Anda di halaman 1dari 3

DIVISI 3.

PEKERJAAN TANAH

I. GALIAN PERKERASAN BETON


Bidang beton lama yang akan di bongkar di tandai
dengan cat/kapur kemudian dilakukan pemotongan oleh alat
Cutter Concrete dan di bongkar oleh Jack hammer +
compressor. Hasil bongkaran di muat ke dump truck dengan
tenaga manual. Dump Truck membuang material hasil galian
keluar lokasi pekerjaan atau sesuai perintah Direksi. Galian
Perkerasan Beton mencakup galian pada perkerasan beton
lama dan pembuangan hasil bongkaran perkerasan beton
lama yang tidak terpakai dapat di buang sesuai petunjuk oleh
Pengawas & Direksi Pekerjaan.

DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL

I. LAPIS PEREKAT – ASPAL CAIR


Aspal dan Minyak Flux dicampur dan dipanaskan
sehingga menjadi campuran aspal cair. Permukaan yang
akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air
Compressor. Campuran aspal cair disemprotkan dengan
Asphalt Distributor ke atas permukaan yang akan dilapis.
Lapis Perekat harus dihampar di atas permukaan
berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi
Macadam, Laston, Lataston dan diatas Semen Tanah,
RCC, CTB, Perkerasan Beton, dll).

II. LASTON LAPIS AUS (AC-WC)


Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP.
Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan AMP
untuk dimuat langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut
ke lokasi pekerjaan. Campuran panas AC dihampar dengan
Finisher dan dipadatkan dengan Tandem & Pneumatic Tire
Roller. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparaan dengan menggunakan Alat
Bantu.
Penentuan lingkup pekerjaan ac-wc disesuaikan dengan
Gambar Rencana atau mengikuti petunjuk Direksi &
Pengawas. Laston lapis aus merupakan lapisan penutup
yang dilaksanakan setelah lapisan Laston Lapis Antara.
Proses pelaksanaan pelapisan dengan selalu
memperhatikan kemiringan melintang jalan jika itu
disyaratkan. Lingkup panjang lokasi pelapisan disesuaikan
dengan gambar rencana yang ada.

DIVISI 7. STRUKTUR
BETON MUTU RENDAH fc’ 10 Mpa
Setelah pemancangan dan pas.batu kosong (Aanstamping)
untuk pondasi box culvert dan parit beton jalan sudah selesai
dengan baik maka dilanjutkan dengan pengecoran lantai kerja
beton fc’10 (K.125). Material yakni Semen, pasir, batu
kerikil/koral beton, air dicampur dan diaduk menjadi beton
dengan menggunakan Concrete Mixer (Molen) kemudian tuang
cor beton ke dalam bekisting area lantai kerja yang telah
disiapkan. Penyelesaian dan perapihan pekerjaan ini tentunya
setelah selesai pasangan batu kosong (Aanstamping).
Komposisi Campuran sesuai persyaratan dengan
menggunakan takaran yang disetujui. Pengecoran lantai kerja
untuk ketebalan sesuai persyaratan dan gambar kerja. Beton
harus di campur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis
dan jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin
distribusi yang merata dari seluruh bahan. Pencampur harus
dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran.
Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat
dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur
dijalankan sebelum air ditambahkan, Waktu pencampuran
harus di ukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus
dimasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung
seperempat bagian, Waktu pencampuran untuk mesin
berkapasitas 0,5 m3 selama minimal 1,5 menit, untuk mesin
yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap
penambahan 0,5 m3.

ANYAMAN KAWAT YANG DILAS (WELDED WIRE MESH)


Besi Tulangan Jalan dengan menggunakan besi D6
anyaman /wire mesh M6, atau sesuai yang dipersyaratkan
serta mengikuti petunjuk Pengawas dan Direksi. Seluruh lokasi
levelling permukaan jalan yang akan di cor terlebih dahulu di
lakukan penghamparan wiremesh. Pembuatan bekisting untuk
seluruh sisi - sisi jalan, sambungan & daerah overlap wire
mesh agar selalu diperhatikan yakni harus di ikat kuat, lurus
dan rapi. Lingkup panjang jalan disesuaikan dengan gambar
rencana.

Anda mungkin juga menyukai