Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN HARTA KAWIN TERPISAH SELURUHNYA (DIBUAT

SEBELUM PERKAWINAN)

PERJANJIAN KAWIN
Nomor: 02
Pada hari ini, Sabtu, tanggal 06-03-2021 (enam Maret
duaribu duapuluh satu), Pukul 13.00 (tigabelas nol-nol)
Waktu Indonesia
Barat.-------------------------------------------
Berhadapan dengan saya, Slamet, Sarjana Hukum, Magister
Kenotariatan, Notaris berkedudukan di Kota Depok, dengan
wilayah jabatan meliputi seluruh wilayah dalam Propinsi
Jawa Barat, dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi akta,
yang nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta
ini;---
I. Tuan Maxi, lahir di Kabupaten Bandung, pada tanggal 5-
3-1980 (lima Maret seribu sembilanratus delapan
puluh),Warga Negara Indonesia, swasta, bertempat
tinggal di Kota Depok, Jalan Flamboyan Nomor 10, Rukun
Tetangga 01, Rukun Warga 02, Kelurahan Abadijaya,
Kecamatan Sukmajaya, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor 0001.0002.05031980.0001;------------------------
- selanjutnya dalam akta ini disebut PIHAK PERTAMA
(Calon Suami).-------------------------------------
II. Nona Lala Wong, lahir di Singapura, pada tanggal 3-4-
1985 (tiga April seribu sembilanratus delapanpuluh
lima), Warga Negara Singapura, Staf Konsuler,
bertempat tinggal di Kota Depok, Apartemen Megah Raya,
Lantai 7, Nomor 12A, Pemegang Kartu Izin Tinggal
Terbatas (KITAS) yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi
Kota Depok Nomor
0023456;----------------------------------------------
- selanjutnya dalam akta ini disebut PIHAK KEDUA
(Calon
Istri).--------------------------------------------
Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas
terlebih dahulu menerangkan:-------------------------------
a. Bahwa pihak pertama dan pihak kedua bermaksud untuk
melangsungkan pernikahan di Indonesia, berdasarkan
hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia;-----------
b. Bahwa sesuai dengan hukum yang berlaku bagi
pihak kedua, dengan perkawinan campuran ini,
status kewarganegaraan pihak pertama adalah tetap
warga Negara
Indonesia;-------------------------------------
c. Bahwa pihak pertama dan pihak kedua sebelum
pernikahan, telah sepakat untuk mengadakan perjanjian
kawin harta terpisah keseluruahnnya, baik untuk barang
bergerak dan barang tidak bergerak, termasuk tidak
adanya persatuan untung rugi, persatuan hasil
pendapatan dan persatuan harta apapun menurut hukum,
yang menyimpang dari pola harta kawin yang diatur
dalam Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun
1974 tentang perkawinan;--
- Berhubung dengan hal-hal tersebut diatas,
selanjutnya para penghadap bertindak sebagaimana
tersebut, menerangkan bahwa akibat hukum dari
perkawinan yang hendak dilangsungkan oleh para
pihak di Indonesia, mengenai harta benda para
pihak, akan diatur menurut ketentuan dan syarat
sebagai berikut:
---------------------------Pasal 1-------------------------
a. Antara Pihak Pertama (suami) dan Pihak kedua (Istri)
tidak ada persatuan harta benda, yaitu tidak ada
persatuan harta menurut hukum dan juga tidak ada
persatuan laba rugi dan hasil pendapatan atau tidak
ada persatuan harta berupa apapun juga, dan masing
masing masing pihak tetap memiliki harta benda yang
dibawa ke dalam perkawinan dan yang diperoleh dalam
perkawinan dengan cara dan dari manapun asalnya,
termasuk yangdiperoleh dengan cara penanaman dan atau
penukaran.--------------------------------------------
b. Hutang yang dibawa masing-masing ke dalam perkawinan
dan atau yang terjadi selama perkawinan, dengan
sengaja atau tidak sengaja, buat seluruhnya menjadi
tanggungan dari masing masing pihak yang membawanya
dan atau yang mengadakan hutang
tersebut.---------------------------
-------------------------Pasal 2---------------------------
a. Barang-barang bergerak yang oleh para pihak di dapat
sejak Perjanjian Kawin ini berlaku bagi para pihak,
dengan cara dan sebab apapun juga, wajib dibuktikan
dengan bukti pemilikan, dan bilamana tidak terdapat
bukti atau penjelasan lain tentang asal usulnya barang
yang berkenan, kedua belah pihak berhak untuk
membuktikan adanya atau harga barang- barang yang
dimiliki, dengan saksi saksi atau karena umum telah
mengetahuinya, dan jika tidak dapat diberikan
pembuktian, maka barang barang bergerak itu dianggap
sebagai milik bersama para pihak, masing masing untuk
bagian yang sama.-------------------------------------
b. Barang-barang tidak bergerak, yang oleh para pihak di
dapat sejak perjanjian kawin ini berlaku bagi para
pihak, dari dan oleh sebab apapun juga, wajib
dibuktikan dengan bukti kepemilikan yang sah, dan jika
barang barang tidak bergerak tidak dapat dibuktikan
dengan bukti pemilikan atau surat-surat lainnya oleh
salah satu pihak, dianggap sebagai kepunyaan para
pihak, masing-masing untuk 1/2 (setengah) bagian yang
sama
besar.------------------------------------------------
