2 *)
DRY-Yellow
Retroreflectivity
>150 mcd/lux/m2 < 80 mcd/lux/m2
WET-White and *)
(Hanya Sistem 2) (Hanya Sistem 2)
Yellow
Daylight ASTM Std No
> 75 % > 75 %
Reference-White 141D/GEN
Daylight
ASTM Std No
Reference- > 38 % > 38 %
141D/GEN
Yellow
Degree of Wear 100 % intact 70 intact
ASTM 40
CFR Part 60
VOC <55g/litre
Appendix A,
Method 24
Koefisien ≥ 0,6 < 0,6
gesekan (Hanya Sistem 1) (Hanya Sistem 1)
Waktu
≤ 20 menit Ts
pengeringan
Tidak ada Lead
Chromate dalam cat.
<200ppm Arsenic
Logam Berat Trioxic di glass
beads
<200ppm Lead di
glass beads
*) Ukuran ini didasarkan pada hasil studi dari FHWA dan badan lain yang telah
melakukannya. Ukuran dari retroreflectivity didasarkan pada standar internasional yaitu
30 m.

15
6.3.8 Pengukuran

Kuantitas marka runway, taxiway dan apron yang dibayar dinyatakan


dalam satuan m2 pengecatan (termasuk berat glass beads) dan jumlah
m2 persiapan permukaan yang sesuai dengan Spesifikasi dan telah
disetujui konsultan pengawas dan Direksi Teknis.

6.3.9 Pembayaran

Pembayaran sesuai kontrak (biaya per m 2) untuk runway, taxiway dan


apron yang dicat termasuk biaya glass beads, dan biaya per m2 ( biaya
lump sum) untuk persiapan permukaan. Biaya ini sudah termasuk
kompensasi untuk material dan semua pekerja serta peralatan.

16
6.4 . LAPISAN ALAS PASIR ( SAND BEDDING )

6.4.1 Uraian

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, material, dan


pelaksanaan semua pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan
lapisan alas, termasuk pengangkutan dan penyiapan lapisan alas,
pengangkutan, penuangan, pemadatan, finishing, pengawetan,
pemeliharaan dan pekerjaan insidental lainnya yang berkaitan. Semua
pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana,
Spesifikasi, dan instruksi konsultan pengawas.

6.4.2 Lapisan Alas Pasir ( Sand Bedding )

Pekerjaan ini adalah sebagai lapis alas dan untuk penentuan levelling
lapis bawah atau “Base Levelling”, maka sebelum dilaksanakan, lapisan
alas harus bersih dari kotoran, lumpur, batu lepas, atau bahan asing
lainnya, dan diperiksa kepadatannya, kerataan finishing dan
permukaannya oleh konsultan pengawas. Daerah yang tidak memenuhi
ketentuan Spesifikasi harus dibongkar, diperbaiki atau direkonstruksi
sebagaimana perintah konsultan pengawas. Tidak ada pembayaran
langsung untuk pekerjaan pembongkaran, perbaikan, atau rekonstruksi
ini, karena merupakan tanggung jawab Penyedia barang dan jasa .

6.4.3 Material Lapisan Alas Pasir (Sand Bedding)

Lapisan alas pasir (sand bedding) adalah alas yang sudah rata terdiri
pasir alam setebal 4 cm ( sesuai gambar rencana ). Pasir alam yang
tertinggal (tidak lolos) saringan No. 200 dan yang fraksi halusnya non-
plastis, dapat digunakan.

Pasir dengan kadar air yang memadai dihamparkan di atas subgrade dan
diratakan. Alas yang sudah rata ini harus dapat dipadatkan dengan roller
yang paling besar yang dapat dipakai. Sebelum pengerjaan curb atau
paving blok di atasnya, alas pasir harus dibasahi dengan air.

17
6.4.4 Pelaksanaan Pekerjaan

6.4.4.1. Umum

Lapisan alas pasir (sand bedding) dapat dilaksanakan setelah ada


persetujuan dari konsultan pengawas, yang juga akan menentukan
kualitas material dari lapisan alas (sand bedding) yang harus digunakan.

6.4.4.2. Persiapan tempat kerja

Daerah yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali
sampai bentuk dan kedalaman yang diperlukan, dan pondasi di atas
mana kerb tersebut akan ditempatkan harus dipadatkan sampai suatu
permukaan yang rata. Semua bahan yang lunak dan tidak sesuai harus
dikeluarkan dan diganti dengan bahan yang sesuai yang harus
dipadatkan secara menyeluruh.

6.4.4.3. Penghamparan sand bedding

Pasir alas yang digunakan harus kering dengan kelebihan penghamparan


sebesar 20% lebih besar dari desain ketebalan padat seperti ditunjukkan
dalam gambar.

Pasir alas diratakan mengikuti desain elevasi dasar kerb dengan


menggunakan mal datar. Sebelum dan sesudah diratakan, pasir alas
tidak boleh dipadatkan terlebih dahulu. Bila secara tidak sengaja pasir
alas yang telah dipersiapkan menjadi padat maka bagian tersebut harus
digemburkan dan diratakan kembali.

6.4.4.4. Finishing

Hasil akhir dari pekerjaan lapis alas harus merupakan bidang yang rata
sampai bidang dan elevasi yang benar, permukaan rata dan tak ada
permukaan yang lebih rendah ataupun lebih tinggi dari elevasi rencana
sebagaimana tertuang dalam gambar rencana. Kemudian permukaan
harus diuji dengan paling sedikit dua kali geseran mal datar (straight-
edge).

18
6.4.5 Pengukuran

Volume pekerjaan diukur sesuai dengan meter persegi yang telah


dilaksanakan dan sesuai dengan gambar-gambar yang disetujui.

6.4.6 Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

19
6.5 GEBALAN RUMPUT

6.5.1 Umum

6.5.1.1. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lempengan-lempengan rumput
sebagaimana diperlukan dan menanamnya untuk memberikan suatu
lapisan rumput yang mantap dan subur yang akan mempertahankan
pertumbuhannya dalam setiap cuaca dan mencegah erosi dari lahan
dimana gebalan rumput ditanam.
6.5.1.2. Pengajuan
Ajukan satu contoh dari satu meter persegi lempengan rumput yang
diusulkan.

6.5.2 Bahan-Bahan

6.5.2.1. Rumput
Rumput harus dapat menahan kelembaban untuk perlindungan juga
memudahkan perawatan dan rumput dalam lempengan yang akan
digunakan pada suatu tempat / lokasi harus mampu menstrabilisir lereng-
lereng secara efektif dan harus merupakan jenis-jenis yang berasal dari
daerah tersebut serta harus disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Rumput harus tebal, memiliki perakaran yang baik, mengandung
100% Axonopus compressus yang tumbuh pada lahan yang akan
digunakan, harus bebas dari gulma. Lempengan rumput ini harus tidak
berbahaya dan tidak merusak pada orang dan binatang dan tidak dari
suatu jenis yang diakui sebagai suatu gangguan terhadap pertanian. Ini
harus bebas dari penyakit maupun rumput berbahaya dan harus berakar
dalam.

6.5.2.2. Pupuk
Pupuk harus merupakan suatu campuran yang disetujui dari bahan-bahan
penyubur tanaman.

20
6.5.3 Pelaksanaan

6.5.3.1. Persiapan
Daerah - daerah yang akan diberi lempengan harus diratakan sampai
terbentuk suatu permukaan yang seragam dan permukaannya
digemburkan.
Permukaan tanah harus terdiri dari tanah humus (top soil) sedemikian
rupa hingga lempengan ( rumput ) dan tanah humus membentuk suatu
ketebalan yang sempurna minimum 15 cm.
Setelah persiapan permukaan, maka pupuk harus disebarkan secara
merata diatas seluruh permukaan yang akan diberi lempengan, pada
suatu ukuran dari 4 kg untuk 100 meter persegi. Pupuk harus dicampur
kedalam permukaan semacam itu dengan penggarukan/ discing. Pupuk
harus digunakan tidak lebih dari 48 jam sebelum lempengan ditempatkan.
Lempengan-lempengan harus dipotong dengan system akarnya utuh
telah dialiri secara buatan. Lempengan harus ditumpuk pada rak-rak
dalam lapisan-lapisan bersama dengan sebanyak mungkin uap lembab.
Lempengan-lempengan tersebut harus dilindungi dari matahari, angin dan
diberi air setiap 4 jam. Lempengan-lempengan tersebut harus ditanam
dalam waktu 2 (dua) hari setelah dipotong.

6.5.3.2. Penerapan
Penanaman lempengan tidak akan diperkenankan selama hujan besar,
periode cuaca panas atau angin kering panas.

6.5.4 Pengukuran

Volume pekerjaan diukur sesuai dengan meter persegi yang telah


dilaksanakan dan sesuai dengan gambar-gambar yang disetujui.

6.5.5 Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

21
6.6 PAGAR

6.6.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang tercantum dalam pasal-pasal ini, terdiri dari penyediaan


bahan, tenaga ahli, perlengkapan bantu lainnya yang diperlukan serta
pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan pagar.
Tempat pelaksanaan pekerjaan pagar pembatas sisi udara ataupun sisi
darat sebagaimana yang tertera dalam gambar layout.
Halaman tanah dan pengukuran diserahkan pada penyedia barang dan
jasa dalam keadaan sesuai pada saat Pemberi Tugas menyerahkan.

6.6.2 Ukuran Tinggi Pagar

Ukuran duga (peil) dan ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, penyedia
barang dan jasa wajib memeriksa semua ukuran ini dalam pelaksanaan,
sehingga betul-betul sesuai dengan gambar.
Apabila terdapat perbedaan ukuran maka penyedia barang dan jasa wajib
menanyakan pada Pemberi Tugas.
Penentuan semua ukuran harus menggunakan pesawat theodolit dan
setelah ditentukan harus disahkan secara tertulis oleh Pemberi Tugas dan
konsultan pengawas.

6.6.3 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan penggalian, perataan, pengukuran dan lain-lain adalah bagian


dari pekerjaan tanah ini.
Untuk galian pondasi disesuaikan dengan gambar yang telah disetujui,
dan lubang galian pondasi harus cukup lebar, sehingga pelaksanaan
pekerjaan tidak terganggu.
Apabila galian dasar pondasi terdapat akar-akar atau tanah masih lunak,
maka harus digali sampai memenuhi syarat tanah yang cukup baik.
Dibawah pasangan pondasi (anstamping) diberi lapisan pasir padat
setebal 10 cm ( sesuai gambar rencana ).

22
6.6.4 Pekerjaan Pondasi

Material yang digunakan harus bermutu baik yang sudah disetujui oleh
konsultan pengawas dan Direksi Teknis untuk dipakai.
Pondasi dibuat dari pasangan beton dengan adukan K-175 (sesuai
dengan yang ditentukan dalam gambar rencana). Mutu beton yang
dihasilkan dalam pelaksanaan harus dibuktikan dengan hasil test
laboratorium sesuai dengan ketentuan dari Peraturan Beton Indonesia
(PBI). Pondasi adalah pondasi setempat dengan ukuran dan kedudukan
sesuai gambar.

6.6.5 Jenis Material Yang Digunakan Untuk Pagar

6.6.5.1. Pagar Kawat Duri


Pagar tersebut dari besi siku dan kawat duri dengan ukuran sesuai
gambar.
Mutu baja tulangan/baja siku yang digunakan harus dapat dibuktikan
dengan test laboratorium.
Setiap hubungan tiang besi siku dilas atau disekrup dengan baut.
Sedangkan hubungan tiang besi siku dan kawat duri dapat disekrup/
diikat dengan kawat baja.
Bahan harus dalam keadaan baru dan tidak boleh ada karat-karat
sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harus dimeni dulu sebelum
dipasang.

6.6.5.2. Pagar Harmonika


Pagar terbuat dari tiang besi dan kawat harmonika yang digalvanish
dengan ukuran sesuai gambar.
Mutu baja tulangan/baja yang digunakan harus dapat dibuktikan dengan
test laboratorium. Setiap hubungan antara besi di las/di sekrup dengan
baut. Sedangkan hubungan tiang besi dan kawat harmonika dapat
disekrup/ diikat/ diklaim dengan kawat baja/ sekrup.
Bahan harus dalam keadaan baru dan tidak boleh ada karat-karat
sebelum pekerjaan dilaksanakan dan harus di meni dulu sebelum
dipasang.

23
6.6.5.3. Pagar Wiremesh
Pagar terbuat dari tiang besi galvanish dan wiremesh yang di galvanis
dengan ukuran sesuai gambar.
Mutu baja yang digunakan harus dapat dibuktikan dengan test
laboratorium. Setiap hubungan antara besi disekrup dengan baut,
sedangkan hubungan tiang besi dan wiremesh dapat disekrup/diklaim
dengan plat baja/sekrup.
Bahan harus dalam keadaan bagus dan tidak boleh karat-karat sebelum
pekerjaan dilaksanakan dan harus ditest sebelum dipasang.
Diameter wiremesh kawat minimal : 4 mm
Jarak wiremesh : 50 mm
Tinggi minimum wiremesh : 2000 mm
Panjang wiremesh : 2500 mm
Wiremesh jenis hot dip galvanised (Bristish Standard 443 1982) dan
produksi pabrik (mesin).
Typical coat galvanized minimal 60 micron, life time 10 th (minimum).
Tiang pagar panjang 2600 mm diameter 2” Hot Dipped Galvanized.
Pagar Bandar Udara dari wiremesh harus memenuhi standar spesifikasi
diatas dengan jaminan mutu (factory sertificate).

6.6.5.4. Pagar Chain-Link


Pagar chain link mempunyai ukuran mesh 50 mm x 50 mm, dibuat dari
PVC coated wire dan diameter 9 BWG (3,75 mm) dan diameter inti kawat
12 BWG (2,7 mm). Ukuran kawat dan ukuran mesh disesuaikan dengan
toleransi di BS 1052:1980 and 4102:1963.
Inti kawat dari mild steel wire dengan galvanized coating. PVC coating
yang berkualitas baik U.V. stabilized Coating yang membungkus keliling
dari inti kawat.
Kawat yang digunakan adalah kawat jaring (wire netting) yang
mempunyai diameter ketebalan 8 BWG dan inti kawat dengan diameter
tebal 12 BWG.

24
6.6.5.5. Kawat Pengaman
Untuk pagar batas bandara disisi batas lahan diatas pagar ada kawat duri
sebagai sistem pengaman (security system) tambahan. Berikut jenis
kawat duri:

Tabel 6. 7 Kawat duri standar / barbed wire


Standard Heavy PVC Coated
No Material Type
Galvanized Galvanized Color
1 Core Wire Diameter 2.0 mm 2.0 mm 1,0 mm  2,7 mm

2 Barb Wire Diameter 2,7 mm 2,7 mm 2,0 mm  3,2 mm

3 Barb Spacing 10 cm 10 cm 10 cm

4 Length per coil 50 m 50 m 50 m


40-70 g/32 PVC
5 Galvanized Weight 40-70 g/m2 260-300 g/m2
Coated

Tabel 6. 8 Spesifikasi kawat duri razor blade wire

Barb
Blade Wire Barb Barb
Widt
No Thickness Diameter Length Spacing
h
(mm) (mm) (mm) (mm)
(mm)
1 0.5+0.05 2.5+0.1 22+1 14+1 35+1
2 0.5+0.05 2.5+0.1 30+1 21+1 42+1
3 0.5+0.05 2.5+0.1 65+2 21+1 100+1

Tabel 6. 9 Spesifikasi gulungan razor wire

Minimu
No Keterangan
m
1 Coll Diameter 450 mm
2 Recommended Strecth length 8 - 12 m
3 Call Diameter when Stretched 400 mm
4 Spiral Turn per Coll 54
5 Clip per Spiral 3

25
6.6.6 Material Pagar

6.6.6.1. Produk Pagar

Produk terbuat dari galvanized steel wire atau polyvinyl chloride (PVC)-
coated steel atau aluminium alloy atau zinc-5% aluminium mischmetal
dengan ukuran bukaan 50 mm dan harus memenuhi persyaratan di
bawah ini.
Galvanized steel fabric harus sesuai dengan ASTM A 392, Class 2.
Polyvinyl chloride-coated steel harus sesuai dengan ASTM F 668, Class
2b.
Aluminum alloy fabric harus sesuai dengan ASTM F 1183.
Zinc-5% aluminum mischmetal alloy coated steel sesuai dengan ASTM F
1345, Class 2.

6.6.6.2. Tiang, Batang dan Pengaku


Tiang, batang dan pengaku harus sesuai dengan ASTM F-1043 or ASTM
F 1083 sebagai berikut:
Galvanized tubular steel pipe harus memenuhi persyaratan Group IA,
(Schedule 40) dengan pelapisan sesuai dengan Type A, atau Group IC
(High Strength Pipe), pelapisan luar Type B, dan pelapisan dalam Type B
atau D.
Roll Formed Steel Shapes (C-Sections) harus sesuai Group IIA, dan
harus digalvanis sesuai persyaratan ASTM F 1043, Type A.
Hot-Rolled Shapes (H Beams) harus sesuai Group III, dan digalvanis
sehingga memenuhi persyaratan ASTM F 1043, Type A.
Pipa Aluminum harus memenuhi persyaratan Group IB.
Aluminum Shapes harus memenuhi persyaratan Group IIB.]
Vinyl atau polyester coated steel harus memenuhi persyaratan ASTM F
1043
Kekuatan tiang harus memenuhi persyaratan ASTM F 1043 or ASTM F
1083. Kehilangan kekuatan dari tiang tidak boleh lebih dari 10 persen
setelah kena sinar matahari dan hujan selama 3,600 jam sesuai dengan
ASTM G 23, ASTM G 26, and ASTM G-53.

26
Tiang, palang dan pengaku yang dipasang pada campuran produk
aluminum harus terbuat dari campuran aluminium.

6.6.6.3. Pintu Gerbang


Pintu Gerbang galvanized steel pipe atau polymer-coated steel pipe atau
aluminum alloy pipe atau composite post harus sesuai gambar dan
spesifikasi dan terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pagarnya.

6.6.6.4. Batang Tarik


Batang tarik harus terbuat dari bahan yang sama. Kawat batang tarik
harus dilapisi dengan bahan yang sama dengan produk pagar dan sesuai
dengan ASTM A 824.

6.6.7 Pekerjaan Kunci/ Alat Penggantung

Daun Pintu pagar menggunakan kunci gembok sesuai gambar dan


rencana anggaran biaya. Daun pintu harus dipasang engsel besar sesuai
rencana, satu set pintu pagar lengkap dengan accessories nya (termasuk
engsel dan kait kunci).

6.6.8 Metode Konstruksi

6.6.8.1. Pembersihan Garis Pagar


Semua pohon, perdu, semak, dan puing-puing yang akan menghalangi
pelaksanaan konstruksi pagar sesuai dengan lokasi yang ditentukan
harus disingkirkan, dengan lebar minimum 60 cm pada setiap sisi dari
garis tengah pagar sebelum operasi pemasangan pagar.

6.6.8.2. Pemasangan Tiang


Semua tiang harus ditanam dalam beton sesuai dengan dimensi dan
kedalaman dan pada jarak yang ditentukan dalam gambar rencana. Jarak
antar tiang tidak boleh lebih dari 3 m dan ditanam sedalam 90 cm dalam
pondasi beton ( sesuai dengan gambar rencana).

6.6.8.3. Pemasangan Batang Atas


Batang harus menerus dan melalui bagian atas dari tiang. Sambungan
batang atas harus memungkinkan pergerakan batang karena ekspansi.

27
6.6.8.4. Pemasangan Pengaku
Batang pengaku horizontal dan batang diagonal harus dipasang setiap
tiang.

6.6.8.5. Pemasangan Kawat Pagar


Kawat pagar harus dipasang secara kuat pada tiang dan pengaku sesuai
dengan gambar rencana. Pagar pada umumnya dipasang dengan
mengikuti kontur tanah, dengan celah bagian bawah dari pagar tidak
boleh kurang dari 25 mm atau lebih dari 100 mm dari permukaan tanah.

6.6.8.6. Pemasangan Pagar


Penyedia barang dan jasa akan memasang pagar sesuai dengan detail
yang ditunjukan pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Pemberi
Tugas atau konsultan pengawas.
Pemasangan pagar sesuai dengan batas - batas yang ditunjukan dalam
gambar sesuai dengan arahan Pemberi Tugas. Bagian atas/ ketinggian
pagar akan mengikuti level tanah dasar sesuai dengan gambar
perencanaan.
Seluruh tiang pagar ditempatkan dengan kuat pada pondasi beton sesuai
dengan dimensi pada gambar perencanaan. Pagar dipasang harus tegak
dan berderet sesuai gambar.

6.6.8.7. Pengecatan
Cat yang digunakan dapat dari produk pabrik yang terkenal dan
kwalitasnya setara cat standar internasional yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas.
Semua warna harus dipilih oleh pemberi tugas, dan penyedia barang dan
jasa harus menyerahkan contoh warna tersebut kepada pemberi tugas
untuk masing-masing warna.
Cat dapat berwarna atau warna galvanish/perak sesuai persetujuan
Pemberi Tugas.
Pengecatan besi 1 kali lapisan meni dengan permukaan rata dan digosok
sampai halus sebagai lapisan dasar.
Setelah lapisan pertama kemudian lapisan cat dasar dan besi minimum 2
kali, sehingga didapat hasil yang memuaskan.

28
Penyedia barang dan jasa bertanggung jawab atas kesempurnaan hasil
pekerjaan, dan harus memasang pagar sedemikian rupa sehingga
hasilnya baik dan sempurna.

6.6.9 Pagar Panel Beton (Prefab)

Karakteristik yang dimiliki pagar panel beton, diantaranya :


1) mempunyai konsistensi mutu terjamin karena
di pabrik dengan kontrol kualitas prima.
2) sistem knock down sehingga dapat dibongkar
pasang.
3) mempunyai permukaan yang halus/kualitas
beton expose jadi tidak memerlukan finishing.
4) waktu pemasangan yang lebih cepat, mudah
dan praktis.
5) mempunyai mutu beton precast minimal K-175
6) tulangan wiremesh minimal M-5, tulangan
kolom minimal  8 mm.
7) tebal panel beton minimal 50 mm
Untuk pondasi pagar beton yang digunakan adalah beton dengan kuat
tekan pada umur 28 hari sebesar 175 kg/cm2.

6.6.10 Pengukuran

Pagar akan diukur untuk pembayaran berdasarkan panjang dalam meter.


Pengukuran dilakukan pada tepi atas pagar dari pusat ke pusat dari titik
tiang paling ujung, tidak termasuk bukaan untuk gerbang. Pintu gerbang
diukur dalam kesatuan pintu gerbang.

6.6.11 Pembayaran

Pembayaran untuk pekerjaan pagar akan dibuat berdasarkan kontrak


harga satuan per meter panjang pagar yang disetujui. Pembayaran untuk
pintu gerbang berdasarkan harga satu set pintu gerbang. Biaya ini sudah
termasuk bahan pagar dan pintu, biaya persiapan, perakitan dan

29
pemasangan, dan untuk semua tenaga kerja, peralatan, dan biaya-biaya
tambahan lain untuk pemasangan pagar ini.
6.7 GEOSINTETIK

6.7.1 Ruang Lingkup

Pekerjaan ini mencakup perbaikan tanah dengan menggunakan geotekstil


dan metode pelaksanaannya sebagai filtrasi, separator, soil treatment,
embankment untuk mencegah erosi, stabilisasi dan transisi yang meliputi
permasalahan konstruksi dan persyaratan kekuatan serta katahanan.
Geosintetik yang terdapat pada pekerjaan ini sesuai dengan spesifikasi,
ukuran dan dimensi yang tercantum dalam gambar perencanaan.
Manfaat :
a. Memberikan perkuatan pada konstruksi landasan, taxiway, apron,
jalan dan lain-lain.
b. Memberikan perkuatan pada struktur tanah yang tidak stabil.
c. Memberikan perkuatan pada tanah dasar yang memiliki daya dukung
rendah sehingga dapat menahan beban timbunan yang lebih besar.
d. Memberikan perkuatan pada dinding penahan tanah (DPT) sehingga
dapat dibangun struktur yang lebih tinggi dan tegak pada lahan yang
terbatas .
e. Memberikan perkuatan pada lereng untuk mencegah terjadinya
kelongsoran.
f. Sehingga dapat memanfaatkan material setempat dengan optimal.
g. Untuk mempercepat konsolidasi (settlement) pada tanah dasar.

6.7.2 Geotekstil

6.7.2.1. Definisi
Kondisi tanah dasar yang tidak baik atau kurang baik sebagai dasar
struktur perkerasan, adalah lapisan tanah yang mempunyai daya dukung
rendah yang secara visual dapat di indikasikan antara lain karena daerah
rawa, dekat dengan muara sungai, merupakan lapisan tanah gambut,
tanah humus yang tebal, muka air tanah tinggi.

30
Lapisan tanah dasar yang menurut standar klasifikasi ASTM D 2487
terlalu lunak (soft) dan mempunyai kandungan air tinggi (plastisitasnya
tinggi) menurut uji ASTM D-423-66 dan ASTM D-424-74 serta nilai CBR
lapangannya terlalu rendah (< 3%) berarti memerlukan perbaikan tanah,
material yang digunakan adalah geotekstil yang berfungsi sebagai
separator, mencegah kontaminasi dua lapisan tanah yang berlainan jenis
tetapi sekaligus harus dapat meloloskan air tanpa penyumbatan. Lapisan
pemisah Geotextile akan mencegah kontaminasi dari butiran halus tanah
dan membatasi agregat diatas dasar yang lunak selama masa pelayanan.
Hal ini akan meningkatkan ketebalan efektif dan kemampuan konstruksi
perkerasan.

6.7.2.2. Sifat Fisik Geotekstil

Geotekstil dari jenis yang dianyam (woven) dan berbentuk lembaran dan
terbuat dari serat menerus dengan bahan polimer polypropylen. Kualitas
dari polimer yang dipakai harus bersertifikasi dari pabrik, tahan terhadap
asam, alkali dan zat kimia di dalam rentang pH. 2-13.

Geotekstil dari jenis non woven dan berbentuk lembaran merupakan


geotekstil yang terdiri dari serabut menerus (serat pendek/staple fiber
tidak dapat diterima) dengan bahan polimer polypropylene yang
diproduksi dengan teknik needle punched (sistem penyatuan dengan
panas/heat bonded tidak dapat diterima). Kualitas dari polimer yang
dipakai harus bersertifikasi dari pabrik, tahan terhadap asam, alkali dan
zat kimia di dalam rentang pH 2-13, dan tidak mengalami hidrolisis pada
kondisi iklim tropis.

Geotekstil harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung


dengan bahan kimia yang umumnya terdapat di dalam tanah dan memiliki
daya tahan terhadap pengaruh mikro biologis lainnya.

Geotekstil harus mempunyai kualitas filtrasi yang memadai dan


permeabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan drainase pada tanah
berbutir halus dengan tingkat kejenuhan yang tinggi.

31
Geotekstil harus memiliki kuat tarik ijin yang memenuhi syarat sesuai
dengan perhitungan perencanaan. Kuat tarik ijin yang dimaksud haruslah
sudah mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
kinerja dari geotekstil.

Geotekstil yang dihasilkan dari potongan-potongan bahan fiber, limbah


fiber atau hasil daur ulang tidak dapat diterima, pihak pabrik pembuat
menjamin hal ini.

Setiap rol geotekstil yang dikirimkan ke lapangan, harus mempunyai


tanda produksi dan pernyataan tipe yang tertera jelas untuk maksud
pemeriksaan visual.

6.7.2.3. Persyaratan fisik

Geotekstil harus memenuhi persyaratan nilai-nilai gulungan rata-rata


minimum (minimum average roll values) dan karakter sifat yang ada pada
tabel di bawah ini.

