Anda di halaman 1dari 4

Nomor : 05/JJ_LAW/VIII/2021

Perihal : Surat Undangan Klarifikasi/Mediasi;

Kepada Yth,

Sdr. Juli Bin Udin


Di Tempat

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
SULISTIAWATI, S.H., WIDI AGUS PURNOMO, S.H., ABDA OE BISMILAHI, S.H.,
Para Advokat/ Penasehat Hukum dari KANTOR HUKUM JENTERA JUSTITIA LAW
OFFICE seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia, berkedudukan di Jl. KH. Abdul
Hadi No. 43 Kebon Jahe Cipare Kota Serang 42117 Tlp. 081211504646 email :
jenterajustitia@gmail.com. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus No:
04/JJ_LAW/VII/2021 tertanggal 29 Juli 2021 (Vide terlampir), bertindak untuk dan
atas nama Pemberi Kuasa di bawah ini:
Nama : MIRNAWATI
Tempat/Tanggal lahir : Serang, 16 Mei 1988
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Kp. Domas RT. 04/RW.01 Desa Domas
Kecamatan Pontang Kabupaten Serang – Prov. Banten

Sehubungan telah dilakukanya dugaan Tindak Pidana dan atau Perbuatan


Melawan Hukum oleh Sdr. Juli Bin Udin yang tidak sesuai peraturan
perundangan-undangan yang berlaku terhadap klien kami hingga adanya Surat
Klarifikasi ini diajukan belum terlihat itikad baik saudara dalam menyelesaikan
persoalan hukum Klien kami. Kami menduga telah terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
Undang-Undang No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, serta ketentuan
mengenai Kompilasi Hukum Islam;

Bahwa untuk dan atas kepentingan klien kami saudara MIRNAWATI dengan ini
kami sampaikan hal – hal sebagai berikut :

Jalan K.H. Abdul Hadi No. 43 Kebon Jahe Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kota Serang 42117
Tlp. 0812 1150 4646 / 0878 8027 0111, Email : jenterajustitia@gmail.com
1. Bahwa pada tanggal hari Rabu, 15 Oktober 2014 telah dilangsungkan
perkawinan antara Mirnawati Bin Maswi dengan Juli Bin Udin yang
dilaksanakan menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama
Islam. Perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Pontang Kabupaten Serang sebagaimana tercatat dalam Akta
Nikah No. 625 66/X/ 2014;
2. Bahwa perkawinan antara Mirnawati Bin Maswi dengan Juli Bin Udin
dilangsungkan berdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan
membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah yang diridhoi
oleh Allah Swt;
3. Bahwa selama masa pernikahan, Mirnawati Bin Maswi dengan Juli Bin
Udin telah berkumpul sebagaimana layaknya suami-isteri dan sudah
dikaruniai 1 (satu) orang anak;
4. Bahwa pernikahan antara Mirnawati Bin Maswi dengan Juli Bin Udin sejak
Oktober Tahun 2014 sampai dengan Surat Somasi ini dikirimkan masih
berlangsung dan benar menurut hukum, karena tidak ada yang Menjatuhkan
talak satu ba’in sughraa dihadapan Pengadilan Agama Setempat dan belum
ada Putusan dari Pengadilan Agama Setempat untuk menyatakan telah
berakhir hubungan pernikahan tersebut;
5. Bahwa demikian hubungan Pernikahan antara Mirnawati Bin Maswi dengan
Juli Bin Udin masih sah menurut hukum;
6. Bahwa Sdr. Juli Bin Udin dengan Sdri. Jayanti Martalia telah membuat
Surat Pernyataan pada tanggal 10 Mei 2021 yang Pada pokoknya berisi
bahwa “Adalah benar istri sah saya yang telah saya nikahi secara
menurut hukum agama syari’ah Islam pada tanggal 9 April 2021 dalam
keadaan sadar serta tanpa ada paksaan dari pihak manapun..”;
7. Bahwa kami menduga telah terjadi pernikahan siri yang dilakukan oleh suami
secara diam-diam atau tanpa persetujuan istri yang sah menurut hukum;
8. Sebab menurut hukum, baik Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang
Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam, bila suami ingin menikah lagi
(berpoligami) maka ia harus mendapat persetujuan/izin dari istri pertama (istri
terdahulu);
9. Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan hukum Pasal 4 ayat 1 Undang-
Undang No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, yang menyatakan bahwa :
“Dalam hal seorang suami akan beristri lebih dari seorang, sebagaimana
tersebut dalam pasal 3 ayat (2) Undang-undang ini, maka ia wajib
mengajukan permohonan ke Pengadilan di daerah tempat tinggalnya.”
10. Bahwa hal ini sesuai dengan ketentuan hukum Pasal 58 Kompilasi Hukum
Islam:
(1)Selain syarat utama yang disebut pada pasal 55 ayat (2) maka untuk
memperoleh izin pengadilan Agama, harus pula dipenuhi syarat-syarat yang
ditentukan pada pasal 5 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 yaitu :

Jalan K.H. Abdul Hadi No. 43 Kebon Jahe Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kota Serang 42117
Tlp. 0812 1150 4646 / 0878 8027 0111, Email : jenterajustitia@gmail.com
a. adanya pesetujuan istri;
b. adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup
istrI-istri dan anak-anak mereka.
11. Bahwa bila suami ingin menikah lagi ia wajib mendapat izin terlebih dahulu
dari istri pertama atau istri-istri yang terdahulu. Bila tidak mendapat izin, maka
secara hukum pernikahan tersebut adalah cacat hukum sehingga batal
demi hukum;
12. Bahwa Sanksi hukum yang bisa dikenakan kepada suami yang menikah lagi
tanpa izin dari istri pertama (terdahulu) dan pihak yang di Nikahi secara Sirih
atau tidak sah secara hukum adalah Pasal 279 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP), dengan acaman pidana maksimal 5 sampai 7 tahun penjara;
13. Bahwa dalam hal ini telah kami menduga telah terjadi Pernikahan Sirih antara
Sdr. Juli Bin Udin dengan Sdri. Jayanti Martalia yang dilakukan secara
melawan hukum dan diam-diam pada tanggal 9 April 2021;
14. Bahwa perbuatan antara Sdr. Juli Bin Udin dengan Sdri. Jayanti Martalia
kami menduga telah melanggar ketentuan hukum Pasal 279 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) yang berbunyi:
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun:
1) barang siapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui
bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang telah
ada menjadi penghalang yang sah untuk itu;
2) barang siapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui
bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinan pihak lain
menjadi penghalang untuk itu.
(2) Jika yang melakukan perbuatan berdasarkan ayat 1 butir 1
menyembunyikan kepada pihak lain bahwa perkawinan yang telah ada
menjadi penghalang yang sah untuk itu diancam dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
15. Bahwa terhadap apa yang sudah dilakukan Saudara telah merugikan Klien
kami baik secara moril maupun materil;
16. Bahwa Klien kami memiliki bukti dan saksi-saksi terkait hal-hal yang
disampaikan diatas;
17. Bahwa atas perbuatan Saudara, Klien kami telah menderita kerugian atas
waktu, materiil dan immaterial;
18. Bahwa terkait hal tersebut, untuk melindungi klien kami, terhadap kerugian
yang telah dideritanya akibat ulah saudara, dengan itikad baik dan penuh
rasa tanggung jawab, kami mengharapkan agar permasalahan ini dapat
diselesaikan dengan segera dan secara baik, untuk itu kami mengundang
saudara agar memberikan klarifikasi dan melakukan mediasi terkait perkara
ini pada :

Jalan K.H. Abdul Hadi No. 43 Kebon Jahe Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kota Serang 42117
Tlp. 0812 1150 4646 / 0878 8027 0111, Email : jenterajustitia@gmail.com
Hari : Senin, 9 Agustus 2021
Tempat : Kantor Hukum Jentera Justitia
Jl. KH. Abdul Hadi No. 43 Kebon Jahe Cipare
Kota Serang
Pukul : 11.00 WIB s.d Selesai
Agenda : Permintaan Klarifikasi dan Mediasi

Apabila dalam jangka waktu dimaksud Saudara tidak dapat hadir dtanpa alasan dan
tanpa konfirmasai, maka kami akan menempuh dan mempergunakan semua jalur
hukum yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk dan tidak terbatas pada pelaporan dalam hukum pidana maupun
gugatan hukum perdata didalam menidaklanjuti Klarifikasi ini.

Demikianlah disampaikan Surat Klarifikasi ini, dan atas perhatian dan kerjasama
yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Serang, 5 Agustus 2021


Tim Kuasa Hukum

SULISTIAWATI, S.H. WIDI AGUS PURNOMO, S.H.

ABDA OE BISMILLAHI, S.H

Jalan K.H. Abdul Hadi No. 43 Kebon Jahe Kelurahan Cipare Kecamatan Serang Kota Serang 42117
Tlp. 0812 1150 4646 / 0878 8027 0111, Email : jenterajustitia@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai