Anda di halaman 1dari 3

No :………………

Lampiran :
Perihal : Pengaduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Notaris atau
Pelanggaran Pelaksanaan Jabatan Notaris

Kepada Yth.
Ketua Majelis Pengawas Notaris
Daerah ……………………….
Alamat :

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


…………
Tigor H.Gultom,SH.MH

Adalah Advokat dan Konsultan Hukum berkantor pada Law Office “


oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan
hukum dari:

, Laki-laki, Lahir di selanjutnya disebut sebagai Pelapor.

Bahwa Pelapor dalam hal ini kedudukannya adalah sebagai …………. sebuah
perseroan terbatas yang dididirikan dan berdasarkan hukum Indonesia ;

Dengan ini membuat pengaduan terhadap :


……………………………… yang berkantor pada ………………………..
……………………………………..selanjutnya disebut Terlapor / Teradu ;

Adapun uraian pengaduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Notaris atau


Pelanggaran Pelaksanaan Jabatan Notaris adalah sebagai berikut :

1. Bahwa, Pelapor pernah menandatangani beberapa Akta yang dibuat dihadapan


Terlapor selaku Notaris di kantornya, dan ternyata beberapa akta yang dibuat
dihadapan Terlapor belum pernah Pelapor terima salinan Aktanya nya ;

2. Bahwa adapun isi akta yang dibuat dihadapan Terlapor selaku Notaris di
kantornya, Pelapor adalah berkedudukan sebagai pihak yang terlibat langsung

1
dalam akta (menjadi pihak dalam akta) atau pihak yang berkepentingan
langsung terhadap akta tersebut ;

3. Bahwa oleh karena Pelapor menjadi pihak dalam akta tersebut atau yang pihak
yang terlibat langsung dalam isi akta tersebut, maka Pelapor berhak untuk
mendapatkan ………………. yang telah ditandatanganinya tersebut namun
Salinan akta tidak pernah diberikan oleh Terlapor setelah ditandatanganinya
Akta tersebut ;

4. Bahwa kemudian Pelapor mengajukan permohonan agar diberikan seluruh


salinan Akta yang pernah ditandatangani Pelapor dihadapan Terlapor
…………………… tertanggal ………………….. dan telah diterima sebagaimana
Tanda Terima tertanggal ………………..namun Pelapor tidak mendapat balasan
dan jawaban terhadap surat Pelapor tersebut ;

5. Bahwa pada tanggal……………………. Pelapor melalui kuasa hukumnya


mendatangi kantor Terlapor untuk mempertanyakan tindak lanjut permohonan
Pelapor, namun karyawan kantor Terlapor menyampaikan agar kembali lagi
besok ;

6. Bahwa pada tanggal ………………… Pelapor melalui kuasa hukumnya kembali


mendatangi kantor Terlapor untuk mempertanyakan tindak lanjut permohonan
Pelapor, dan karyawan Terlapor yang menerima kuasa hukum Pelapor
menegaskan bahwa permohonan untuk diberikannya ……………………. yang
pernah dibuat dan ditandatangani Pelapor di hadapan Terlapor ditolak atau
dengan kata lain Terlapor menolak untuk memberikan Salinan Akta yang pernah
dibuat dan ditandatangani Pelapor di hadapan Terlapor ;

7. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang – undang No. 2 Tahun 2014 Tentang


Perubahan Atas UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang berbunyi:
“Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan, atau memberitahukan isi
Akta, Grosse Akta, Salinan Akta atau Kutipan Akta, kepada orang yang
berkepentingan langsung pada Akta, ahli waris, atau orang yang memperoleh
hak, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.”

8. Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang – undang No. 2 Tahun 2014 Tentang


Perubahan Atas UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris tersebut
diatas, maka Pelapor adalah orang / pihak yang dapat diberikan Salinan Akta ;
9. Bahwa tindakan Terlapor yang menolak untuk memberikan salinan akta yang
dibuat dan ditandatangani Pelapor dihadapan Terlapor, dapat diduga merupakan
pelanggaran terhadap kode etik notaris dan pelanggaran pelaksanaan jabatan
notaris sebagaimana ketentuan UU Jabatan Notaris ;

Padahal dalam ketentuan 16 ayat (1) Undang – undang No. 2 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang
berbunyi :

2
“Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib: bertindak amanah, jujur,
saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum;”

10. Bahwa tindakan Terlapor yang menolak untuk memberikan seluruh salinan akta
yang dibuat dan ditandatangani Pelapor dihadapan Terlapor telah sangat
merugikan Pelapor yang berkepentingan terhadap Salinan Akta tersebut,
padahal jabatan notaris merupakan jabatan kepercayaan dan yang menjalankan
jabatannya tersebut harus dapat dipercaya dalam menjalankan tugas dan segala
yang diperbuatnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas dengan ini Pelapor memohon dengan
kerendahan hati kepada Ketua Majelis Pengawas Notaris Daerah …………….
agar :
1. Menerima pengaduan Pelapor ;
2. Melakukan sidang untuk. memeriksa adanya dugaan pelanggaran Kode Etik
Notaris atau pelanggaran pelaksanaan jabatan Notaris dan memberitahukan
nya kepada Pelapor terhadap hasil keputusan sidang tersebut ;
3. Memerintahkan Terlapor untuk memberikan seluruh salinan akta yang dibuat
dan ditandatangani Pelapor dihadapan Terlapor ;

………………………………………
Hormat Klien
Kuasa Hukum

……………………… Tigor H.Gultom,SH.MH

Tembusan disampaikan :
1. Kepada Yth. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI …………….. ;
2. Kepada Yth. Menteri Hukum dan HAM RI ;
3. Kepada Yth. Ketua Majelis Pengawas Wilayah ……………………. ;
4. Kepada Yth. Ketua Majelis Pengawas Pusat (MPP) ;
5. Kepada Yth. Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia ;
6. Kepada Yth. Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia …………………… ;
7. Kepada Yth. Presiden Jokowi ;
8. Kepada Yth. Ketua Komisi III DPR RI ;

Anda mungkin juga menyukai