1.
2.
Informasi Neraca
Menggambarkan kepemilikan aktiva dan
pasiva perusahaan
Sebagai rujukan investor untuk
pengambilan keputusan dalam investasi
Memperlihatkan kondisi likuiditas
perusahaan, utamanya pada posisi rasio
lancarnya
Angka-angka dalam neraca dapat
membantu untuk perhitungan analisis
dalam suatu pengambilan keputusan
Current Assets
Merupakan aset yang memiliki tingkat
perputaran yang tinggi dan paling cepat bisa
dijadikan uang tunai, periode waktunya
biasanya 1 tahun.
Analisis current assets sangat dibutuhkan untuk
menilai posisi likuiditas perusahaan dan
pemilihan keputusan pemilikan aktiva likuid.
Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat diubah
menjadi kas dengan cepat tanpa menurunkan
terlalu jauh nilai aktiva tersebut.
Kas
Adalah bentuk kekayaan yang paling
likuid.
Penguatan kas dipengaruhi oleh faktorfaktor yang ada di current asset dan non
current liabilities/fixed assets.
Kondisi kas mencerminkan tingkat
likuiditas perusahaan, sehingga stabilitas
kas menjadi perhatian utama perusahaan.
Penggunaan kas
Dividen tunai
Keuntungan neto
Penyusutan
Bertambahnya persediaan
Bertambahnya kas
Operasi
Investasi
2. Persediaan
6. Akumulasi penyusutan
7. Aset lainnya
X
X
Pendana
an
Operasi
8. Hutang dagang
Investas Pendanaa
i
n
X
13.Laba ditahan
- laba bersih
- dividen
x
X
15. Kas
Asset Management
Analisis penggunaan dana dapat diukur
dengan melihat asset management yang
dilakukan oleh perusahaan.
Pengelolaan portfolio aset akan
mempengaruhi lembaga keuangan dalam
melakukan pengelolaan asetnya, melalui
pengelolaan likuiditas, keamanan likuiditas,
dan tingkat return yang diinginkan.
Liquidity Management
Primary Reserve
(giro wajib minimum)
Ketentuan GWM BI adalah minimal 5% dari total
dana pihak ketiga utk valuta rupiah dan 3%
untuk valas
Ketentuan tambahan dalam GWM,
- Bank dengan DPK > 1 triliun sd 10 triliun wajib
memelihara GWM tambahan dalam rupiah
sebesar 1% dari DPK
- Bank dengan DPK >10 sd 50 triliun wajib
memelihara GWM tambahan sebesar 2%
- Bank dengan DPK > 50 triliun wajib memelihara
tambahan GWM 3% dari DPK rupiah
Besarnya GWM;
5% x 3 triliun
= 150.000.000.000
1% x 3 triliun
= 30.000.000.000
jumlah GWM = 180.000.000.000
Besarnya denda;
30.000.000.000 x 125% x 5% x 1
360 x 100
= 5.208.333,33
Secondary Reserve
Adalah cadangan yang berfungsi sebagai
penyangga primary reserve, ditanam dalam
bentuk investasi jangka pendek dan aset
tetap.
Secondary reserve yang ditempatkan dalam
surat berharga haruslah memenuhi
ketentuan sbb;
. Short term
. High quality
. marketable
Sumber
Secondary Reserve:
. Dana yang direncanakan untuk kredit tapi
belum ditarik
. Dana yang sengaja disediakan untuk
cadangan penyangga
Besaran secondary reserve ditentukan
oleh:
. Sifat dana masyarakat
. Kondisi pasar uang
. Pola penarikan kredit nasabah
Credit Risk
resiko yang timbul jika peminjam tidak bisa
mengembalikan dana.
Covering:
. Credit risk assesment (risk masuk ke price)
. Penetapan limit credit
. Pendekatan CAMEL
(capital,aktiva,management,earning,
liquidity)
Management Risk
resiko yang disebabkan dari dalam bank
sendiri yang antara lain terjadi kerusakan
fisik pada aktiva tetap atau sumber daya
lainnya. Tindakan tercela dari pegawai bank
juga termasuk dalam resiko ini.
Covering:
. Exposure identification, meliputi; sumber
daya manusia, alam, keuangan, fisik, media
komunikasi
Exchange risk
resiko yang timbul karena perubahan nilai
tukar yang fluktuatif.
Covering:
. Net exchange position
. Swap position
Sovereign risk
resiko yang timbul karena suatu negara
debitor melarang pembayaran suatu hutang
kreditor di negara lain. Hal ini bisa
disebabkan karena adanya pembatasan
pengeluaran devisa suatu negara.
Legal Risk
resiko yang terjadi karena pelanggaran
peraturan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional yang secara legal tidak
memberikan perlindungan bagi bank.
Operasional Risk
resiko yang terjadi akibat kegiatan operasional
bank sehari-hari, antara lain misal pemberian
kredit oleh pejabat bank yang tidak berwenang,
adanya persyaratan kredit yang dilanggar.
Pasiva Management
Sasaran pasiva
management
Meminimumkan biaya bunga
Menjalin hubungan baik dengan kreditor
Menjaga pergerakan sumber dana akibat
kondisi ekonomi dan moneter
Menerbitkan surat berharga untuk menjaga
likuiditas
Meningkatkan hubungan korespondensi
dengan lembaga keuangan atau bank lain
Modal
Modal adalah dana dari pemilik atau
pemegang saham ditambah agio saham
dan hasil usaha .
