Tuan Amran Pasaribu bertempat tinggal di Jln Bekasi No.12 Bekasi, memiliki tanah seluas
2000 M2 yang terletak di Jln. Kesuma Bangsa No.7 Kec. Tambun Bekasi dengan bukti
kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik No. 0234/Tambun.
Pada tanggal 27 Agustus 2010 tanah milik Tuan Amran Pasaribu tersebut disewa oleh Tuan
Muhammad Amir, selaku Direktur Utama PT. Benua Abadi yang beralamat di Jl. Spasi
No.17 Jakarta Pusat untuk gudang penyimpanan barang-barang milik PT. Benua Abadi untuk
jangka waktu selama 10 tahun dengan uang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
setiap tahunnya dengan cara pembayaran uang sewa setiap tanggal 27 Agustus.
Pada tanggal 27 Agustus 2010 saat Penandatanganan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah antara
PT. Benua Abadi dengan Tuan Amran Pasaribu, telah dibayar uang sewa oleh PT. Benua
Abadi sebesar Rp.10.000,000,- (sepuluh juta rupiah) untuk sewa tahun pertama.
Ketika masa sewa sedang berjalan pada tanggal 1 Januari 2014 Tuan Amran Pasaribu telah
menjual tanah tersebut kepada PT. Mitralex Indonesia yang diwakili oleh Tuan Hendrik
Abdul Hamdi Selaku Direktur Utama yang beralamat di Jln. Kemerdekaan No.11 Bekasi
sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Ketika Tuan Muhammad Amir pada tanggal 17 Agustus 2014 akan membayar uang sewa
tahun berjalan, ditolak oleh Tuan Amran Pasaribu dengan alasan tanah tersebut telah dijual
kepada PT. Mitralex Indonesia, akhirnya Tuan Muhammad Amir menemui Tuan Hendrik
Abdul Hamdi selaku Direktur PT. Mitralex Indonesia untuk membayar uang sewa, juga
DITOLAK dan bahkan Tuan Hendrik Abdul Hamdi memberikan surat kepada PT. Benua
Abadi yang berisi Permintaan agar dalam waktu 1 bulan yaitu paling lambat 17 September
2014 harus sudah mengosongkan tanah tersebut.
Karena permintaan pengosongan tersebut tidak diindahkan oleh PT. Benua Abadi, PT.
Mitralex Indonesia menutup seluruh akses memasuki tanah Sehingga mengakibatkan
kerugian bagi PT, Benua Abadi karena tidak dapat melakukan kegiatan, maka oleh karena itu
Tuan Muhammad Amir selaku Direktur Utama PT. Benua Abadi menunjuk Advokat Dicky
Pranata, SHdan Tommy Tarigan, SH dari Kantor Advokat Dicky Pranata & Associates yang
beralamat di Jln. Gunung Sahari No. 11 Jakarta Pusat untuk mengajukan gugatan terhadap
Tuan Amran Pasaribu,
Tugas.Saudara :
1. Buatkan Surat Kuasa Khusus dari PT, Benua Abadi kepada Advokat Dicky Pranata, SH &
Tommy Tarigan, SH dari kantor Advokat Dicky Pranata & Associates
Dalam hal ini bertindak untuk dan karena jabatannya selaku Direktur Utama PT Benua
Abadi. Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA
Untuk sementara memilih Domisili Hukum di alamat kuasanya, dengan ini memberi
kuasa kepada:
Dicky Pranata, SH dan Tommy Tarigan, SH keduanya merupakan Advokat dari Kantor
Advokat Dicky Pranata & Associates yang beralamat di Jln. Gunung Sahari No. 11 Jakarta
Pusat. Untuk Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA
KHUSUS
Bertindak dan atas nama serta mewakili PT. Benua Abadi untuk mengajukan gugatan
terhadap Tuan Amran Pasaribu sebagai Tergugat dan PT Mitrelex Indonesia sebagai Turut
Tergugat atas Perbuatan melawan hukum, yaitu telah menjual tanah yang terletak di Jln.
Kesuma Bangsa No.7 Kec.Tambun Bekasi yang sedang di sewa oleh Pemberi Kuasa selama
10 tahun terhitung sejak 27 Agustus 2010 s/d 27 Agustus 2020 kepada PT. Mitralex
Indonesia melalui Pengadilan Negeri Bekasi.
Selanjutnya kepada para Penerima Kuasa diberikan segala hak Untuk melakukan
Tindakan Hukum yang dianggap perlu dan berguna untuk kepentingan Hukum Pemberi
Kuasa selaku PENGGUGAT.
Materai 10ribu
Tommy Tarigan, SH
Jakarta,21 Mei 2016
Dengan hormat,
Dicky Pranata, SH & Tommy Tarigan, SH, keduanya merupakan Advokat dari kantor
advokat Dicky Pranata & Associates, yang beralamat di Jl. Gunung Sahari, No. 11, Jakarta
Pusat.
Dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Mei 2016 (terlampir),
bertindak untuk dan atas nama serta mewakili: PT. Benua Abadi yang beralamat di Jl. Spasi
No. 17 Jakarta Pusat.
1. Bahwa tanggal 27 Agustus 2010 antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat dalam
suatu Perjanjian Sewa Menyewa sebidang tanah yaitu tanah milik Tergugat seluas 2000
M2 yang terletak di Jl.Kesuma Bangsa No. 27 Kec Tambun Bekasi.
2. Bahwa dalam Perjanjian tersebut disepakati tanah milik Tergugat tersebut disewa oleh
Penggugat untuk jangka waktu selama 10 tahun terhitung sejak 27 Agustus 2010 dan
akan berakhir 27 Agustus 2020 dengan uang sewa sebesar Rp.10.000.000,-setiap
tahunnya,uang sewa dibayar setiap tahun paling lambat tanggal 27 Agustus.
3. Bahwa ketika kesepakatan sewa menyewa terjadi tanggal 27 Agustus 2010.Penggugat
telah membayar uang sewa sebesar Rp.10.000.000,-untuk tahun pertama,ketika masa
sewa sedang berlangsung tanggal 17 Agustus 2014.Penggugat bermaksud untuk
membayar uang sewa,ternyata ditolak oleh Tergugat dengan alasan tanah tersebut telah
dijual kepada PT. Mitralex Indonesia (Turut Tergugat) seharga Rp.500.000.000,-
4. Bahwa karena uang sewa tidak diterima oleh Tergugat dengan alasan tanah tersebut
dijual telah dijual Kepada Turut Tergugat akhirnya Penggugat menemui Tuan Hendrik
Purnomo selaku Direktur Utama PT. Mitralex Indonesia (Turut Tergugat) untuk
menyerahkan uang sewa tersebut tetapi oleh Turut Tergugat uang sewa Tersebut
DITOLAK dan bahkan Tuan Hendrik Abdul Hamdi memberikan surat kepada PT. Benua
Abadi (Penggugat) yang meminta agar waktu paling lambat 1 bulan (17 september 2014)
harus sudah Mengosongkan tanah tersebut.
5. Bahwa karena permintaan pengosongan tanah tersebut tidak dihiraukan oleh penggugat,
maka akhirnya Turut Tergugat menutup seluruh akses memasuki tanah tersebut sehingga
Penggugat tidak dapat melakukan kegiatan usaha yang mengakibatkan kerugian bagi
Penggugat.
6. Bahwa perbuatan Tergugat yang telah menjual tanah yang sedang disewa oleh Penggugat
adalah merupakan Perbuatan melawan hukum.
Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara Ini berkenan untuk memutuskan :
MENGADILI:
Hormat kami,
Kuasa Penggugat: