Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Rumah Pompa Water Pond Salawati


& Redesign Pipa Water Pond
Papua Field

Nomor Kontrak : -
Jangka Waktu Pelaksanaan : 120 Hari Kalender
Masa Pemeliharaan : 30 Hari
Lokasi : Papua Field, Sorong, Papua
Barat

PT. INTRACO DHARMA EKATAMA


1. LINGKUP PEKERJAAN :
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Administrasi (Laporan Proyek), Perijinan Engineer, dan Dokumentasi
2. Pemeriksaan kesehatan (medical checkup) tenaga kerja
3. Test Sondir ringan 2,5 ton (2 titik), test lab, Reporting

B. PEKERJAAN PRAKONSTRUKSI
1. Mobilisasi
a. Mobilisasi personil Sorong-Salawati
b. Mobilisasi dan demobilisasi alat berat menuju Salawati

2. Sewa Angkutan Berat dan Alat-Alat Berat


a. Excavator 20 ton/160 HP (incl. operator, excl. fuel)
b. Dump truck 8 ton (incl. operator, excl. fuel)

C. PEKERJAAN RUMAH POMPA WATER POND SALAWATI


1. Pekerjaan Awal Dan Pekerjaan Tanah
a. Lapis pondasi bawah timbunan tanah pilihan, tebal padat 15 cm / M3
b. Pasang bouwplank dari kayu klas.II
c. Gali tanah biasa
d. Urug tanah bekas galian
e. Urug pasir urug

2. PEKERJAAN PONDASI MENERUS


a. Pasangan batu belah (1 PC:4 PS)
b. Cor beton lantai kerja (1 PC : 3 PS : 5 KR)

3. PEKERJAAN BESI (KOLOM & BALOK)


a. Fabrikasi material struktur besi
b. Las potong
c. Las sambung
d. Stel Besi

4. FINISHING PERMUKAAN LOGAM


a. Cat permukaan baja dengan cat meni
b. Cat permukaan baja

5. PEKERJAAN ATAP
a. Rangka atap baja ringan + Atap Zincalum

6. PEKERJAAN LANTAI
a. Pekerjaan Floor Lantai
a. Cor beton struktural K225 (1 PC : 2 PS : 3 KR)
b. Rakit besi tulangan beton
c. Pasang dan bongkar cetakan beton
d. Cor beton lantai kerja (1 PC : 3 PS : 5 KR)
e. baut angkur
b. Pekerjaan StrussPile Ø20cm
a. Rakit Besi Tulangan Beton

Page 1 of 10
b. Cor Beton Struktural K225 (1PC :2PS : 5KR)
c. Pekerjaan Graouting Tinggi 15cm
d.
7. PEKERJAAN JALAN MAINTANANCE
a. Cor beton struktural K225 (1 PC : 2 PS : 3 KR)
b. Rakit besi tulangan beton
c. Pasang dan bongkar cetakan beton
d. Galian Draenase

D. PEKERJAAN PERBAIKAN PIPA WATER POND


1. PEKERJAAN CHEMICAL GROUTING & PEKERJAAN CORING BETON
a. Chemical Grouting beton tebal 20 cm Ø12'' (2 titik)
b. Chemical Grouting beton tebal 20 cm Ø10'' (3 titik)
c. Chemical Grouting beton tebal 20 cm Ø5'' (1titik)
d. Coring Beton Depth 20 cm Ø12'' (2 titik)
e. Coring beton Depth 20 cm Ø10'' (3 titik)
f. Coring beton Depth 20 cm Ø5'' (1 titik)

E. PENYEDIAAN TENAGA KERJA LEPAS HARIAN


1. Penyediaan tenaga mandor
2. Penyediaan tenaga tukang

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai SPESIFIKASI


TEKNIS dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Page 2 of 10
2. METODE PELAKSANAAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Administrasi (Laporan Proyek), Perijinan Engineer, dan Dokumentasi
2. Pemeriksaan kesehatan (medical checkup) tenaga kerja
3. Test Sondir ringan 2,5 ton (2 titik), test lab, Reporting

B. PEKERJAAN PRAKONSTRUKSI
1. Mobilisasi
a. Mobilisasi personil Sorong-Salawati
b. Mobilisasi dan demobilisasi alat berat menuju Salawati
2. Sewa Angkutan Berat dan Alat-Alat Berat
c. Excavator 20 ton/160 HP (incl. operator, excl. fuel)
d. Dump truck 8 ton (incl. operator, excl. fuel)