-----------------------------Pasal 3-----------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua, masing masing berhak dan
berwenang untuk melakukan tindakan pengursan dan atau
tindakan pemilikan atas harta tidak bergerak dan harta
bergerak milik masing masing suami istri, dan bebas
memungut hasil dan bunga dari hartanya, pekerjaannya atau
dari sumber
lainnya.--------------------------------------------------
--------------------------Pasal 4--------------------------
Semua pengeluaran sehari-hari untuk keperluan rumah tangga
dan pengeluaran yang berkenaan dengan perkawinan serta pula
pendidikan dari anak-anak yang lahir dari perkawinan para
pihak, buat seluruhnya adalah tanggungan dari pihak pertama
dan harus dipikul dan dibayarnya, dan untuk itu pihak kedua
tidak dapat dituntut.--------------------------------------
-------------------------Pasal 5---------------------------
a. Barang barang pakaian, perhiasan, buku-buku, surat-
surat, alat alat dan perkakas, perkakas yang berkenaan
dengan pendidikan dan pekerjaan dari masing masing
pihak yang terdapat pada suatu waktu, menjadi juga
pada waktu perkawinan diputuskan, adalah hak milik
dari pihak yang dianggap menggunakan barang-barang
itu, dengan tidak diadakan perhitungan atau
penyelidikan lebih jauh, barang barang itu dianggap
sama dengan atau sebagai pengganti dari barang-barang
yang serupa itu, yang di bawa dalam
perkawinan.------------------------
b. Seluruh perabot rumah tangga yang pada suatu waktu,
menjadi juga pada waktu perkawinan diputuskan,
terdapat dalam rumah para pihak selaku suami isri
adalah milik pihak kedua (istri) dengan mengecualikan
barang barang yang menurut ayat 1 Pasal ini dan Pasal
2 ayat 1 adalah milik pihak pertama (suami), oleh
karena perabot itu dianggap sama atau sebagai
pengganti dari perabot yang dibawa oleh pihak kedua
dalam perkawinan. Mengenai hal itu tidak dapat
diadakan dan tidak dapat dituntut supaya dilakukan
pemeriksaan atau perhitungan.---------------
----------------------------Pasal 6------------------------
Para pihak telah mengadakan perincian mengenai barang
barang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang dibawa
oleh masing masing pihak kedalam perkawinan dan merupakan
hak milik dari masing masing pihak, sebagaimana daftar
perincian barang yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan perjanjian kawin ini, yang dibuat di
bawah tangan dan ditandatangani oleh para pihak ,saksi
saksi dan notaris.---
----------------------------Pasal 7------------------------
Perjanjian kawin ini berlaku dan mempunyai kekuatan
mengikat bagi para pihak dan pihak ketiga, sejak perkawinan
dilangsungkan, dengan pencatatan.--------------------------
pendaftaran Perjanjian Kawin ini oleh Pegawai atau
pejabat pencatat nikah yang berwenang sesuai dengan
ketentuan Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 tahun
1974 tentang
Perkawinan.----------------------------------------
----------------------------Pasal 8------------------------
Biaya akta ini dan biaya-biaya yang timbul dari perkawinan
yang akan dilangsungkan menjadi tanggung jawab dan harus
dibayar oleh Pihak
Pertama.---------------------------------------------------
------Pasal 9------------------------- Mengenai akta ini
dan segala akibat dan pelaksanaannya, para pihak memilih
domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri
Depok, di Depok.-------------------------
---------------------Demikianlah Akta Ini------------------
dibuat dalam bentuk minuta akta, pada hari, tanggal, bulan,
tahun dan jam, seperti tersebut pada bagian awal akta ini,
dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi akta, yaitu :-----
1. Tuan (A), lahir di Jakarta, pada tanggal 5 (lima)
Januari 1960 (seribu sembilanratus enampuluh),
karyawan kantor notaris, bertempat tinggal di Kota
Depok, Jalan Mawar Nomor 1, Rukun Tetangga 001, Rukun
Warga 002, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan
Sukmajaya;------------
2. Tuan (B), lahir di Jakarta, pada tanggal 6 (enam)
Maret 1970 (seribu sembilanratus tujuhpuluh), karyawan
kantor notaris, bertempat tinggal di Kota Depok, Jalan
Mawar Nomor 10, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 002,
Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan
Sukmajaya;-----------------------
- yang saya, notaris kenal.--------------------------
Segera setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para
penghadap, dan menerjemahkan serta menjelaskan ke dalam
Inggris, yang dimengerti oleh penghadap Nona Lala Wong
tersebut, dengan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi akta
tersebut, maka pada saat itu juga akta ini ditandatangani
oleh para penghadap, para saksi akta dan saya, notaris,
bertempat di Kota Depok, Jalan Palem Raya Nomor 200.
Dilangsungkan dengan tanpa perubahan.----------------------
Calon Suami Calon Isteri

MAXI LALA WONG


Saksi Saksi

A B

Notaris di Kota Depok

SLAMET, S.H, M.H

Anda mungkin juga menyukai