Anda di halaman 1dari 49

Analisis Neraca

Cara Analisis Neraca

1.

2.

Dalam melakukan analisis terhadap neraca


dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu;
Analisis dengan melihat hubunganhubungan yang terdapat pada data-data
yang ada di jumlah neraca tersebut
Analisis dengan melihat hubungan antara
jumlah angka-angka yang terdapat dalam
neraca dan laporan laba rugi

Informasi Neraca
Menggambarkan kepemilikan aktiva dan
pasiva perusahaan
Sebagai rujukan investor untuk
pengambilan keputusan dalam investasi
Memperlihatkan kondisi likuiditas
perusahaan, utamanya pada posisi rasio
lancarnya
Angka-angka dalam neraca dapat
membantu untuk perhitungan analisis
dalam suatu pengambilan keputusan

Current Assets
Merupakan aset yang memiliki tingkat
perputaran yang tinggi dan paling cepat bisa
dijadikan uang tunai, periode waktunya
biasanya 1 tahun.
Analisis current assets sangat dibutuhkan untuk
menilai posisi likuiditas perusahaan dan
pemilihan keputusan pemilikan aktiva likuid.
Aktiva likuid adalah aktiva yang dapat diubah
menjadi kas dengan cepat tanpa menurunkan
terlalu jauh nilai aktiva tersebut.

Unsur Current Assets


1.
.

Kas
Adalah bentuk kekayaan yang paling
likuid.
Penguatan kas dipengaruhi oleh faktorfaktor yang ada di current asset dan non
current liabilities/fixed assets.
Kondisi kas mencerminkan tingkat
likuiditas perusahaan, sehingga stabilitas
kas menjadi perhatian utama perusahaan.

Sumber dan Penggunaan


Kas
Sumber Kas

Penggunaan kas

Dana hasil operasi

Dividen tunai

Keuntungan neto

Bertambahnya aktiva tetap

Penyusutan

Bertambahnya persediaan

Berkurangnya surat berharga

Bertambahnya biaya dibayar


dimuka

Berkurangnya piutang dagang

Bertambahnya pajak dibayar


dimuka

Bertambahnya wesel bayar

Bertambahnya investasi jangka


panjang

Bertambahnya hutang dagang

Berkurangnya hutang pajak

Bertambahnya hutang jk pendek


lainnya

Bertambahnya kas

Bertambahnya hutang jk panjang

Klasifikasi penyebab perubahan


Kas
Perubahan dlm Neraca

Operasi

Investasi

Kenaikan atau Penurunan


aset
1. Piutang Dagang

2. Persediaan

3. Aktiva lancar lainnya

4. Investasi pada surat


berharga,bangunan,pabrik dan
peralatan

5. Harga perolehan aset

6. Akumulasi penyusutan
7. Aset lainnya

X
X

Pendana
an

Operasi
8. Hutang dagang

9. Hutang lancar lainnya


10. Hutang pajak

Investas Pendanaa
i
n
X

11. Hutang non lancar lainnya

12. Saham biasa dan agio


saham

13.Laba ditahan
- laba bersih
- dividen

x
X

14. Pembelian saham kembali

15. Kas

Analisis Sumber dan


Penggunaan Modal

Asset Management
Analisis penggunaan dana dapat diukur
dengan melihat asset management yang
dilakukan oleh perusahaan.
Pengelolaan portfolio aset akan
mempengaruhi lembaga keuangan dalam
melakukan pengelolaan asetnya, melalui
pengelolaan likuiditas, keamanan likuiditas,
dan tingkat return yang diinginkan.

Liquidity Management

Adalah suatu monitoring yang terus menerus


akan kebutuhan kas yang dihadapi bank baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
Manajemen likuiditas memegang peranan
penting karena sebagian dana yang dikelola
bank hanya sekitar 10% adalah modal sendiri,
selebihnya adalah dana pihak kedua dan
ketiga.
Kebutuhan likuiditas bank digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan giro wajib minimum
dan pengelolaan kas untuk operasional.

Kunci menjaga likuiditas


Bank
Primary Reserve yang sesuai dengan
likuiditasnya
Secondary Reserve yang baik
Mempunyai akses ke pasar uang untuk
memperoleh dana setiap dibutuhkan

Primary Reserve
(giro wajib minimum)
Ketentuan GWM BI adalah minimal 5% dari total
dana pihak ketiga utk valuta rupiah dan 3%
untuk valas
Ketentuan tambahan dalam GWM,
- Bank dengan DPK > 1 triliun sd 10 triliun wajib
memelihara GWM tambahan dalam rupiah
sebesar 1% dari DPK
- Bank dengan DPK >10 sd 50 triliun wajib
memelihara GWM tambahan sebesar 2%
- Bank dengan DPK > 50 triliun wajib memelihara
tambahan GWM 3% dari DPK rupiah

Ketentuan tambahan diatas diberlakukan bagi


bank umum syariah dengan ketentuan apabila
rasio pembiayaan rupiah terhadap DPK kurang
dari 80%.
Sedangkan yang memiliki rasio pembiayaan
terhadap DPK 80% atau lebih dan memiliki
DPK sd 1 triliun tidak dikenakan tambahan
GWM
Sangsi terhadap kekurangan pemenuhan
GWM dihitung dengan;
kekurangan GWM x 125% x tingkat imbalan PUAS x hari
360 x 100

Contoh perhitungan GWM


Bank syariah Amanah mempunyai rata-rata
harian DPK rupiah selama masa laporan
tanggal 8 sd 15 Maret sebesar Rp. 3 triliun
dan rasio pembiayaan terhadap DPK sebesar
75%. Hitung besarnya GWM harian untuk
masa laporan sejak tanggal 24 Maret sampai
akhir Maret!
Jika pada tanggal 24 Maret saldo giro di BI
ternyata sebesar Rp. 150 Milyar, hitung
denda yang harus dibayar! Imbalan PUAS
saat itu sebesar 5%.

Besarnya GWM;
5% x 3 triliun
= 150.000.000.000
1% x 3 triliun
= 30.000.000.000
jumlah GWM = 180.000.000.000
Besarnya denda;
30.000.000.000 x 125% x 5% x 1
360 x 100
= 5.208.333,33

Secondary Reserve
Adalah cadangan yang berfungsi sebagai
penyangga primary reserve, ditanam dalam
bentuk investasi jangka pendek dan aset
tetap.
Secondary reserve yang ditempatkan dalam
surat berharga haruslah memenuhi
ketentuan sbb;
. Short term
. High quality
. marketable

Sumber

Secondary Reserve:
. Dana yang direncanakan untuk kredit tapi
belum ditarik
. Dana yang sengaja disediakan untuk
cadangan penyangga
Besaran secondary reserve ditentukan
oleh:
. Sifat dana masyarakat
. Kondisi pasar uang
. Pola penarikan kredit nasabah

Jenis Resiko Penempatan


Dana
Liquidity Risk
Resiko tidak dipenuhinya kewajiban pada
saat dibutuhkan karena tidak cukupnya alat
likuiditas jangka pendek pada bank.
Covering:
. funding gap disebar ke beberapa maturity
. Mempunyai sumber dana yang standy by
bisa digunakan
. Penyebaran penempatan dana

Interest rate risk


resiko yang timbul karena perubahan
tingkat bunga, mismatch antara tingkat
bunga sumber dan penggunaan dana.
Covering:
. Interest rate swap
. Future rate agreement
. Analisis sensitivitas rate

Credit Risk
resiko yang timbul jika peminjam tidak bisa
mengembalikan dana.
Covering:
. Credit risk assesment (risk masuk ke price)
. Penetapan limit credit
. Pendekatan CAMEL
(capital,aktiva,management,earning,
liquidity)

Management Risk
resiko yang disebabkan dari dalam bank
sendiri yang antara lain terjadi kerusakan
fisik pada aktiva tetap atau sumber daya
lainnya. Tindakan tercela dari pegawai bank
juga termasuk dalam resiko ini.
Covering:
. Exposure identification, meliputi; sumber
daya manusia, alam, keuangan, fisik, media
komunikasi

Risk evaluation, evaluasi terhadap kebijakan


yang tidak proporsional terhadap sumber
daya manusia yang ada.
Risk control, pengawasan yang
mengidentifikasikan resiko manajemen
Risk finance, resiko di bidang keuangan
perusahaan
Risk management administration

Exchange risk
resiko yang timbul karena perubahan nilai
tukar yang fluktuatif.
Covering:
. Net exchange position
. Swap position

Sovereign risk
resiko yang timbul karena suatu negara
debitor melarang pembayaran suatu hutang
kreditor di negara lain. Hal ini bisa
disebabkan karena adanya pembatasan
pengeluaran devisa suatu negara.