C. PEKERJAAN RUMAH POMPA WATER POND SALAWATI


1. Pekerjaan Awal Dan Pekerjaan Tanah
a. Lapis pondasi bawah timbunan tanah pilihan, tebal padat 15 cm / M3
Pekerjaan Galian tanah/kupas tanah dilakukan dengan alat berat. Secara umum
pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah/kupas tanah mencakup pekerjaan:
 Penggalian menggunakan excavator, penimbunan dan pemangkasan
harus sesuai dengan kelandaian yang ada.
 Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump
Truck
 Hasil galian diangkut dan dibuang ke disposal area sesuai yang
ditentukan.
 Kemudian para pekerja maupun alat berat akan merapikan hasil galian
tujuan pengupasan pada area yang akan di bangun agar terhindar dari
tanah yang gembur.
 Setelah diangkut, tanah Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah
disiapkan dan disebar dalam lapisan yang jika dipadatkan akan mencapai
lapisan lapisan yang disyaratkan. Bila timbunan yang dihampar lebih dari
satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin terdiri dari rataan
sama tebalnya.
 Penimbunan menurut kelandaian, garis, dan elevasi sesuai gambar.
 Kemudian Excavator akan memadatkan permukaan yang telah diratakan
yaitu dengan cara mengilas tanah secara terus menerus hingga padat
 Para pekerja kan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu.

b. Pasang bouwplank dari kayu klas.II


Pekerjaan bowplank terbuat dari papan yang bagian atas nya dipakukan pada
patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah yang cukup kuat. Untuk
menentukan ketinggian papan bowplank secara rata bagian atasnya dari papan
bowplank harus di waterpass atau horizontal dan siku, sedangkan untuk
mengukur dari titik as ke as antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik
pengukuran ditandai dengan paku dan cat.

Page 3 of 10
c. Gali tanah biasa
Untuk memulai pekerjaan ini, kontraktor mengajukan ijin untuk memulai
pekerjaan penggalian dan perataan tanah kepada pihak owner.
Selanjutnya kontraktor mendatangkan alat alat berat yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini seperti Excavator untuk melakukan penggalian dan pemindahan
tanah. Urutan pekerjaan dan volume galian disesuaikan dengan gambar kerja
dan melalui persetujuan pengawas teknis/ direksi.

d. Urug tanah bekas galian


Urugan tanah bekas dilakukan setelah pasangan pondasi batu gunung. Urugan
tanah kembali ini dilakukan secara manual menggunakan tanah bekas galian
maupun tanah pilihan sesuai arahan direksi untuk menutup kembali bekas galian
pondasi dan dipadatkan sehingga mampu mengembalikan kepadatan dan
stabilitas tanah sekitar pondasi Rumah pompa. Adapun teknis pelaksanaan
pekerjaan urugan tanah kembali antara lain
 Persiapan alat bantu kerja, baik secara mekanis (kesiapan alat excavator)
maupun secara manual antara lain: Cangkul, Sekop, Gerobak Dorong dan
lain lain.
 Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah
ditentukan dan dengan melakukan pemadatan.
 Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga mekanis (excavator)
maupun manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm
urugan.

e. Urug pasir urug


Urugan pasir bawah pondasi dimaksudkan dan berfungsi sebagai lapisan pasir
untuk meratakan beban pondasi pada tanah tapak bangunan tersebut. Urugan
pasir dapat dilakukan secara manual maupun mekanis, tergantung situasi
lapangan. Untuk ketebalan pasir urug pada pondasi dapat disesuaikan dengan
gambar kerja.

2. PEKERJAAN PONDASI MENERUS


a. Pasangan batu belah (1 PC:4 PS)
apabila bowplank sudah terseting dengan baik, barulah pekerjaan pemasangan
pondasi Menerus dapat dimulai. Adapun spesifikasi dan urutan pemasangan
pondasi menerus yaitu:
 Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu
dilakukan pengukuran dengan menggunakan Total Station untuk
mendapatkan level pasangan batu kali.
 Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir
urug dengan tebal sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik) dan
selebar galian pondasi yang akan dipasang. Batu yang sudah dibelah adalah
sejenis batu yang kasar, berat. Tidak ringan dan porous.
 Bahan asal adalah batu gunung yang besar kemudian dibelah atau dipecah-
pecah menjadi ukuran normal menurut tata cara pekerjaan yang
bersangkutan, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Tukang Batu
akan memeriksa ukuran batu gunung sebelum dipasang agar pemasangan
bisa seukuran dan rapi.

Page 4 of 10
 Tukang akan meletakkan/memasang batu gunung dengan metode susunan
batu mengikuti bentuk dalam gambar kerja, setiap lapisan batu gunung dalam
susunan akan diberi cor beton sebagai perekat dan pengunci susunan
pasangan batu.
 Kemudian baru dilakukan pemasangan sparing pipa-pipa sanitair, mekanikal
dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
 Batu dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi
lapis, sehingga tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai
masa yang kuat dan integral.

Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

b. Cor beton lantai kerja (1 PC : 3 PS : 5 KR)


Untuk selanjutnya penyiapan pekerjaan lantai kerja, perapihan galian baik itu
balok maupun yang untuk lantai.
Beton lantai kerja atau beton non struktural adalah beton yang dipakai untuk
lantai kerja sebelum dipasang pembesian. Tujuanya untuk mempermudah
perletakan pembesian dan untuk menjaga kebersihan.
Lantai kerja dibuat dengan campuran 1 semen : 3 Pasir : 5 Koral/Split.
Jika semua sudah siap, buatkan ijin pengecoran lantai kerja dan tentukan
harinya untuk mengerjakannya.Saat pengecoran berlangsung tetap dipantau
elevasi nya ,toleransi yang diperbolehkan dari ujung ke ujung beda tinggi tidak
melebihi 3 cm.

3. PEKERJAAN BESI (KOLOM & BALOK)


a. Fabrikasi material struktur besi
b. Las potong
c. Las sambung
d. Stel Besi

4. FINISHING PERMUKAAN LOGAM


a. Cat permukaan baja dengan cat meni & cat besi
Mengecat dengan cat besi (minyak) untuk pipa & pagar kawat harmonica harus
sampai merata dan rapi serta tidak berbayang pada permukaan yang telah
dibersihkan, discrap dan diamplas. Pengecatan dilakukan selapis demi selapis,
setiap lapisan harus sudah kering sebelum dilakukan pengecatan berikutnya.

Teknis Pelaksanaan.
 Semua permukaan logam atau besi yang akan dicat harus sudah dipersiapkan
dengan baik, terutama pada bidang bidang yang luas dimana permukaan halus
rata dan lurus.
 Permukaan harus dibersihkan dari segala macam kotoran, oli minyak karat, atau
bahan lain yang mengakibatkan tidak sempurnanya hasil pengecatan.
Pembersihan dapat dilakukan dengan ampelas kemudian dilap dengan kain
bersih. Hilangkan semua karat dengan cara mengerok atau menggosok dengan
sikat kawat bila perlu dengan sand blasting.
 Bila permukaan siap, baru pengecatan dasar dapat dilakukan sesuai dengan
petunjuk yang dikeluarkan dari pabrik, minimal 2 ( Dua ) kali jalan sampai rata.
Sebelum diberi cat antara atau cat tutup, harus dijaga jangan samapi terkotori
oleh debu, kotoran, minyak dan sebagainya.

Page 5 of 10
 Pada pengecatan seng dan besi atau baja untuk permukaan permukaan yang
galvanis, jika masih dalam keadaan baru biasanya tidak dapat memberikan
pagangan yang baik untuk berbagai macam cat, keadaan akan lebih baik bila
dibiarkan beberapa bulan lamanya. Tetapi bila diharuskan diperlukan untuk
melakukan pengecatan segera, maka permukaannya perlu dikasarkan terlebih
dahulu dengan bahan kimia atau diberi cat dasar khusus. Bersihkan permukaan
yang akan dicat dari debu dan kotoran.
 Hasil pengecatan harus mempunyai warna yang rata dan harus
mengamankannya terhadap benturan benturan yang akan mengakibatkan cacat
dan kerusakan.
 Kerusakan dan cacat yang terjadi harus segera diperbaiki sehingga hasil akhir
pengecatan tetap bersih, rapi tanpa cacat serta harus tetap dijaga
kebersihannya.

5. PEKERJAAN ATAP
a. Rangka atap baja ringan + Atap Zincalum
Pekerjaan atap zincalume (6 x 0,90 m)
Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan perletakan
sebelum mulai dipasang, posisi rusuk atas /rusuk bawah harus sama, agar
pemasangan dapat dilakukan dengan lancar (tidak memutar rusuk yang salah
letaknya) untuk itu pastikan terlebih dahulu arah mata anginnya.
Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk tanpa
celah anti kapiler. Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan pada
ujung lembar puncak atap ditekuk keatas 750 dengan menggunakan alat tekuk
yang khusus untuk itu.Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang
maka cara pemasangannya dimulai dan diselesaikan terlebih dahulu dari bagian
bawah selebar bentangannya, sedangkan overlap sambungan minimum yang
disarankan adalah 200mm.

Pedoman pemasangan
Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air disarankan untuk menggunakan
sekerup tumpangan sisi dipasang di tengah jarak tumpangan pada atap dengan
jarak Tumpuan > 950 mm. Tersedia penutup sisi puncak atap dalam bentuk
standard sesuai gambar.

Sambungan talang
Gunakan perekat plinkote dan kain kasa pada alas sambung, pengikatan dengan
paku keling/rivet minimal 2 baris selang seling, terakhir lapisan sealent dari jenis
kedap air dan tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150mm.

6. PEKERJAAN LANTAI
a. Pekerjaan Lantai Floor Lantai
a. Cor beton struktural K225 (1 PC : 2 PS : 3 KR)
Persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan tingkat
elevasi (leveling) batas pengecoran plat lantai, memastikan ketebalan urugan
pasir telah tersebar secara merata, serta memastikan tidak ada material/sampah
yang akan mengganggu pekerjaan.
Pekerjaan Pembesian; Besi Beton untuk Plat Lantai dasar difabrikasi seperti
wiremesh (spasi = 20cm), besi beton yang akan digunakan adalah besi beton

Page 6 of 10
sirip berdiameter D13 mm. fabrikasi besi beton dilakukan sesuai shop drawing.
Setelah itu, diangkut untuk dipasang pada pembesian plat lantai di atas Lantai
kerja. Pembesian plat dilakukan setelah pembesian balok/tie beam. Rakitan
tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 50 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari beton decking disetiap ujung sisi/tepi tulangan
bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan Pengecoran.
Pengecoran; adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
 Lahan dibersihkan dari sampah-sampah/maerial yang dapat mengganggu
pekerjaan.
 Melakukan inspeksi sebelum pengecoran dilakukan hingga dinyatakan
approval oleh pengawas/direksi.
 Sebelum dilakukan pengecoran diambil sample benda uji slump dan test
kuat tekan.
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan Mixer manual., kemudian
beton diratakan dengan penggaruk dan cangkul serta dipadatkan dengan
menggunakan concrete vibrator secara merata.
Metode pekerjaan ini

b. Pekerjaan Strusspile Ø20cm


Pondasi Strauss Pile adalah teknik pembuatan pondasi dalam dengan cara
mengebor secara manual, Proses pengeboran sepenuhnya menggunakan
manual tenaga manusia. Penerapan pondasi strauss pile direkomendasikan
pada proyek ini. Karen konstruksi struktur bangunan yang menggunakan Slap
atau lantai yang langsung berada di tanah asli. Fungsi dari Slap akan diperkuat
dan diteruskan oleh pondasi strauss pile/bore pile manual sampai kedalam tanah
yang lebih dalam dan lebih keras daripada tanah diatasnya. Friksi dari selimut
tiang strauss pile dan daya dukung ujung tiang strauss pile menambah daya
dukung yang tentunya semakin memperkuat konstruksi Slab secara keseluruhan.
yang akan dipakai adalah pondasi strauss pile/bore pile manual dengan diameter
20 cm, panjang 300 cm, Dengan mutu beton K 225.

Persiapan: Tenaga kerja ahli tukang strauss pile Bor Pile Manual
didatangkan,seting alat dan persiapan mulai mengebor cukup singkat hanya
beberapa jam saja.Pengeboran dimulai dengan alat bore pile manual
menggunakan mata bor khusus strauss pile.Dua orang memegang stang bor dan
mata bor diarahkan pada titik pondasi,alat di tekan sambil diputar sampai mata
bor strauss pile terisi tanah dan lubang terbuat.Interval pengangkatan antara 20
cm – 50 cm,proses berulang sampai dengan kedalaman yang direncanakan.
Pembesian: Fabrikasi besi dimulai dengan membuat sengkang.Menggunakan
umumnya besi 8 mm polos,dibuat bentuk spiral dengan menggunakan alat
gulungan,kemudian direnggangkan dengan jarak sengkang 15 cm. Besi tulangan
pokok dipotong dengan kedalaman sesuai lubang strauss pile bore pile
manual,ditambah overlap /overstek 100 cm. Keduanya disatukan dengan
mengikat secara silang menggunakan kawat ikat /kawat bendrat.Setelah terikat

Page 7 of 10
dengan baik besi fabrikasi dimasukan kedalam lubang strauss pile bore pile
secara manual.
Pengecoran: .Pengecoran menggunakan ready mix dengan mutu K225 catatan
slump beton telah approval oleh direksi, ini karena pengecoran strauss pile
membutuhkan waktu yang lebih lama,sehingga membutuhkan beton yang lebih
encer dan tidak cepat kering.Sebagai catatan juga sebaiknya lubang strauss pile
yang sudah jadi secepatnya di cor untuk menghindari korosi tanah. sebelum
memulai pengecoran pada tiap truk mixer beton diambil sampel terlebih dahulu
sebanyak 4 sampel yang dicetak pada cetakan silinder, yang nantinya sampel ini
akan di test kuat tekannya. pengecoran dilakukan dengan menggunakan ready
mixed concrete, yang mana Slump test perlu dilakukan sebelum pengecoran
dimulai, agar spesifikasi beton sesuai dengan yang diinginkan, Beri identifikasi
yang jelas pada sample uji (nomor, tanggal cor, mutu beton, jenis struktur,
slump, nama suplier beton). Pengecoran dilakukan hingga beton mencapai cut
of level (COL) dan ditambah dengan toleransi yang telah disepakati sebelumnya
yaitu sekitar 1 meter.
Pencabutan Temporary Casing : Setelah pengecoran selesai, dilakukan
pencabutan casing sementara (temporary casing) dengan cara mengaitkan
lubang pada kedua sisi casing dengan pengunci pada crane, kemudian diangkat
dengan hati-hati agar posisicasingi tidak miring saat dicabut, dan proses
pengecoran Strauss Pile pun selesai.

Gambar ilustrasi:

D. PEKERJAAN PERBAIKAN PIPA WATER POND


1. PEKERJAAN CHEMICAL GROUTING & PEKERJAAN CORING BETON
a. Core Drill Beton Depth 20 cm; Ø12''; Ø7''
Persiapan; Pada tahap ini segala komponen Peralatan Kerja (Mesin Core Drill)
dan peralatan pendukung lainnya (pompa air, Genset, kunci pipa, dan Hand
tools lainnya) telah di Inspeksi dan di Approval oleh pihak PEP, Bahan (Air Kerja,
dll) telah tersedia di lapangan dan telah melalui approval oleh direksi/ pengawas.
Tenaga kerja yang akan bekerja juga telah melalui approval terhadap segala
dokumen Permit to Work dan telah dilakukan Tes Fit to Task (FTT). Area kerja
perlu dibuat agar safety dan nyaman (terdapat tempat penampungan sirkulasi air
pada saat pemboran, dan memperhatikan platform kerja agar posisi pijakan kaki
tidak langsung bersentuhan dengan air) . Adapun urutan kerja Horisontal Core
Driling secara umum sebagai berikut:

Page 8 of 10
i. Melakukan proses marking / leveling pada dinding beton yang akan di
jadikan drilling point sesuai gambar kerja dan di approval oleh direksi,
ii. Perakitan mesin core drill mulai dari pemasangan platform dan dudukan
mesin, instalasi BIT Diamond Core dengan ukuran disesuaikan dengan
diameter lubang pada gambar kerja, untuk kedalaman lubang juga
disesuaikan dengan gambar kerja, untuk itu akan diberikan tanda batas
kedalaman masuknya core dengan memberi tanda ikatan pita pada batang
bor.
iii. Menghubungkan mesin pompa air dengan mesin bor agar sirkulasi air
pada saat pemboran dapat berjalan dengan baik. Sirkulasi air ini bertujuan
agar menjaga suhu BIT (mata bor) tidak menjadi panas, selain itu dapat
membantu mempercepat proses driling.
iv. Core Driling; Pengeboran dilakukan saat semua komponen peralatan
telah terinstall dengan sempurna, hal ini dikarenakan pengeboran harus
tegak lurus dengan permukaan beton. Pengeboran dilakukan dengan
cermat dan hati-hati agar tidak terjadi getaran berlebihan dan merusak
struktur beton/ permukaan beton. Pengeboran terus dilakukan hingga
menembus dinding beton.

Ilustrasi Kegiatan Horisontal Core Driling

v. Setelah pengeboran selesai dilakukan dan telah menembus dinding beton,


maka mesin bor ditarik secara perlahan dengan memutar Tuas hingga
beton hasil coring terlepas sempurna dan hanya meninggalkan lubang
horizontal pada dinding beton.

