PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 3.2 PROV. SULAWESI SELATAN
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
WILAYAH III PROV. SULAWESI SELATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2021 SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN REHABILITASI JALAN MAKASSAR - MALINO
Metode pelaksanaan untuk pekerjaan utama yang dilaksanakan pada paket
Rehabilitasi Jalan Makassar - Malino merujuk pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 (terlampir), dengan ringkasan uraian sebagai berikut : 1. Beton struktur, fc’20 Mpa, box culvert, bahu jalan Penerapan beton untuk bahu jalan yang dibuat menggunakan metode perkerasan kaku bisa menjadi pilihan yang paling tepat. Biasanya perkerasan ini dibangun menggunakan beton berkualitas tinggi yang mempunyai ketebalan sesuai yang dipersyaratkan dalam gambar. Dukungan beton bermutu elok tersebut ditujukan biar jalan raya mempunyai kekuatan yang lebih baik ketika bergesekan dengan roda kendaraan, tahan terhadap cuaca yang ekstrim, dan perawatannya pun lebih gampang dikerjakan. Metode Beton struktur, fc’20 Mpa, box culvert, bahu jalan Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. 1. Padatkan permukaan tanah urugan yang akan dibuat jalan raya. Kemudian atur ketinggiannya sedemikian rupa biar permukaan tanah tersebut benar-benar rata. 2. kemudian ditutup dengan hamparan plastik sebagai landasan cor beton. Hal ini dimaksudkan supaya air dari cor beton tidak cepat meresap habis ke dalam tanah sehingga pengeringan beton bisa berjalan sempurna. 3. Proses berikutnya ialah pengecoran menggunakan adukan beton dengan kualitas yang sudah diperhitungkan sebelumnya. 4. Segera tutup kembali hasil pengecoran ini menggunakan hamparan plastik atau sarung goni secara merata. Tujuannya biar proses pengerasan cor beton sanggup berjalan tepat sehingga kualitasnya tidak menurun. 5. Sebelum jalan beton tersebut sanggup dipakai atau dilintasi kendaraan, diharapkan perawatan terlebih dahulu hingga jalan benar-benar mengeras dengan maksimal. Adapun caranya yaitu siram jalan beton mentah tersebut menggunakan air selama 23 hari berturut-turut sehingga tidak mengalami kehilangan cairan tubuh alias kekurangan air. Beton yang mengeras secara lambat hingga normal terbukti mempunyai kualitas dan kekuatan yang lebih elok dibandingkan beton yang mengeras terlalu cepat.
2. Laston Lapis Aus (AC-WC)
Campuran Asbuton Lapis Aus (AC-WC) adalah campuran panas antara Agregat dengan bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang campurannya menggunakan asbuton butir dengankelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kadar abutmen 20 %, yang dicampur di unit pencampuran Asphalt (UPA), dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu, dengan ketebalan padat 4 cm Metode Pelaksanaan Laston Lapis Aus (AC-WC) 1. Lokasi pekerjaan ini akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan bersama-sama kontraktor / penyedia jasa pada saat dilakukan rekayasa lapangan (field engineering) pada periode mobilisasi. 2. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dengan jadwal sedini mungkin (periode mobilisasi) sehingga dapat memaksimumkan keuntungan bagi pemakai jalan. 3. Bahan yang digunakan adalah berupa campuran aspal panas (yang disetujui Direksi Pekerjaan) yang diproduksi di base camp Jenis campuran aspal panas yang digunakan adalah AC WC Asb. 4. Agregat yang digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa agar campuran beraspal yang proporsinya dibuat sesuai dengan rumusan yang memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam tabel 6.3.3 1a sampai dengan tabel 6.3.3.1d. agregat tidak boleh digunakan sebelum disetujui terlebih dahului oleh pengawas pekerjaan. 5. Wheel Loader memuat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan Asphalt Asbuton butir di campur di unit pencampuran asphalt dengan komposisi yang telah disetujui dump truck membawa campuran asphalt panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem Roller, pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan pemadatan dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum. Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepian sambungan hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat. 6. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset, Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
3. Laston Lapis Antara (AC-BC)
Campuran beraspal (AC-BC) adalah campuran panas antara Agregat dengan bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang campurannya menggunakan asbuton butir dengankelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kadar abutmen 20 %, yang dicampur di unit pencampuran Asphalt (UPA), dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu, dengan ketebalan padat 6 cm. Metode Pelaksanaan Laston Lapis Antara (AC-BC) 1. Lokasi pekerjaan ini akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan bersama-sama kontraktor / penyedia jasa pada saat dilakukan rekayasa lapangan (field engineering) pada periode mobilisasi. 2. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dengan jadwal sedini mungkin (periode mobilisasi) sehingga dapat memaksimumkan keuntungan bagi pemakai jalan. 3. Bahan yang digunakan adalah berupa campuran aspal panas (yang disetujui Direksi Pekerjaan) yang diproduksi di base camp Jenis campuran aspal panas yang digunakan adalah AC BC Asb. 4. Agregat yang digunakan dalam pekerjaan harus sedemikian rupa agar campuran beraspal yang proporsinya dibuat sesuai dengan rumusan yang memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam tabel 6.3.3 1a sampai dengan tabel 6.3.3.1d. agregat tidak boleh digunakan sebelum disetujui terlebih dahului oleh pengawas pekerjaan. 5. Wheel Loader memuat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama dengan Asphalt Asbuton butir di campur di unit pencampuran asphalt dengan komposisi yang telah disetujui dump truck membawa campuran asphalt panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar dengan menggunakan Asphalt Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem Roller, pemadatan utama oleh Type Roller dan pemadatan akhir kembali dengan Tandem Roller . lintasan pemadatan dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui. Semua rentang suhu yang disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum. Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepian sambungan hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat. 6. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Asphalt Mixing Plant + Genset, Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Type Roller, Dump Truck, dan alat bantu.
Adapun spesifikasi metode setiap item pekerjaan lainnya merujuk pada
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2 (terlampir).
Makassar, 26 Januari 2021
Pejabat Pembuat Komitmen 3.2 Provinsi Sulawesi Selatan