Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................
2.1 Pengertian Pinjaman/Kredit..............................................................................................
2.2 Pengertian dan Jenis-Jenis Pinjaman ...............................................................................
2.3 Keuntungan dan Risiko Pinjaman dari Sisi Debitur.........................................................
2.4 Pertimbangan Debitur Sebelum Memutuskan Meminjam di Pinjaman dibank................
2.5 tahapan yang harus di lakukan untuk meminjam di bank...............................................
2.6 perhitungan suku bunga efektif……………………………….……………………13
2.7 tabel bunga efektif……………………………………………………………………..
16
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….
17
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
17
3.2 Saran……………………………………………………………………………………
17

18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “proses peminjaman
kredit kepada pihak debitur” ” untuk mata kuliah bank dan lembaga keuangan lainya.

Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah bank dan lembaga
keuangan lainya. Saya menyadari banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kepada yang membaca makalah ini
untuk memberikan kritik beserta saran yang dapat menjadi pembelajaran untuk menjadi
makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para
pembaca.

Bekasi, 30 november 2022

Penulis

18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peminjaman/Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang


atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali
dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan
pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga
tagihan. Didalam sebuah badan seperti bank itu ada yang namanya pembiayaan yang di
berikan oleh pihak pengelolah untuk nasabah. Pembiayaan tersebut di berikan nasabah guna
untuk membantu nasabah yang membutuhkan dengan bentuk tagihan yang mana dalam
jangka waktu tertentu dengan kesepakatan atau persetujuan antara pihak bank dan nasabah.

18
1.2 Rumusan Masalah

1) Apa pengertian peminjaman/kredit?


2) Apa pengertian dan jenis-jenis pinjaman?
3) Apa keuntungan dan risiko debitur ketika memilih pinjaman dibank?
4) Apa pertimbangan yang harus dipikirkan debitur ketika memutuskan untuk memilih
pinjaman dibank?
5) Bagaimana tahapan yang harus di lakukan pada saat peminjaman di bank?

1.3 Tujuan Pembahasan


1) Untuk mengetahui pengertian dari peminjaman/kredit.
2) Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis pinjaman.
3) Untuk mengetahui keuntungan dan risiko pinjaman di bank dari sisi debitur.
4) Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi pertimbangan debitur ketika memutuskan
untuk memilih pinjaman di bank
5) Untuk mengetahui tahapan tahapan ketika meminjam dibank

18
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pinjaman/Kredit

Pengertian Peminjaman/Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari


arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “ credere” yang berarti kepercayaan akan
kebenaran dalam praktek sehari – hari. “Menurut Astiko, Pengertian Peminjaman/Kredit
adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman
dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati
“.

Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah
dirumusan dalam Undang – Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan
bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan
ituberdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai
imbalan. Menurut Teguh P. Mulyono Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam penyediaan
pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan
usahanya sehingga kredit (dana bank) yang diberikan tersebut tidak lebih dari pokok produksi
semata.

2.2 Pengertian dan Jenis-Jenis Pinjaman

Definisi Pinjaman Sejumlah dana yang disediakan oleh bank kepada nasabah dengan
pemberian bunga, yang harus dilunasi kembali pada waktu yang diperjanjikan atau dengan
Memang ada banyak sekali jenis pinjaman uang yang ditawarkan perbankan. Nama
produknya pun berbeda-beda di tiap bank. Untuk menentukan mana jenis pinjaman yang
cocok dengan kebutuhanmu, ada beberapa hal yang harus kamu pastikan lebih
dulu.Misalnya, apakah pinjaman itu digunakan untuk kebutuhan pribadi atau perusahaan?

18
Apakah pinjaman itu digunakan untuk menambah modal usaha atau untuk membeli rumah?
Apakah kamu memiliki barang atau properti yang dapat diagunkan? Berapa besaran
pinjaman yang kamu harapkan? Berbagai pertanyaan itu bisa menjadi panduan untuk kamu
menentukan pinjaman yang tepat dari berbagai macam pinjaman uang yang ada. Lalu, apa
saja pinjaman uang yang ditawarkan bank? Berikut macam pinjaman di bank.

_Pinjaman uang untuk modal usaha


Ada berbagai jenis pinjaman yang bisa diperoleh untuk mendapatkan modal usaha dari bank.
Biasanya jenisnya dibedakan sesuai skala usaha atau model bisnis yang kamu jalankan. Jenis-
jenisnya, yaitu:
– Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Ini adalah program pemerintah yang bertujuan membantu pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah (UMKM). Bunganya 6 persen per tahun dengan plafon sampai Rp 500 juta.
KUR tersedia di lebih dari 30 bank di seluruh Indonesia dan beberapa koperasi.Tahun ini,
target penyaluran KUR mencapai Rp 190 triliun, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp
140 triliun. Nah, karena ini program pemerintah, debiturnya mendapatkan pembebasan
pembayaran bunga dan penundaan pembayaran pokok selama 6 bulan untuk usaha yang
terdampak Covid-19.Secara umum, persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk
mengajukan permohonan KUR sama saja di tiap bank, yaitu kartu identitas, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP)/Tanda Daftar Perusahaan (TDP), akta pendirian usaha, dan laporan
keuangan.
– Kredit Modal Kerja (KMK)
KMK adalah fasilitas kredit untuk usaha untuk memenuhi modal kerja, misalnya untuk
membeli bahan baku atau membayar gaji pegawai. Sifatnya produktif, yang artinya kredit ini
bertujuan menciptakan produk atau jasa dari kegiatan usaha sehingga dapat menghasilkan
keuntungan untuk membayar angsuran setiap bulannya. KMK adalah pinjaman dengan tenor
atau jangka waktu yang singkat, umumnya hanya berlangsung selama 12 bulan. Namun,
tenornya bisa saja diperpanjang sesuai kondisi dan kesepakatan antara debitur dengan pihak
bank. Jenis pinjaman ini bisa diberikan dalam rupiah atau valuta asing (valas) dan baru dapat
diajukan setelah usaha yang kamu jalankan sudah berjalan setidaknya dua tahun. Selain
memerlukan agunan, persyaratan yang harus dipenuhi ketika mengajukan KMK di antaranya
fotokopi akta perusahaan, fotokopi anggaran dasar perusahaan, fotokopi Izin Mendirikan
Bangunan (IMB), dan laporan pajak perusahaan. Meski demikian, KMK tidak hanya
diberikan bagi perusahaan karena juga bisa diajukan oleh perorangan asal memang untuk
kebutuhan modal.
cara angsuran (loan).
Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang disediakan oleh individu atau lembaga keuangan,
dimana disediakan sejumlah uang untuk dipinjamkan kepada debitur, biasanya dengan bunga.
Berdasarkan kesepakatan pinjaman, debitur diwajibkan untuk melunasi hutang pinjaman
bersamaan dengan bunga yang ditentukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu.
Bentuk pinjaman juga beragam, ada yang menggunakan agunan, dan tidak menggunakan
agunan. Jika pinjaman dengan agunan biasanya dibutuhkan jaminan yang diberikan kepada
kreditur.

18
a. Jenis-Jenis Pinjaman dari bank

KMK terbagi lagi dalam beberapa jenis pinjaman, yaitu:


a. Pinjaman rekening koran
Pinjaman rekening koran dikenal juga dengan istilah overdraft. Sifatnya berulang atau
revolving, sehingga pinjaman ini dapat ditarik dan dilunasi secara berulang-ulang selama
jangka waktu pinjaman dengan maksimal penarikan sebesar limit pinjaman yang disetujui.
Pinjaman ini umumnya ditujukan untuk memenuhi arus kas harian dan pengeluaran musiman
atau tidak terduga.
b. Pinjaman aksep
Sama seperti pinjaman rekening koran, pinjaman aksep juga bersifat revolving. Tujuan
pinjamannya saja yang berbeda dengan pinjaman rekening koran, contohnya untuk pembelian
bahan baku atau modal kerja bulanan.
– Kredit Investasi
Kalau KMK digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal, maka Kredit Investasi ditujukan
untuk membiayai ekspansi atau penambahan usaha. Misalnya, membeli atau membuka pabrik
baru, menjalankan proyek baru, membeli mesin baru, membeli lahan untuk perluasan usaha,
atau lainnya. Rata-rata tenornya minimum satu tahun. Persyaratan yang harus dipenuhi relatif
sama dengan KMK, yakni legalitas usaha, identitas diri, akta perusahaan jika yang
mengajukan adalah badan usaha, fotokopi rekening koran, serta laporan pajak. Karena tujuan
pengajuannya untuk ekspansi bisnis, maka Kredit Investasi bisa bernilai hingga puluhan
miliar rupiah.
2. Pinjaman uang untuk properti
Kalau mendengar pinjaman untuk properti, maka kita biasanya langsung merujuk pada Kredit
Pemilikan Rumah (KPR). KPR adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada nasabah
yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Tapi, ternyata KPR bisa dibedakan lagi
menjadi beberapa jenis, yaitu KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi.
– KPR Subsidi
Ini adalah KPR yang ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ingin
memiliki rumah. KPR jenis ini dikenal juga dengan nama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP), yang sudah berjalan setidaknya sejak 2010. Bentuk subsidi yang
diberikan dapat berupa keringanan kredit atau menambah dana pembangunan/perbaikan
rumah. Oh iya, KPR Subsidi juga merupakan salah satu program pemerintah untuk mengatasi

18
backlog (kekurangan pasokan) rumah di masyarakat. Per 2015 saja, pemerintah mencatat
backlog perumahan mencapai 11,45 juta rumah tangga.
Nah, karena ini merupakan program subsidi dari pemerintah, persyaratannya pun ditetapkan
oleh pemerintah. Misalnya, dalam hal penghasilan pemohon maupun nilai maksimum kredit
yang dapat diberikan. Dalam hal penghasilan, nasabah harus memiliki gaji maksimum Rp 8
juta per bulan. Dalam hal nilai kredit yang dapat diberikan, besarannya berbeda-beda di tiap
daerah Lewat FLPP, nasabah bisa membeli rumah layak huni dengan uang muka mulai dari 1
persen dari harga jual, suku bunga flat 5 persen per tahun, dan jangka waktu angsuran hingga
20 tahun. Konsumen juga dibebaskan dari premi asuransi dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).

– KPR Non Subsidi


Sesuai namanya, jenis KPR ini tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ketentuannya
ditetapkan oleh perbankan, sehingga besaran kredit maupun suku bunganya akan berbeda-
beda di tiap bank. Meski demikian, secara umum persyaratannya sama di masing-masing
bank, yaitu identitas seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK), keterangan penghasilan, NPWP,
fotokopi sertifikat rumah, dan fotokopi IMB. Kalau kamu tidak memiliki uang tunai yang
cukup untuk membeli atau membangun rumah, KPR adalah cara termudah untuk memiliki
rumah sendiri. Biasanya, jangka waktu angsuran KPR memiliki rentang antara lima tahun
hingga 20 tahun. Makin besar uang muka yang kamu setorkan, makin kecil dan singkat pula
pembayaran cicilan per bulannya. KPR Non Subsidi ini juga mencakup KPR syariah.
Persyaratan KPR syariah sama saja dengan KPR konvensional, tetapi dengan akad yang
berbeda. Untuk KPR syariah, transaksinya menggunakan prinsip akad murabahah (jual beli)
atau musyarakah mutanaqishah (kerja sama sewa).
3. Pinjaman uang untuk kendaraan bermotor
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut jenis pinjaman ini sebagai Kredit Kepemilikan
Kendaraan (K3), tetapi nama yang lebih kita kenal adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Nasabah bisa mengajukan KKB untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan untuk
membeli kendaraan baru maupun bekas. Khusus untuk kendaraan bekas, bank biasanya
menetapkan batasan usia kendaraan yang dapat dibiayai. Selain untuk mobil, KKB juga bisa
diajukan untuk membeli motor. Jangka waktu angsuran KKB rata-rata mulai dari enam bulan
sampai tujuh tahun. Besaran bunganya mulai dari kisaran 4 persen per tahun, tergantung
bank tempat kamu mengajukan pinjaman. Secara umum, persyaratan untuk mendapatkan
KKB di bank adalah menyerahkan fotokopi identitas, slip gaji atau keterangan penghasilan,
fotokopi rekening bank, serta spesifikasi kendaraan yang ingin dibiayai. Kalau kamu
mengajukan KKB di bank yang memiliki anak usaha multifinance (perusahaan pembiayaan),
biasanya pengajuan kamu akan diteruskan ke anak usaha ini. Tapi, tidak perlu khawatir
karena pelayanannya sama saja.
4. Pinjaman uang multiguna
Pinjaman multiguna adalah jenis pinjaman yang fleksibel, artinya dapat digunakan untuk
berbagai tujuan yang berbeda sesuai kebutuhan nasabah. Ada beberapa jenis pinjaman

18
uang multiguna, yaitu kredit yang tidak menggunakan jaminan dan kredit yang
mensyaratkan jaminan. Apa bedanya?
– Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Seperti namanya, calon debitur KTA tidak memerlukan agunan atau jaminan untuk
mendapatkan pinjaman dari bank. Oleh karena itu, jenis pinjaman ini tergolong mudah dan
cepat untuk diajukan serta disetujui karena hanya memerlukan KTP, rekam jejak kartu kredit,
dan surat keterangan dari perusahaan. Oleh karena itu, KTA sering menjadi incaran baik oleh
pengusaha maupun bukan. Dari sisi bunga, kalau KTA diajukan untuk memenuhi modal
usaha, maka bunganya terbilang kompetitif jika dibandingkan produk kredit lainnya. Tapi,
kalau dibandingkan kredit untuk pemenuhan kebutuhan pribadi alias bukan untuk usaha,
maka bunganya relatif lebih tinggi. Umumnya, plafon yang disediakan untuk KTA sekitar
ratusan juta rupiah. Tapi, ada juga beberapa bank yang memberikan KTA hingga di atas Rp 1
miliar. Tenornya juga pendek, rata-rata hanya berkisar 36 bulan. Selain untuk modal usaha,
KTA dapat digunakan untuk berbagai hal seperti merenovasi rumah atau membayar biaya
kesehatan di rumah sakit.

– Kredit Multiguna
Jenis kredit ini adalah kebalikan dari KTA, yakni debitur harus menyerahkan agunan atau
jaminan. Dengan demikian, besaran pinjaman yang diberikan disesuaikan dengan taksiran
harga barang yang dijadikan jaminan. Makin besar aset yang diagunkan, maka nilai pinjaman
yang diberikan juga akan makin besar. Bahkan, besaran pinjamannya bisa mencapai miliaran
rupiah. Keunggulan lainnya dari jenis pinjaman ini adalah tenornya panjang, bisa 10 tahun
atau lebih. Namun, dalam hal tujuan pinjaman yang diberikan, Kredit Multiguna dapat
digunakan untuk berbagai hal seperti halnya KTA. Misalnya, untuk merenovasi rumah,
menambah biaya pernikahan, biaya pendidikan anak, sampai menambah modal usaha. Tapi,
karena menggunakan agunan yang nilainya tidak sedikit, maka perhitungan pembayaran
angsurannya pun harus ekstra hati-hati. Jangan sampai di tengah jalan tidak mampu
membayar karena salah perhitungan kondisi keuangan. Jika ini terjadi, maka aset yang
diagunkan bakal melayang. Dokumen persyaratan yang harus dilampirkan kurang lebih sama
dengan KMK atau Kredit Investasi, yakni identitas diri, surat keterangan kerja bagi individu
dan legalitas perusahaan bagi korporasi, laporan pajak dan rekening koran, dan sertifikat
barang yang diagunkan.

2.3 Keuntungan dan Risiko Pinjaman di bank dari Sisi Debitur

1.Proses pencairan dana yang cukup cepat, sehingga permasalahan modal usaha
terselesaikan dengan mudah Persyaratan yang diajukan dari pihak bank kepada peminjam
cukup jelas, mudah dan proses pencairan dana cepat Pelunasan peminjaman dana bisa
diprediksi dan tidak tergantung pada fluktuasi bisnis

