Anda di halaman 1dari 14

Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank
Bank Performance Analysis

Pengertian
Suatu kondisi keuangan bank pada periode
dan saat tertentu sesuai dengan standar
Bank Indonesia.
Hasil penilaian tingkat kesehatan bank oleh
manajemen dapat digunakan sebagai salah
satu alat untuk menetapkan strategi dan
kebijakan yang akan datang
Untuk Bank Indonesia digunakan sebagai
sarana pengawasan terhadap pengelolaan
bank oleh manajemen.

Sesuai ketetapan Bank Indonesia tentang


Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, penilaian meliputi faktor-faktor
sebagai berikut:
Faktor Permodalan
Faktor Kualitas Aktiva Produktif
Faktor Manajemen (khususnya Mnj Resiko)
Faktor Rentabilitas
Faktor Likuiditas

A. Rasio permodalan (capital)


Rasio permodalan ini berfungsi untuk
mengukur kemampuan bank dalam menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari
lagi serta dapat pula digunakan untuk
mengukur besar-kecilnya kekayaan bank
tersebut atau kekayaan yang dimiliki oleh
para pemegang sahamnya. Untuk
menghitung rasio permodalan digunakan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM).

B. Rasio kualitas aktiva produktif (KAP)


Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas
aktiva produktif, yaitu penanaman dana bank
dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk
kredit, surat berharga, penempatan pada bank lain
dan penyertaan. Penilaian tersebut dilakukan
untuk melihat apakah aktiva produktif digunakan
untuk menghasikan laba secara maksimal. Selain
itu penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk
menilai kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas
risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit risk)
yang akan muncul.

C. Rasio rentabilitas (earning)


Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis
atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan
bank dalam menghasilkan laba.
D. Rasio likuiditas (liquidity)
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis
kemampuan bank dalam memenuhi kewajibankewajibannya. Suatu bank dinyatakan likuid apabila
bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya,
dapat membayar kembali semua simpanan nasabah,
serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan
tanpa terjadi penangguhan.

E. Sensitivias terhadap resiko pasar


(sensitivity to market risk)
Penilaian sensitivitas atas risiko pasar
dimaksudkan untuk menilai kemampuan
keuangan bank dalam mengantisipasi perubahan
risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai
tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar
dilakukan dengan menilai besarnya kelebihan
modal yang digunakan untuk menutup risiko bank
dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian
yang timbul dari pengaruh perubahan risiko pasar.

Sistem Penilaian Tingkat


Kesehatan Bank
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengukur kinerja bank syariah dan salah satunya adalah
Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang dalam
penilaiannya menggunakan pendekatan CAMELS (Capital,
Asset, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity
Market Risk). Ini merupakan alat ukur resmi yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung
kesehatan bank syariah di Indonesia.
1. C = Capital (Modal)

Kecukupan memenuhi Kewajiban Penyediaan Modal


Minimum (KPMM)
2. A = Asset Quality (kualitas aktiva produktif)

Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva


produktif

3. M = Management
Mencakup dua komponen yaitu manajemen
umum dan manajemen risiko.
4. E = Earnings (rentabilitas)
ROA
ROE,
BOPO,
perkembangan laba operasional,
penerapan prinsip akuntansi dalam
pengakuan pendapatan dan biaya,

5. L = Liquidity (likuiditas)
Current ratio
LDR
Proyeksi arus cash
Kemampuan bank utk mendapatkan sumber
pendanaan
6. S = Sensitivity to market Risk
Penerapan sistem manajemen risiko pasar
Modal dan cadangan untuk fluktuasi tingkat
bunga
Modal dan cadangan untuk fluktuasi nilai tukar

Kriteria Penilaian
Peringkat
Kriteria Penilaian CAR
> 8%
Sehat
6,5% - < 7,9%
Kurang Sehat
< 6,49%
Tidak Sehat

Nilai Kredit Rasio CAR = Rasio + 1


0 ,1
Nilai Kredit Faktor CAR = Nilai Kredit Rasio CAR x Bobot Rasio CAR

KAP (Kualitas Aktiva


Produktif)

Rasio KAP = aktiva produktif yg diklasifikasikan x 100%


Total aktiva Produktif

Nilai kredit Rasio KAP = 22,5% - rasio KAP


0,15%

< 10,35 %
Sehat
10,36 12,60 % Cukup Sehat
12,61 14,85 % Kurang Sehat
> 14,86 %
Tidak Sehat

Rentabilitas
NK ROA

= rasio
0,015%
> 1,22 %
Sehat
0,99 1,21 % Cukup Sehat
0,77 0,98 % Kurang Sehat
< 0,76 %
Tidak Sehat

NK BOPO = 100% - Rasio BOPO


0,08%
< 93,52 % Sehat
93,52 94,73 % Cukup Sehat
94,73 95,92 % Kurang Sehat
> 95,92 % Tidak Sehat

Anda mungkin juga menyukai