Pada metode ini, jumlah sumber daya yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan.
Setiap satu sumber hanya akan ditugaskan hanya pada satu tugas (one by one). Misalnya ada 4 perawat yang harus
ditugaskan juga pada 4 klinik sehingga setiap klinik akan menerima perawat sesuai penugasan terbaiknya.
Terkait masalah penugasan terbaik, itu tergantung kepada informasi yang ada karena penyelesaian masalah ini dapat
diarahkan kepada maksimasi atau minimasi. Bila terkait kesalahan, kerugian, cacat dan hal negatif, itu berarti
persoalan minimasi. Sebaliknya jika itu terkait perolehan, prestasi atau hal positif lainnya, itu berarti persoalan
maksimasi.
CONTOH KASUS
Suatu distributor besar bermaksud memilih kepala cabang di setiap kota daerah distribusinya. Diketahui data laba yang
dikumpulkan dari 4 orang canvasernya adalah sebagai berikut:
1. Operasi per baris untuk mendapatkan nilai 0 (nol) pada tiap barisnya, dengan cara mengurangkan semua nilai pada
baris dengan nilai terbesarnya.
2. Jika setiap baris dan kolom telah memiliki nilai 0 maka bisa dilakukan penugasan terbaiknya. Namun bila ternyata
salah satu baris atau kolom belum memiliki nilai 0, maka harus dilakukan operasi baris atau kolom. Pada contoh di
atas, kolom Long Ikis belum memiliki nilai 0. Maka lakukan operasi kolom dengan nilai terbesarnya, sehingga
tabelnya akan menjadi
3. Setelah semua baris dan kolom telah mempunyai nilai 0 maka beri tanda pada baris atau kolom yang hanya
memiliki satu-satunya nilai 0, seperti ini:
4. Menentukan penugasan terbaiknya adalah dengan melihat posisi nilai 0. Dari tabel di atas maka diketahui bahwa
penugasan terbaik adalah :
Dengan demikian hasil penugasan terbaiknya tersaji dalam tabel berikut ini:
Langkah-langkah perhitungan di atas juga berlaku untuk kasus minimasi, namun faktor pengurangnya memilih
nilai terkecilnya.
Formula dalam Microsoft Excel yang dapat membantu dalam perhitungan di atas adalah: