Pada hari ini {*}, tanggal {*} bulan {*} tahun {*} ({*} - {*} - {*}), di Kota {*},
Provinsi {*}, PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Pra-nikah
(selanjutnya disebut “PERJANJIAN”), oleh dan antara:
Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
NIK :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama :
Tempat, Tanggal Lahir :
NIK :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PARA PIHAK, berdasarkan adanya itikad baik dan tanpa adanya unsur
paksaan dari pihak manapun, telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam
sebuah pernikahan resmi dan untuk itu bersepakat untuk mengikatkan diri
dan tunduk pada isi surat perjanjian pranikah atau pra kawin ini, dengan
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut:
PRINSIP DASAR
PASAL 1
PARA PIHAK mengaku saling sama hak, saling sama martabat, dan saling
sama kedudukan di depan hukum, serta menjunjung tinggi hak asasi
manusia (HAM).
PASAL 2
PARA PIHAK sepakat bahwa pada prinsipnya pernikahan ini hanya tunduk
pada pernikahan monogami dan menentang keras adanya poligami ataupun
poliandri.
PASAL 4
(2) Keadaan khusus yang dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) PERJANJIAN
ini meliputi apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal
pernikahan disahkan oleh pejabat yang berwenang, salah satu PIHAK
berdasarkan surat keterangan dari Rumah Sakit yang ditunjuk
dalam PERJANJIAN ini, dinyatakan tidak mempunyai kemampuan
untuk memperoleh keturunan.
(3) Rumah Sakit yang ditunjuk dalam PERJANJIAN ini adalah Rumah
Sakit {*}. .
PASAL 5
(2) Pengelolaan harta kekayaan PIHAK PERTAMA pada Pasal 6 ayat (1)
PERJANJIAN ini merupakan hak sepenuhnya dari PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan tindakan hukum yang patut
terhadap harta kekayaannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6
ayat (1) PERJANJIAN ini.
(4) Tindakan hukum yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) PERJANJIAN
ini termasuk namun tidak terbatas pada menjual,
menggadaikan, hibah, dan menjaminkan kepada pihak ketiga.
PASAL 7
(2) Pengelolaan harta kekayaan PIHAK KEDUA pada Pasal 7 ayat (1)
PERJANJIAN ini merupakan hak sepenuhnya dari PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan tindakan hukum yang patut
terhadap harta kekayaannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 7
ayat (1) PERJANJIAN ini.
(4) Tindakan hukum yang dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) PERJANJIAN
ini termasuk namun tidak terbatas pada menjual,
menggadaikan, hibah, dan menjaminkan kepada pihak ketiga.
PASAL 8
Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan perhatian yang baik dan
berimbang terhadap pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan anak.
Kedua belah pihak sepakat untuk memberikan waktu yang seimbang
terhadap perawatan dan pendidikan anak.
Kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan prinsip-prinsip umum
sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak dan UU RI No 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak joucto (jo) UU No. 35 Tahun 2014.
PERUBAHAN PERJANJIAN
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Perubahan perjanjian hanya sah, berlaku, dan mengikat secara hukum bagi
kedua belah pihak apabila telah mendapatkan pengesahan dari Ketua
Pengadilan Negeri dimana perjanjian ini didaftarkan.
PERSELISIHAN
Pasal 15
Pasal 16
Apabila mediator gagal dalam menjalankan tugasnya dan/atau kedua belah
pihak tidak mencapai persetujuan terhadap hasil mediasi, kedua belah
pihak sepakat untuk menunjuk Pengadilan Negeri Jakarta Pusatsebagai
tempat penyelesaian perselisihan.
(Pratama Putra Hasibuan, SE, MSAP) (Ani Beatrix Siregar, SE, MM)
Saksi-Saksi:
1.
2.