Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN


PERIKANAN
Jalan . Sitarda No. 64 Makale – Tana Toraja

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pembangunan / Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Jaringan


Irigasi

Pekerjaan : Pembangunan / Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Jaringan


Irigasi Usaha Tani Lempe, Kel. Rante Kalua', Kec. Mengkendek

Lokasi : Kel. Rante Kalua', Kec. Mengkendek

Tahun Anggaran : 2023


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
• Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan dan Tenaga
• Los Kerja dan Gudang
• Papan Nama
• Pengukuran Kembali (Uitzet trase saluran), MC 0%
• Penyelenggaraan SMK3

B. PEKERJAAN SALURAN
• Pek. Galian Tanah Biasa
• Pek. Pasangan Batu dengan Mortar Tipe S
• Pek. Plesteran dengan Mortar Tipe S tebal 1 cm

METODE PELAKSANAAN

I. Pekerjaan Persiapan.
Segera setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja, pekerjaan persiapan dapat segera dilaksankan.
Pekerjaan persiapan tersebut meliputi antara lain :
1. Rapat persiapan.
Rapat persiapan dimulainya pelaksanaan pekerjaan (Pre Construction Meeting)dengan peserta
adalah Balai (Kuasa Pengguna Anggaran beserta jajarannya) dan kontraktor Pelaksana beserta
staf yang akan ditempatkan dilapangan. Rapat ini bertujuan untuk membicarakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, untuk itu kontraktor harus sudah
membawa Rencana Mutu Kontrak yang didalamnya telah diurai secara rinci Jadwal
Pelaksanaan, Metode Pelaksanaan, Personil dan Peralatan.
2. Sosialisasi.
Sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan mobilisasi, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi
kepada masyarakat dengan mengadakan pertemuan dengan wakil masyarakat, perangkat
pemerintahan desa dan kecamatan yang bertujuan agar masyarakat sekitar lokasi pekerjaan
mengetahui dan dapat berperan serta secara aktif atas pelaksanaan pekerjaan. Sosialisasi ini
diselenggarakan oleh Kontraktor yang difasilitasi oleh UPTD.
3. Mobilisasi.
Mobilisasi yang dimaksud adalah membawa dan menempatkan tenaga kerja dan peralatan
yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Sebagai awal pekerjaan tenaga kerja
hanya tenaga inti mencakup pelaksana administrasi dan teknis termasuk mandor dan kepala
tukang ahli.
4. Dokumentasi.
Untuk awal kegiatan dokumentasi yang dimaksud adalah dokumentasi sebelum dilaksanakan
pekerjaan (foto kondisi 0%). Titik pengambilan foto diupayakan dapat menggambarkan setiap
kondisi ekstrim lapangan dan harus tetap untuk kondisi progres pekerjaan (foto sedang
pelaksanaan/50% dan foto selesai pekerjaan 100%) sehingga pekerjaan dokumentasi
dilaksanakan pada minggu pertama, selama pelaksanaan dan minggu terakhir dari pelaksanaan
kegiatan.
5. Pembuatan papan nama kegiatan.
Papan nama kegiatan dibuat dari printing screen dan dilapisi multiplek tebal 12 mm, ukuran
papan nama proyek 120 x 120 cm, tiang dari kayu kaso dan tinggi 250 cm. Pada papan
nama proyek harus jelas dicantumkan nama kegiatan, pekerjaan yang harus dilaksanakan,
besarnya
kontrak, sumber dana, jangka waktu pelaksanaan, tanggal dimulai dan selesainya pekerjaan
serta nama pelaksana pekerjaan. Papan nama proyek dipasang dipinggir jalan dekat lokasi
pekerjaan, dimana masyarakat dapat melihat dan mengetahuinya dengan jelas, lokasi
pemasangan papan nama kegiatan harus mendapat persetujuan pengawas pekerjaan.
Peralatan : Linggis, cangkul, kwas, palu, sendok tembok, gergaji dan alat pertukangan lainnya
6. Uitzet/Pengukuran
Pekerjaan pengukuran/uitzet dilakukan oleh Kontraktor pelaksana untuk mendapatkan gambar
detail situasi dan profil memanjang dan melintang untuk kemudian secara akurat dapat dihitung
volume pekerjaannya.