Legal Risk
resiko yang terjadi karena pelanggaran
peraturan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional yang secara legal tidak
memberikan perlindungan bagi bank.

Operasional Risk
resiko yang terjadi akibat kegiatan operasional
bank sehari-hari, antara lain misal pemberian
kredit oleh pejabat bank yang tidak berwenang,
adanya persyaratan kredit yang dilanggar.

Pasiva Management

Usaha untuk mendapatkan dana dalam


memenuhi kebutuhan operasional bank,
baik melalui penghimpunan dana pihak
ketiga, dana pihak kedua, yang dapat
dihimpun melalui pasar modal atau pasar
uang, dan dana pihak pertama (pemilik)
melalui pasar modal.

Sasaran pasiva
management
Meminimumkan biaya bunga
Menjalin hubungan baik dengan kreditor
Menjaga pergerakan sumber dana akibat
kondisi ekonomi dan moneter
Menerbitkan surat berharga untuk menjaga
likuiditas
Meningkatkan hubungan korespondensi
dengan lembaga keuangan atau bank lain

Sumber Dana Pihak


Pertama

Modal adalah jumlah dana yang di investasikan


pemilik untuk pendirian suatu bank.
Penetapan kecukupan modal agar bank dapat
beroperasi dengan sehat biasanya mengacu
pada ketentuan BIS (banking for international
settlement) dan ukurannya disebut dengan
CAR ( capital adequacy ratio ).
Pemenuhan kewajiban penyediaan modal
minimum didasarkan atas resiko aktiva, secara
luas aktiva yang tercantum dalam on balance
sheet dan off balance sheet.

Modal
Modal adalah dana dari pemilik atau
pemegang saham ditambah agio saham
dan hasil usaha .
Modal terdiri dari;
a. Modal Inti
Disebut juga core capital atau Tier 1
Terdiri dari modal disetor, agio saham,
modal sumbangan, cadangan umum,
cadangan tujuan, laba ditahan (net), laba
tahun lalu (net)

b. Modal Pelengkap
Disebut Supplemantary Capital
atau Tier 2 terdiri dari cadangan
revaluasi aktiva tetap, PPAP
(penyisihan penghapusan aktiva
produktif), modal pinjaman,

Perhitungan Pemenuhan
Modal Minimim
Perhitungan

dapat dilakukan
dengan dua cara;
1. Menetapkan Dasar perhitungan
kebutuhan modal
2. Menetapkan bobot risiko aktiva
pada neraca bank dan bobot
risiko aktiva administratif

1. Dasar Perhitungan Kebutuhan


Modal
Didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko (ATMR)
Pengertian ATMR adalah aktiva yang
terdapat pada neraca (on balance sheets)
dan aktiva yang bersifat administratif (off
balance sheets) yang tercermin pada
kewajiban yang masih bersifat kontijen atau
komitmen yang disediakan oleh bank bagi
pihak ketiga.

2. Bobot Risiko Aktiva


Neraca
Dalam

menghitung ATMR masingmasing pos aktiva diberikan bobot


risiko yang besarnya berdasar pada
kadar risiko.
Kadar risiko didasarkan pada
golongan nasabah, penjamin serta
sifat agunan.

Contoh perhitungan CAR


Pos-pos aktiva

bobot

Jumlah

ATMR

Kas

0%

125.500

Giro pada BI

0%

401.500

1.721.000

340.000

Penempatan pada bank lain

20%

Penyisihan penghapusan penempatan pd bank


lain
Surat berharga: SBI
SBPU

-21.000
0%

3.050.000

20%

1.101.500

210.000

Peny.penghapusan surat berharga

-51.500

Kredit modal kerja

20%

7.900.000

1.580.000

Kredit ekspor

50%

2.200.000

1.100.000

100%

1.724.000

1.600.000

Kredit investasi
Penyisihan penghapusan kredit

-124.000

Investasi (penyertaan)