18
2.kerugian dan resiko nya adalah Bank akan semakin kaya dan penerima pinjaman akan
semakin miskin apabila tidak bisa melunasi hutang Pihak bank dapat melakukan tindakan
paksa entah menyita asset atau bahkan mengambil paksa apabila peminjam tidak segera
meskipun harus sampai jatuh bangkrut Apabila peminjam tidak sampai membayar lunas
hutangnya, maka bank akan menyita kepemilikan perusahaan tunggal atau mitra yang bekerjasama
dengan peminjam yang ikut menandatangani kontrak kredit

2.4 Pertimbangan Debitur Sebelum Memutuskan Meminjam di Pinjaman dibank

Alasan kenapa meminjam dana tersebut


ini dia pertimbangan sebelum mengambil pinjaman kredit yang pertama. Mengambil
pinjaman merupakan keputusan finansial yang akan sangat membantu atau malah bisa
memperburuk kondisi keuangan.Pinjaman yang kamu ambil bisa menolong kondisi
keuangan, saat kamu mampu mengelolanya dengan baik dan benar. Dengan demikian, kamu
harus mengetahui terlebih dahulu apa alasan melakukan pinjaman. Misalnya saja, kamu akan
mengambil pinjaman kredit untuk membiayai kredit rumah. Agar kredit yang dibayarkan
setiap bulannya terasa ringan, kamu bisa membayar uang muka yang lebih besar. Pinjaman
dengan tipe seperti ini termasuk dalam kredit yang baik, karena kamu akan mendapatkan aset
berupa rumah di masa depan yang nilainya akan terus meningkat.
1.Ketahui dengan Pasti Apa Kebutuhan Kamu?
Ketika melakukan pinjaman, pihak pemberi pinjaman biasanya akan bertanya ke mana uang
tersebut akan digunakan. Nah, dalam hal ini kalau kamu ingin menggunakannya untuk
memberikan suntikan modal usaha yang dijalankan, tak jarang pemberi kredit akan
menulusuri tentang bisnis tersebut, serta bagaimana keadaan finansialnya. Di sini, kamu
hendaknya menguasai dan memahami apa yang kebutuhan mereka dengen berikan informasi
secara jelas dan mendetail sehingga pihak pemberi pinjaman tidak ada keraguan.
2.Ketahui Juga Jumlah Dana yang Dibutuhkan
Kamu harus bisa menyesuaikan jumlah kredit dengan kebutuhan kamu sebenarnya. Baiknya
kamu tidak mengajukan pinjaman yang melebihi kebutuhan karena akan membebani
pengeluaran per bulan. Semakin besar angka kredit maka semakin besar jumlah cicilan yang
harus kamu tanggung setiap bulan.
3.Perhatikan Kemampuan Membayar Pinjaman
Jika kamu sudah menentukan dan mengetahui alasan mengapa mengambil pinjaman, maka
langkah selanjutnya adalah memikirkan kemampuan kamu dalam membayar kewajiban
nantinya. Jangan pernah mengambil sebuah pinjaman yang kamu sendiri tidak bisa
membayarnya kembali. Sangat menganjurkan untuk tidak memiliki hutang lebih dari 30%
dari penghasilan bulanan. Dengan begitu, jika kamu memiliki penghasilan Rp3 juta per
bulan, maka jangan mengambil cicilan utang yang lebih dari Rp1 juta setiap bulan. Nasabah
yang hendak mengajukan kredit untuk memajukan usaha hendaknya telah menghitung berapa

