Kepada Yth.
No. 481/Pdt.G/2018/PA.Prg.
di –
Pinrang
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
1
2. Bahwa Termohon tetap konsisten dengan Eksepsi, Jawaban dan
gugatan Rekonvensi yang diajukan pada persidangan sebelumnya ;..
2
6. Bahwa setelah membaca dan mempelajari tanggapan Pemohon dalam
point per point yang ternyata Pemohon tetap berkeinginan untuk
mengakhiri pernikahan ini dengan perceraian, maka dengan ini
Termohon menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim Yang
Mulia selaku pemangku kebijakan dalam perkara ini untuk memberi
putusan yang terbaik diantara kami (Pemohon dan Termohon) ; ........
DALAM REKONPENSI
3
Juni 2017, Tergugat, Penggugat dan juga Ibu Penggugat bersama-
sama telah melakukan transaksi pembayaran sebayak Rp
39.000.000,- (tiga puluh sembilan juta rupiah) kepada agent Abu
Tours Cabang Makassar atas Nama Hj. Zaenab Djafar yang mana
biaya tersebut diperuntukkan untuk biaya ibadah Umroh, dengan
perincian Rp 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) per orang ;............
Bahwa uang sebayak Rp 39.000.000,- (tiga puluh sembilan juta
rupiah) tersebut adalah merupakan uang pribadi ibunda Penggugat
yang disetorkan kepada agent Abu Tours Cabang Makassar atas
Nama Hj. Zaenab Djafar ; ......................................................................
Bahwa sebelum terjadi teransaksi penyetoran tersebut, rencana yang
akan berangkat umroh melalui travel tersebut hanyalah ibunda
Penggugat, dan ternyata Tergugat juga bermaksud demikian yakni
ingin melaksanakan umroh bersama keluarga namun belum memiliki
dana yang cukup, sehingga Tergugat meminta kepada Penggugat
untuk membujuk ibunda Penggugat agar biaya keberangkatan
Penggugat dengan Tergugat ditalagi oleh ibunda Penggugat untuk
sementara, dan berjanji akan di kembalikan oleh Tergugat ;...............
Bahwa berdasarkan kesepakatan tersebut ibunda Penggugat
menambah biaya kebarangkatan ibadah umroh untuk Tergugat dan
Penggugat sebesar Rp 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) ;....
Bahwa dalil dalam gugatan rekonvensi Penggugat tersebut Insya
Allah akan Penggugat buktikan dalam sidang pembuktian ;..................
5. Bahwa dalam uraian Tergugat dalam point 3 (tiga) pada intinya
menyatakan terlalu berat bagi diri Tergugat untuk menunaikan
nafkah lampau tersebut dengan ini Penggugat menyatakan secara
tegas bahwa permintaan Penggugat sudah sepantasnya untuk di
kabulkan mengingat pekerjaan Tergugat adalah seorang Penjual
Pupuk yang mana dalam melayani penjualan pupuk tersebut meliputi
seluruh wilayah Kecamatan Baranti dan sekitarnya, tentunya untung
penjualan Tergugat sangat besar dan yang Penggugat minta hanyalah
4
sekian persen bahkan tidak lebih dari 0,1% dari untung penjualannya,
sehingga sudah sesuai dengan kepatutan dan kessanggupan
Tergugat, maka Permohonan Penggugat ini patut untuk
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Yang Mulia ; ...............................
6. Bahwa dalam uraian Tergugat dalam point 4 (empat) pada intinya
menyatakan Penggugat pernah mendatangkan 5 (lima) orang Polisi
dari kesatuan BRIMOB untuk mengambil mesin pemanen padi yang
dikuasai oleh Tergugat adalah benar dan hal yang wajar karena
Tergugat dengan sengaja menguasai dan mempergunakan sesuatu
yang bukan miliknya untuk kepentingan pribadinya dalam hal ini
mobil passangking atau mesin pemanen padi tersebut merupakan
pemberian Pemerintah untuk Kelompok “Tani Temmassarangnge”
Desa Mallongi-Longi, Kecamatan Lanrisang yang mana Kelompok
Tani tersebut diketuai oleh ayahanda Penggugat, namun tidak benar
jika Penggugat telah mengucapkan kalimat yang meyatakan tidak
akan menuntut apa-apa ketika mobil passangking tersebut
dikembalikan, seharusnya Tergugat merasa malu menggunakan
barang milik Kelompok Tani untuk kepentingan pribadinya tanpa
ucapan terima kasih, bahwa mesin pemanen padi tersebut adalah
merupakan milik KELOMPOK TANI TEMMASSARANGNGE, sehingga
tidak patut dinyatakan sebagai harta bersama ; ...................................
7. Bahwa dalam uraian Tergugat dalam point 5 (lima) pada intinya
menyatakan Penggugat telah mengambil uang tebusan sebanyak Rp
12.000.000,- (dua belas juta rupiah) dari lima orang adalah benar
dan uang tersebut telah habis dipergunakan secara bersama-sama
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
disaat Penggugat dan Tergugat masih rukun, sehingga Penggugat
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar uang tersebut tidak
dapat diganggu gugat karena telah habis dipergunakan secara
bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga Penggugat
dan Tergugat disaat Penggugat dan Tergugat masih rukun ; ...........
5
8. Bahwa terhadap tanggapan Tergugat dalam point 6 (enam) yang
pada intinya menyatakan bahwa Tergugat hanyalah seorang Penjual
Pupuk yang berpenghasilan tidak menentu dan diluar dari
kesanggupan Tergugat adalah benar-benar suatu pengingkaran yang
nyata, justeru karena Tergugat adalah seorang Penjual pupuk maka
Penggugat meminta nafkah mu’tah sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh
juta rupiah) karena dinilai dari segi finacial, bahwa perlu diketahui
bersama bahwa orang yang diangkat menjadi Retaile 1 (R1) atau
Penjual Pupuk oleh Distributor Pupuk adalah orang yang memiliki
modal usaha minimal Rp 1 M ( satu miliard rupiah) lain halnya
dengan Pengecer Pupuk seperti Penggugat ini yang hanya
membutuhkan modal kecil. Bahwa menurut Tergugat penghasilannya
tidak menentu, tapi faktanya selama Petani di Kecamatan Baranti
masih turun sawah (musim tanam) Tergugat pasti akan meraup
keuntungang, tidak mengenal apakah petani itu gagal panen atau
sebaliknya ;.............................................................................................
9. Bahwa terhadap tanggapan Tergugat dalam point 7, dan 8 dengan ini
Penggugat meyatakan tetap konsisten dengan dalih dalih tersebut
sebagaimana Penggugat sampaikan pada persidangan sebelumnya; ...
Dalam Eksepsi
6
- Menghukum Pemohon sebelum mengucapkan ikrar talak untuk
membayar tunai ;
1. Uang Mu’tah, Maskan, Kiswah, sebesar Rp 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) ; ....................................................................
2. Uang masa Iddah sebesar Rp 9.000.000,- ( sembilan juta
rupiah) ;............................................................................................
3. Biaya anak (sandang, pangan, dan pendidikan) sejak sekarang
sampai ank tersebut dewasa dan mampu mandiri sebesar Rp
2.000.000,- (dua juta rupiah) ;........................................................
Dalam Rekonpensi
7
Pinrang, 17 Desember 2018
Hormat kami