100%

Penyisihan penghapusan penyertaan

1.847.500

1.800.000

-47.500

Aktiva tetap

100%

Penyisihan penghapusan aktiva tetap

2.340.500

2.040.000

-300.500
Total ATMR

8.670.000

Jika bank mempunyai modal inti sebesar


Rp. 1.016.500.000.000 dan modal pelengkap
sebesar Rp. 2.000.000.000.000, maka besarnya
CAR adalah:
Besarnya modal yang diperhitungkan:
Modal inti (tier1) = 1.016,500.000.000
Modal pelengkap (tier2) = 1.016.500.000.000
(maks 100% modal inti)
Modal = 2.033.000.000.000
CAR = 2.033.000.000.000 x 100%
8.670.000.000.000
= 23,45%

Neraca Bank

Jumlah

Pos-Pos Pasiva

Pos-pos aktiva

Bob
ot

Kas

0%

125.500

Giro

Giro pada BI

0%

401.500

Penempatan pada bank lain

20%

Penyisihan penghapusan penempatan pd bank


lain

Surat berharga: SBI


SBPU

1.721.000
-21.000

5%

1.150.000

Tabungan

11%

2.350.000

Deposito berjangka

16%

11.000.000

CD berjangka

15%

2.100.000

0%

500.000

3.050.000

Kewajiban segera
lainya

20%

1.101.500

Pinjaman antar
bank

14%

3.650.000

-51.500

Pinjaman yg diterima

14%

1.150.000

12%

1.650.000

Kredit modal kerja

20%

7.900.000

Pinjaman subordinasi

Kredit ekspor

50%

2.200.000

Modal:

Kredit investasi

100
%

1.724.000

Modal saham

Penyisihan penghapusan kredit

-124.000
100
%

Penyisihan penghapusan penyertaan


Aktiva tetap
Penyisihan penghapusan aktiva tetap

Jumlah

0%

Peny.penghapusan surat berharga

Investasi (penyertaan)

Bung
a

1.847.500
-47.500

100
%

2.340.500
-300.500

300.000

Cadangan umum

17.500

Laba ditahan

22.500

Laba(rugi) th lalu

10.000

Laba(rugi) th berjalan

............

Jumlah aktiva = 21.867.000.000.000


Jumlah pasiva = 23.900.000.000.000
Rugi th berjalan = 2.033.000.000.000
Berapa dibutuhkan tambahan modal agar
kecukupan modal sesuai ketentuan sebesar
4%?

4% x 8.670.000.000.000 = 346.800.000.000

Rincian modal:
Modal saham
=
300.000.000.000
Cad. Umum
=
17.500.000.000
Laba ditahan
=
22.500.000.000
Laba/rugi th lalu =
10.000.000.000
laba/rugi th berjalan
=
(2.033.000.000.000)
jumlah modal = (1.683.000.000.000)
modal minimum =
346.800.000.000
Besarnya modal rekap= 2.029.800.000.000

Neraca Bank

Jumlah

Pos-pos aktiva

Pos-Pos Pasiva

Jumlah

Kas

125.500

Giro

1.150.000

Giro pada BI

401.500

Tabungan

2.350.000

Penempatan pada bank lain

1.721.000

Penyisihan penghapusan penempatan pd bank lain

Surat berharga: SBI

-21.000

Deposito berjangka
CD berjangka

11.000.000
2.100.000

3.050.000

Kewajiban segera lainya

SBPU

1.101.500

Pinjaman antar bank

3.650.000

Obligasi pemerintah

2.029.000
-51.500

Pinjaman yg diterima

1.150.000

Kredit modal kerja

7.900.000

Pinjaman subordinasi

1.650.000

Kredit ekspor

2.200.000

Modal:

Kredit investasi

1.724.000

Modal saham

Peny.penghapusan surat berharga

Penyisihan penghapusan kredit

-124.000

Investasi (penyertaan)

1.847.500

Penyisihan penghapusan penyertaan

-47.500

Aktiva tetap

2.340.500

Penyisihan penghapusan aktiva tetap

-300.500
Total

23.896.000

500.000

300.000

Cadangan umum

17.500

Laba ditahan

22.500

Laba(rugi) th lalu

10.000

Laba(rugi) th berjalan
Modal Rekap

(2.033.000
)
2.029.800
23.896.000

Dana Pihak Ketiga


Adalah dana dari masyarakat yang mengandung
unsur biaya bagi bank
Bank harus membayar biaya atas dana yang
dihimpunnya, biasa disebut Cost of Fund (CoF)
Perhitungan cost of fund sangat penting berkaitan
dengan penentuan besarnya cost of fund atas
dana yang dipinjamkan ke masyarakat, biasa
disebut Cost of Loanable Funds (CoLF).
Berdasar CoLF dapat ditentukan besarnya Base
Landing Rate atau besarnya dasar bunga kredit
dengan memperhitungkan margin, biaya
overhead, premium risk, dan PPh.

Contoh perhitungan :

Sebuah bank mempunyai struktur sumber dana pihak ketiga dan tingkat
bunganya sbb;
Dana pihak ketiga
Giro

Jumlah

Persentase bagi hasil


4.000

5%

Tabungan

15.000

12%

Deposito berjangka

45.000

13%

Sertifikat deposito

2.500

13%

Kewajiban segera lainnya

4.500

7%

Hitung base lending rate jika:


Margin 2%
Pph 35%
Biaya overhead 2%
Risk premium 1,5%
GWM 5% dan cash ratio 1%
perhitungan berdasar weighted average cost of fund

Dana pihak ketiga

Giro

Jumlah

Share
(%)

Bagi
hasil
(%)

RR (%)

Bagi
hsil
effectiv
e

Cost of
contributio
n

4.000

5,63

5%

5,32

0,30

Tabungan

15.000

21,13

12%

12,77

2,70

Deposito berjangka

45.000

63,38

13%

13,83

8,77

Sertifikat deposito

2.500

3,52

13%

13,83

0,49

Kewajiban segera
lainnya

4.500

6,34

7%

7,45

0,47

71.000

100,00

Jumlah

12,73

Base lending rate=


Cost of contribution 12,73%
Margin
2,00%

CoLF+margin 14,73%
Pph 0,70%
Biaya overhead 2,00%
Risk premium
1,50%

Base lending rate 18,93%

Investment Management
Bank bisa melakukan aktifitas bisnisnya
dengan melakukan supplement earnings,
seperti menanamkan saham pada anak
perusahaan atau perusahaan lain.
Dalam melakukan aktifitas ini bank tetap harus
berdasar pada perhitungan atas interest rate
risk, credit risk, liquidity risk, ekspektasi pajak,
net income maupun CAR nya.
Investment yang dilakukan bank dapat bersifat
active investment atau passive investment.

Active Investment
Adalah penanaman dalam bentuk aset yang
sifatnya sementara, kadang-kadang
spekulatif melalui PUAB
Sifat penanaman biasanya jangka pendek
untuk mengoptimalkan secondary reserve,
sehingga tidak terjadi idle funds.
Dalam aktive investment keputusan harus
dilakukan dengan cepat

Passive Investment

Adalah investasi yang memerlukan analisis


cermat dan menyeluruh baik dari sisi mikro
maupun makro, kondisi moneter, segmen
pasar, feasibility study, misalnya dalam
pemberian pinjaman.
Patokan yang digunakan adalah primary dan
secondary reserve
Di negara-negara berkembang biasanya bank
menggunakan dananya untuk pemberian
pinjaman, sehingga sebagian besar pendapatan
bank berasal dari passive investment.

Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK)


atau Legal Lending Limit

.
.
.
.
.
.

Adalah persentase maksimal penyedian dana


yang diperbolehkan terhadap modal bank.
Penyediaan dana adalah penanaman atau
penggunaan dana bank untuk;
Kredit
Surat berharga
Penempatan
Penyertaan modal
Penyertaan modal sementara
Tagihan derivatif

Penerapan BMPK adalah langkah bank


dalam melakukan prudential banking dalam
pengelolaan dana bank, terutama
penyaluran kredit.
Contoh ketentuan BMPK

Keteranga
n

BMPK

Pihak
Terkait
10% dari
Modal bank

Pihak Tidak Terkait


1 perusahaan
20% dari
Modal bank

Per kelompok
25% dari
Modal bank

BUMN
30% dari
Modal bank

Anda mungkin juga menyukai