Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR KREDIT DAN JENIS – JENIS KREDIT

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen


Perkreditan

Dosen Pengampu : Dra. Lilik Farida, M.Si

Disusun Oleh Kelompok I:


1. Rodiyatul Hasanah (210803102007)
2. Neviana Putri Nur Indah (210803102009)
3. Drestanta Pramana Putra (210803102012)
4. Khurien Rahma Mufidah (210803102013)

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT


karena atas rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengantar Kredit dan Jenis – Jenis Kredit” ini dengan tepat waktu.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Perkreditan. Maka, kita selaku penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang t e l a h membantu dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Manajemen Perkreditan yaitu Ibu Lilik
Farida yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini berfungsi untuk menambah wawasan bagi penyusun maupun
bagi para pembaca. Kita menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kita mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun. Kita berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah ilmu pengetahuan bagi yang membaca.

Jember, 2 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Kredit ...................................................................................................... 3

2.2 Tujuan Kredit ............................................................................................................ 3

2.3 Fungsi Kredit ............................................................................................................. 3

2.4 Manfaat Kredit .......................................................................................................... 4

2.5 Jenis – Jenis Kredit ................................................................................................... 5

2.6 Prinsip – Prinsip Kredit ............................................................................................ 8

2.7 Unsur Perjanjian Kredit ......................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12

3.2 Saran......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Noah Webster, kata kredit berasal dari bahasa latin creditus yang
merupakan bentuk past participle dari data credere, yang berarti to trust. Sedangkan
menurut John M. Echols, kata trust itu sendiri berarti kepercayaan. Secara etimologis,
istilah kredit berasal dari bahasa Latin, credere yang berarti kepercayaan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang
dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas
jmlah tertentu yang diizinkan bank atau badan lain. Menurut G. M. Verryn Stuart,
dalam bukunya, Bank Politik, berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat – alat pembayarannya
sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan
mengedarkan alat – alat penkar baru berupa uang giral.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau
badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali
dalam jangka waktu yang ditentukan. Kredit disebut pula sebagai benda yang intangible
yang pada dewasa ini sangan dibuthkan oleh masyarakat dalam rangka mendorong dan
melancarkan perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa – jasa dan
bahkan konsumsi yang pada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup manusia.
Menurut O.P. Simorangkir, kredit aalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang)
dengan balas prestasi (kontra prestasi) akan terjadi pada waktu mendatang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian kredit
2. Tujuan kredit
3. Fungsi kredit
4. Manfaat kredit
5. Jenis – jenis kredit
6. Macam – macam kredit
7. Prinsip – prinsip kredit
8. Unsur perjanjian kredit

1
1.3 Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian kredit
2. Mengetahui tujuan kredit
3. Mengetahui fungsi kredit
4. Mengetahui manfaat kredit
5. Mengetahui jenis – jenis kredit
6. Mengetahui macam – macam kredit
7. Mengetahui prinsip – prinsip kredit
8. Mengetahui unsur perjanjian kredit

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kredit


Kata kredit berasal dari bahasa Latin Credere yang berarti percaya atau to
believe atau to trust. Karenanya dasar pemikiran pemberian kredit oleh suatu perbankan
kepada seseorang/lembaga adalah berdasarkan kepercayaan (faith).
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersama-kan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.
Pengertian kredit menurut Undang – Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun
1992 adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah
bunga sebagai imbalan.

2.2 Tujuan Kredit


Secara umum, tujuan kredit dibedakan menjadi tiga, yaitu mencari keuntungan,
membantu usaha nasabah, dan membantu pemerintah.
1. Tujuan mencari keuntungan, jelas bahwa kredit merupakan fasilitas keuangan
yang bisa menghasilkan keuntungan. Biasanya keuntungan ini berupa bunga
yang diterima bank sebagai balas jasa karena telah menyediakan dana.
2. Berikutnya tujuan kredit juga dapat membantu usaha nasabah. Di mana pihak
bank akan menyediakan dana bagi masyarakat yang memerlukan dana, baik
untuk investasi atau modal usaha. Dalam hal ini, bank maupun masyarakat
saling mendapatkan keuntungan.
3. Terakhir, tujuan kredit juga membantu pemerintah. Di mana semakin banyak
kredit yang disalurkan bank artinya terjadi peningkatan kucuran dana dalam
rangka pembangunan di berbagai macam sektor.

2.3 Fungsi Kredit


Kredit juga memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan daya guna uang.

3
Dengan adanya kredit yang diberikan maka daya guna uang akan semakin
meningkat. Maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak digunakan maka
tidak akan menghasilkan apa-apa. Berbeda jika uang tersebut disalurkan oleh
penerima kredit maka nanti akan menghasilkan suatu barang atau jasa.
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dengan adanya kredit ini maka daerah yang memiliki kekurangan dana akan
bisa memperoleh tambahan dana dari suatu wilayah yang lainnya. .
3. Untuk meningkatkan daya guna barang.
Dengan adanya kredit yang diberikan oleh bank ini, debiturdapat menggunakan
untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.
4. Meningkatkan peredaran barang.
Dengan adanya kredit yang diberikan ini dapat menambah dan memperlancar
arus barang dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.Sehingga jumlah barang yang
beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bisa meningkat.
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena
adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan
oleh masyarakat. Dan juga kredit dapat membantu dalam mengekspor barang
dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha,
apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik terutama dalam hal
untuk meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk
membangun pabrik, maka pabrik tersebut akan membutuhkan tenaga kerja,
sehingga dapat pula mengurangi pengangguran.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling
membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian
kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.
2.4 Manfaat Kredit
Manfaat yang diperoleh dari pemberian kredit oleh perbankan,dapat dilihat dari
beberapa sudut yaitu :
4
1. Debitur
Dilihat dari sudut debitur manfaat kredit sebagai berikut :
a. Meningkatkan usahanya dengan pengadaan sejumlah sector produksi.
b. Kredit bank relative mudah didapatkan jika usaha debitur diterima untuk
dilayani.
c. Memudahkan calon debitur untuk memilih bank yang dengan usahanya.
d. Rahasia keuangan debitur terlindungi.
2. Pemerintah
Dilihat dari sudut pemerintah manfaat kredit sebagai berikut :
a. Sebagai pemacu pertumbuan ekonomi secara umum
b. Sebagai pengendali kegiatan usaha
c. Untuk menciptkan lapangan usaha
d. Dapat meningkatkan pendapatan Negara
e. Untuk menciptakan dan memperluas pasar
3. Bank
Dilihat dari sudut bank manfaat kredit adalah sebagai berikut :
a. Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha bank
b. Membantu memasarkan produk atau jasa perbankan lainnya
c. Memperoleh pendapatan bunga yang diterima dari debitur
d. Dapat rentabilitas bank membalik dan memperoleh laba meningkat
e. Untuk merebut pangsa pasar dalam industry perbankan
4. Masyarakat
Dilihat dari sudut masyarakat manfaat kredit sebagai berikut :
a. Dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan perekonomian.
b. Mampu mengurangi tingkat pengangguran.
c. Memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk menyimpan uangnya di
bank.
d. Dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat.

2.5 Jenis – Jenis Kredit


a. Jenis kredit berdasarkan agunan atau jaminannya
1. Kredit dengan jaminan (scured loan) diberikan kepada nasabah dengan
terbagi menjadi beberapa golongan yaitu Kredit Jaminan Benda Tidak
Berwujud (seperti obligasi, saham, dan surat berharga lainnya), Kredit

5
Jaminan Banda Berwujud (seperti kendaranaan bermotor, inventaris kantor,
mesin, dan lainya), Kredit Jaminan Perorangan (seperti ganti rugi apabila
terdapat kerugian dan lain sebagainya).
2. Kredit tanpa jaminan (unscured loan) diberikan kepada nasabah yang
dianggap anggap mampu membayar pinjamannya dengan lancar dan tanpa
hambatan. Hal tersebut dikarenakan nasabah memiliki sumber pelunasan
kedua agar hutang kreditnya dapat terbayar. dan sifat dari jenis kredit ini
adalah suka rela. nasabah berhak mengambil jaminan atau tidak.
b. Jenis kredit berdasarkan jangka waktunya
1. Kredit jangka panjang
Kredit jangka panjang merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dengan jangka waktu yang lebih dari tiga tahun (Kredit < 3
tahun). Kredit ini diberikan kepada nasabah umumnya untuk investasi
seperti investasi pembelian gedung, pengadaan peralatan dan mesin,
pembanguna proyek, dan lain sebagainya yang memiliki nilai nominal yang
cukup besar sehingga diperlukannya kredit jangka panjang untuk
pelunasannya.
2. Kredit jangka menengah
Kredit jangka menengah merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dengan jangka waktu antara satu tahun hingga tiga tahun (1
tahun < Kredit < 3 tahun). Kredit jenis ini umumnya digunakan untuk modal
kerja, kebutuhan investasi, dan kebutuhan konsumtif. Jangka waktu kredit
di tentukan berdasarkan nilai besarnya kredit yang digunakak oleh nasabah.
3. Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek merupakan jenis kredit yang diberikan oleh bank
kepada nasabah dengan jangka waktu yang dekat, maksimal adalah satu
tahun ( Kredit > 1 tahun). Kredit tersebut biasanya digunakan oleh nasabah
untuk modal kerja yang memiliki siklus usaha kruang atau sama dengan
setahun.
c. Jenis kredit berdasarkan tujuan penggunaannya
1. Kredit konsumtif adalah jenis kredit yang disediakan oleh bank untuk para
nasabah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan membeli barang
atau jasa yang dibutuhkan secara pribadi dan tidak digunakan untuk
keperluan usaha. contoh dari kredit jenis ini adalah pembelian kendaraan
6
bermotor pribadi, kredit keperluan habis pakai, kredit pembelian rumah, dan
lainsebagainya. Dari pengertian diatas, bahwa kredit konsumtif memiliki
arti yang sangat ekonomis. Dengan adanya penarikan kredit konsumtif,
proses sirkulasi uang yang berada pada sektor produksi dapat berjalan lancar
dan memberikan feedback yang meningkat pula.
2. Kredit modal kerja adalah jenis kredit yang disediakan oleh bank untuk para
nasabah yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja. Pada umumnya modal kerja tersebut habis dalam satu siklus usaha.
Contoh dari kredit modal kerja yaitu kredit pembelian bahan baku, kredit
penutupan utang dagang, kredit upah buruh dan lain sebagainya. Dengan
adanya pemberian pada kredit ini, diharapkan sirkulasi kegiatan produksi
dapat meningkat pula, sehingga perputaran uang dimasyarakat untuk
mengkonsumsi hasil produksi juga meningkat pula.
3. Kredit investasi adalah kredit yang disediakan oleh bank untuk para nasabah
dengan keperluan investasi. Umumnya kredit investasi diberikan kepada
bank dengan jangka yang besar dengan nilai kredit yang besar. Contoh dari
kredit investasi yaitu kredit pendirian perusahaan baru, kredit pengadaan
barang modal (aktiva tetap), kredit pendirian proyek baru, Kredit pembelian
kendaraan demi kelancaran usaha, dan lain sebagainya. Kredit ini juga dapat
digunakan sebagai pengadaan barang modal, seperti pembelian mesin,
bangunan, tanah untuk pabrik, pembelian alatalat produksi yang baru,
perbaikan alat-alat produksi secara besarbesaran.
d. Jenis kredit berdasarkan cara penarikannya
1. Kredit rekening koran adalah kredit yang disediakan oleh bank kepada
untuk para nasabah yang penarikannya melalui pemindahan bukuan. Bank
akan memindahkan kredit tersebut kedalam rekening giro nasabah,
sedangkan penarikannya dilakukan dengan menggunakan sarana penarikan
berupa bilyet giro, cek, atau surat pemindahan bukuan. penarikan rekening
ini juga dapat dilakukan sewaktu - waktu sesuai dengan kebutuhan. Pada
kredit ini, perusahaan tidak menarik sekaligus namun dilakukan secara
bertahap. Sedangkan bunga yang dibayar oleh nasabah hanya untuk jumlah
yang benar-benar dipergunakan, walaupun perusahaan mendapatkan kredit
lebih dari jumlah yang dipakainya.

