Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
ABSTRAK
Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan
pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana
diatur dalam UU No.37 Tahun 2004.Salah satu kasus dipailitkannya Koperasi Persada
Madani(KPM) yaitu berdasarkan Putusan Nomor 35/Pdt.Sus-PKPU/2015/PN Niaga Jkt.Pst,
bahwa Koperasi Persada Madani (KPM) mengalami kasus gagal bayar dan sedikitnya
Rp.1,35 triliun dana nasabah menyangkut di koperasi simpan pinjam ini. Dari putusan
PKPU Nomor 35/Pdt.Sus-PKPU/2015/P.Niaga Jkt-Pst, tidak serta merta diketahui Koperasi
Persada Mandiri (KPM) bubar demi hukum. . Akibat hukum keputusan kepailitan terhadap
koperasi Persada Mandiri memang tidak bertentangan dengan Keputusan Menteri Koperasi
Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor: 351/Kep/M/XII/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. Sebab keputusan kepailitan hanya mengadili
masalah utang piutang antara debitor dan kreditor. Sedangkan keputusan Menteri Koperasi,
Pengusaha Kecil Dan Menengah tersebut mengatur tentang pembubaran koperasi karena
koperasi dinyatakan pailit.
Kata kunci : kepailitan, koperasi
Bankruptcy is the common confiscation of all the wealth of the bankrupt debtor
whose management and ordering is carried out by the curator under the supervision of
Supervisory Judge as regulated in Law No.37 of 2004. One case of Bankruptcy Persada
Madani (KPM) is based on Decision Number 35 / Pdt.Sus -PKPU / 2015 / PN Niaga Jkt.Pst,
that Persada Madani Cooperative (KPM) has a case of default and at least Rp 1.35 trillion of
customer funds in this savings and loan cooperative. From the verdict of PKPU Number 35 /
Pdt.Sus-PKPU / 2015 / P.Niaga Jkt-Pst, not necessarily known Persada Mandiri Cooperative
(KPM) dissolved by law. . As a result of the law of bankruptcy decision toward Persada
Mandiri cooperative is not contradictory to the Decree of Minister of Cooperatives of Small
and Medium Enterprises Number: 351 / Kep / M / XII / 1998 concerning Guidelines for the
Implementation of Business Savings and Loans by Cooperatives. Because the bankruptcy
decision is only adjudicating the issue of accounts payable between debtors and creditors.
While the decision of the Minister of Cooperatives, Small and Medium Enterprises is set
about the dissolution of cooperatives because the cooperative declared bankrupt.
87
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
88
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
89
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
b. Berperan serta aktif dalam upaya nilai dan prinsip Koperasi. Definisi
mempertinggi kualitas kehidupan tersebut menjelaskan bahwa koperasi
manusia dan masyarakat merupakan badan hukum yang didirikan
c. Memperkokok perkeonomian oleh orang perorang diman koperasi juga
rakyat sebagai dasar kekuatan dan bagian dari badan usaha yang bersifat
ketahanan perekonomian nasional lebih mengikat dan mempunyai sanksi
dengan Koperasi sebagai yang tegas apabila terjadi pelanggaran
sokogurunya sehingga koperasi juga dapat
d. Berusaha untuk mewujudkan dan dipersamakan dengan badan usaha
mengembangkan perekonomian lainnya.
nasional yang merupakan usaha Membicarakan mengenai badan
bersama berdasar atas asas hukum sebenarnya perlu terlebih dahulu
kekeluargaan dan demokrasi memahami mengenai badan hukum dalam
ekonomi. pergaulan hukum. Manusia bukanlah satu-
Adapun prinsip-prinsip yang harus satunya pendukung hak dan
ada pada koperasi yang sesuai dengan kewajiban.Selain manusia adalagi subyek
pasal 5 UU perkoperasian adalah : hukum lain yangpergaulan hukum dapat
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan melakukan tindakan hukum serta
terbuka mempunyai hak dan kewajiban dan
b. Pengelolaan dilakukan secara mempunyai harta kekayaan sendiri. Dalam
demokratis bidang hukum sebagai suatu realita yang
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha tidak berwujud manusia adalah dinamakan
dilakukan secara adil sebanding badan hukum. Badan hukum inipun dapat
dengan besarnya jasa usaha mempuyai hak dan kewajiban serta dapat
masing-masing anggota pula mengadakan hubungan hukum baik
d. Pemberian balas jasa yang terbatas antara badan hukum yang satu dengan
terhadap modal badan hukum yang lain maupun antara
e. Kemandirian badan hukum dengan manusia.3
Dalam mengembangkan koperasi Oleh karena itu badan hukum ini dapat
maka Koperasi melaksanakan prinsp melakukan jual beli, tukar menukar, sewa
Koperasi sebagai berikut : menyewa dan segala macam perbuatan di
a. Pendidikan Perkoperasian lapangan harta kekayaan. Dengan
b. Kerjasama antar Koperasi demikian badan hukum adalah pendukung
hak dan kewajiban yang tidak berjiwa
Koperasi merupakan badan hukum sebagai lawan pendukung hak dan
yang pada umumnya memiliki tujuan kewajiban yang berjiwa yakni manusia.
untuk mensejahterakan anggotanya dan Koperasi sebagaimana disebutkan
membina kaum golongan ekonomi lemah. di atas dan ditegaskan dalam pasal 1 (1)
Koperasi menjalankan segala kegiatannya UU 17/2012 sudah didefinisikan bahwa
melalui organ koperasi yaitu rapat anggota abdan hukum yang didirikan
, pengurus dan pengawas. Pengurus perseoranagan atau badan hukum Koperasi
Koperasi dalam menjalankan pengelolaan dengan pemisahan harta kekayaan para
koperasi dapat mengakibatkan koperasi anggotanya sebagai modal untuk
mengalami kepailitan. menjalankan usaha yang memenuhi
Koperasi sebagai badan hukum asprirasi dan kebutuhan bersama di bidang
dengan pemisahaan kekayaan para ekonomi, sosial dan budaya sesua dengan
anggotanya sebagai modal untuk nilai dan prinsip koperasi. Dalam
menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
3
ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan http// text-id 123 dok.com/document/ly9rxyg-
tanggung-jawab-pengurus
90
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
91
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
PKPU menyebutkan bahwa syarat untuk penelitian ini karena diharapkan mampu
mengajukan permohonan pernyataan pailit memecahkan masalah dengan cara
terhadap debitor adalah Debitur yang memaparkan keadaan objek penelitian
mempunyai dua atau lebih Kreditur dan yang sedang diteliti apa adanya
tidak membayr lunas sedikitnya satu utang berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh
yang telah jatuh wakyu dan dapat ditagih pada saat penelitian dilakukan.
dinyatakan PAILIT dengan putusan Metode Pengumpulan Data
pengadilan baik atas permohonannya
sendiri maupun atas permohonan saau atau Metode pengumpulan data dalam
lebih kreditur sebagaimana diatur dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
UU ini. Koperasi sendiri selaku badan mengumpulkan data-data sekunder yang
hukum dapat dimohonkan Kepailitan diperoleh melalui studi kepustakaan
apabila memenuhi unsur-unsur dalam dengan cara penelusuran bahan hukum,
pasal 2(1) UUK dan PKPU . baik buku maupun bahan hukum on line,
literature dan peraturan peraturan
b.2 Prosedur Kepailitan pelaksana.
Terkait dengan judul penelitian
Metode Penyajian Data
tentang kepailitan koperasi, pada dasrnya
koperasi sebagaimana perusahaan pada Metode penyajian Data disajikan
umumnya dapat dinyatakan pailit oleh dalam bentuk uraian-uraian tentang akibat
pengadilan. Berdasarkan putusan pailit hukum kepailitan koperasi dan
dari pengadilan yang sudah mempunyai tanggungjawab pengurusnya
kekuatan hukum yang pasti, maka
pemerintah dapat membubarkan koperasi. Metode Analisis Data
Dasar hukumnya adalah pasal 3 ayat (1)
huruf c PP No.17 Tahun 1994 tentang Metode analisis data dilakukan dengan
Pembubaran Koperasi oleh pemerintah aau analisis kualitatif dengan menguji data
pembuabran koperasi karena dipailitkan.4 kualitatif, konsep, teori, doktrin serta
D. METODE PENELITIAN peraturan perundang-undangan yang
Metode Pendekatan terkait dengan masalah yang ada, yang
kemudian di disinkronisasi ketentuan-
Pendekatan yang akan digunakan ketuan yang ada dengan hasil akhir dan
dalam penelitian ini adalah pendekatan diharapkan dapat diberikan satu solusi
yuridis normatif, karena pendekatan ini tentang akibat-akibat hukum timbul dari
merupakan studi kasus yang digunakan dpailitkannya koperasi termasuk
selain untuk mengetahui akibat hukumnya bagaimana cara terbaik pengurus
secara normatif uga untuk mengetahui memperatanggungjawabkan
tanggungjawab pengurus terhadap kewajibannya.
kepailitan koperasi.
Spesifikasi Penelitian E. HASIL DAN PEMBAHASAN
Spesifikasi penelitian ini merupakan Kasus Posisi
penelitian deskriptis analistis, karena
bertujuan memberikan gambaran secara KPM atau Koperasi Serba
menyeluruh, mendalam, tentang suatu Usaha Persada Madani berdiri tahun
keadaaelainn atau gejala yang diteliti. 2008 di Bandung, bergerak di
Spesifikasi deskriptif analitis dalam berbagai jenis bidang usaha dan jasa
seperti Unit Simapn Pinjam (USP) ,
4 Unit Jasa (UJ), Konsultan IT, Parkir,
http;//diskopim.papua.go.id/download/regulasi/perk Unit Pembangunan (UP), Unit
operasian/KOPO3PP-1994-17-PEMBUBARAN- Perdagangan & Property (UPP).
KOP.pdf diunduh tanggal 10 Maret 2016
92
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
93
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
94
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
---UPAYA PERDAMAIAN-15/6/2015
UNIT SIMPAN PINJAM UNIT USAHA LAIN:
PERTAMBANGAN,EMAS, DLL
1,8 UNIT USAHA LAINNYA
Gagal Bayar
%/thn
KREDITUR KREDITUR
KONKUREN /NON ANGGOTA
ANGGOTA
95
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
apabila tidak lagi mampu membayar utang mengeksekusi senduiri haknya dan
maka seseorang (debitur) tersebut dapat melaksanakan seolah-olah tidak ikut
dinyatakan pailit oleh Hakim Pengadilan campur. Dengan kata lain kreditur ini
Niaga. Menurut Pasal 2 UU Kepailitan dapat menyelesaikan secara terpisah
dan PKPU, maka Debitor yang dimluar urusan kepailitan.Meskipun
mempunyai dua atau lebih Kreditor dan demikian untuk melaksanakannya
tidak membayar lunas sedikitnya satu menurut ketentuan UU para kreditur
utang yang telah jatuh waktu dan dapat tidak bisa langsung begitu saja
ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan melaksanakannya.
Pengadilan, baik atas permohonannya 2. Golongan dengan hak privellege
sendiri maupun atas permohonan satu atau yaitu orang-orang yang mempunyai
lebih kreditornya. Utang itu sendiri tagihan diberikan kedudukan
didefinisikan sebagai kewajiban yang istimewa. Sebagai contoh penjual
dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam barang yang belum menerima
jumlah uang baik dalam mata uang bayarannya, mereka ini menerima
Indonesia maupun mata uang asing, baik pelunasan terlebih dahulu dan
secara langsung maupun yang akan timbul pendapatan penjualan barang yang
di kemudian hari atau kontinjen, yang bersangkutan setelah itu barulah
timbul karena perjanjian atau undang- kreditur lainnya (Kreditur konkuren)
undang dan yang wajib dipenuhi oleh Menurut Pasal 1 angka 1 UU No
Debitor dan bila tidak dipenuhi memberi 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan adalah
hak kepada Kreditor untuk mendapat sita umum atas semua kekayaan Debitor
pemenuhannya dari harta kekayaan Pailit yang pengurusan dan
Debitor (Pasal 1 angka 6 UU Kepailitan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di
dan PKPU) bawah pengawasan Hakim Pengawas
sebagaimana diatur dalam Undang-
Lebih jauh ditegaskan dalam UU Undang ini. berdasarkan pasal ini maka
Kepailitan ini pengertian tentang debitur apabila debitur sudah dinyatakan pailit
dan kreditur. Debitur adalah orang yang oleh hakim dalam hal ini adalah hakim
mempunyai utang karena perjanjian atau Pengadilan Niaga maka debitur sudah
undang-undang yang pelunasannya dapat tidak dapat lagi menyelesaikan utang –
ditagih di muka pengadilan (Pasal 1 angka piutangnya sendiri dan pengurusan harta
3 UU Kepailitan). Sedangkan Kreditur (semua harta kekayaan debitur pailit)
adalah orang yang mempunyai piutang dilakukan oleh kurator yng ditunjuk.
karena perjanjian atau Undang-Undang
yang dapat ditagih di muka pengadilan Menurut Undang-Undang Nomor
(Pasal 1 angka 2 UU Kepailitan). 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan,
prosedur permohonan Pailit adalah sebagai
Berasarkan pasal 55 UU Kepailitan berikut:
pula bahwa para Kredtur dapat dibagi
beberapa golongan : a. Permohonan pernyataan pailit
diajukan kepada Ketua Pengadilan
1. Golongan Separatisen melalui Panitera. (Pasal 6 ayat 2).
Yaitu kreditur pemegang agdai, b. Panitera menyampaikan permohonan
jaminan fidusia, hak tanggungan, pernyataan pailit kepada Ketua
hipotik, atau hak agunan atas Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari
kebendaan lainnya, biasanya disebut setelah tanggal permohonan
kreditur preferen yaitu para kreditur didaftarkan. Dalam jangka waktu 3
yang mempunyai hak didahykukan , (tiga) hari setelah tanggal permohonan
disebut demikian karena para kreditur
yang telah diberikan hak untuk
96
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
97
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
98
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
99
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
Tgl BulanTahun Tingkat Nominal Pokok Nominal SIMP & Nominal Gaji Nominal Total
Bunga (Rp Milyar) Simpanan (Rp Milyar) Nominal (Rp Milyar) (Rp Milyar) Pembayaran
Grace Periode
15 5 2015 Grace Periode pembayaran
15 6 2015 Pembayaran jasa Grace Priode SM 1 & tunggakan gaji'
15 8 2015 0.50% 1.730 Nominal
15 9 2015 0.50% 1.730 8.33% 1.170 250% 5.100
15 10 2015 0.50% 1.730 8.33% 1.170 2.900
15 11 2015 0.50% 1.730 8.33% 1.170 2.900
15 12 2015 0.60% 2.076 8.33% 1.170 3.246
Grace Periode
15 1 2016 0.60% 2.076 Pembayaran Pokok 8.33% 1.170 3.246
15 2 2016 0.60% 2.076 Simpanan 8.33% 1.170 3.246
15 3 2016 0.70% 2.422 25% 86.500 8.33% 1.170 90.092
15 4 2016 0.70% 1.817 8.33% 1.170 2.987
15 5 2016 0.70% 1.817 8.33% 1.170 2.987
15 6 2016 0.80% 2.076 8.33% 1.170 3.246
15 7 2016 0.80% 2.076 8.33% 1.170 3.246
15 8 2016 0.80% 2.076 8.33% 1.170 3.246
15 9 2016 0.90% 2.336 25% 86.500 88.836
15 10 2016 0.90% 1.557
15 11 2016 0.90% 1.557
15 12 2016 1.00% 1.730
15 1 2017 1.00% 1.730
15 2 2017 1.00% 1.730
15 3 2017 1.10% 1.903 25% 86.500
15 4 2017 1.10% 0.952
15 5 2017 1.10% 0.952
15 6 2017 1.20% 1.038
15 7 2017 1.20% 1.038
15 8 2017 1.20% 1.098
15 9 2017 1.30% 1.125 25% 86.500
42.385 346.000 2.200 404.625
sumber data dari KSU Persada Madani CabangS emarang 2016
100
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
101
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
102
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
103
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
104
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
hukum atau kesusilaan atau ketertiban adalah dalam ranah hukum pidana,
umum. Kondisi seperti ini menurut sehingga harus terlebih dahulu ada
Subekti sudah sangan jelas dapat putusan pengadilan yang menyatakan
diketahui seketika oleh hakim dan juga koperasi tersebut melakukan
oleh umum sehingga untuk alasan perbuatan melawan hukum yaitu
ketertiban dan keamanan umum maka bertentangan ketertiban umum dan
perjanjian semacam itu dengan kesusilaan. Maka dalam hal ini
sendirinya batal demi hukum. kejaksaanlah yang mengajukan
permohonan pembubaran koperasi,
Untuk mengetahui ketentuan untuk membuktikan ketertiban umum
manakah dalam peraturan perundang dan kesusilaan yang dilanggar koperasi.
undang yang bersifat boleh disimpangi Apabila telah ada keputusan pengadilan
para pihak, perlu diperhatikan apakah yang telah mempunyai ketentuan
rumusan ketentuan itu menyebut secara hukum yang pasti bahwa kegiatan
eksplisit akibat hukum bila apa yang koperasi membahayakan keamanan
diatur dalam perundang undangan itu masyarakat, melanggar norma
dilanggar. kesusilaan yang berlaku atau
melanggar ketertiban umum, maka
Menurut Pasal 1365 KUH Perdata
pemerintah wajib membubarkan
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang
koperasi yang bersangkutan.
membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya Namun sampai saat ini belum
menerbitkan kerugian itu mengganti ada kesepakatan para ahli tentang
kerugian.” Sejak tahun 1919 dipelopori defenisi ketertiban umum dan dalam
Pengadilan Tinggi di Belanda ( putusan undang undang pun belum ada
Hoge Raad tanggal 31 januari 1919) “ ditetapkan secara limitatif apa yang
istilah onrechmatige daad (perbuatan dimaksud ketertiban umum. Namun
melawan hukum) ditafsirkan secara luas sebagai contoh koperasi melanggar
sehingga meliputi juga perbuatan yang ketertiban umum apabila koperasi
bertentangan dengan kesusilaan atau mendanai kegiatan teroris, Koperasi
dengan yang dianggap pantas dalam yang mengelola perhotelan
pergaulan hidup masyarakat” menyediakan hotelnya sebagai tempat
prostitusi.
Perbuatan melawan hukum
dapat juga merupakan tidak tindak F. Pembubaran koperasi karena
pidana disamping aspek perdata. tidak melaksanakan usaha secara
Apabila perbuatan tersebut nyata dalam dua tahun berturut
memenuhi unsur-unsur perbuatan turut
melawan hukum maupun unsur-unsur
pidana, maka kedua macam sanksi Koperasi yang tidak melakukan
dapat dijatuhkan secara berbarengan. usaha secara nyata setelah akta
Artinya korban dapat menerima ganti pendirian koperasi disahkan dalam
rugi perdata (dengan dasar gugatan dua tahun berturut-turut “ maka
perdata) tetapi pada watu yang pembubaran koperasi dapat
bersamaan (dengan proses pidana) diperintahkan ex officio oleh
pelaku dapat dijatuhkan sanksi pidana pendaftaran atau oleh istansi
sekaligus.176 Koperasi dapat juga pemerintah yang menangani
dibubarkan karena koperasi tersebut pengembangan koperasi.”
bertentangan dengan ketertiban umum Pembubaran koperasi yang
dan kesusilaan. Ketertiban dan tidak melakukan usaha secara secara
kesusilaan yang dimaksud disini
105
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
106
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
107
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
108
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
109
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
110
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
111
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
10. Karyawan dapat di putuskan 14. Hak hak tertentu dari koperasi dalam
hubungan kerja (PHK). likuidasi tetap berlaku.
Jika koperasi dibubarkan ada a. Pembayaran harga barang tidak
karyawan yang bekerja pada dapat dimintakan oleh kreditor
koperasi maka baik karyawan kepada koperasi dalam likuidasi
maupun koperasi dalam sebab koperasi tidak lagi
likuidasi,sama-sama berhak berwewenang untuk melakukan
untuk memutuskan hubungan kerja. tindakan hukum mengenai
Pemutusan hubungan kerja harus kekayaannya, termasuk tidak
ada pemberitahuan (notice) PHK berwewenang untuk membayar
sesuai dengan perjanjian kerja harga tersebut.
atau sesuai dengan undang undang
b. Koperasi dapat membatalkan
ketenagakerjaan yang berlaku.
kontrak berdasarkan Pasal 1266
Sejak koperasi diputus bubar maka
KUH Perdata. Pasal 1266 dan
hutang gaji karyawan menjadi
1267 KUH Perdata secara khusus
harta hutang koperasi dalam
memberikan pengaturan tentang
likuidasi.
syarat batal dalam perjanjian
11. Hak retensi tidak hilang. Kreditor timbal balik. Undang Undang
yang mempunyai hak menahan tersebut mnentukan bahwa syarat
benda milik koperasi dalam yang membatalkan perjanjian
112
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
timbalik balik adalah kalau salah lain dari munculnya putusan PKPU
satu pihak tidak memenuhi Nomor 35/Pdt.Sus-
kewajiban (ingkar janji). PKPU/2015/P.Niaga JKt-Pst
membawa konsekwensi yuridis cara
c. Koperasi dalam likuidasi perdamaian tidak bisa tercapai karena
menggunakan hak reklame terbatasnya waktu atau grace periode
berdasarkan Pasal 1145 KUH dalam putusan PKPU sehingga
Perdata mengakibatkan Koperasi Persada
F.KESIMPULAN DAN SARAN Mandiri sampai saat ini tidak
dinyatakan bubar/pailit oleh
A. Kesimpulan
Pengadilan Niaga sehingga sebagian
Berdasarkan uraian dari bab-bab besar para krediturnya masih
terdahulu dapat ditarik kesimpulan terkatung katung sampai saat ini.
bahwa :
2. Bentuk pertanggungjawab hukum
1. Dari putusan PKPU Nomor pengurus bila Koperasi Persada
35/Pdt.Sus-PKPU/2015/P.Niaga Jkt- Mandiri dibubarkan sebagai koperasi
Pst, tidak serta merta diketahui Dengan dinyatakan PAILIT tidak
Koperasi Persada Mandiri (KPM) mutatis mutandis badan hukum
bubar demi hukum. Sudah koperasi menajdi tidak ada. Suatu
barang tentu untuk pembubaran argumentasi yuridis mengenai
koperasi karena dinyatakan pailit proporsi ini setidaknya ada 2 (dua)
seperti di tentukan dalam penjelasan landasan yaitu :
Pasal 47 ayat (1) Undang-Undang
a. Kepailitan terhadap koperasi tidak
Nomor 25 Tahun 1992 tentang
mesti berakhir dengan likuidasi
Perkoperasian diperlukan prosedur
dan pembubaran badan hukum
pembubaran yang diikuti dengan
koperasi. Dalam harta kekayaan
penyelesaian seperti di atur dalam
koperasi telah mencukupi seluruh
Pasal 51, Pasal 52, Pasal 53 dan
tagihan-tagihan kreditor dan
Pasal 56 Undang-Undang Nomor 25
biaya-biaya yang timbul dari
tahun 1992. Akibat hukum
kepailitan, maka langkah
keputusan kepailitan terhadap
berikutnya adalah pengakhiran
koperasi Persada Mandiri memang
kepailitan dengan rehabilitasi
tidak bertentangan dengan Keputusan
terhadap koperasi tersebut dan
Menteri Koperasi Pengusaha Kecil
kepailitan diangkat serta berakibat
dan Menengah Nomor:
koperasi kembali pada keadaan
351/Kep/M/XII/1998 tentang
semula sebagaimana koperasi
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
sebelum adanya kepailitan.
Usaha Simpan Pinjam Oleh
Seandainya eksistensi badan
Koperasi. Sebab keputusan kepailitan
hukum koperasi tersebut hapus
hanya mengadili masalah utang
dengan adanya kepailitan, maka
piutang antara debitor dan kreditor.
tentunya tidak dimungkinkan
Sedangkan keputusan Menteri
adanya pengangkatan kepailitan
Koperasi, Pengusaha Kecil Dan
serta rehabilitasi koperasi karena
Menengah tersebut mengatur tentang
sudah hapusnya status badan
pembubaran koperasi karena
hukum itu.
koperasi dinyatakan pailit. Seperti
diatur dalam Undang-Undang b. Dalam proses kepailitan koperasi,
Nomor. 25 tahun 1992 tentang maka koperasi tersebut masih
Perkoperasian. Akibat hukum yang dapat melakukan transaksi hukum
113
Dinamika Hukum vol 18 no. 1 April 2018
114