II. Pekerjaan Pokok.


1. Penggalian Tanah biasa sedalam 0 s.d. 1 m
Pekerjaan galian tanah biasa dilaksanakan secara manual oleh tenaga pekerja dilaksanakan
mengikuti pelaksanaan bongkaran pasangan lama yang akan diperbaiki serta telah dialihkannya
aliran air dengan pembuatan kistdam. Sebelum pekerjaan galian tanah untuk pondasi
dilaksanakan, terlebih dahulu dibuat profil sebagai ukuran dimensi pasangan yang akan
dikerjakan agar pekerjaan galian tersebut sesuai dengan dimensi yang disyaratkan/sesuai
dengan gambar pelaksanaan. Sebagian hasil galian tanah akan digunakan sebagai bahan
pekerjaan timbunan tanah.

2. Penggalian Tanah berbatu sedalam > 0 s.d. 1 M


Galian tanah berbatu mencakup semua batuan padat dan keras di tempat yang sulit dilakukan
baik dengan canggkul, excavator biasa maupun pick hammer, kecuali dengan pemecah
bertekanan udara, excavator yang diperlengkapi dengan breaker/penggaru hidrolis berkuku
tunggal.
a. Menentukan batas-batas galian sesuai gambar pelaksanaan agar pada saatmelaksanakan
pekerjaan galian tidak terjadi kesalahan;
b. Pemasangan profil;
c. Pelaksanaan galian tanah berbatu menggunakan alat berat excavator ;
d. Galian dilakukan sampai mencapai ukuran sesuai gambar pelaksanaan dan mengacu pada
profil yang telah dipasang dan harus mendapat persetujuan direksi;
e. Galian akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu bangunan disekitarnya dan
tidak melakukan pemotongan terlalu dalam untukmencegah longsor;
f. Tanah hasil galian ditempatkan sementara sesuai petunjuk direksi. Tanah hasil galian ini
akan dipakai untuk timbunan dibelakang pasangan, diratakan, dibentuk dan dirapihkan dan
harus mendapat persetujuan direksi.
3. Pengurugan Kembali Galian Tanah
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan batu dan siaran serta plesteran
mendekati selesai dilaksanakan, tanah yang digunakan sebagai timbunan adalah bekas tanah
galian yang memiliki persyaratan sebagai tanah timbunan.

4. Bongkar 1 m3 pasangan Batu (manual)


Bongkar Pasangan lama yang sudah rusak, dikerjakan setelah pekerjaankistdam.
Pelaksanaan pekerjaan :
a. Menentukan batas bongkaran sesuai petunjuk direksi;
b. Bongkaran pasangan batu lama dimulai dari atas sampai ke pondasi, lebardan dalamnya
sesuai dengan gambar pelaksanaan atau petunjuk direksi
c. Bongkaran akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak pasangan/bangunan
sekitarnya;
d. Batu hasil bongkaran yang masih baik akan dipakai kembali, dibersihkandan
dikumpulkan pada tempat sementara sesuai petunjuk direksi

Peralatan : Palu = 2 bh, pahat = 3 bh, linggis - 5, dan alat pertukangan lainnya

5. Pasangan Batu Belah dengan Mortar Tipe N, 1 PC:4 PP MenggunakanMollen


Dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Ijin kepada direksi dilengkapi rencana kerja, jumlah tenaga kerja, bahandan peralatan
dan kelengkapan K.3;
b. Pemasangan profil/bouplank;
c. Dasar galian di cek dahulu, harus bersih dan tidak ada air yang
menggenang;
d. Batu yang akan dipasang dibersihkan dengan air dan dibuat ukuran yang seragam,
sekurang-kurangnya mempunyai lebar 20 cm dan tebal 15 cm , tidak berongga, tidak
retak/pecah dan keras;
e. Pasangan batu yang terletak langsung diatas tanah (tubuh bendung ), terlebih dahulu
akan diberi lantai kerja/lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran spesi 1 Pc : 4 PP;
f. Pemasangan batu dilakukan dengan cara ditata sedemikian rupa tidak bersinggungan,
ada ruang antara batu dengan batu (siar pita) dan selanjutnya ruang tersebut diisi dengan
mortar/adukan/spesi 1 PC : 4 PP;
g. Untuk memenuhi perbandingan volume 1 Pc : 4 Pasir, akan dibuat takaran adukan/dolak
dari boks kayu. Untuk 1( satu ) zak PC 50 kg, maka ukuran dolak adalah : tinggi 20 cm
lebar 40 cm dan panjang 50 cm.
h. Alat pengadukan. akan menggunakan beton molen;
i. Apabila diperkirakan akan hujan, maka sebelum kegiatan ditinggalkan, pasangan batu
akan ditutup dengan kertas semen atau penutup lainnyaagar pasangan batu tidak
tertimpa langsung oleh air hujan yang dapatmerusak
j. Apabila diisntruksikan Direksi, pada permukaan pasangan batu bagian depan atau yang
akan tampak, dipasang batu muka agar permukaanpasangan batu terlihat rata. Batu
muka dipilih dari batu belah atau batukali yang dibelah yang memiliki permukaan rata
serta berukuran luaspermukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
k. Apabila diinstruksikan direksi, semua pasangan batu akan dipasang suling-suling dari
PVC dia. 2" . Letak suling-suling sesuai kebutuhan tergantung dari keadaan tanah dan
perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan paling tidak 1 buah /ml. Dibelakang
suling-suling dipasang filter yang terbuat dari ijuk setebal 10 cm, sehingga butiran tanah
tidak terbawa mengalir oleh air tanah;
l. Bagian pasangan batu yang akan ditimbun tanah, akan diplester kasar dengan spesi 1Pc :
4PP tebal 2 cm, sehingga kelihatan rata dan tidak ada celah.
m. Pemasangan batu dilakukan sampai mencapai bentuk, dan elevasi sesuai gambar
pelaksanaan dan harus mendapat persetujuan direksi.
Peralatan : Beton Molen kapasitas 0,3 m3, cangkul, sekop, sendok tembok, ember plastik dan
alat pertukangan lainnya.

6. Pasangan Batu Belah dengan Mortar Tipe N, 1 PC:4 PP Menggunakan Mollen (Batu Bekas
Bongkaran di pakai kembali)
Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:4 PP) menggunakan mollen.
Material batu yang digunakan adalah batu bekas bongkaran pasangan lama, dipilih yang masih
baik, dibersihkan dan harus mendapat persetujuan direksi. Pelaksanaan pekerjaan:
a. Ijin kepada direksi dilengkapi rencana kerja, jumlah tenaga kerja, bahan dan peralatan,
program mutu dan kelengkapan K.3
b. Pemasangan profil/bouplank;
c. Dasar galian di cek dahulu, harus bersih dan tidak ada air yang menggenang
d. Batu yang akan dipasang dibersihkan dengan air dan dibuat ukuran yang seragam,
sekurang-kurangnya mempunyai lebar 20 cm dan tebal 15 cm , tidak berongga, tidak
retak/pecah dan keras.
e. Pasangan batu yang terletak langsung diatas tanah, terlebih dahulu akan diberi lantai
kerja/lapisan spesi setebal 2 cm dengan campuran spesi 1 Pc : 4 PP
f. Pemasangan batu dilakukan dengan cara ditata sedemikian rupa tidak bersinggungan,
ada ruang antara batu dengan batu (siar pita) dan selanjutnya ruang tersebut diisi dengan
mortar/adukan/spesi 1 PC : 4 PP.
g. Untuk' memenuhi perbandingan volume 1 Pc : 4 PP, akan dibuat takaran adukan/dolak
dari boks kayu. Untuk 1( satu ) zak PC 50 kg, maka ukuran dolak adalah : tinggi 20 cm
lebar 40 cm dan panjang 50 cm.
h. Alat pengadukan akan menggunakan Beton Molen
i. Apabila diperkirakan akan hujan, maka sebelum kegiatan ditinggalkan,pasangan batu
akan ditutup dengan kertas semen atau penutup lainnya agar pasangan batu tidak
tertimpa langsung oleh air hujan yang dapatmerusak pasangan batu tersebut;
j. Apabila diinstruksikan direksi, pada permukaan pasangan batu bagian depan atau yang
akan tampak, dipasang batu muka agar permukaan pasangan batu terlihat rata. Batu
muka dipilih dari batu belah atau batu kali yang dibelah yang memiliki permukaan rata
serta berukuran luaspermukaan yang sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
k. Apabila diinstruksikan direksi, semua pasangan batu akan dipasang suling
-suling dari PVC dia. 2" . Letak sulin-suling sesuai kebutuhan tergantung dari keadaan
tanah dan perkiraan banyaknya air tanah yang harus dialirkan paling tidak 1 buah /m2.
Dibelakang suling-suling dipasang filter yang terbuat dari ijuk setebal 10 cm, sehingga
butiran tanah tidak terbawa mengalir oleh air tanah;
l. Bagian pasangan batu yang akan ditimbun tanah, akan diplester kasar dengan spesi 1 Pc
: 4PP tebal 2 cm, sehingga kelihatan rata dan tidak ada celah.
m. Pemasangan batu dilakukan sampai mencapai bentuk, dan elevasi sesuai gambar
pelaksanaan dan harus mendapat persetujuan direksi.

Peralatan : Beton Molen kapasitas 0,3 m3, cangkul, sekop, sendok tembok, ember plastik dan
alat pertukangan lainnya.

7. Siaran dengan mortar jenis PC-PP tipe M (Setara 1 PC: 2 PP)


Untuk memudahkan pekerjaan siaran, pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan selagi adukan pada
pasangan batu masih agak basah belum kering benar, karena kalau sudah kering agak susah
membersihkan ( mengerok) adukan diantara batu. Pelaksanaan pekerjaan :
a. Ijin kepada direksi dilengkapi rencana kerja, jumlah tenaga kerja.bahan dan peralatan,
program mutu dan kelengkapan K.3
b. Pada permukaan pasangan batu muka akan diikuti oleh pekerjaan siaranPC-PP tipe M
c. Apabila tidak diinstruksikan lain, metode siaran yang akan dikerjakanadalah tenggelam
d. Sebelum pekerjaan siaran dilakukan, siar-siar dikorek terlebih dahulu,dibersihkan dan
disiram dengan air.
e. Pasir diayak terlebih dahulu sehingga halus.
f. Pengadukan dilaksanakan menggunakan dolak agar tidak tercampur tanah, hasil adukan
dimasukkan ke dalam ember aduk.
g. Adukan ditempelkan pada spasi pasangan batu kemudian ditekan dengan menggunakan
sendok aduk kecil, setelah adukan yang menempel setengah kering kemudian dihaluskan
dengan kwas dan digosok dengan kantong semen hingga rata dan halus.
h. Lebar siaran dibuat sedemikian rupa sehingga lebar siaran hampir
sama, kira-kira lebar 1 - 2 cm. Pada bagian siar tegak maupun datar tidak boleh terjadi
siar lurus/sejajar.

Peralatan : Sendok tembok kecil untuk siaran, ember

8. Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar tipe S, fc' =12,5 MPa (setara 1 PC : 3PP)
Pekerjaan plesteran dikerjakan setelah pekerjaan siaran.Pelaksanaan pekerjaan:
a. Ijin kepada direksi dilengkapi rencana kerja, jumlah tenaga kerja,bahandan peralatan,
program mutu dan kelengkapan K.3;
b. Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar atau sesuaipetunjuk
direksi harus diplester;
c. Pasir diayak terlebih dahulu sehingga halus.
d. Pengadukan dilaksanakan menggunakan dolak agar tidak tercampur tanah, hasil adukan
dimasukkan ke dalam ember aduk.
e. Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran-kotoran (debu, lumpur atau
Iumut).
f. Permukaan yang akan diplester terlebih dahulu diwatterpas/leveling, pada bagian sisi kiri
dan kanan ditarik benang kemudian dipasang profil/jidar sebagai acuan agar plestaran
lurus dan rata (jarak dari permukaan pasangan batu pada bibir jidar/profil adalah + 1.5 cm
sesuai dengan ketebalan plesteran).
g. Adukan dihamparkan dengan menggunakan sendok tembok kemudian ditekan sehingga
mencapai kepadatan yang maksimal, adukan yang telah terhampar kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar yang terbuat dari kaso kemudian dihaluskan dengan
menggunakan gosokan (roskam).
h. Setelah kering, plesteran kemudian diaci. Bahan acian adalah semen tanpa campuran
bahan lain. Permukaan yang akan diaci terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran dan debu
kemudian disiram dengan air agar plesteran dengan acian dapat senyawa. Semen yang
telah dicampur dengan air dilaburkan pada plesteran hingga merata dengan
menggunakan roskam,- setelah acian merata dan setengah kering, acian ditekan dan
dihaluskan.
i. Apabila hujan, plesteran/acian ditutupi dengan menggunakan plastic atau kantong semen
agar tidak tertimpa langsung dengan air hujan.

Peralatan : Sendok tembok, cangkul, ember plastik dan alat

Makale, 15 September 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN
DAN PERIKANAN

ADISTY W BT, SE., MSi


NIP. 19840503 201001 2 023

Anda mungkin juga menyukai