7
2. Kredit Bertahap adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang
penarikannya tidak dilakukan secara skaligus, akan tetapi secara bertahap
2,3,4 kali atau lebih pencairan dalam masa kredit. Pencairannya disesuaikan
dengan dana yang dibutuhkan oleh nasabah. Contoh dari kredit bertahap ini
adalah kredit investasi pembangunan yang pencairannya disesuaikan
dengan termin pembayaran proyek.
3. Kredit sekaligus adalah kredit yang di sediakan oleh bank untuk para
nasabah yang menginginkan pencairan kredit secara skaligus sesuai dengan
plafon kredit yang disetujui. dalam praktik kredit sekaligus, pembayaran
dapat dilakukan dengan angsuran sampai dengan lunas setelah jangka waktu
tertentu dan juga pembayaran dapat dilakukan sekaligus pada akhir masa
kredit.
e. Jenis kredit berdasarkan bentuk penyaluran
1. Cash Loan adalah pinjaman uang tunai yang diberikan oleh bank kepada
nasabahnya. Dalam pemberian fasilitas cash loan ini bank telah
menyediakan dana ( fresh money ) yang dapat digunakan oleh nasabah
berdasarkan ketentuan yang ada dalam perjanjian kreditnya.
2. Non cash Loan adalah fasilitas yang diberikan bank kepada
nasabahnya,tetapi atas fasilitas tersebut bank belum mengeluarkan uang
tunai. Dalam fasilitas yang diberikan ini bank baru menyatakan
kesanggupan untuk menjamin pembayaran kewajiban nasabah kepada pihak
lain / pihak ketiga, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam surat
jaminan yang dikeluarkan oleh bank.
f. Jenis kredit berdasarkan sisi akad
1. Pinjaman dengan Akad Kredit adalah kredit yang disertai dengan suatu
perjanjian kredit tertulis antara bank dan debitur, antara lain mengatur
besarnya plafon kredit, suku bunga,jangka waktu, jaminan, cara-cara
pelunasan dan sebagainya.
2. Pinjaman tanpa Akad Kredit adalah kredit yang disertai perjanjian tertulis.

2.6 Prinsip – Prinsip Kredit


Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh
bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat
berjalan dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :

8
1. Character ( kepribadian / Watak ) adalah tabiat serta kemauan dari pemohon
untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat –
sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.
2. Capacity ( kemampuan ) adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi
kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau
dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini
untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk
melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah
disepakati.
3. Capital ( modal ) adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka
mengajukan permohonan kredit pada bank.
4. Collateral ( jaminan ) adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh
peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang
jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.
5. Condition of Economic ( kondisi ekonomi ) adalah situasi dan kondisi, sosial,
ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada
suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan
dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari debitur .
6. Constrain ( batasan atau hambatan ) Dalam penilaian debitur, dipengaruhi oleh
hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu
tempat.
Di samping formula 6 C di atas, masih ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu:
1. Personality yaitu penilaian bank tentang kepribadian peminjam seperti riwayat
hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / anak ), social standing ( pergaulan
dalam masyarakat serta bagaimana masyarakat tentang diri si peminjam dan
sebagainya ).
2. Purpose Bank dalam menilai si peminjam mencari data tentang tujuan atau
keperluan penggunaan kredit, dan apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai
dengan line of business kredit bank bersangkutan.
3. Payment Untuk mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan
pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang prospek kelancaran
penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan
pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya.

9
4. Prospect yaitu harapan usaha di masa yang akan datang dari calon debitur. Ini
dapat diketahui dari perkembangan usaha si peminjam selama beberapa bulan
atau tahun, perkembangan – perkembangan keadaan ekonomi atau usaha
perdagangan sektor usaha debitur, kekuatan keuangan perusahaan yang dilihat
dari earning power ( kekuatan pendapatan / keuntungan ) di masa lalu dan
perkiraan masa akan datang.

2.7 Unsur Perjanjian Kredit


Berdasarkan pengertian di atas yang sudah dijelaskan, ada beberapa unsur
dalam kredit, yaitu
1. Waktu
Terdapat jangka waktu antara kesepakatan persetujuan kredit dengan
pelunasannya.
2. Kepercayaan
Kepercayaan menjadi asas dalam memberikan kredit antara kedua belah pihak.
Yakni setelah periode tertentu debitur akan mengembalikan dana yang
dipinjamnya sesuai persetujuan dengan kreditur.
3. Penyerahan
Kreditur menyerahkan nilai ekonomi barang atau uang yang dipinjamnya
kepada debitur, yang nantinya dikembalikan setelah masa tenor berakhir.
4. Risiko
Ada kemungkinan timbul risiko selama periode peminjaman berlangsung.
Kedua belah pihak, debitur dan kreditur, saling bersepakat dan dibuktikan
dengan adanya persetujuan. Beberapa unsur dari perjanjian kredit dijelaskan berikut ini.
1. Penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan Uang yang dimaksud
adalah dana tunai atau saldo rekening giro. Uang tersebut dapat dalam bentuk
rupiah atau valuta asing."Tagihan yang disetarakan dengan itu" merujuk kepada
cerukan atau overdraft. Artinya saldo rekening giro milik nasabah berstatus
negatif sehingga tidak dapat dibayar lunas pada jatuh tempo, ambil alih tagihan
dalam aktivitas piutang, dan ambil alih atau pembelian piutang dari pihak
lainnya, misalnya negosiasi impor.
2. Kredit menjadi persetujuan antara kreditur (bank) dengan debitur Perjanjian
menjadi sah jika memenuhi empat syarat, yakni persetujuan pihak-pihak yang

10
bersangkutan, kecakapan dalam membat kesepakatan, ada objek, dan ada kausa
halal.
3. Kredit menjadi kewajiban debitur untuk membayar kembali utangnya kepada
debitur dalam periode tertentu. Hal ini menjadi konsekuensi logis dari kegiatan
pinjam-meminjam antara kedua belah pihak
4. Kredit yang dipinjamkan dikenai bunga. Bunga adalah nilai tambah yang
didapatkan kreditur atas peminjaman sejumlah uang kepada debitur.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sesuai Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersama-kan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.
Kredit tidak hanya ditujukan bagi masyarakat banyak, namun kredit juga meberi
keuntungan bagi Bank. Tujuan pemberian kredit bagi bank adalah untuk mendapatkan
keuntungan yang optimal serta menjaga keamanan atas dana yang dipercayakan
nasabah penyimpan dana di bank. Kredit yang aman dan produktif memberikan dampa
positif bagi bank, yaitu yang pertama adalah kepercayaan masyarakat terhadap bank
meningkat, dan yang kedua yaitu profitability dan berkesinambungan usaha akan
berlanjut.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa hasil makalah kami masih jauh dari sempurna, baik dalam
hal kepenulisan maupun materi yang kami jabarkan. Oleh karena itu kami berharap para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
membuat makalah dengan lebih baik ke depannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Andrianto. (2020). MANAJEMEN KREDIT : Teori dan Konsep Bagi Bank Umum. Pasuruan:
Qiara Media.

Andrianto dkk, 2019. Manajemen Bank. Surabaya : Qiara Media Publishing.

Andrianto, M. Anang Firmansyah, 2019. Manajemen Bank syariah . Surabaya : Qiara Media
Publishing.

Veithzal Rivai. 2013. Credit Management Handbook. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

http://eprints.perbanas.ac.id/4992/4/BAB%20II.pdf

https://m.merdeka.com/jateng/pengertian-kredit-fungsi-dan-tujuannya-perlu-diketahui-
kln.html?page=3&page=2

https://www.modalrakyat.id/blog/apa-itu-kredit

http://bpranugerahpaktomas.co.id/pengertian-kredit

13

Anda mungkin juga menyukai