Anda di halaman 1dari 7

30 Maret 2020

Pembelajaran

Pada pembahasan sebelumnya telah diulas serta masyarakat berpenghasilan rendah di


tentang kelembagaan bank umum. dimana pedesaan.
pengelolaan kelembagaan bank merupakan
salah satu faktor penting dalam mewujudkan Karena itulah, pada pembahasan kali ini akan
terciptanya industri perbankan yang sehat, diulas tentang kelembagaan BPR untuk
kuat dan dipercaya masyarakat. memperluas dan memperdalam
pengetahuan mahasiswa tentang
Sebagai bagian dari perbankan nasional, kelembagaan perbankan. Ini akan merujuk
kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
juga perlu diulas meskipun kegiatan usaha 8/26/PBI/2006 tentang Bank Perkreditan
yang dilakukannya jauh lebih sempit jika Rakyat, yang dijabarkan melalui Surat Edaran
dibandingkan dengan kegiatan usaha Bank Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.
Umum. Akan tetapi, justru BPR ini .sangat 16/SEOJK.03/2015 tentang Bank Perkreditan
dekat dengan usaha mikro dan kecil (UMK) Rakyat.

SEJARAH SINGKAT
Berawal dari keinginan untuk membantu para Tahun 1929 berdiri badan yang menangani
petani, pegawai, dan buruh untuk kredit di pedesaan yaitu, Badan Kredit Desa
melepaskan diri dari jerat pelepas uang (BKD) yang terdapat di pulau Jawa & Bali,
(rentenir) yang memberikan kredit dengan sementara untuk Pengawasan dan
bunga tinggi, lembaga perkreditan rakyat Pembinaan, Pemerintah Kolonial Belanda
mulai didirikan. Sekitar abad ke-19, BPR pada membentuk Kas Pusat dan Dinas Perkreditan
awalnya dikenal dengan istilah Bank Kredit Rakyat, dengan nama lembaga yaitu Instansi
Rakyat (BKR) dan Lumbung Desa yang Kas Pusat (IKP).
dibangun dengan tujuan membantu petani,
pegawai, buruh, agar dapat melepaskan diri Sepanjang periode 1950-1970, berdiri
dari jeratan para rentenir yang membebani beberapa lembaga keuangan yang dibentuk
dengan bunga yang tinggi. oleh Pemerintah Daerah; Bank Karya Produksi
Desa (BKPD) di Jawa Barat, Badan Kredit



30 Maret 2020
Pembelajaran

Kecamatan (BKK) di Jawa Tengah, Kredit memberikan pelayanan jasa keuangan


Usaha Rakyat Kecil (KURK) di Jawa Timur, kepada para pedagang pasar. Bank-bank
Lumbung Pitih Nagari (LPN) di Sumatera Pasar tersebut kemudian berdasarkan Pakto
Barat, dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) 1988 dikukuhkan menjadi Bank Perkreditan
di Bali. Selain itu, Pemerintah juga Rakyat (BPR).
mendorong pendirian bank-bank pasar untuk

PENDIRIAN BPR
BPR adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau Saat ini, jumlah BPR di Indonesia ada 1.545
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam BPR dengan jumlah kantor 5.939 kantor yang
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam tersebar di seluruh Indonesia. Lebih detail
lalu lintas pembayaran. Artinya, kegiatan BPR tentang perkembangan jumlah BPR dapat
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
kegiatan Bank Umum.

Tabel 1
Perkembangan Jumlah BPR

2019 2018 2017

Jumlah BPR 1.545 1.597 1.619

Jumlah Kantor 5.939 6.273 6.192

Sesuai dengan UU No. 7 tahun 1992 tentang 1. Warga negara Indonesia;


Perbankan sebagaimana telah diubah 2. Badan hukum Indonesia yang seluruh
dengan UU No. 10 tahun 1998, BPR adalah pemiliknya warga negara Indonesia; dan/
bank yang melaksanakan kegiatan usaha atau;
secara konvensional yang dalam kegiatannya 3. Pemerintah daerah.
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan kegiatannya terutama BPR dapat didirikan dan melakukan kegiatan
ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil usahanya setelah memperoleh izin dari OJK.
dan masyarakat di daerah pedesaan. Untuk dapat mendirikan BPR, pihak-pihak
tersebut di atas wajib mengajukan
Berdasarkan bentuk badan hukumnya, BPR permohonan kepada OJK. Pemberian izin
dapat didirikan dengan bentuk badan oleh OJK diberikan melalui 2 tahapan yaitu:
hukum: 1. Persetujuan Prinsip
1. Perseroan Terbatas; Persetujuan Prinsip yaitu persetujuan
2. Koperasi; atau untuk melakukan persiapan pendirian
3. Perusahaan Daerah. BPR. Persetujuan prinsip diberikan paling
lambat 40 hari kerja sejak permohonan
BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh berikut dokumen yang dipersyaratkan
pihak-pihak sebagai berikut: diterima secara lengkap, dan berlaku



30 Maret 2020
Pembelajaran

untuk jangka waktu 1 tahun terhitung 1. Dilarang berasal dari pinjaman atau
sejak tanggal persetujuan prinsip fasilitas pembiayaan dalam bentuk
diberikan, dan tidak dapat diperpanjang. apapun dari Bank dan/ atau pihak lain,
2. Izin Usaha kecuali sumber dana tersebut berasal
Izin Usaha yaitu izin yang diberikan untuk dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
melakukan kegiatan usaha BPR setelah Daerah (APBD); dan/atau
persiapan sebagaimana dimaksud pada 2. Dilarang berasal dari dan untuk tujuan
huruf a selesai dilakukan. Izin usaha pencucian uang.
diberikan paling lambat 40 hari kerja
sejak permohonan berikut dokumen Setiap BPR wajib memiliki paling sedikit 1
yang dipersyaratkan diterima secara pemegang saham dengan persentase
lengkap. kepemilikan saham paling sedikit 25% sesuai
dengan kriteria mengenai Pemegang Saham
BPR yang telah mendapat izin usaha dari Pengendali yang diatur dalam ketentuan
OJK wajib melakukan kegiatan usaha BPR mengenai uji kemampuan dan kepatutan
paling lambat 40 hari kerja terhitung BPR.
sejak tanggal izin usaha diterbitkan.
Jumlah minimal pihak yang memiliki BPR
Selain harus memenuhi persyaratan mengacu kepada peraturan perundangan-
administratif dalam rangka mendirikan BPR, undangan yang mengatur mengenai bentuk
pemohon juga harus memenuhi persyaratan badan hukum BPR yang bersangkutan.
modal disetor minimum yang besarnya Sebagai contoh, untuk BPR berbentuk hukum
ditetapkan berdasarkan zona lokasi pendirian Perseroan Terbatas maka jumlah pemilik BPR
BPR yaitu: paling sedikit terdiri dari 2 orang atau lebih
(Undang-Undang Perseroan Terbatas).
Tabel 2
Zona Pendirian BPR Dana yang telah disetorkan dan dicatat
sebagai modal disetor BPR (dalam bentuk
Zona
Persyaratan Modal Disetor saham) tidak dapat ditarik kembali oleh
Pendirian
Minumum BPR pemilik saham tersebut hanya dapat
BPR
1 Rp 14.000.000.000 dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain
2 Rp 8.000.000.000 sepanjang memenuhi ketentuan OJK dan/
3 Rp 6.000.000.000 atau peraturan perundang-undangan lainnya.
4 Rp 4.000.0000.000
Dalam perjalanan waktu, setelah BPR
Untuk Kabupaten Paser masuk di zona 4 melakukan kegiatan usahanya, pemegang
dalam wilayah kerja Kantor OJK Provinsi saham BPR atau calon pemegang saham BPR
Kalimantan Timur. Perincian detail daerah dapat melakukan penambahan modal disetor
yang termasuk dalam zona tersebut diatur untuk meningkatkan kemampuan usaha BPR
dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan dalam memberikan layanan kepada
(SEOJK) No. 16/SEOJK.03/2015 tentang Bank masyarakat. Penambahan modal disetor BPR
Perkreditan Rakyat. wajib memperoleh persetujuan dari OJK. OJK
memberikan persetujuan atau penolakan atas
Sumber dana yang digunakan sebagai modal permohonan penambahan modal disetor
disetor BPR harus memenuhi ketentuan: paling lama 20 hari kerja sejak permohonan



30 Maret 2020
Pembelajaran

berikut dokumen yang dipersyaratkan 2. Penggantian dan/ atau penambahan


diterima secara lengkap. pemilik BPR baik yang mengakibatkan
atau tidak mengakibatkan perubahan
Pelaksanaan perubahan modal disetor PSP BPR.
tersebut wajib dilaporkan kepada OJK paling
lama 10 hari kerja setelah perubahan modal Persetujuan atau penolakan OJK terhadap
disetor disetujui dalam RUPS. permohonan perubahan modal disetor atau
komposisi kepemilikan BPR diberikan paling
Perubahan komposisi kepemilikan BPR wajib lama 20 hari kerja sejak permohonan berikut
memperoleh persetujuan OJK terlebih dahulu dokumen yang dipersyaratkan diterima
apabila perubahan komposisi kepemilikan secara lengkap.
tersebut disebabkan karena:
1. Pengalihan saham yang mengakibatkan Sedangkan perubahan komposisi
perubahan dan/ atau mengakibatkan kepemilikan BPR yang disebabkan oleh selain
terjadinya Pemegang Saham Pengendali hal tersebut diatas, cukup dilaporkan kepada
BPR; dan/ atau OJK paling lama 10 hari kerja sejak RUPS.

KEGIATAN USAHA
Cakupan kegiatan usaha BPR sesuai UU Dalam rangka mendukung pelayanan BPR
Perbankan meliputi: kepada nasabah dan masyarakat, BPR dapat
1. Menghimpun dana masyarakat dalam membuka jaringan kantor guna mendukung
bentuk simpanan berupa deposito operasional BPR. Jenis jaringan kantor BPR
berjangka, tabungan, dan/ atau bentuk dapat berupa:
lainnya yang dipersamakan dengan itu; 1. Kantor Cabang yaitu kantor BPR yang
2. Memberikan kredit; secara langsung bertanggungjawab
3. Menyediakan pembiayaan dan kepada kantor pusatnya, dengan alamat
penempatan dana sesuai dengan tempat usaha yang jelas dimana Kantor
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Cabang tersebut melakukan usahanya.
Indonesia; dan 2. Kantor Kas yaitu kantor BPR yang
4. Menempatkan dananya dalam bentuk melakukan pelayanan kas, tidak termasuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito pemberian kredit dalam rangka
berjangka, sertifikat deposito, dan/ atau membantu kantor induknya, dengan
tabungan pada bank lain. alamat tempat usaha yang jelas dimana
Kantor Kas tersebut melakukan usahanya.
Sementara itu, BPR dilarang melakukan 3. Kegiatan Pelayanan Kas yaitu kegiatan
kegiatan: Kas Keliling, Payment Point, dan kegiatan
1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut layanan dengan menggunakan kartu
serta dalam lalu lintas pembayaran; Automated Teller Machine (ATM) dan/
2. Melakukan penyertaan modal; atau kartu debit.
3. Melakukan usaha perasuransian; 4. Kas Keliling yaitu kegiatan pelayanan kas
4. Melakukan usaha lain diluar kegiatan dalam rangka melayani masyarakat
usaha yang diperbolehkan. secara berpindah-pindah dengan
menggunakan alat transportasi atau
pada lokasi tertentu secara tidak



30 Maret 2020
Pembelajaran

permanen, antara lain kas mobil, kas sarana mesin elektronis namun tidak
terapung atau konter BPR non permanen, termasuk penyediaan instrumen giral,
tidak termasuk kegiatan promosi. yang berlokasi baik di dalam maupun di
5. Payment Point yaitu kegiatan pelayanan luar kantor BPR, yang dapat melakukan
kas dalam rangka melayani masyarakat pelayanan penarikan atau penyetoran
dalam bentuk pelayanan pembayaran secara tunai, pembayaran melalui
atau penerimaan pembayaran melalui pemindahbukuan, pemindahan dana
kerja sama antara BPR dengan pihak lain antar bank, dan/ atau informasi saldo
pada suatu lokasi tertentu, seperti untuk atau mutasi rekening nasabah, baik
pembayaran tagihan telepon, tagihan menggunakan jaringan dan/ atau mesin
listrik, gaji pegawai, dan/ atau milik BPR sendiri maupun melalui kerja
penerimaan setoran dari pihak ketiga. sama BPR dengan pihak lain, antara lain
6. Perangkat Perbankan Elektronis (PPE) Anjungan Tunai Mandiri (ATM) termasuk
yaitu kegiatan pelayanan kas atau non dalam hal ini adalah Automated Deposit
kas dalam rangka melayani masyarakat Machine (ADM) dan Electronic Data
yang dilakukan dengan menggunakan Capture (EDC).

KEPENGURUSAN BPR
Layaknya perusahaan jasa keuangan lainnya, 3. Memiliki pendidikan formal minimal
kepengurusan BPR dilaksanakan oleh Dewan setingkat diploma tiga.
Komisaris dan Direksi yang diangkat 4. Memiliki pengetahuan, pengalaman dan
berdasarkan keputusan Rapat Umum keahlian, serta kemampuan:
Pemegang Saham (bagi BPR berbadan a. pengetahuan di bidang perbankan
hukum PT dan PD) atau Rapat Anggota (bagi yang memadai dan relevan dengan
BPR berbadan hukum Koperasi). Untuk dapat jabatannya;
menjadi anggota Dewan Komisaris atau b. pengalaman dan keahlian minimal
anggota Direksi BPR, seorang calon harus selama 2 tahun di bidang perbankan
memenuhi persyaratan integritas, dan/atau lembaga jasa keuangan
persyaratan kompetensi, dan persyaratan non perbankan; dan
reputasi keuangan. c. kemampuan untuk melakukan
pengelolaan strategis dalam rangka
Selain persyaratan umum tersebut, anggota pengembangan BPR sehat.
Direksi BPR juga harus memenuhi 5. Memiliki sertifikasi kelulusan yang masih
persyaratan sebagai berikut: berlaku yang dikeluarkan oleh Lembaga
1. Paling sedikit berjumlah 2 orang, salah Sertifikasi Profesi.
satunya adalah Direktur Utama.
2. Bertempat tinggal di kota/ kabupaten Selain persyaratan tersebut di atas, Anggota
yang sama, atau kota/ kabupaten yang Direksi BPR juga dilarang untuk:
berbeda pada provinsi yang sama atau 1. Memiliki hubungan keluarga atau
kota/ kabupaten di provinsi lain yang semenda sampai dengan derajat kedua
berbatasan langsung dengan kota/ dengan sesama anggota Direksi dan/
kabupaten pada provinsi lokasi Kantor atau anggota Dewan Komisaris (berlaku
Pusat BPR. untuk mayoritas anggota Direksi BPR).



30 Maret 2020
Pembelajaran

2. Dilarang memiliki saham sebesar 25% 4. Memiliki sertifikat kelulusan yang masih
atau lebih dari modal disetor pada Bank berlaku dari Lembaga Sertifikasi Profesi.
dan/ atau menjadi pemegang saham
mayoritas di lembaga jasa keuangan non Selain persyaratan tersebut di atas, anggota
Bank, baik secara sendiri-sendiri atau Dewan Komisaris BPR juga wajib mematuhi
bersamasama. ketentuan sebagai berikut bahwa anggota
3. Merangkap jabatan pada Bank, Dewan Komisaris BPR:
perusahaan non Bank dan/ atau lembaga 1. Hanya dapat merangkap jabatan sebagai
lain kecuali sebagai pengurus asosiasi komisaris paling banyak pada 2 BPR lain
industri BPR dan/ atau lembaga atau BPRS.
pendidikan dalam rangka peningkatan 2. Dilarang merangkap jabatan sebagai
kompetensi SDM BPR sepanjang tidak anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif
mengganggu pelaksanaan tugas sebagai pada BPR, BPRS, dan/ atau Bank Umum.
Direksi BPR. 3. Wajib melakukan rapat secara berkala
4. Memberikan kuasa umum yang paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan.
mengakibatkan pengalihan tugas dan 4. Wajib mempresentasikan hasil
wewenang tanpa batas. pengawasan terhadap BPR apabila
diminta OJK.
Untuk Anggota Dewan Komisaris BPR juga 5. Dilarang memiliki hubungan keluarga
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: atau semenda sampai dengan derajat
1. Paling sedikit berjumlah 2 orang dan kedua dengan:
paling banyak sama dengan jumlah a. sesama anggota Dewan Komisaris;
Anggota Direksi, serta salah satu atau
diantaranya menjabat sebagai Komisaris b. anggota Direksi.
Utama. Dalam rangka penerapan tata 6. Dilarang memberikan kuasa umum yang
kelola yang baik pada BPR, OJK dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan
menetapkan jumlah anggota Dewan wewenang tanpa batas.
Komisaris lebih dari 2.
2. Seluruh anggota Dewan Komisaris harus Terkait dengan persyaratan anggota Direksi
berkedudukan di Indonesia, dan paling dan Dewan Komisaris BPR, terdapat
sedikit 1 orang Anggota Dewan ketentuan umum yang menyatakan bahwa
Komisaris harus bertempat tinggal di dalam hal terjadi benturan kepentingan,
provinsi yang sama atau di kota/ anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
kabupaten pada provinsi lain yang dan Pejabat Eksekutif BPR dilarang
berbatasan langsung dengan provinsi mengambil keputusan.
lokasi Kantor Pusat BPR.
3. Memiliki pengetahuan dan/ atau Sama seperti halnya dengan Bank Umum,
pengalaman sebagai berikut: OJK akan melakukan Uji Kompetensi dan
a. pengetahuan di bidang perbankan Kepatutan (Fit and Proper Test) untuk menilai
yang memadai dan relevan dengan apakah calon yang bersangkutan dianggap
jabatannya; dan/ atau mampu dan layak untuk memimpin BPR.
b. pengalaman di bidang perbankan
dan/ atau lembaga jasa keuangan
non perbankan.



30 Maret 2020
Pembelajaran

DAFTAR BACAAN

https://www.bi.go.id/id/

https://www.ojk.go.id/

Otoritas Jasa Keuangan. Buku 2 Perbankan, Seri Literasi Keuangan Perguruan Tinggi. Juli 2019.
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan

_____. Statistik Perbankan Indonesia. Volume 18 No. 1, Desember 2019. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan, ISSN 1858-4233

(Sumber gambar: https://images.kontan.co.id/kartun_benny/825/Benny-Rachmadi-~-Pedas-Harga-Cabai-Setara-Harga-Daging)


Anda mungkin juga menyukai