Anda di halaman 1dari 22

PERHITUNGAN KEBUTUHAN

KREDIT
NAMA-NAMA KELOMPOK :

1. DIAN RAHMAWATI (NPM: 20186120100048)


2. MEGAWATI (NPM: 20186120100032)
3. NORNAMERA (NPM: 20186120100031)
4. SITI UMI TARWIYAH (NPM: 20186120100002)
5. SRIANDAYANI (NPM: 20186120100006)
6. VIDYA RAHMAWATI (NPM: 20186120100046)

UNIVERSITAS TRUNAJAYA

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

BONTANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah PERHITUNGAN KEBUTUHAN KREDIT

ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun

tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana yang

diharapkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh

dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

ada supaya tidak terulang kembali. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima

kasih.

Bontang, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian kredit................................................................................................3
2.2 Kebijakan Perkreditan di Indonesia....................................................................5
2.3 Analisis Perkreditan...........................................................................................7
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kredit merupakan salah satu kegiatan dalam dunia perbankan yang
menghasilkan profit. Bank mendapatkan profit dari bunga kredit yang
diberikan untuk debitur. Kredit adalah asset terbesar dalam dunia perbankan.
Untuk itu kredit harus diawasi dimulai dari pengajuan, pemberian,
pelaksanaan hingga pelunasannya agar tidak terjadi kredit macet. Kredit tidak
bisa diberikan langsung kepada sembarang orang. Sebelum memberikan kredit
kepada calon debitur harus diperhatikan faktor-faktor serta dianalisis
keuangannya agar kredit yang dipinjamkan tidak menjadi kredit macet dan
membuat sebuah bank tidak bisa menjalani kewajibannya. Dalam makalah ini
akan dibahas mengenai penganalisisan laporan keuangan suatu perusahaan
untuk mengetahui bagaimana kategori perusahaan yang dapat dipinjamkan
kredit oleh suatu bank.
Secara umum kita tahu bahwa Fungsi Bank pemerintah adalah untuk
memberikan pelayanan kepada pemerintah, dunia usaha dan perorangan.
Kegiatan yang penting adalah membiayai proyek pembangunan yang
bertujuan menggairahkan industri baru maupun yang sedang berkembang,
dalam wujud menyediakan dana atau pemberian kredit.
Pemberian kredit ini megandung suatu tingkat resiko (degree of risk)
tertentu. Untuk menghindari maupun untuk memperkecil resiko kredit yang
mungkin terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar
syarat bank teknis.
Analisis kredit mengandung pengertian penilaian kredit dalam segala
aspek, baik keuangan maupun non-keuangan. Menurut Lukman Dendawijaya
(2005:88) Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk

1
menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon
debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank
bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible).
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa Analisis kredit adalah suatu
proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio-
rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar. tujuan
analisis kredit untuk melihat / menilai suatu usaha atas dasar kelayakan
usaha, menilai risiko usaha dan bagaimana mengelolanya, dan memberikan
kredit atas dasar kelayakan usaha.
Pada dasarnya analisis kredit digunakan untuk meneliti atau menilai
pemohon kredit secara mendalam tentang keadaan usaha atau proyek
pemohon kredit agar pelaksanaan kredit yang akan dilakukan dapat berjalan
dengan lancar sehingga tidak menimbulkan kredit macet.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kredit?
2. Apa saja kebijakan perkreditan di Indonesia?
3. Bagaimana analisis perkreditan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui Pengertian Kredit
2. Untuk mengetahui Kebijakan Perkreditan di Indonesia
3. Untuk mengetahui Analisi Perkreditan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kredit


Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan
dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Pengertian kredit sendiri mempunyai
dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti “kredit” yang berasal dari
bahasa Yunani “credere” yang berarti “kepercayaan” karena itu dasar kredit
adalah kepercayaan. Dengan demikian seseorang memperoleh kredit pada
dasarnya adalah memperoleh kepercayaan.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan
seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk
dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No.
10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah "penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga". Jika seseorang menggunakan jasa kredit,
maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
Dalam arti luas, kredit merupakan kemampuan untuk melaksanakan
suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji
pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
Menurut UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
atara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam

3
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah
bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
1. Maksud Dan Tujuan Kredit
Pemberian kredit adalah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat, pemerintah, dunia usaha ataupun perorangan. Maksud dan
tujuan kredit mencakup scope yang luas,ada dua fungsi pokok yang
saling berkaitan dengan kredit adalah:
 Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa
keuntungan yang diteguk dari pemungutan bunga.
 Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan
harus benarbenar tercapai tanpa hambatan yang berarti.
Tujuan kredit berarti tidak lepas dari falsafah yang dianut oleh suatu
negara karena pada dasarnya tujuan kredit didasarkan pada usaha untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut,
seperti di negara-negara liberal di mana dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
 Pemberian kredit yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan
maka bank hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada
nasabahnya dalam bentuk kredit apabila nasabah yang akan
menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang
telah diterimanya itu. Dari factor kemauan dan kemampuan tersebut,
maka tersimpul suatu unsur keamanan dan unsur keuntungan dari
suatu kredit.
 Penilaian kredit, atau disebut juga analisis kredit, dilakukan oleh
suatu tim atau bagian dalam organisasi perkreditan terhadap
permohonan kredit yang diajukan dengan tujuan untuk menilai
kondisi calon debitur. Analisa kredit ini dimaksudkan agar pemberian
kredit tersebut mencapai sasaran yang lebih terarah, memberikan
hasil, dan aman. Dengan adanya analisis kredit tersebut diharapkan
resiko default yang disebabkan ketidakmampuan debitur memenuhi
kewajibannya sesuai yang disepakati sebagaimana tertuang dalam

4
perjanjian kredit dapat diperkecil. Analisis kredit yang kurang akurat
akan menyebabkan terjadinya kredit yang bermasalah dan selanjutnya
akan mempengaruhi kualitas portofolio kredit bank.

2.2 Kebijakan Perkreditan di Indonesia


Menetapkan kebijaksanaan perkreditan terdapat 3 (tiga) asas pokok
yang harus diperhatikan;
1. Asas Likuiditas
Suatu asas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga
tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya
akan sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari nasabahnya atau
dari masyarakat luas.
2. Asas Solvabilitas
Usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari
masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit.
3. Asas Rentabilitas
Sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu
mengharapkan akan memperoleh laba, baik untuk mempertahankan
eksistensinya maupun untuk keperluan untuk mengembangkan dirinya

Pertimbangan dan Penilaian Dalam Pemberian Kredit


Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 pasal 8 menjelaskan
bahwa dalam memberikan kredit, Bank Umum wajib mempunyai
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi
hutangnya sesuai dangan yang diperjanjikan.
Maksud dari pasal tersebut bahwa kredit yang diberikan oleh bank
mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaanya bank harus
memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Untuk mengurangi
resiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti keyakinan atas

5
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai
bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit,
bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak,
kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur.

Jaminan dan Kelayakan Kredit


Jaminan kredit menurut bank, merupakan sumber kedua
pembayaran kembali kredit dan bunga yang tertunggak. Sumber pertama
pembayaran kembali kredit adalah dana intern perusahaan terutama
keuntungan dan dana penyusutan. Bila debitur gagal memenuhi kewajiban
keuangannya kepada bank dari sumber pembayaran pertama, maka harta
mereka yang dijamin akan dipergunakan sebagai gantinya.
Bank meluluskan permintaan kredit yang diajukan oleh calon debitur
tergantung dari hasil pertimbangan berikut ini;
1. Faktor Intern Bank
Sebelum mengambil keputusan untuk meluluskan permintaan
kredit (terutama dalam jumlah besar) terlebih dahulu bank akan
mameriksa kondisi intern operasi dan keuangan dewasa ini, dua tiga
tahun terakhir, serta prospek masa depan.
2. Kredibilitas
Bank akan lebih bersemangat dalam bekerja sama dengan investor,
apabila mitra usaha mereka dapat menunjukan kemampuan mengelola
proyek yang akan dibangun dengan bank.