Tabel 6. 10 Spesifikasi Geotekstil Woven


No Spesifikasi satuan Persyaratan Metode Pengujian
1 Lebar Gulungan m 3.85 or 4.00 -
2 Panjang Gulungan m 150 -
3 Ketebalan mm 0.76 ASTM D 5190
4 Bahan Mentah - Polypropylene -
5 Warna - Hitam -
6 Kuat Tarik
- Searah Mesin (Warp) KN/m 55 ASTM D 4595
- Tegak Lurus Mesin (Weft) - 51 -
7 Kemuluran
- Searah Mesin (Warp) % 14 ASTM D 4595
- Tegak Lurus Mesin (Weft) - 9 -
8 Kuat Tarik Trapezoidal
- Searah Mesin (Warp) N 880 ASTM D 4533
- Tegak Lurus Mesin (Weft) - 730 -
9 Mullen Burst KN/m² 6500 ASTM D 3788
10 Ketahanan Jebol CBR N 6500 ASTM D 6241
11 Index Puncture Resistance N 870 ASTM D 4833
12 Ukuran Bukaan Mm 0.340 ASTM D 4751
13 Permeabilitas Cm/sec 0.04 ASTM D 4491

32
No Spesifikasi satuan Persyaratan Metode Pengujian
14 Permittivity Sec-1 0.48 ASTM D 4491
15 Kapasitas Pengairan lm²/min 1200 ASTM D 4491

Tabel 6. 11 Geotekstil Non Woven

No Spesifikasi Satuan Persyaratan Metode Pengujian

1. Lebar Gulungan m 3.85 or 4.00 -


2. Panjang Gulungan m 150 -
3. Ketebalan mm ≥ 0.76 ASTM D 5190
4. Bahan Mentah - Polypropylene -
5. Warna - Hitam -
6. Kuat Tarik
- Searah Mesin (Warp) KN/m ≥ 55 ASTM D 4595
- Tegal Lurus Mesin (Weft) - ≥ 51
7. Kemuluran
- Searah Mesin (Warp) % ≤ 14 ASTM D 4595
- Tegak Lurus Mesin (Weft) - ≤9
8. Kuat Tarik Trapezoidal
- Searah Mesin (Warp) N ≥ 880 ASTM D 4533
- Tegak Lurus Mesin (Weft) - ≥ 730
9. Mullen Burst KN/m² Ditiadakan ASTM D 3788
10. Ketahanan Jebol CBR N ≥ 6500 ASTM D 6241
11. Index Puncture Resistance N ≥ 500 ASTM D 4833
12. Ukuran Bukaan Mm ≤ 0.340 ASTM D 4751
13. Permeabilitas Cm/sec ≥ 0.04 ASTM D 4491
14. Permittivity Sec-1 ≥ 0.48 ASTM D 4491
15. Kapasitas Pengairan lm²/min ≥ 1200 ASTM D 4491

6.7.2.4. Sifat dan Uji Mekanik


Sifat-sifat mekanik geotekstil dalam kaitannya dengan fungsi perkuatan,
dasar separasi, filtrasi dan drainase. Kuat robek lokal dan rambatan robek
diberikan sebagai sifat-sifat mekanik yang menentukan dalam filtrasi dan
drainase yang memadai misalnya geotekstil harus menahan dan
mendistribusikan kembali beban lokal. Mereka juga menunjukkan bahwa
pengujian yang langsung berhubungan dengan fungsi harus dibedakan

33
dengan jelas dari pengujian yang berhubungan dengan pengendalian
kualitas.

6.7.2.5. Persyaratan pengepakan (packaging)

Persyaratan pengepakan terdiri dari hal-hal berikut:


Material dipak dalam gulungan-gulungan dengan panjang dan lebar
seperti yang telah ditentukan dalam rencana, sebagaimana yang diatur
oleh perekayasa, atau seperti yang tercantum di dalam perintah
pembelian yang diberikan oleh pemberi kerja;
Penyerahan material sebagai satu potong per gulungan;
Penggabungan potongan-potongan material pada gulungan tidak
diijinkan;
Gulung material (dengan ukuran yang sama) ke dalam bentuk silinder
yang sesuai untuk mempermudah penanganan dan pembukaan
gulungan;
Bungkus masing-masing gulungan material/ bahan ke dalam kontainer
yang sesuai untuk melindungi bahan tersebut dari kerusakan akibat sinar
ultraviolet dan kelembaban selama penyimpanan dan penanganan.

6.7.2.6. Pemberian etiket dan label


Tandai masing-masing gulungan dengan etiket atau label yang dilekatkan
dengan aman di luar gulungan pada salah satu ujung gulungan. Etiket
atau label tersebut harus mencantumkan hal-hal berikut:
1) Nomor gulungan yang unik, dinyatakan secara berurutan;
2) Nomor tempat atau nomor kendali dari pabrik, jika ada;
3) Nama pabrik pembuat;
4) Nama merek produk;
5) Nomor katalog bahan dari pabrik, jika ada;
6) Lebar gulungan dalam meter;
7) Panjang gulungan dalam meter.

6.7.2.7. Pelaksanaan Penempatan Geotekstil

1) Persyaratan konstruksi

34
Geotekstil harus dipasang sesuai dengan rencana, persyaratan-
persyaratan pada pedoman ini serta rekomendasi dan persyaratan
pemasangan yang dikeluarkan oleh pihak pabrik.

2) Peralatan

Peralatan untuk menempatkan geotekstil, baik secara mekanik


maupun manual, harus mampu menangani keseluruhan gulungan
geotekstil dan dapat membaringkan geotekstil tanpa menimbulkan
kerutan dan lipatan pada posisi yang sudah ditentukan. Peralatan
yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi pihak pabrik.

3) Pelaksanaan Pekerjaan

Hal-hal berikut harus dipenuhi berkaitan dengan pelaksanaan


penempatan geotekstil dasar :
Spesifikasi teknik untuk pemasokan geotekstil harus disediakan
untuk memberikan informasi kepada calon pemasok tentang
spesifikasi pemasangan geotekstil. Di bawah muka air, geotekstil
harus dibuka dari gulungannya secara utuh (tidak terpotong-potong)
dari atas kebawah, secara manual atau dengan peralatan mekanik
dan disetujui. Diatas muka air, geotekstil dapat dibuka dari
gulungannya dan dihamparkam dalam keadaan utuh ataupun dalam
potongan. Geotekstil yang dikirim ke lapangan harus dengan
pembungkus untuk melindungi material tersebut terutama dari sinar
matahari. Penyimpanan dan pemasangan geotekstil tersebut tidak
boleh mengakibatkan kerusakan fisik.
Geotekstil dipasang sesuai dengan rekomendasi/ petunjuk yang
dikeluarkan pabrik, dan harus dipasang pada lokasi seperti yang
dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk konsultan
pengawas.

35
Tanah dasar harus dipersiapkan berdasarkan spesifikasi, Kepadatan
tanah dasar dibawah geotekstil harus seragam dan bebas dari benda-
benda tajam/ runcing seperti akar pohon dan batuan-batuan yang tak
beraturan yang dapat menimbulkan kerusakan pada geotekstil sebelum
pemasangannya.

Permukaan tanah harus rata dan datar. Ketidakrataan permukaan tidak


boleh melebihi 10 cm dan kemiringan permukaan arah melintang tidak
lebih dari 5 %.

Geotekstil akan dipasang setelah ada persetujuan konsultan pengawas


untuk pemeriksaan permukaan yang akan ditutup geotekstil sebelum
menempatkan geotekstil untuk menguji kesesuaiannya. Permukaan
geotekstil harus dipelihara dengan hati-hati untuk memastikan kesesuaian
tanah dasarnya.

Penyambungan geotekstil dengan overlap harus tepat, baik lebar maupun


posisinya agar geotekstil dapat berfungsi selama waktu pelaksanaan dan
selama umur rencana dari struktur. Alternatif lain dari overlap dapat
dilakukan dengan cara menjahit dengan menggunakan mesin jahit ketik
ganda portabel.

Penyambungan geotekstil dengan cara menjahit harus dengan jahitan


ganda, dengan jarak 50 mm sampai dengan 100 mm dari tepi lembaran
geotekstil yang disambung. Sambungan diusahakan sesedikit mungkin
dan harus dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.

Seluruh tanah dasar yang rusak akibat peralatan konstruksi dan dianggap
tidak sesuai harus diperbaiki sebelum penempatan geotekstil. Semua
perbaikan harus disetujui oleh konsultan pengawas dan Direksi Teknis.
Tanggungjawab perbaikan dan pemeliharaan tanah dasar harus
ditetapkan di dalam pertemuan pra konstruksi.

36
Penimbunan material urugan setelah penggelaran geotekstil harus
dilakukan dengan baik sehingga geotekstil tidak mengalami beban
melebihi tegangan ijin material. Material timbunan harus disebarkan
secara merata tiap lapis dengan tinggi timbunan tidak boleh lebih dari 50
cm, dan penimbunannya harus dilakukan pada satu arah dan dimulai dari
satu titik tertentu. Kerusakan geotekstil selama penimbunan material
urugan harus diperbaiki atas petunjuk konsultan pengawas.

6.7.3 Pengukuran

Volume pemasangan geotekstil diukur sesuai dengan meter persegi yang


telah dilaksanakan dan sesuai dengan gambar-gambar yang disetujui.

6.7.4 Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya


ditetapkan dalam kontrak yang bersangkutan.

6.8 VERTIKAL DRAIN

37
6.8.1 Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari instalasi Prefabrication Vertical Drain (PVD)


sesuai dengan yang ditunjukkan pada perencanaan dan pada
persyaratan dalam spesifikasi ini. Drain harus terdiri dari sebuah core
(inti) berbentuk pita plastik tertutup dalam bahan pembungkus yang
menyesuaikan atau dalam bentuk lain atau dalam bentuk konfigurasi yang
disetujui oleh Direksi dan konsultan pengawas. PVD harus ditempatkan
dan diatur seperti yang ditunjukkan pada rencana atau seperti yang
diarahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

6.8.2 Material

6.8.2.1. Umum
1) PVD harus terbuat dari bahan produksi baru dan terdiri sebuah core
yang tertutup oleh atau yang digabungkan dengan suatu
pembungkus. Pembungkus akan memungkinkan core memiliki
bagian bebas dari pori air tanpa kehilangan material tanah atau pipa.
Core harus menyediakan drainase vertikal secara terus menerus.
2) Drain harus menjadi kesatuan yang dibentuk
dengan menggunakan rasio aspek (lebar dibagi dengan ketebalan)
tidak melebihi dari 50.

6.8.2.2. Pelindung/Pembungkus
1) Pembungkus ini harus terbuat dari geotextile
non woven sintetis yang mampu menahan pembengkokan, pukulan
dan gaya tarik yang timbul selama instalasi dan selama proses drain
dilakukan.
2) Material pelindung/ pembungkus tidak akan
bermasalah karena kerusakan lokal (misalnya gesekan melalui filter
oleh partikel-partikel pasir/ kerikil).
3) Bahan pembungkus haruslah cukup kaku
menahan tekanan lateral tanah karena adanya embedment dan
surcharge sehingga kapasitas aliran vertikal melalui core tidak akan
terpengaruh. Dan juga, bahan pembungkus harus cukup fleksibel
38
agar bisa menekuk dengan lancar selama instalasi dan selama
penyelesaian induksi konsolidasi tanpa adanya kerusakan. Bahan
pembungkus tidak boleh pecah dan mengelupas saat instalasi drain.

6.8.2.3. Core (Inti)


Struktur inti (Core) harus dibuat filament polyester berbentuk tiga dimensi
berwarna hitam untuk meningkatkan drainase sepanjang sumbu vertikal
drain.

6.8.2.4. Pemasangan PVD


1) PVD yang dipasang harus tahan terhadap jamur, lumut, bakteri,
serangga, garam dalam larutan dalam air tanah, asam, alkali, bahan
pelarut, dan bahan-bahan penting lainnya yang terkandung di dalam
air tanah.

2) Jenis tunggal dari drain yang dipasang harus digunakan pada


proyek, kecuali jika ada yang ditetapkan atau yang disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

3) Material PVD harus diberi atau dipasang label sebagai informasi


untuk identifikasi sampel dan untuk tujuan kontrol kualitas lainnya
juga dapat dibaca dari label tersebut. Minimal, setiap roll harus
diidentifikasi oleh pembuat untuk nomor lot atau nomor control,
jumlah roll per individual, tanggal pembuatan, identifikasi produsen
dan produk dari pembungkus dan core.

4) Selama pengiriman dan penyimpanan, drain harus dibungkus


dengan kertas tebal, kain goni atau tutup pelindung lain yang cukup
kuat. Drain harus dilindungi dari sinar matahari, lumpur, kotoran,
debu, kotoran dan zat merugikan lainnya selama pengiriman dan
penyimpanan di lokasi proyek.

39
5) Semua material yang rusak selama pengiriman, pembongkaran,
penyimpanan atau penanganan dari/atau yang tidak memenuhi
persyaratan minimum harus ditolak oleh Pejabat Pembuat Komitmen
dan konsultan pengawas. Tidak ada pembayaran yang harus
dilakukan untuk setiap material yang ditolak.

6.8.3 Pengendalian Mutu dan Pengujian

6.8.3.1. Drain vertikal yang akan digunakan


haruslah pilihan penyedia barang dan jasa dengan persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

6.8.3.2. Penyedia barang dan jasa harus


menunjukkan sumber material yang diusulkan sebelum pengiriman
ke lokasi. Penyedia barang dan jasa juga harus menyerahkan
sampel dan sertifikat dari Pabrik (Produsen) untuk memverifikasi sifat
fisik, mekanis dan hidrolik dari drain yang akan digunakan untuk
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

6.8.3.3. Sebelum instalasi dan berdasarkan pada kebijaksanaan Direksi dan


konsultan pengawas, uji sampel individual haruslah dipotong dari
setidaknya satu roll yang dipilih secara acak untuk mewakili setiap
batch atau setiap 100.000 meter. Sampel individual harus tidak
kurang dari 3 meter panjangnya dan lebarnya harus penuh. Sampel
yang diserahkan untuk pengujian harus menunjukkan meter linier
drain dan identifikasi pabrik/ produsen.

40
Tabel 6. 12 Sifat-Sifat Prefabricated Vertikal Drain

SIFAT-SIFAT PERSYARATAN METODE UJI

Terdiri dari
Weight / Berat 70 - 80 gr/m
ASTM D 5261
Width / Lebar 0,80 - 0,10 m
Thickness / Ketebalan 3,5 - 5,0 mm ASTM D 5199
Tensile Strength /
≥ 2,1 kN ASTM D 4595
Kuat Tarik
Elongation at 2.0 kN ≤ 25 % ASTM D 4595
Strength at 10 % elongation ≥ 1,3 kN ASTM D 4594
Min. Discharge Capacity qw
at 350 kN/m2
- Index Test ≥ x 10-6 m3 / det ASTM D 4716
- Straight ≥ 75 x 10-6 m3 / det ASTM D 4716
- Buckled ≥ 40 x 10-6 m3 / det ASTM D 4716
Filter
Tensile Strength ≥ 4 kN / m ASTM D 4595
Elongation at break ≤ 30 % ASTM D 4595
Apparent Opening Size –A.O.S. (O95) < 80 µm ASTM D 4751
Permittivity ditiadakan ASTM D 4491
Permeability (Kv) ≥ 0,1 mm/det ASTM D 4491

Jika sampel individual yang dipilih secara acak tidak memenuhi


spesifikasi, maka roll tersebut harus ditolak dan dua sampel tambahan
harus diambil secara acak dari dua roll lainnya yang mewakili batch yang
sama pada 100.000 meter. Jika salah satu dari dua sampel tambahan ini
juga tidak memenuhi spesifikasi, maka seluruh batch dari drain vertikal
yang diwakili oleh sampel-sampel tersebut harus ditolak.

6.8.4 Pemasangan

6.8.4.1. Umum
PVD harus dipasang dengan peralatan modern yang telah disetujui
tipenya, sehingga akan menyebabkan gangguan minimal selama
operasi instalasi dan untuk mempertahankan mandrel dalam posisi
vertikal.

41
Drain harus dipasang menggunakan mandrel atau sleeve yang akan
dimasukkan ke dalam tanah (misalnya didorong atau digetarkan).
Mandrel atau sleeve harus melindungi material drain dari rembesan
air, pemotongan, dan abrasi selama proses instalasi, dan akan
ditarik kembali setelah setiap drain selesai dipasang.
Mandrel atau sleeve harus dilengkapi dengan pelat jangkar atau
bentuk lain yang serupa di bagian bawah untuk mencegah tanah
masuk ke bagian bawah mandrel selama proses instalasi drain dan
untuk menjangkar ujung drain di kedalaman yang diperlukan pada
saat penarikan mandrel. Ukuran jangkar harus menyesuaikan
semirip mungkin dengan ukuran mandrel sehingga dapat
meminimalkan gangguan tanah. Pejabat Pembuat Komitmen dan
konsultan pengawas harus menentukan kemampuan penerimaan
dari sistem penjangkaran dan juga hasilnya.

6.8.4.2. Prosedur Instalasi


Dua minggu sebelum awal trial instalasi, Kontraktor harus
menyerahkan rincian lengkap tentang material, peralatan, urutan dan
metode yang diajukan unuk instalasi PV Drain kepada Direksi dan
konsultan pengawas untuk diperiksa dan disetujui. Persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas tentang urutan
instalasi dan metode tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya untuk menginstal drain sesuai dengan rencana dan
spesifikasi.
Sebelum instalasi PV drain, Kontraktor harus menunjukkan bahwa
peralatan, metode, dan materialnya memuaskan.
Instalasi sesuai dengan spesifikasi. Untuk itu, Kontraktor akan
diminta untuk menginstal 5 percobaan dengan jumlah sekitar 50
meter linier di lokasi yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen
dan konsultan pengawas.
Persetujuan Direksi dan konsultan pengawas tentang metode atau
peralatan yang digunakan untuk instalasi trial drain, tidak harus
dijadikan dasar sebagai penerimaan metode untuk penempatan
proyek. Jika pada suatu waktu Pejabat Pembuat Komitmen dan

42
Konsultan Pengawas menganggap bahwa metode instalasi tidak
menghasilkan PV drain yang memuaskan, Penyedia barang dan
jasa harus mengubah metode dan/ atau peralatan yang diperlukan
untuk memenuhi spesifikasi tersebut.

6.8.4.3. Instalasi
PVD harus diletakkan, dinomori dan diawasi oleh Kontraktor dengan
menggunakan dasar dan patokan yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas. Penyedia barang dan
jasa harus mengambil semua tindakan pencegahan yang wajar
untuk tetap mengawasi dan bertanggung jawab pada setiap
pengawasan yang diperlukan kembali. Lokasi yang dipasangi PVD
tersebut tidak boleh bergeser lebih dari 150 mm dari desain lokasi
yang ditunjukkan pada Gambar.
PVD yang bergeser lebih dari 150 mm dari desain lokasi atau rusak
atau tidak terpasang dengan benar, akan ditolak dan ditinggalkan
ditempat.
PVD harus dipasang di permukaan yang ditunjuk dengan kedalaman
seperti yang didesain pada gambar, atau pada kedalaman seperti
yang diarahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan
pengawas. Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas
boleh merubah kedalaman, jarak, atau jumlah drain yang akan
dipasang, dan dapat merevisi rencana pembatasan untuk pekerjaan
ini seperti yang diperlukan.
Selama instalasi PVD, Penyedia barang dan jasa harus memberikan
alat yang sesuai pada Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan
pengawas untuk menentukan kedalaman drain pada waktu tertentu
dan kuantitas panjang dari PV drain (minimal 50 mm) yang dipasang
di setiap lokasi.
Peralatan untuk memasang PVD harus diperiksa sebelum
memasangkan masing-masing drain dan tidak boleh menyimpang
dari vertikal lebih dari 50 mm dalam 3 meter selama instalasi setiap
drain.

43
PVD harus dipasang dengan menggunakan suatu dorongan yang
berkelanjutan, menggunakan beban atau getaran statis.
Teknik instalasi yang memerlukan pengendalian tidak akan
diperbolehkan. Teknik jetting hanya akan diperbolehkan setelah
menerima persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen dan
konsultan pengawas.
Proses instalasi harus dilakukan, tanpa ada kerusakan pada drain
selama memasukan atau mencabut mandrel. Jangan menaikkan
atau menurunkan mandrel selama proses pemasukan drain.
Menaikkan mandrel hanya dibolehkan setelah selesai instalasi drain.
PVD yang telah diselesaikan harus dikerat dengan rapi 300 mm di
atas area yang dikerjakan, atau seperti yang ditentukan pada
gambar kontrak.
Penyedia barang dan jasa harus memenuhi tindakan pencegahan
yang diperlukan untuk melindungi setiap peralatan instrumentasi
lahan. Penyedia barang dan jasa wajib mengganti peralatan
instrumentasi yang telah rusak atau menjadi tidak dapat diandalkan
dengan biayanya sendiri, sebelum melanjutkan instalasi drain atau
aktivitas konstruksi.

6.8.4.4. Pengeboran / Konstruksi


Penyedia barang dan jasa harus bertanggung jawab untuk bisa
menembus setiap material diatasnya sebagaimana yang diperlukan
untuk memasang drain.
Ketika ada hambatan di bawah permukaan area yang dikerjakan,
sehingga tidak dapat ditembus oleh peralatan instalasi drain, maka
Kontraktor harus menyelesaikan drain dari atas permukaan
konstruksi yang dikerjakan dan memberitahu kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas sebelum memasang
PV drain yang lebih banyak lagi. Di bawah arahan Pejabat Pembuat
Komitmen dan konsultan pengawas, Penyedia barang dan jasa
harus mencoba untuk memasang drain baru dalam 600 mm secara
horizontal dari konstruksi drain. Maksimal dua usaha harus
dilakukan sebagaimana yang diarahkan oleh Pejabat Pembuat

44
Komitmen dan konsultan pengawas. Jika drain masih tidak dapat
diinstal ke ujung elevasi desain, lokasi drain harus ditinggalkan dan
peralatan instalasi akan dipindahkan ke lokasi berikutnya, atau
tindakan lainnya harus diambil seperti yang diarahkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.
Jika diizinkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan
pengawas, Penyedia barang dan jasa dapat menggunakan
pengeboran, spudding, atau metode lain untuk melonggarkan tanah
dan membersihkan konstruksi. Ketika melakukan pengeboran
jangan menembus lebih dari 600 mm ke dalam dasar tanah yang
kompresibel / dimampatkan.
Ketika menjumpai konstruksi/penghalang, prosedur berikut ini harus
dilakukan secara berurutan:
1) Penyedia barang dan jasa harus segera memberitahukan
Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas sebelum
menyelesaikan drain dan sebelum memasang drain lainnya
lagi.
2) Penyedia barang dan jasa harus mencoba untuk memasang
drain berdekatan dengan lokasi konstruksi. Berdasarkan hasil
dari instalasi ini dan di bawah arahan Pejabat Pembuat
Komitmen dan konsultan pengawas, maka Kontraktor wajib:
 Mencoba untuk memasang drain baru dalam 600 mm secara
horizontal dari konstruksi drain atau
 Melakukan prosedur pembersihan konstruksi dan memasang
drain di lokasi desain.
Prosedur pembersihan konstruksi harus digunakan hanya seperti
yang diarahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan
pengawas.

6.8.4.5. Penyambungan
Penyambungan material prefabricated vertical drain pada pekerjaan
ini tidak diijinkan sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan
panjang yang dibutuhkan harus sudah diperhitungkan dengan
material yang terbuang.

45
6.8.5 Pengukuran dan Pembayaran

6.8.5.1. Pengukuran
PV Drain harus diukur dengan meter linier. Panjang PVD yang dibayar
harus sepanjang ujung tembusan instalasi mandrel dibawah area yang
dipekerjakan, ditambah dengan panjang yang dikerat di atas area yang
dikerjakan. Pembayaran tidak akan dibuat untuk drain yang tidak
berlabuh kekedalaman yang dibutuhkan.
PV Drain yang ditempatkan lebih dari panjang yang ditunjukkan pada
gambar kontrak tidak akan dibayar kecuali panjang tambahan diserahkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas terlebih dahulu
sebelum atau selama instalasi drain.

6.8.5.2. Pembayaran
Kuantitas/ Jumlah diukur seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar
sesuai dengan harga Penyedia barang dan jasa per meter linear, dimana
harga dan pembayaran kompensasi haruslah dibayar penuh untuk
melengkapi dan menginstal semua material termasuk semua
pengawasan, peralatan, crew, tol, survey patokan dari lokasi drain dan
peralatan lain serta material yang diperlukan pelaksanaan pekerjaan.

46
6.9 PASANGAN BATU

6.9.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu untuk saluran


drainase, dinding penahan tanah maupun pekerjaan lain.

Pada umumnya batu adukan tidak akan digunakan untuk bangunan-


bangunan yang menahan beban seperti gorong-gorong plat, tembok
penahan tanah sepanjang jalur lalu lintas, atau tembok kepala gorong-
gorong pada gorong-gorong.

6.9.2 Toleransi Dimensi

Permukaan setiap pasangan batu tidak akan berbeda lebih dari 30 mm


terhadap profil permukaan rata-rata pasangan batu disekitarnya.

Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda lebih dari 20 mm
terhadap profile lantai dasar saluran yang ditentukan atau disetujui. Juga
tidak berbeda lebih dari 50 mm terhadap profil penampang melintang
yang ditentukan atau disetujui.

Ketebalan minimum setiap pasangan batu adukan harus 100 mm.

Profil akhir untuk bangunan kecil yang tidak menahan beban seperti
kantong lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda lebih dari 20 mm
terhadap yang ditentukan atau disetujui.

6.9.3 Pengajuan Persetujuan

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia barang dan jasa harus


mengajukan kepada konsultan pengawas dan Pejabat Pembuat
Komitmen dua contoh seberat 50 kg yang masing-masing mewakili batu
yang diusulkan untuk digunakan. Salah satu dari contoh ini akan ditahan
oleh konsultan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk rujukan
selama periode kontrak. Hanya batu yang disetujui oleh konsultan
pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen akan digunakan di dalam
pekerjaan.

47
Pekerjaan pasangan batu adukan tidak boleh dimulai sampai Konsultan
Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen telah menyetujui penyiapan
pembentukan dimana pekerjaan tersebut ditempatkan.

6.9.4 Penjadwalan Kerja

Jumlah pasangan batu adukan yang dilaksanakan pada suatu waktu


tertentu harus dibatasi sesuai dengan kecepatan pemasangan untuk
menjamin agar semua batu ditempatkan dengan adukan.

Bila pasangan batu adukan akan dipasang pada lereng atau sebagai
pasangan selokan, maka pembentukan harus dipersiapkan dalam tahap
pertama seperti tidak akan ada pasangan. Pembentukan terakhir sampai
garis yang diperlukan harus dibuat segera sebelum pemasangan
pasangan batu.

6.9.5 Kondisi Tempat Kerja

Mempertahankan suatu tempat kerja secara terus menerus kering dan


menjamin fasilitas sanitasi yang layak, dengan menyediakan peralatan
dan tenaga kerja untuk pengeringan pengalihan saluran air dan
pembangunan saluran sementara, menjamin tidak ada gangguan dalam
kontinuitas prosedur pengeringan.

Bila pekerjaan sedang dilaksanakan pada saluran yang ada atau daerah
lain dimana aliran bawah tanah dapat tercemar, maka Penyedia barang
dan jasa harus memelihara sepanjang waktu pada tempat pekerjaan
yang sebenarnya suatu persediaan air dari kualitas air minum untuk
digunakan oleh para pekerjaan untuk mencuci, bersama dengan
persediaan secukupnya dari sabun dan disinfektan.

6.9.6 Perbaikan Pekerjaan Yang Kurang Memuaskan

Pekerjaan pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi yang diberikan


harus diperbaiki oleh Penyedia barang dan jasa atas biayanya sendiri
dengan cara yang diarahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan
konsultan pengawas.

48
Penyedia barang dan jasa harus bertanggung jawab untuk kestabilan dan
keutuhan semua pekerjaan yang telah diselesaikan. Ia harus mengganti
dengan biayanya sendiri setiap pekerjaan yang menjadi rusak atau
terlantar karena kecerobohan atau kelalaian pada pihaknya menurut
pendapat Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas. Tetapi
Penyedia barang dan jasa tidak akan bertanggung jawab untuk kerusakan
yang timbul dari alam seperti angin topan atau dari pergeseran lapisan
tanah yang tidak dapat dihindari ditempat perkerjaan tersebut, dengan
syarat bahwa pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima sebelumnya
secara tertulis dengan hasil memuaskan dan lengkap oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

6.9.7 Bahan-Bahan Konstruksi Pasangan Batu Adukan

A. Batu

 Batu harus terdiri dari batu alam atau batu galian yang kasar, kuat/
keras liat, tahan lama, padat, tahan terhadap pengaruh udara dan air
serta cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dituju.

 Kualitas dan ukuran batu harus disetujui oleh Pejabat Pembuat


Komitmen sebelum digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan
saluran air harus sedapat mungkin empat persegi bentuknya.

 Kecuali ditentukan tidak seperti di dalam gambar atau spesifikasi


maka setiap batu harus berbobot lebih dari 6 kg.

B. Adukan / Mortar

Campuran antara semen dengan pasir harus mempunyai kuat tekan


paling sedikit 50 Kg/cm² pada umur 28 hari dan material sesuai dengan
persyaratan dari spesifikasi ini.

49
6.9.8 Konstruksi Pasangan Batu Adukan

A. Persiapan Pembentukan atau Pondasi

Pembentukan untuk lapisan pasangan adukan harus dipersiapkan sesuai


dengan ketentuan seksi selokan dan saluran air.

Pondasi atau parit untuk tembok kepala atau bangunan dari pekerjaan
pasangan batu adukan harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan.

B. Persiapan Batu

Batu-batu harus dibersihkan dari cacat dan bahan-bahan yang merusak,


yang dapat mengganggu ikatan dengan adukan.

Sebelum pemasangan, maka batu harus dibasahi seluruhnya dan


diberikan waktu yang cukup untuk menyerap air sampai jenuh.

C. Penempatan Lapisan Batu

Suatu alas dari adukan baru paling sedikit setebal 30 mm harus


ditempatkan pada bentuk yang dipersiapkan. Alas adukan ini harus
dibentuk sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga batu-batu
permukaan tersebut selalu tertanam dalam adukan sebelum mengeras.

Batu-batu harus tertanam dengan kuat satu dengan lainnya untuk


mendapatkan ketebalan lapisan yang diperlukan, diukur tegak lurus
terhadap lereng. Adukan tambahan harus ditempatkan untuk mengisi
semua ruang antara batu-batu dan harus diselesaikan hampir sama rata
dengan permukaan lapisan tetapi tidak menutupi batu-batu.

Pekerjaan harus dilanjutkan dari dasar lereng menuju ke atas dan


permukaan harus diselesaikan segera setelah pengerasan awal dari
adukan dan menyapunya dengan sebuah sapu kaku.

50
D. Permukaan yang diselesaikan harus dirawat.

Lereng dan batu-batu yang berdampingan harus dirapikan dan


disempurnakan untuk menjamin pertemuan yang halus dan rata dengan
pekerjaan pasangan batu adukan yang memungkinkan drainase yang
lancar dan mencegah penggeseran pada tepi-tepi pasangan.

E. Pembangunan Struktur Pasangan Batu Adukan

Tembok kepala yang akan dibangun dalam parit atau bangunan lainnya
dengan menggunakan dukungan tanah atau acuan, harus dibangun
dengan pengisian parit atau acuan dengan adukan setebal 60 % dari
ukuran maksimum batu-batu dalam adukan yang belum mengeras.
Adukan tambahan kemudian harus diberikan dan diproses tersebut
diulangi sampai acuan itu terisi penuh. Adukan berikutnya ditambahkan
kemudian sampai bagian atas untuk memperoleh suatu permukaan atas
yang rata halus.

Bila bentuk batu adalah sedemikian sehingga saluran mengunci dengan


cukup kuat, dan bila suatu adukan digunakan maka bangunan pekerjaan
pasangan batu adukan dapat juga dibangun tanpa acuan.

6.9.9 Pengukuran dan Pembayaran

A. Pengukuran

Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik


sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung
sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan penampang yang
disyaratkan dan disetujui.

Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang


disetujui harus tidak diukur atau dibayar.

Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan kembali dengan


bahan porous atau kantung penyaring harus diukur dan dibayar sebagai
51
Drainase Porous, seperti yang disebutkan dalam Spesifikasi ini. Tidak ada
pengukuran atau pembayaran terpisah yang harus dilakukan untuk
penyediaan atau pemasangan lubang sulingan atau pipa, juga tidak untuk
acuan lainnya atau untuk galian dan penimbunan kembali yang
diperlukan.

B. Pembayaran

Kuantitas, harus dibayar dengan Harga Kontrak per satuan meter kubik
dari pengukuran. Dimana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan
semua bahan, untuk galian yang diperlukan dan penyiapan seluruh
formasi atau pondasi, untuk pembuatan lubang sulingan dan sambungan
konstruksi, untuk pemompaan air, untuk penimbunan kembali sampai
elevasi tanah asli dan pekerjaan akhir dan untuk semua pekerjaan lainnya
atau biaya lain yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal ini.

6.10 PEKERJAAN BRONJONG

52
6.10.1 Pengertian

Bronjong adalah material yang terbuat dari kawat anyaman yang


berfungsi sebagai material penahan longsor dan erosi pada tebing atau
lereng. Pemasangan bronjong harus mempunyai fleksibilitas yang tinggi
dan berperan menambah daya dukung tanah.

6.10.2 Spesifikasi Bronjong

Spesifikasi Bronjong untuk areal Bandar udara dipersyaratkan sebagai


berikut :

1. Kawat anyaman berbentuk hexagonal dan harus dianyam dengan mesin


modern, sedang bahan baku kawat mengacu pada BS 1052 – 80 dan BS
443 – 82 serta memenuhi syarat SNI 03-0090-1999, yaitu mutu dan cara
uji bronjong dan kawat bronjong.

Kuat tarik antara 41 – 53 kg/mm².

Diameter kawat anyaman 3 – 4 mm dengan tebal lapisan seng (Zinc


Coated) galvanis ± 260 g/m².

Anyaman bronjong berukuran 80 x 100 mm dengan lilitan ganda, tidak


diperbolehkan ukuran lain dan harus approval contoh dari pabrik
pembuat.

Ukuran bronjong untuk dua sekat adalah 2 x 1 x 1 m atau 2 x 1 x 0,5 m.

Frame (bingkai) bronjong 3,4 – 4 mm, kawat ikat bronjong 2 mm.

Bronjong harus memenuhi spesifikasi di atas dengan jaminan mutu.

2. Kawat bronjong dengan lapisan PVC dengan spesifikasi teknis sebagai


berikut :

a) Jenis Barang : Bronjong Kawat Pabrikan / Anyaman Mesin (mekanis)


berlapis PVC

b) Standart Mutu : SNI 03-3046-1992 yang dikeluarkan oleh Departemen


Perindustrian dan Perdagangan.

c) Diameter Kawat : Kawat ikat diameter 2,0 mm dilapis jadi 2,9 mm


dengan toleransi +/- 4%

53
 Kawat anyaman diameter 2,7 mm dilapis jadi 3,8 mm dengan
toleransi +/- 4%
 Kawat sisi diameter 3,4 mm dilapis jadi 4,6 mm dengan toleransi
+/- 4%
d) Kuat tarik : minimum 41 kgf/mm2
e) Lapisan seng :
 Kawat diameter 2,0 mm dilapis jadi 2,9 mm, minimum 240 gr/m2
 Kawat diameter 2,7 mm dilapis jadi 3,8 mm, minimum 260 gr/m2
 Kawat diameter 3,4 mm dilapis jadi 4,6 mm, minimum 275 gr/m2
f) Ukuran Anyaman : 80 x 100 mm dengan lilitan ganda
g) Diafragma (sekat) : setiap 1(satu) meter panjang

6.10.3 Pekerjaan Galian Tanah

Tanah yang digali dengan kedalaman ukuran sesuai gambar atau


petunjuk proyek.

Tanah bekas galian di buang ke tempat-tempat yang telah ditentukan dan


tidak dibenarkan membuang tanah bekas galian disekitar galian kecuali
ada persetujuan pemimpin proyek. Pemborong harus menjaga agar
galian tanah dilaksanakan untuk membentuk tebing atau lereng saluran
yang akan di pasang bronjong sesuai gambar.

6.10.4 Pekerjaan Pengisian Bronjong

Pekerjaan pengisian bronjong dilakukan setelah material bronjong


terpasang sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas dengan ukuran
besar bronjong sesuai dengan standar dan batu belah yang dipakai untuk
pengisi berukuran 20/30 cm kualitas baik dari gunung atau sungai dan di
susun rapat.

6.10.5 Cara Penempatan Pemasangan Bronjong

Sebelum pemasangan bronjong, tanah dimana akan ditempatkan material


bronjong digali atau ditimbun supaya rata dan membentuk jenjang sesuai
petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen dan konsultan pengawas.

54
 Setelah tanah dasar siap, material bronjong yang telah dirangkai di susun
di atasnya, kemudian masukkan batu yang berkualitas baik yang disusun
rapat. Isi bagian celah yang kosong dengan batu yang lebih kecil. Batu
yang disusun tidak boleh lebih kecil dari ukuran anyaman bronjong.

 Setelah pengisian selesai, pasang penutup bronjong dan dianyam dengan


kawat penganyam, hal ini perlu untuk menjaga terlepasnya anyaman.

 Bila perlu gunakan alat bantu untuk menutup bronjong yang sudah terisi
seperti linggis atau alat lainnya.

 Antara bronjong yang satu dengan lainnya harus diikat dengan kawat
penganyam sehingga merupakan satu kesatuan rangkaian bronjong yang
kuat dan monolit sehingga akan menambah stabilitas dari struktur
bronjong itu sendiri.

 Untuk menambah keindahan, pada permukaan bronjong dapat ditanam


gebalan rumput.

6.10.6 Pengukuran

Jumlah yang dibayar untuk pekerjaan galian, pasangan bronjong


ditentukan seperti dimuat dalam ayat pengukuran dan pembayaran dari
pasal pekerjaan pemasangan turap/ tanggul pasangan batu bronjong.
Jumlah yang harus dibayarkan untuk pekerjaan ini di hitung dalam meter
panjang pekerjaan.

6.10.7 Pembayaran

Pembayaran untuk pembuatan turap/ tanggul pasangan batu bronjong di


buat atas dasar tarif unit price dalam kontrak seperti dimuat dalam ayat-
ayat pembayaran dari pasal pekerjaan pasangan turap/ tanggul pasangan
batu bronjong.

6.11 PEKERJAAN DRAINASE PASIR (SAND BLANKET)

6.11.1 Uraian

Pekerjaan ini mencakup pemasangan sistem horizontal sand drain atau


sand blanket pada daerah stabilisasi tanah lembek untuk mengalirkan air

55
dari PVD seperti tertera pada Gambar atau seperti perintah konsultan
pengawas. Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan Spesifikasi
dan ketentuan dari konsultan pengawas yang akan dinyatakan setelah
penyedia barang dan jasa melaksanakan penelitian tanah yang
diperlukan.

Pekerjaan ini mencakup pemasangan dan penetapan lapisan pasir di atas


daerah yang akan dipasang vertikal drain.

6.11.2 Material

Pasir untuk sand blanket adalah pasir kasar yang berpermeabilitas tinggi dan
memenuhi persyaratan gradasi berikut:

Ukuran Saringan % Lolos Menurut Berat

1” (25,0 mm) 100


3/8” (9,5 mm) 90 – 100
No.4 (4,75 mm) 70 – 100
No. 10 (2,00 mm) 35 – 90
No. 20 (0,850 mm) 12 – 70
No. 40 (0,425mm) 4 – 40
No.100 (0,150 mm) 2–8
No. 200 (0,075 mm) 0–3

Untuk pekerjaan ini material yang dipersyaratkan adalah pasir dengan


gradasi tersebut diatas.

Material harus bersih dari gumpalan/ endapan kotoran, bahan organik


atau pun bahan lain yang dapat mengganggu, drainase pasir/ sand
blanket harus mempunyai koefisien permeabilitas minimum k = 1,0 x 10 -2
cm/dt.

6.11.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Kecuali bila ditentukan lain oleh konsultan pengawas, metode pekerjaan


ditentukan sebagai berikut:

56
Horizontal sand drain / sand blanket akan dipasang dengan
menghamparkan satu lapis pasir kasar (sand blanket) diatas daerah
tersebut sampai ketebalan sesuai Gambar atau sesuai perintah konsultan
pengawas.

Material sand blanket dihamparkan secara berlapis-lapis kepermukaan


yang telah disiapkan dan disebarkan dalam lapisan yang merata dengan
ketebalan tiap lapis tidak lebih dari 200 mm.

Agar tidak terkontaminasi dengan material timbunan tanah diatasnya


maka diatas lapisan Horisontal sand drain / sand blanket dipasang satu
lapis woven geotextile dan selanjutnya dilakukan penimbunan tanah
dengan urugan pilihan.

6.11.4 Metode Pengukuran dan Dasar Pembayaran

6.11.4.1 Metode Pengukuran

Sand drain horizontal/ sand blanket diukur menurut meter kubik


sebagai satu mata pembayaran, dengan mengukur luas dan
ketebalan lapisan pasir sebagaimana instruksi dari konsultan
pengawas.

6.11.4.2. Dasar Pembayaran

Jumlah-jumlah tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan


Kontrak per meter atau meter kubik untuk mata pembayaran
sebagaimana terdaftar di bawah ini. Harga dan pembayaran ini
merupakan kompensasi penuh untuk semua biaya, meliputi
pengukuran material, lapisan pasir (sand blanket), dan untuk
material, tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan
insidentil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan Pasal ini.

57
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

HERRY BAKTI
Pembina Utama Madya ( IV/d )
NIP. 19530419 198003 1 001

58
6............................................................................................................................6-1
1. REKONSTRUKSI LAPIS PERKERASAN................................................6-1
1.1 Umum ................................................................................................6-8
1.2 Material .............................................................................................6-8
1.3 Peralatan .........................................................................................6-13
1.4 Metode Pelakasanaan......................................................................6-13
1.5 Pengendalian Mutu ..........................................................................6-13
1.6 Pembatasan Cuaca..........................................................................6-14
1.7 Pengukuran......................................................................................6-14
1.8 Pembayaran.....................................................................................6-16

2. PENAMBALAN ( PATCHING ).................................................................6-1


2.1 Umum ................................................................................................6-8
2.2 Material .............................................................................................6-8
2.3 Peralatan .........................................................................................6-13
2.4 Metode Pelakasanaan......................................................................6-13
2.5 Pengendalian Mutu ..........................................................................6-13
2.6 Pembatasan Cuaca..........................................................................6-14
2.7 Pengukuran......................................................................................6-14
2.8 Pembayaran.....................................................................................6-16

3. MARKA..................................................................................................... 6-1
3.1 Lingkup Pekerjaan..............................................................................6-8
3.2 Material-Material.................................................................................6-8
3.3 Pembatasan Cuaca..........................................................................6-13
3.4 Peralatan..........................................................................................6-13
3.5 Pelaksanaan.....................................................................................6-13
3.6 Perlindungan.....................................................................................6-14
3.7 Kegagalan Pelaksanaan...................................................................6-14
3.8 Pengukuran......................................................................................6-16
3.9 Pembayaran.....................................................................................6-16

4. SAND BEDDING.....................................................................................6-17
4.1 Uraian...............................................................................................6-17
4.2 Lapisan Alas.....................................................................................6-17
4.3 Material Lapisan Alas Pasir (Sand Bedding)....................................6-17
4.4 Pelaksanaan Pekerjaan....................................................................6-18
4.5 Pengukuran......................................................................................6-19
4.6 Pembayaran....................................................................................6-19

5. GEBALAN RUMPUT...............................................................................6-20
5.1 Umum...............................................................................................6-20
5.2 Bahan-Bahan....................................................................................6-20
5.3 Pelaksanaan.....................................................................................6-21
5.4 Pengukuran......................................................................................6-21
5.5 Pembayaran.....................................................................................6-21
6. PAGAR....................................................................................................6-22
6.1 Lingkup Pekerjaan...........................................................................6-22

59
6.2 Ukuran Tinggi Pagar.........................................................................6-22
6.3 Pekerjaan Tanah..............................................................................6-22
6.4 Pekerjaan Pondasi............................................................................6-23
6.5 Material Yang Digunakan Untuk Pagar.............................................6-23
6.6 Material Pagar..................................................................................6-26
6.7 Pekerjaan Kunci/ Alat Penggantung.................................................6-27
6.8 Metode Konstruksi............................................................................6-27
6.9 Pagar Panel Beton (Prefab)..............................................................6-29
6.10 Pengukuran......................................................................................6-29
6.11 Pembayaran.....................................................................................6-29
7. GEOSINTETIK.........................................................................................6-30
7.1 Ruang Lingkup..................................................................................6-30
7.2 Geotekstil..........................................................................................6-30
7.3 Pengukuran......................................................................................6-37
7.4 Pembayaran.....................................................................................6-37
8. VERTIKAL DRAINS...............................................................................6-38
8.1 Uraian.....................................................Error! Bookmark not defined.
8.2 Material .................................................Error! Bookmark not defined.
8.3 Pengendalian Mutu dan Pengujian........Error! Bookmark not defined.
8.4 Pemasangan..........................................Error! Bookmark not defined.
8.5 Pengukuran dan Pembayaran...............Error! Bookmark not defined.
9. PASANGAN BATU.................................................................................6-47
9.1 Lingkup Pekerjaan............................................................................6-47
9.2 Toleransi Dimensi.............................................................................6-47
9.3 Pengajuan Persetujuan....................................................................6-47
9.4 Penjadwalan Kerja............................................................................6-48
9.5 Kondisi Tempat Kerja.......................................................................6-48
9.6 Perbaikan Pekerjaan Yang Kurang Memuaskan..............................6-48
9.7 Bahan-Bahan Konstruksi Pasangan Batu Adukan...........................6-49
9.8 Konstruksi Pasangan Batu Adukan..................................................6-50
9.9 Pengukuran dan Pembayaran..........................................................6-51
10. PEKERJAAN BRONJONG.....................................................................6-53
10.1 Pengertian........................................................................................ 6-53
10.2 Spesifikasi Bronjong.........................................................................6-53
10.3 Pekerjaan Galian Tanah...................................................................6-54
10.4 Pekerjaan Pengisian Bronjong.........................................................6-54
10.5 Cara Penempatan Pemasangan Bronjong.......................................6-55
10.6 Pengukuran......................................................................................6-55
10.7 Pembayaran.....................................................................................6-55
11. PEKERJAAN DRAINASE PASIR ( SAND BLANKET )........................6-53
11.1 Uraian...............................................................................................6-53
11.2 Material.............................................................................................6-53
11.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan ......................................................6-54
11.4 Metode Pengukuran dan Dasar Pembayaran ..................................6-54

60
Tabel 6. 1 Spesifikasi cat marka bandar udara...................................................6-9
Tabel 6. 2 Persyaratan Glass beads.................................................................6-11
Tabel 6. 3 Distribusi Ukuran Partikel Glass Beads............................................6-11
Tabel 6. 4 Spesifikasi Material Sistem 1............................................................6-12
Tabel 6. 5 Spesifikasi Material Sistem 2............................................................6-12
Tabel 6. 6 Spesifikasi Initial dan Intervention Level...........................................6-15
Tabel 6. 7 Kawat duri standar / barbed wire......................................................6-25
Tabel 6. 8 Spesifikasi kawat duri razor blade wire.............................................6-25
Tabel 6. 9 Spesifikasi gulungan razor wire........................................................6-25
Tabel 6. 10 Spesifikasi Geotekstil Woven.........................................................6-32
Tabel 6. 11 Geotekstil Non Woven....................................................................6-33
Tabel 6. 12 Prefabricated Vertikal Drain.................Error! Bookmark not defined.

61

Anda mungkin juga menyukai