RAKYAT (BPR)
O
L
E
H
Universitas Mataram
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Bank Perkreditan
Rakyat ini dedngan sebaik-baiknya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
B. Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
C. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
D. Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank merupakan salah satu sumber penyedia dana yang diantaranya dalam bentuk
perkreditan bagi masyarakat atau perorangan dan badan usaha guna memenuhi kebutuhan
konsumsi atau untuk meningkatkan produksi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
beraneka ragam sesuai dengan harkatnya selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk
mencapai sesuatu yang diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan masyarakat
memerlukan bantuan untuk meningkatkan usahanya yang tentu memerlukan modal dengan
bantuan bank untuk tambahan modal diperoleh kredit. Secara otomatis akan terwujud adanya
suatu hubungan hukum berupa perjanjian kredit dimana pihak bank berkedudukan sebagai
kreditur sedangkan para nasabahnya berkedudukan sebagai debitur.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
dalam pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan Bank yang sangat penting dan utama,
sehingga pendapatan dari kredit yang berupa bunga merupakan komponen pendapatan paling
besar dibanding dengan pendapatan jasa-jasa diluar bunga kredit yang biasa disebut free base
income.
Sebagai lembaga yang melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat, kinerja dan kelangsungan usaha Bank Perkreditan Rakyat sangat bergantung
pada kualitas penyediaan dana pada aktiva produktif. Kondisi penyediaan dana pada aktiva
produktif yang buruk akan mengakibatkan memburuknya kinerja bank dan dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha bank.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ?
2. Apa saja usaha yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan BPR ?
3. Apa Tujuan BPR ?
4. Bagaimana fungsi dan kegiatan BPR ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari BPR.
2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan dan tidak dapat dilakukan BPR.
3. Untuk mengetahui tujuan BPR.
4. Untuk mengetahui fungsi dan kegiatan BPR.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan usaha yang diperkenankan bagi BPR secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Memberikan kredit
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah
4. Menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau
tabungan pada bentuk lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dalam UU No. 10/1998
tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Adapun usaha-usaha BPR adalah :
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
Memberikan kredit.
Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity
atau kelebihan likuiditas.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://thedemurely.blogspot.co.id/2014/12/bank-perkreditan-rakyat.html
http://adnantandzil.blogspot.co.id/2016/06/makalah-bank-perkreditan-rakyat.html