18
besaran cicilan yang mampu ditanggung setiap bulan. Sesuaikan jumlah pinjaman tersebut
dengan kebutuhan dan kemampuan kamu.
4.Perhatikan Tingkat Jumlah Bunga Pinjaman
Tingkat bunga menjadi pertimbangan sebelum mengambil pinjaman kredit yang perlu juga
dipikirkan. Bunga pinjaman yang diberikan oleh pihak pemberi pinjaman tentu saja berbeda-
beda. Oleh karena itu kamu perlu memilih penyedia pinjaman yang memberikan bunga
rendah. Alasannya karena besaran bunga pinjaman sangat berpengaruh kepada cicilan yang
harus kamu bayarkan nantinya.
5.Pertimbangkan Tenor yang Dipilih
Semakin lama jangka waktu kredit atau tenor, maka akan semakin kecil angsuran yang harus
dibayar. Sebaliknya semakin singkat, maka angsuran juga akan makin besar. Jika kamu
berniat untuk memilih tenor yang panjang, perlu dipertimbangkan juga bahwa beban
pengeluaran yang harus ditanggung juga semakin lama. Jadi, sebaiknya hitung dahulu berapa
jangka waktu yang paling ideal agar nantinya tidak membebani pengeluaran kamu setiap
bulannya.
6.Adakah asset yang di jadikan agunan
Misalnya seperti Properti Tidak hanya mengacu pada rumah saja, namun mencakup ruko,
hotel, tanah hingga gedung. Kamu cukup menyerahkan sertifikat jika ingin menjadikan
properti yang kamu miliki sebagai agunan. Selanjutnya pihak bank-lah, yang akan melakukan
penilaian apakah properti milikmu layak dijadikan jaminan/tidak.
7.pilih Bank Terbaik
Di Indonesia ada banyak sekali bank maupun institusi keuangan yang menawarkan produk
pinjaman. Sebelum mengajukan kredit, nasabah hendaknya mengetahui mana bank atau
institusi keuangan yang terbaik yang mampu memberikan apa yang mereka butuhkan. Tidak
ada salahnya membandingkan beberapa perusahaan perbankan maupun penyedia kredit untuk
mengetahui tingkat pelayanan, produk serta profesionalisme yang dimiliki. Penting pula
untuk mencaritahu seluk beluk kredit yang ditawarkan, mulai dari besaran bunga, tenor,
jumlah cicilan hingga fasilitas yang diberikan kepada nasabah.

2.5 bagaimana tahapan yang harus di lakukan pada saat peminjaman di bank

1.PERHATIKAN SYARAT YANG DI BUTUHKAN


Bank menggunakan persyaratan untuk memastikan pihak yang akan meminjam dana layak
untuk diproses atau tidak. Jika tidak memenuhi persyaratan yang diajukan, maka Anda sudah
gagal mengikuti langkah pengajuan kredit yang benar. Tiap bank tentu memiliki syarat yang
disesuaikan dengan kebijakan masing-masing. Namun secara umum, beberapa dokumen ini
wajib untuk dipastikan ada sebelum mengajukan
pinjaman atau kredit pada bank. Dokumen tersebut berbentuk:

18
 Fotokopi identitas diri (KTP dan Kartu Keluarga)
 Fotokopi penghasilan atau slip gaji
 Fotokopi NPWP
 Fotokopi buku tabungan
 Dokumen kepemilikan agunan (jika diperlukan) seperti BPKB atau sertifikat

2. TAHAP PEMBERIAN PUTUSAN KREDIT


Calon debitur akan memperoleh keputusan kredit yang berisi persetujuan akan adanya
pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang diajukannya. Keputusan
persetujuan permohonan kredit berupa mengabulkan sebagaian atau seluruh permohonan
kredit dari calon debitur. Pihak BRI (persero) Unit Goris akan memberitahukan kepada calon
debitur untuk mengkonfirmasi kembali sekitar satu sampai dua hari (Pengajuan kredit
di BRI Unit tidak boleh lama sejak sejak pendaftaran dengan putusan bank tidak lebih dari 7
hari).
3. TAHAP PENCAIRAN KREDIT
Langkah-langkah pada tahap pencairan kredit adalah sebagai berikut :
1. Persiapan pencairan Setelah surat keterangan permohonan pinjaman diputus, costumer
service mencatat pada register dan segera mempersiapkan pencairan sebagai berikut:
a) Memberitahukan pada calon debitur bahwa permohonan KUR telah mendapat persetujuan
atau putusan tanggal pencairan
b) Menyiapkan Surat Pengakuan Hutang (SPH)
c) Mengisi kuitansi pencairan KUR
2.Menandatanganan Perjanjian Pencairan KUR Berkas pencairan disini adalah Surat
Pengakuan Hutang, customer service harus memastikan bahwa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pencairan kredit usaha rakyat telah ditandatangani olehdebitur
sebagai bukti persetujuan.

