Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

Nomor: 01/SPKS/TS7-LO/II/2023.

Pada hari ini, Kamis tanggal 23 Februari 2023, telah dibuat dan
ditandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama ini dengan kesepakatan bersama
Pihak-Pihak, yaitu sebagai berikut :

Nama : H. ARYA GUMILANG


Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 06-05-1969
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Satyabudhi Raya No.41 RT.003/RW.009,
Kelurahan Jatranggon, Kecamatan Jatisampurna,
Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat;
Dalam hal ini selaku Direktur dan dalam jabatannya tersebut bertindak
untuk dan atas nama PT. ARYA CARGO LOGISTIK, berdasarkan Akta Notaris Dr.
Kitkit Wirianty Sugandi Nomor 9 tertanggal 10 Oktober 2007, perihal akta
pendirian PT. Arya Cargo Logistik, yang beralamat Kantor di Jl. Raya
Bekasi KM 14 No.43, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, untuk selanjutnya
disebut sebagai: ------------------------------------------ PIHAK PERTAMA.

1. EKO TONDY BUDIYANTO, S.H.


2. WIJAYANTO TRINUGROHO, S.H.
3. ANGGA WIESYA NURSENO, S.H.
Dalam hal ini selaku Advokat dan Konsultan Hukum, serta dalam profesinya
tersebut bertindak untuk dan atas nama TS7 & PARTNER LAW OFFICE, yang
beralamat Kantor di Jl. Tata Surya No.7 Margahayu Raya, Kota Bandung,
untuk selanjutnya disebut sebagai: -------------------------- PIHAK KEDUA.

Dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk
selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” atau secara sendiri-
sendiri disebut “PIHAK” telah sepakat dan setuju untuk mengadakan
perjanjian dan karenanya saling mengikatkan diri dalam Surat Perjanjian
Kerja Sama ini, serta untuk bertanggung jawab dalam hak dan kewajibannya
masing-masing yang diatur dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
PENGERTIAN-PENGERTIAN

Yang dimaksud dalam perjanjian ini dengan :


1. Perjanjian adalah pengikatan hak dan kewajiban kerja sama di bidang
jasa hukum antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua, yaitu Pihak
Pertama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha
cargo/logistik dan suatu waktu menghadapi permasalahan hukum,
termasuk juga diantaranya permasalahan buruh/pekerja atau karyawan,
dan permasalahan lain-lainnya, karena itu Pihak Pertama menawarkan
kerja sama dengan Pihak Kedua yang berprofesi sebagai advokat,
konsultan hukum, dan penasehat hukum, untuk menangani permasalahan-
permasalahan hukum yang berkaitan dengan usaha Pihak Pertama dan
selanjutnya Pihak Kedua menyetujui permintaan Pihak Pertama dalam
kerja sama di bidang jasa hukum dan penanganan permasalahan hukum,
sebagaimana tertuang dalam perjanjian ini termasuk lampiran–
lampirannya dan perubahan–perubahannya apabila diperlukan, sesuai
kesepakatan bersama;

1
2. Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar Pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan
ketentuan Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat;
3. Jasa Hukum adalah jasa yang diberikan oleh Advokat berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum klien;
4. Klien adalah orang, badan hukum, atau lembaga lain yang menerima jasa
hukum dari Advokat;
5. Honorarium/honor adalah imbalan atau pembayaran atas jasa hukum yang
diterima oleh Advokat berdasarkan kesepakatan dengan klien;
6. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat kepada
klien;
7. Surat Kuasa adalah suatu surat yang diberikan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua, dimana dalam pemberian kuasa tersebut
diberikan tugas untuk dan atas nama pemberi kuasa dalam hal
penyelesaian pekerjaan yang berkaitan dengan usaha/bisnis atau suatu
permasalahan hukum Pihak Pertama;
8. Pemberi Kuasa adalah orang/perorangan atau badan hukum yang memberikan
kepercayaan berupa tugas atau kuasa khusus untuk menyelesaikan
tugas/pekerjaan yang berkaitan dengan usaha/bisnis atau suatu
permasalahan hukum Pihak Pertama;
9. Penerima Kuasa adalah orang/perorangan atau persekutuan hukum (firma
hukum) yang mememiliki ijin khusus sebagai advokat untuk memberikan
bantuan hukum, pendampingan hukum/pembelaan dan memperjuangkan hak-hak
pemberi kuasa dalam hal menyelesaikan tugas/pekerjaan yang berkaitan
dengan usaha/bisnis atau suatu permasalahan hukum Pihak Pertama atau
yang dikuasakan;
10. Biaya adalah Besaran nominal keuangan yang dikeluarkan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua untuk kepentingan penanganan atau
penyelesaian suatu permasalahan hukum, baik biaya operasional, jasa
advokat, biaya-biaya perkara/biaya-biaya proses hukum ataupun biaya-
biaya lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian terhadap suatu
permasalahan hukum atau yang berkaitan dengan usaha/bisnis Pihak
Pertama;
11. Bukti Tanda Terima Penerimaan Dokumen adalah suatu bukti bahwa berkas-
berkas atau dokumen-dokumen yang diserahkan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua telah diterima, guna mendukung fakta–fakta dalam
penyelesaian suatu permasalahan hukum;
12. Bukti Tanda Terima Penyerahan Dokumen adalah suatu bukti bahwa berkas-
berkas atau dokumen-dokumen yang tidak diperlukan lagi atau sudah
selesai permasalahan hukumnya oleh Pihak Kedua diserahkan atau
dikembalikan kepada Pihak Pertama;
13. Kwitansi adalah suatu bukti terhadap suatu pembayaran atau penerimaan
uang, baik yang diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua;
14. Tagihan adalah suatu daftar yang dibuat tentang kewajiban keuangan
yang menjadi tanggungan Pihak Pertama atau pihak-pihak lain (pihak
ketiga);

PASAL 2
MAKSUD dan TUJUAN

1. Bahwa Pihak Pertama adalah Pemberi Kuasa atau selaku Direktur pada PT.
ARYA CARGO LOGISTIK, yang beralamat Kantor di Jl. Raya Laswi No.43,

2
Majalaya, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa
Nomor: 01/SK-PDT/BJ-LO/12/III/2022 tanggal 12 Maret 2022;
2. Bahwa Pihak Kedua adalah Penerima Kuasa atau selaku Advokat dan
Konsultan Hukum pada TS7 & PARTNER LAW OFFICE, yang beralamat kantor
di Jl. Tata Surya No.7 Margahayu Raya, Kota Bandung, berdasarkan Surat
Kuasa Nomor: 01/SK-PDT/BJ-LO/12/III/2022 tanggal 12 Maret 2022;
3. Bahwa kerja sama antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua ini adalah
kerja sama dalam bentuk bantuan hukum, baik secara tahap NON LITIGASI
(musyawarah atau diluar proses hukum) dan dalam tahap LITIGASI (proses
hukum), yaitu pendampingan hukum, mewakili Pihak Pertama dan
memberikan bantuan hukum terhadap Pihak Pertama dalam hal
menyelesaikan seluruh permasalahan hukum/perkara yang
berhubungan/berkaitan dengan usaha/bisnis Pihak Pertama oleh Pihak
Kedua, serta bantuan hukum yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama untuk wilayah hukum Kab. Bandung dan Kota Bandung,
sepanjang Pihak Kedua dibutuhkan oleh Pihak Pertama;

PASAL 3
HAK dan KEWAJIBAN

1. Hak dan Kewajiban Pihak Pertama yaitu sebagai berikut :


a. Bahwa Pihak Pertama berhak mendapatkan atau menerima laporan-
laporan perkembangan perkara dari Pihak Kedua, baik secara lisan
ataupun tertulis yang sudah dijalankan tanpa diminta oleh Pihak
Pertama;
b. Bahwa Pihak Pertama berhak untuk mendapatkan atau menerima
nasihat-nasihat hukum dan pendampingan hukum dari Pihak Kedua,
baik secara lisan maupun tertulis untuk kepentingan hukum Pihak
Pertama;
c. Bahwa Pihak Pertama berhak mendapatkan atau menerima kunjungan
dari Pihak Kedua di kantor Pihak Pertama minimal 4 (empat) kali
dalam 1 (satu) bulan atau dapat dilakukan lebih dari 4 (empat)
kali dalam sebulan dan sesuai kebutuhan pekerjaan bilamana Pihak
Kedua dibutuhkan oleh Pihak Pertama;
d. Bahwa Pihak Pertama memiliki kewajiban untuk memberikan informasi
yang selengkapnya kepada Pihak Kedua terhadap permasalahan-
permasalan/perkara yang ditangani, agar tidak ada kesalah pahaman;
e. Bahwa Pihak Pertama memiliki kewajiban memberikan dokumen-dokumen
asli kepada Pihak Kedua yang berkaitan terhadap
permasalahan/perkara yang akan ditangani oleh Pihak Kedua;
f. Bahwa Pihak Pertama memiliki kewajiban membayarkan jasa advokat
kepada Pihak Kedua dengan nilai nominal yang sudah disepakati
bersama dan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja Sama ini;
g. Bahwa Pihak Pertama memiliki kewajiban membayarkan biaya-biaya
perkara/biaya-biaya proses hukum atau biaya-biaya lain kepada
Pihak Kedua (biaya tersebut diluar biaya jasa advokat), terkait
permasalahan/perkara yang ditangani atau diselesaikan;

2. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua yaitu sebagai berikut :


a. Bahwa Pihak Kedua berhak mendapatkan informasi yang selengkapnya
dari Pihak Pertama terkait permasalahan/perkara yang ditangani,
agar tidak ada kesalah pahaman;
b. Bahwa Pihak Kedua berhak menerima atau mendapatkan dokumen-dokumen
asli yang berkaitan terhadap permasalahan yang dihadapi Pihak
Pertama yang akan ditangani oleh Pihak Kedua;

3
c. Bahwa Pihak Kedua berhak menerima atau mendapatkan jasa advokat
setiap bulannya diluar biaya-biaya perkara/biaya-biaya proses
hukum atau biaya lainnya, dengan nilai nominal yang sudah
disepakati bersama dan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerja
Sama ini;
d. Bahwa Pihak Kedua berhak menerima biaya-biaya perkara/biaya-biaya
proses hukum dari Pihak Pertama (biaya tersebut diluar biaya jasa
advokat), terkait permasalahan/perkara yang ditangani atau
diselesaikan Pihak Kedua;
e. Bahwa Pihak Kedua memiliki kewajiban memberikan laporan-laporan
pekerjaannya kepada Pihak Pertama, baik secara lisan ataupun
tertulis yang sudah dijalankan tanpa diminta oleh Pihak Pertama;
f. Bahwa Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk memberikan nasihat-
nasihat hukum dan pendampingan hukum kepada Pihak Pertama, baik
secara lisan maupun tertulis untuk kepentingan hukum Pihak
Pertama;
g. Bahwa Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk berkunjung ke kantor
Pihak Pertama minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan dan
dapat dilakukan lebih dari 4 (empat) kali sebulan atau sesuai
dengan kebutuhan Perusahan/Pihak Pertama;

PASAL 4
PENETAPAN HONORARIUM JASA ADVOKAT

Bahwa terhitung mulai hari Senin, tanggal 14 Maret 2022 Para Pihak (Pihak
Pertama dan Pihak Kedua) sepakat bahwa Pihak Kedua telah menjadi ADVOKAT,
KONSULTAN HUKUM dan PENASEHAT HUKUM yang TETAP dari Pihak Pertama dan
Pihak Pertama telah menjadi KLIEN TETAP dari Pihak Kedua, serta Pihak
Pertama bersedia membayar biaya honorarium/jasa advokat kepada Pihak Kedua
yang besarnya telah ditetapkan dan disepakati bersama sebagaimana tertulis
atau diatur dalam Surat Perjanjian Kerja Sama ini yaitu sebagai berikut :
1. Bahwa biaya jasa advokat atau biaya bulanan tetap sebesar Rp.
20.000.000,-/bulan (dua puluh juta rupiah) per bulan, pembayaran
dapat dilakukan melalui transfer rekening bank atau bayar tunai
setiap tanggal 3 (tiga) tiap bulan berikutnya atau paling lambat 3
(tiga) hari setelah jatuh tempo tanggal dimaksud diatas, sesuai
kesepakatan bersama;
2. Bahwa pembayaran pertama harus dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua segera setelah penandatanganan surat perjanjian kerja
sama ini;
3. Bahwa biaya-biaya penanganan perkara, baik perkara tahap NON LITIGASI
(musyawarah atau diluar proses hukum) dan tahap LITIGASI (proses
hukum di Pengadilan), biaya-biaya administrasi, diantaranya seperti :
biaya leges Surat Kuasa, biaya leges bukti-bukti, biaya pembelian
materai (sesuai kebutuhan), biaya fotocopy, biaya saksi ahli, biaya
banding, biaya kasasi, biaya peninjauan kembali, biaya akomodasi,
biaya transportasi, dan biaya-biaya lainnya, termasuk biaya perkara
pidana di Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Negeri/Kejaksaan
Tinggi/Kejaksaan Agung, maupun perkara perdata di Pengadilan
Negeri/Pengadilan Hubungan Industrial/Pengadilan Niaga atau Badan
Peradilan Umum lainnya, yang dihadapi oleh Pihak Pertama selain untuk
wilayah hukum seluruh Jawa Barat, juga segala permasalahan hukum yang
dihadapi Pihak Pertama yang berada diluar wilayah hukum Jawa Barat
(seluruh Indonesia), ditanggung oleh Pihak Pertama dan diluar dari
jasa advokat Pihak Kedua setiap bulannya, yang dimaksud dalam Pasal 4