3. Prosepek Masa Depan Proyek


Masa depan sebuah proyek dapat diharapkan cerah, bila proyek
tersebut dapat memenuhi kriteria sebagai berikut;
 Dikelola oleh manajemen yang professional
 Didukung oleh sumber daya manusia yang dapat menjalankan
operasi proyek dengan baik

6
 Dapat memproduksi barang atau jasa yang kompetitif
4. Dapat memasarkan hasil produksi tersebut secara menguntungkan
5. Dapat menghasilkan keuntungan layak

2.3 Analisis Perkreditan


Analisi kredit atau penilaian kredit adalah suatu proses yang
dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit
yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan
keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan
kredit bank cukup layak (feasible).
Dengan adanya analisis kredit, dapat dicegah secara dini
kemungkinan terjadinya default oleh calon debitur. Default adalah
kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajibannya untuk melunasi kredit
yang diterimanya (angsuran pokok) beserta bunga yang sudah disepakati
dan sudah diperjanjikan bersama,misalnya berdasarkan akad kredit yang
dibuat berdasarkan notaries publik.
a. 5C
1. Character
Bank mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak dan
kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban finansialnya. Adapun beberapa petunjuk bagi bank
untuk mengetahui karakter nasabah adalah;
o Mengenal dari dekat;
o Mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon
debitur dalam perbankan;
o Mengumpulkan keterangan dan minta pendapat dari rekan-
rekannya. pegawai dan saingannya mengenai
reputasi,kebiasaan pribadi,pergaulan social dan lain-lain.

7
2. Capacity
Ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta
stafnya baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian
dalam bidang usahanya. Untuk itu bank harus memperhatikan:
o Angka-angka hasil produksi
o Angka-angka penjualan dan pembelian;
o Perhitungan laba rugi perusahaan saat ini dan proyeksinya;
o Data-data finansial di waktu-waktu yang lalu, yang tercermin
di dalam laporan keuangan perusahaan sehingga akan dapat
diukur kemampuan perusahaan calon penerima kredit untuk
melaksanakan rencana kerjanya di waktu yang akan datang
dalam hubungannya dengan penggunaan kredit tersebut.
3. Capital
Ini menunjukan posisi financial perusahaan secara
keseluruhan yang ditunjukkan oleh rasio finansialnya dan
penekanan pada komposisi tangible net worth-nya. Bank harus
mengetahui bagaimana perimbangan antara jumlah utang dan
jumlah modal sendiri. Untuk itu bank harus:
o Menganaliis neraca selama sedikitnya 2 tahun terakhir;
o Mengadakan analisi rasio untuk mengetahui likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas dari calon peminjam kredit

4. Collateral
Collateral berarti jaminan. Ini menunjukkan besarnya
aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang
diberikan oleh bank. Untuk itu bank harus:
o meneliti mengenai pemilikan jaminan tersebut;
o Mengukur stabilitas daripada nilainya;
o Memperhatikan kemampuan untuk dijadikan uang dalam
waktu relative singkat tanpa terlalu mengurangi nilainya;

8
o Memperhatikan pengikatan barang yang benar-benar
menjamin kepentingan bank, sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

5. Condition of Economy
Bank harus melihat kondisi ekonomi secara umum serta
kondisi pada sector usaha si peminta kredit. Untuk itu bank harus
memperhatikan;
o Keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi
perkembangan usaha calon peminjam;
o Kondisi usaha calon peminjam, perbandingannya dengan
usaha sejenis lainnya di daerah dan lokasi lingkungannya;
o Keadaaan pemasaran dari hasil usaha calon peminjam;
o Prospek usaha di masa yang akan datang untuk
kemungkinan bantuan kredit dari bank;
o Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi terhadap
prospek industry di mana perusahaan pemohon kredit
termasuk di dalamnya.
b. 7P
1. Personality
Merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui
kepribadian si calon nasabah.
2. Purpose
Merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui
kegunaan si calon nasabah memilih mengambil kredit.
3. Party
Merupakan penilaiam yang digunakan untuk mengetahui
kemana akan disalurkan kredit.
4. Payment
Merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui cara
nasabah.

9
5. Prospect
Penilaian yang digunakan untuk menilai harapan ke depan
terutama terhadap objek kredit yang dibiayai.
6. Profitability
Penilaian untuk melihat kredit yang dibiayai oleh bank akan
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik bank
ataupun nasabah.

7. Protection
Perlindungan terhadap objek kredit yang dibiayai.

c. Studi Kelayakan
1. Aspek Hukum
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk meneliti ketentuan
legalitas dari perusahaan atau badan hukum yang akan memperoleh
bantuan kredit atau pembiayaan dari bank. Analisis ini meliputi
berbagai sub-aspek, sebagai berikut;
o Badan usaha, meliputi Bentuk Usaha, nama badan usaha,
pemegang saham, anggaran dasar perusahaan, penanggung
jawab perusahaan, status usaha, bidang usaga, dan domisili.
o Izin-izin yang harus dimiliki, meliputi persetujuan prinsip,izin
penggunaan tanah, izin gangguan, izin bangunan, izin usaha
perdagangan.
o Perjanjian-perjanjian, meiputi perjanjian dalam manajemen,
perjanjian lisensi produk, perjanjian penyediaan bahan bakum
perjanjian dagang barang atau jasa, perjanjian pengalihan
saham.
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisi pada aspek ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan
pangsa pasar yang dapat diraih bagi produk atau jasa yang di
produksi dari proyek yang dibiayai dengan kredit bank serta

10
meneliti strategi pemasaran apa yang digunakan oleh investor atau
pengelola proyek agar perusahaan atau proyek dapat
memenangkan persaingan yang cukup kompetitif. Analisis ini
meliputi berbagai sub-aspek sebagai berikut;
o Luas dan bentuk pasar;
o Pangsa pasar;
o Saingan usaha;
o Rencana pemasaran.
3. Aspek Keuangan
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk menilai kemampuan
dan kecakapan dari manajemen pengelola proyek atau manajemen
perusahaan di bidang keuangan. Analisis meliputi berbagai sub
aspek sebagai berikut;
o Penilaian data keuangan proyek;
o Sumber pembiayaan;
o Kemampuan proyek;
o Penilaian data keuangan perusahaan atau bisnis yang sudah
beroprasi.
Rasio-rasio dalam analisis kredit antara lain;
a) Likudity Ratio
Rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan;
 Current Ratio; aktiva lancar dibagi dengan pasiva lancar. Rasio
ini menggambarkan kemampuan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (rata-rata 2,50
kali). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

 Cash Ratio; kas ditambah sekuritas dibagi pasiva lancar. Rasio


yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

11
dalam membayar hutan yang segera dipenuhi dengan kas dan
sekuritas (rata-rata 1,00 kali). Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:

b) Leverage Ratio
Adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang dibiayai
dari hutang :
 Debt Ratio : total hutang dibagi dengan asset. Gambaran dari
seluruh kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang atau
berapa modal sendiri dibanding dengan hutang (rata-rata 33%).
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

 Debt to Equity : total hutang dibanding dengan equity. Setiap


modal sendiri yang menjamin seluruh hutang. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus:

 Times Interest Earned : profit before taxes + interest charges


disbanding dengan interest charges.Rasio ini memberikan
gambaran besarnya keuantungan untuk menjamin pembayaran
bunga hutang (rata-rata 8,00 kali). Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus:

12
c) Activity Ratio
Adalah adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh efektivitas
perusahaan dalam mengelola sumber-sumber keuangan:
 ITO ( inventory turn over) : sales dibanding dengan inventory.
Untuk mengetahui dana yang tertanam dalam persediaan
barang berputar dalam suatu periode tertentu (rata-rata 9 kali).
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

 A.C.P : Receiveable dibandingkan dengan sales per day.


Adalah rasio untuk mengetahui lama penagihan piutang (rata-
rata 20 hari). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

 Total Asset Turn Over : Sales disbanding dengan Total Aset.


Adalah rasio untuk mengetahui perputaran dari seluruh
kekayaan (rata-rata 2 kali). Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:

 Working Capital Turn Over : Sales dibandingkan dengan


Current assets dikurangi Current Liabilities. Merupakan rasio

13
untuk menunjukkan perputaran dari modal kerja dalam 1 tahun.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

d) Profitability Ratio
Adalah rasio untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai
manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya:
 Profit Margin Ratio : Profit after taxes dibanding sales. Rasio
yang dapat menggambarkan hasil yang dicapai oleh setiap
kebijakan dan keputusan manajemen (rata-rata 5%). Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus:

 Return on Assets : Net Profit After Taxes disbanding dengan


total asset. Rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang
ditanam secara keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan
(rata-rata 10%). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

 Return on Equity : Net Profit After Taxes dibanding Equity.


Rasio yang dapat menunjukkan kemampuan modal sendiri
untuk menghasilkan keuntungan (rata-rata 15%). Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus:

4. Aspek Teknis

14
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh
kemampuan pengelola proyek dalam mempersiapkan dan
melaksanakan pembangunan proyek serta kesiapan teknis
perusahaan dalam melakukan operasinya kelak sebagai suatu
business entity. Analisis ini meliputi berbagai sub-aspek sebagai
berikut;
 Lokasi pabrik atau pemilihan loksai;
 Bangunan
 System dan alat transportasi;
 Peralatan kantor;
 Layout bangunan;
 Bahan baku dan bahan penolong;
 Persediaan;
 Proses produksi;
 Produksi percobaan;
 Pembuangan sisa proses.
5. Aspek Ekonomi Sosial
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk menilai sejauh
mana proyek yang akan dibangun dan dibiayai dengan kredit bank
memiliki value added yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial
maupun makro ekonomis. Analisis ini meliputi sub-aspek sebagai
berikut;
 Kesempatan kerja;
 Penggunaan bahan baku local;
 Menghasilkan devisa;
 Penghematan devisa;
 Penerimaan pajak bagi negara;
 Subsidi dari negara;
 Tax holiday
 Backward and forward integration;
 Pemerataan usaha versus konglomerasi;

15
 Dampang lingkungan.
6. Aspek Organisasi dan Manajemennya
Analisis aspek ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan
kecakapan dari manajemen pengelola proyek atau manajemen
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Analisis ini meliputi
berbagai sub-aspek sebagai berikut;
 Struktur organisasi;
 Uraikan tugas;
 System prosedur;
 Kebutuhan tenaga kerja
 Evaluasi pribadi pengusaha

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kredit adalah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan
dengan itu, berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan
dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Pemberian kredit adalah untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah, dunia usaha ataupun
perorangan. Maksud dan tujuan kredit mencakup scope yang luas,ada dua
fungsi pokok yang saling berkaitan dengan kredit adalah Profitability dan
safety. Analisi kredit atau penilaian kredit adalah suatu proses yang
dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang
diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan
kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank
cukup layak (feasible).

16
Dari penilaian terhadap aspek financial ataupun nonfinansial kiranya sudah
mencakup tujuan daripada penilaian terhadap pertimbangan pemberian kredit,
yaitu kita mengetahui sampai di mana kemampuan perusahaan pemohon
kredit di dalam;
 Melaksanakan operasinya pada masa yang akan datang
 Menyediakan kebutuhan modal kerja
 Memenuhi kewajiban finansialnya
 Menciptakan atau memperoleh laba
Seberapa jauh analisis atau penilaian aspek keuangan ini akan tergantung
kepada besar kecilnya risiko yang dihadapi oleh bank. Jika risiko sedemikian
besarnya maka pihak bank dapat mengadakan penilaian lebih luas dan teliti
bahkan kalau perlu sampai pada penilaian teknis misalnya proses
teknologinya.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kami.

17
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Kredit Perbankan.


http://esutomo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11329/IX+Kredit+Per
bankan.pdf. Diakses Sabtu, 25 Desember 2021.
Anonim. 2018. Macam-macam Kredit. www.pdfqueen.com/pdf/ma/macam–
macam–kredit/. Diakses Sabtu, 25 Desember 2021.
Anonim. 2018. Analisis Kredit. https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_kredit.
Diakses Sabtu, 25 Desember 2021.
Arifin. 2019. Analisis Perhitungan Kredit.
https://kalendermahasiswa.blogspot.com/2019/10/makalah-analisis-
perkreditan.html. Diakses Sabtu, 25 Desember 2021.

18
Anonim. 2021. Pengertian Kredit. Inilah Pengertian Apa itu Kredit: Jenis dan
Tujuannya (modalrakyat.id). diakses Sabtu, 25 Desember 2021.

Zulfadli. 2013. Analisis Kredit. https://www.zfadly.my.id/2013/04/analisis-


kredit_4847.html. Diakses Sabtu, 25 Desember 2021.

19

Anda mungkin juga menyukai