18
2.6 Perhitungan Suku Bunga Efektif

1. bulan pertama
12.000.000
pinjaman 12

pokok= 1.000.000
bunga= 12.000.000×6% = 60.000
12.000.000
saldo= 1.000.000 -
11.000.000
1.000.000
Angsuran = 60.000 +¿
1.060.000

18
2. bulan dua
saldo= 11.000.000 – 1.000.000 = 10.000.000
11.000.000 ×6 %
bunga= 12
=55.000

angsuran= 1000.000+55.000= 1.055.000

3.bulan tiga
Saldo= 10.000.000-1.000.000=9.000.000
10.000.000 ×6 %
Bunga= 12
=50.000

Angsuran= 1.000.000+50.000=1.050.000

4.bulan empat
Saldo= 9.000.000-1000.000=8.000.000
9.000 .000× 6 %
Bunga= 12
=45.000

Angsuran= 1.000.000+45.000=1045.000

5.bulan lima
Saldo= 8.000.000-1.000.000=7.000.000
8.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=40.000

Angsuran= 1.000.000+40.000=1.040.000

6.bulan enam
Saldo= 7.000.000-1.000.000=6.000.000

18
7.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=35.000

Angsuran= 1.000.000+35.000=1.035.000

7.bulan tujuh
Saldo= 6000.000-1.000.000=5.000.000
6.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=30.000

Angsuran= 1.000.000+30.000=1.030.000

8.bulan delapan
Saldo= 5.000.000-1.000.000=4.000.000
5.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=25.000

Angsuran= 1.000.000+25.000=1.025.000

9.bulan sembilan
Saldo= 4.000.000-1.000.000=3.000.000
4.000 .000 ×6 %
Bunga= 12
=¿20.000

Angsuran= 1.000.000+20.000=1.020.000

10. bulan sepulu


Saldo= 3.000.000-1.000.000=2.000.000
3.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=15.000

Aangsuran= 1.0000.000+15.000=1.015.000

11.bulan sebelas

18
Saldo= 2.000.000-1.000.000=1.000.000
2.000.000 × 6 %
Bunga= 12
=10.000

Angsuran=1.000.000+10.000=1.010.000

12. bulan duabelas


Saldo= 1.000.000-1.000.000=0
1.000.000 × 6 %
Angsuran= 12
=5.000

Angsuran= 1.000.000+5.000=1005.000

2.7 TABEL HITUNGAN (BUNGA EFEKTIF) Dengan bunga 6%

Angsuran Angsuran
NO Pinjaman Bunga Saldo
Pokok Pinjaman

1 12.000.000 1.000.000 60.000 1.060.000 11.000.000

2 11.000.000 1.000.000 55.000 1.055.000 10.000.000

3 10.000.000 1.000.000 50.000 1.050.000 9.000.000

4 9.000.000 1.000.000 45.000 1.045.000 8.000.000

5 8.000.000 1.000.000 40.000 1.040.000 7.000.000

6 7.000.000 1.000.000 35.000 1.035.000 6.000.000

7 6.000.000 1.000.000 30.000 1.030.000 5.000.000

8 5.000.000 1.000.000 25.000 1.025.000 4.000.000

9 4.000.000 1.000.000 20.000 1.020.000 3.000.000

10 3.000.000 1.000.000 15.000 1.015.000 2.000.000

11 2.000.000 1.000.000 10.000 1.010.000 1.000.000

12 1.000.000 1.000.000 5.000 1.005.000 0

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kredit yang diberikan oleh bank sangat berarti bagi masyarakat. Salah satunya
upaya yang telah ditempuh dan terus akan dilaksanakan oleh pemerintah, guna meningkatkan
taraf hidup masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, khususnya dibidang
perumahan dan pemukiman, adalah penyediaan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Kredit Pemilikan Rumah yang dimaksud adalah Kredit Griya Utama (KGU). Kredit ini
merupakan kredit Pemilikan Rumah yang paling terlaris atau banyak diminati oleh debitur di
Bank

3.2 saran
Pada akhirnya kami berharap Anda juga bisa memutuskan kapan untuk mengajukan
pinjaman dengan jaminan atau tanpa jaminan. Pertimbangkan faktor urgensi dan kemampuan
bayar. Pertimbangkan bunga yang di tawarkan di bank. Pertimbangkan antara pendapatan dan
peminjaman. Agar dapat berangsur dengan lancar dan tanpa hambatan.

18
18

Anda mungkin juga menyukai