Ilustrasi lubang hasil core drill

Page 9 of 10
vi. Selanjutnya adalah menginstal Pipa yang telah dibuat ke dalam lubang
hasil core drilling.
Ilustrasi alat Cored Drill Machine

b. Chemical Grouting beton tebal 20 cm (SikaGrout 215) dan (Sika


Grouting adalah suatu proses di mana suatu cairan campuran antara semen dan
air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan, dan retakan
batuan, selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat
secara fisika maupun kimiawi.
Metode grouting pada proyek ini bertujuan untuk menutup rongga/celah antara
permukaan luar pipa dan permukaan dalam lubang beton. Adapun urutan
pekerjaan chemical grouting adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Alat dan bahan; menyiapkan bahan utama (SikaGrout 215; Air
kerja) dan juga peralatan pendukung lainnya (material bekisting; Sika
Injector; compressor; hand drill; dll) semua bahan kemudian dilakukan
inspeksi dan di setujui oleh direksi/ pengawas.
b. Hacking/Pengikisan Pada Area Permukaan Beton; Beton yang dilakukan
grouting harus kuat dan dibuat kasar permukaannya untuk memudahkan
adhesi mekanik. Selanjunya permukaan beton dibersihkan terhadap kotoran,
minyak, lemak, bahan longgar, dan bahan penghambat ikatan lainnya.
Permukaan beton harus dibasahi hingga dalam kondisi jenuh.
c. Pencampuran; Ukuran jumlah air (tergantung pada konsistensi yang
dibutuhkan) ke dalam bejana pencampuran. Tambahkan perlahan isi dari
SikaGrout 215 ketika pencampuran. Campur secara terus-menerus selama 3
menit agar materialnya tercampur rata dan mencapai konsistensi yang
dikehendaki. Pencampuran adonan dapat menggunakan bor dengan
kecepatan rendah (400-600 rpm) yang memiliki mixing paddle atau mortar
mixer dengan ukuran yang tepat.
d. Proses Pemasangan Beksiting Dan Pengecoran. Hal selanjutnya yang
harus dilakukan adalah menginstal backstocking dan casting. Tetapi sebelum
melakukan metode ini, Anda harus membasahi beton dengan MV cicabond.
Kemudian lakukan instalasi bekisting. Gunakan SIKAgrout 215 atau
Penggunaan Betondong yang kualitasnya sama-sama baik sehingga
pemasangannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan lebih mudah.
e. Jika beton memiliki area permukaan yang sempit dan kecil, Pasang kedua
bahan ke area beton. Tutup dengan bekisting setelah dipasang. Pastikan
untuk menyediakan selang grouting. Selang ini akan digunakan untuk

Page 10 of 10
memudahkan pemasangan beton. Terakhir, pastikan untuk menghapus
selang nat dan biarkan semua bahan mengering pada hari berikutnya.

Ilustrasi Proses Pengaplikasian Grouting SIKA

c. Waterproofing Cementing (SIKA TOP SEAL 107)


a. Persiapan Alat dan bahan; menyiapkan bahan utama (SIKALASTIC 560;) dan
juga peralatan pendukung lainnya (APD; sikat besi; Kape, kuas/roskam; dll)
semua bahan kemudian dilakukan inspeksi dan di setujui oleh direksi/
pengawas. Rapikan semua permukaan lantai yang akan di waterproofing.
Permukaan harus bersih, bebas dari kotoran, debu, minyak dan kotoran
lainnya. Lembabkan permukaan dengan kuas roll. Posisi pipa sudah tidak
berubah dan sudah di grouting. Permukaan beton yang tidak rata dirapikan
dengan di chipping. Pembuatan tanggulan
b. Proses Pencampuran Material SIKATOP SEAL 107; Siapkan ember
berukuran besar untuk komposisi 25 kg. Tuangkan 1/2 bagian cairan
SIKATOP SEAL 107 kedalam tempat pengadukan. Masukkan seluruh bagian
powder SIKATOP SEAL 107 perlahan-lahan kedalam tempat pengadukan
tersebut. Tuangkan sisa bagian cairan SIKATOP SEAL 107 sambil terus
melakukan adukan hingga campuran material merata.
c. Pekerjaan Waterproofing; Sebelum pelaksanaan waterproofing; semprot air
seperlunya ke area yang mau di coating agar area menjadi lembab. Oleskan
cairan waterproofing dengan kuas sampai rata. Diamkan selama 8 jam
apabila ada tes rendam. Tes rendam selama 2×24 jam dengan ketinggian air
yang ditentukan.

Page 11 of 10

Anda mungkin juga menyukai