4
ayat (1) Surat Perjanjian Kerja Sama ini, sesuai dengan kesepakatan
bersama Para Pihak;
4. Bahwa perincian biaya-biaya dalam Pasal 4 ayat (3) tersebut diatas,
baik tahap Non Litigasi dan tahap Litigasi terhadap
perkara/permasalahan yang dihadapi dan dikuasakan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua akan dilampirkan dalam penanganan permasalahan
yang dihadapi oleh Pihak Pertama dan tergantung setiap permasalahan
yang ditangani oleh Pihak Kedua;
5. Bahwa oleh karena Pihak Pertama telah menjadi KLIEN TETAP dari Pihak
Kedua, maka segala biaya konsultasi dan biaya administrasi yang
biasanya diberlakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Ketiga atau Pihak
lain, maka sejak tanggal 4 Juli 2020, Pihak Pertama dibebaskan dari
Pembiayaan Konsultasi dan Administrasi penandatanganan Surat Kuasa,
yang biasanya diberlakukan di kantor Pihak Kedua;
6. Bahwa apabila Pihak Pertama belum membayar honor/jasa advokat setiap
bulannya, sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) tersebut diatas kepada Pihak
Kedua, maka Pihak Kedua tidak akan menjalankan kewajibannya, sesuai
dengan kuasa yang diberikan oleh Pihak Pertama;

PASAL 5
JANGKA WAKTU

1. Bahwa jangka waktu Surat Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama 5
(lima) tahun, yaitu terhitung sejak tanggal 4 Juli 2020 dan berakhir
pada tanggal 4 Juli 2025 dan dapat diperpanjang kemudian, sesuai
kesepakatan bersama Para Pihak (Pihak Pertama dan Pihak Kedua);
2. Bahwa apabila 1 (satu) bulan sebelum jangka waktu Surat Perjanjian
Kerja Sama ini berakhir, maka salah satu pihak (baik Pihak Pertama
ataupun Pihak Kedua) berkewajiban saling memberitahukan salah satu
pihak apakah bersedia atau tidak bersedia Surat Perjanjian Kerja Sama
ini akan tetap dilanjutkan atau berakhir;
3. Hal–hal yang menjadi kewajiban Para Pihak dalam Pasal 5 ayat (2)
tersebut diatas harus segera diselesaikan atau diputuskan paling lama
5 (lima) hari kerja setelah pemberitahuan tersebut diterima;

PASAL 6
SANKSI

1. Bahwa apabila di kemudian hari salah satu pihak tidak melaksanakan isi
Surat Perjanjian Kerja Sama ini dan timbul suatu permasalahan, maka
permasalahan Para Pihak akan diselesaikan secara musyawarah terlebih
dahulu, namun apabila secara musyawarah tidak dapat diselesaikan, Para
Pihak sepakat untuk diselesaikan secara hukum yang berlaku di wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Bahwa Pihak Pertama tidak dapat mencabut kuasa dari Pihak Kedua
apabila kewajiban-kewajibannya belum diselesaikan kepada Pihak Kedua,
yang tertuang dalam Pasal 3 ayat (2), sesuai dengan kesepakatan
bersama;
3. Bahwa Surat Perjanjian Kerja Sama ini dengan segala akibat hukumnya,
Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukumnya di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri di wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

Demikian Surat Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dengan kesepakatan bersama
Para Pihak (Pihak Pertama dan Pihak Kedua) dan dibuat dalam keadaan sadar,

5
sehat jasmani dan rohani, serta tanpa ada paksaan dari siapapun atau dari
pihak manapun.

Setelah Surat Perjanjian Kerja Sama ini dibaca oleh Para Pihak dengan
dimengerti dan teliti, maka segera dan seketika itu juga Para Pihak
menandatanganinya diatas materai yang cukup, serta dibuat dalam rangkap 2
(dua) dan masing-masing berlaku sebagai aslinya.

Bandung, 23 Februari 2023,

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

H. AYRA GUMILANG. 1. EKO TONDY BUDIYANTO, S.H.

2. WIJAYANTO TRINUGROHO, S.H.

3. ANGGA WIESYA NURSENO, S.H.

Anda mungkin juga menyukai