Modal terdiri dari;
a. Modal Inti
Disebut juga core capital atau Tier 1
Terdiri dari modal disetor, agio saham,
modal sumbangan, cadangan umum,
cadangan tujuan, laba ditahan (net), laba
tahun lalu (net)
b. Modal Pelengkap
Disebut Supplemantary Capital
atau Tier 2 terdiri dari cadangan
revaluasi aktiva tetap, PPAP
(penyisihan penghapusan aktiva
produktif), modal pinjaman,
Perhitungan Pemenuhan
Modal Minimim
Perhitungan
dapat dilakukan
dengan dua cara;
1. Menetapkan Dasar perhitungan
kebutuhan modal
2. Menetapkan bobot risiko aktiva
pada neraca bank dan bobot
risiko aktiva administratif
bobot
Jumlah
ATMR
Kas
0%
125.500
Giro pada BI
0%
401.500
1.721.000
340.000
20%
-21.000
0%
3.050.000
20%
1.101.500
210.000
-51.500
20%
7.900.000
1.580.000
Kredit ekspor
50%
2.200.000
1.100.000
100%
1.724.000
1.600.000
Kredit investasi
Penyisihan penghapusan kredit
-124.000
Investasi (penyertaan)
100%
1.847.500
1.800.000
-47.500
Aktiva tetap
100%
2.340.500
2.040.000
-300.500
Total ATMR
8.670.000
Neraca Bank
Jumlah
Pos-Pos Pasiva
Pos-pos aktiva
Bob
ot
Kas
0%
125.500
Giro
Giro pada BI
0%
401.500
20%
1.721.000
-21.000
5%
1.150.000
Tabungan
11%
2.350.000
Deposito berjangka
16%
11.000.000
CD berjangka
15%
2.100.000
0%
500.000
3.050.000
Kewajiban segera
lainya
20%
1.101.500
Pinjaman antar
bank
14%
3.650.000
-51.500
Pinjaman yg diterima
14%
1.150.000
12%
1.650.000
20%
7.900.000
Pinjaman subordinasi
Kredit ekspor
50%
2.200.000
Modal:
Kredit investasi
100
%
1.724.000
Modal saham
-124.000
100
%
Jumlah
0%
Investasi (penyertaan)
Bung
a
1.847.500
-47.500
100
%
2.340.500
-300.500
300.000
Cadangan umum
17.500
Laba ditahan
22.500
Laba(rugi) th lalu
10.000
Laba(rugi) th berjalan
............
4% x 8.670.000.000.000 = 346.800.000.000
Rincian modal:
Modal saham
=
300.000.000.000
Cad. Umum
=
17.500.000.000
Laba ditahan
=
22.500.000.000
Laba/rugi th lalu =
10.000.000.000
laba/rugi th berjalan
=
(2.033.000.000.000)
jumlah modal = (1.683.000.000.000)
modal minimum =
346.800.000.000
Besarnya modal rekap= 2.029.800.000.000
Neraca Bank
Jumlah
Pos-pos aktiva
Pos-Pos Pasiva
Jumlah
Kas
125.500
Giro
1.150.000
Giro pada BI
401.500
Tabungan
2.350.000
1.721.000
-21.000
Deposito berjangka
CD berjangka
11.000.000
2.100.000
3.050.000
SBPU
1.101.500
3.650.000
Obligasi pemerintah
2.029.000
-51.500
Pinjaman yg diterima
1.150.000
7.900.000
Pinjaman subordinasi
1.650.000
Kredit ekspor
2.200.000
Modal:
Kredit investasi
1.724.000
Modal saham
-124.000
Investasi (penyertaan)
1.847.500
-47.500
Aktiva tetap
2.340.500
-300.500
Total
23.896.000
500.000
300.000
Cadangan umum
17.500
Laba ditahan
22.500
Laba(rugi) th lalu
10.000
Laba(rugi) th berjalan
Modal Rekap
(2.033.000
)
2.029.800
23.896.000
Contoh perhitungan :
Sebuah bank mempunyai struktur sumber dana pihak ketiga dan tingkat
bunganya sbb;
Dana pihak ketiga
Giro
Jumlah
5%
Tabungan
15.000
12%
Deposito berjangka
45.000
13%
Sertifikat deposito
2.500
13%
4.500
7%
Giro
Jumlah
Share
(%)
Bagi
hasil
(%)
RR (%)
Bagi
hsil
effectiv
e
Cost of
contributio
n
4.000
5,63
5%
5,32
0,30
Tabungan
15.000
21,13
12%
12,77
2,70
Deposito berjangka
45.000
63,38
13%
13,83
8,77
Sertifikat deposito
2.500
3,52
13%
13,83
0,49
Kewajiban segera
lainnya
4.500
6,34
7%
7,45
0,47
71.000
100,00
Jumlah
12,73
CoLF+margin 14,73%
Pph 0,70%
Biaya overhead 2,00%
Risk premium
1,50%
Investment Management
Bank bisa melakukan aktifitas bisnisnya
dengan melakukan supplement earnings,
seperti menanamkan saham pada anak
perusahaan atau perusahaan lain.
Dalam melakukan aktifitas ini bank tetap harus
berdasar pada perhitungan atas interest rate
risk, credit risk, liquidity risk, ekspektasi pajak,
net income maupun CAR nya.
Investment yang dilakukan bank dapat bersifat
active investment atau passive investment.
Active Investment
Adalah penanaman dalam bentuk aset yang
sifatnya sementara, kadang-kadang
spekulatif melalui PUAB
Sifat penanaman biasanya jangka pendek
untuk mengoptimalkan secondary reserve,
sehingga tidak terjadi idle funds.
Dalam aktive investment keputusan harus
dilakukan dengan cepat
Passive Investment
.
.
.
.
.
.
Keteranga
n
BMPK
Pihak
Terkait
10% dari
Modal bank
Per kelompok
25% dari
Modal bank
BUMN
30% dari
Modal bank