Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN / REHABILITASI JALAN KELURAHAN JOMBATAN


(KAWASAN PERMUKIMAN GUBERNUR SURYO GG. VII)
LOKASI : KECAMATAN JOMBANG, KABUPATEN JOMBANG
SUMBER DANA : PAPBD KABUPATEN JOMBANG
T. ANGGARAN : 2022
DINAS : DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

I. DIVISI 1. UMUM
1. Pengukuran
- Pekerjaan ini merupakan pengukuran dengan berdasarkan gambar perencanaan yang nantinya akan
ditentukan titik / patok dan disaksikan / didampingi oleh pihak Dinas Selaku Pengguna Anggaran
dan Konsultan Selaku Pengawas, setelah didapatkan kesepakatan pengukuran telah disepakati.
- Pekerjaan Pembersihan Jalan adalah membersihan kotoran baik organik maupun non organik yang
berada di jalan pada area lokasi yang dikerjakan. Pada pekerjaan ini pelaksanaannya kami akan
memperhatikan hal-hal yang terkait dengan K3, yaitu metode kerja yang tepat, membuat rambu-
rambu jalan sehingga tidak membahayakan tenaga kerja, kendaraan yang melintas dan sekitarnya.
Dengan memberikan Rambu-rambu peringatan berupa tulisan, gambar dan tali pembatas untuk
area yang sedang dibersikan.

2. Mobilisasi
Mobilisasi ini dimaksudkan pengangkutan alat berat yang akan digunakan selama pekerjaan ini
berlangsung dari Gudang menuju ke lokasi pekerjaan. Dengan memperhatikan rambu-rambu jalan
serta tertib berlalu lintas, mengawal hingga sampai lokasi dan menempatkan alat tersebut sampai
aman oleh pengendara yang lain.

II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


1. Galian Biasa (Pelebaran)
 Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana beton akan
ditempatkan akan digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian, garis dan ukuran seperti
ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Tidak ada material akan
diijinkan untuk ditambahkan dalam garis baku dari struktur beton.
 Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan tertulis dari Direksi
diantara batas yang diperlukan untuk menerima struktur penambahan galian akan segera diisi
penuh dengan beton tipe fc’ 20 Mpa.
III. DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
1. AC-WC Tebal 4 Cm dan AC-BC Tebal Leveling 3 Cm
Penghamparan Material AC-WC dengan ketebalan 4 cm dan AC-BC dengan ketebalan leveling 3
cm ini dengan menggunakan alat berat dengan melalui beberapa tahapan :
 Pekerjaan pembersihan permukaan jalan existing dari debu dan kerikil,dengan
melakukan penyemprotan menggunakan compressor.
 Kemudian dilakukan pekerjaan penyemprotan lapis perekat (tack coat) ,dengan
menggunakan asphalt sprayer .Tujuan dilakukannya pelapisan tack coat ini adalah untuk
menambah daya ikat antara jalan existing dengan campuran aspal baru. Batas Permukaan
yang akan disemprot oleh Setiap lintasan penyemprotan diukur dan ditandai dengan cat
atau benang. Distributor aspal mulai bergerak kira-kira 5 meter sebelum daerah yang akan
disemprot. Kecepatan laju dijaga konstan sampai melalui titik akhir dicek apakah telah
merata, untuk lapis perekat disemprotkan hanya sebentar (kira-kira setebal kertas saat
pengujian nilai kerataan Sebelum penghamparan lapis aspal di atasnya untuk memperoleh
kondisi kelengketan yang tepat.
 Pekerjaan Penghamparan
Sebelum memulai penghamparan, sepatu (screed) alat penghampar harus dipanaskan,
campuran aspal harus dihampar dan diratakan sesuai kelandaian,elevasi, serta bentuk
penampang melintang yang disyaratkan. Apabila penghamparan dilaksanakan pada malam
hari maka harus disediakan penerangan secukupnya.
Ketebalan hamparan diatur pada alat asphalt finisher sesuai dengan ketebalan yang
ditentukan. Apabila tebal hamparan lebih dari satu lapis maka toleransi ketebalan
harusmemenuhi persyaratan dan spesifikasi. Mesin vibrasi pada alat penghampar harus
dijalankanselama penghamparan dan pembentukan. Temperatur penghamparan ±155 oC.
Alat penghampar dioperasikan dengan kecepatan yang tetap agar tidak menyebabkan
retak permukaan, koyakan atau bentuk ketidakrataan lainnya
 Pekerjaan Pemadatan
 Pemadatan Awal
Alat yang digunakan adalah Three Wheels, dengan kecepatan 4 km/jam. Pemadatan
dilakukan dari tepi ruas penghamparan ke tepi lainnya kemudian ke bagian tengah
lintasan.Ini dilakukan dengan tujuan agar permukaan jalan mendapatkan kemiringan
yang ideal dan tidak mengalami penurunan. Agar campuran aspal panas tidak melekat
pada roda ThreeWheels, maka roda Three Wheels dibasahi secukupnya dengan
menggunakan air.Di lapangan pemadatan awal menggunakan Three Wheels sebanyak 2
lintasan dengan berat Three Weels 3 Ton
 Pemadatan antara
Alat yan digunakan untuk proses pemadatan antara adalah Pneumatic Tired Roller
dengan kecepatan 6 km/jam. Alat ini mampu dioperasikan pada tekanan ban pompa 6,0
– 6,5kg/cm2 (90-100psi).
Pemadatan dilakukan segera setelah pemadatan awal selesai dikerjakan. Tujuan
dari pemadatan antara ini adalah agar aspal hasil pemadatan awal tidak mengalami
penurunan (settle down).
Proses dan arah pemadatan kedua ini sama dengan proses pemadatan pertama,
hanya jumlah Passingnya lebih banyak, yaitu 16 Passing untuk satu lebar jalan. Selain
itu, bangilas harus di semprot air dan pembantu operator juga membantu membersihkan
ban karet dengan menyemprotkan kerosin lalu permukaan ban dibersihkan dari
campuran yang menempel dengan menggunakan kain, selagi PTR melakukan
pemadatan alat ini menyemprotkan air pada campuran aspal panas, hal ini bertujuan
untuk mencegah hotmix menempel pada ban
 Pemadatan Akhir
Alat yang digunakan adalah Mini Pneumatic Tired Roller dengan kecepatan 4km/jam.
Pemadatan ini bertujuan untuk menghilangkan bekas jejak roda hasil pemadatanantara
sehingga didapatkan permukaan yang merata yang halus. Di lapangan pemadatan
akhir menggunakan Tandem roller sebanyak 2 lintasan

IV. DIVISI 7. STRUKTUR


1. Beton struktur fc’ 20 Mpa
i) Beton fc’ 20 Mpa
a. Persiapan Peralatan
- Semua alat kerja diperiksa kelayakan pakai baik secara rutin ataupun sebelum pengecoran.
- Untuk kondisi pengecoran pada malam hari, penerangan harus sudah disiapkan dilokasi
cor.
b. Pemeriksaan Beton
- Beton yang digunakan fc’ 20 Mpa, dan untuk pemcampuran harus dengan mesin mekanik
yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan yang terlalu cepat dan
melindunginya dengan menggenangi air diatas permukaan.
ii) Bekisting
- Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran dari beton seperti yang ditentukan dalam
gambar konstruksi, begesting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh.
- Begesting untuk pekerjaan beton, dibuat dari papan/ multiplek yang berkwalitas baik dan
tidak pecah-pecah.
- Konstruksi dari begesting seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yang
memerlukan perhitungan.
- Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-
tepi yang sesuai dengan gambar-gambar rencana dan syarat-syarat pelaksanaan.
- Bambu disarankan tidak digunakan sebagai tiang cetakan, disamping kekuatan dan
kekakuan dari cetakan juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan baik, terutama terhadap
berat beton sendiri serta bahan-bahan lainnya yang timbul selama pengecoran, seperti
akibat vibrator dan berat para pekerja.

V. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


Pekerjaan ini merupakan pengamanan arus lalu lintas kendaraan pada area lokasi yang dikerjakan.
Pada pekerjaan ini pelaksanaannya kami akan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan
K3(Helmet, Rompi, Sepatu, Sarung Tangan), yaitu metode kerja yang tepat, membuat rambu-rambu
jalan sehingga tidak membahayakan tenaga kerja, kendaraan yang melintas dan sekitarnya. Dengan
memberikan Rambu-rambu peringatan berupa tulisan, gambar dan tali pembatas untuk area yang
sedang dikerjakan.

Jombang, 2022
Dibuat Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Jombang

AHMAD ROFIQ AS'ARI, ST


NIP. 19770526 2001121 1 003

Anda mungkin juga menyukai