Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN PERKREDITAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Hukum Bisnis

Disusun oleh :

KELOMPOK 8

Nawang Kusuma Iftitah 40011321650059

Noval Aulia Rahman 40011321650086

Jennie Pratiwi 40011321650088

Kelas B

Mata Kuliah : Hukum Bisnis

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Mashudi S.E., M.M

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEKOLAH VOKASI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI LOGISTIK

SEMESTER GENAP

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengertian Perkreditan yang merupakan tugas dari mata kuliah
Hukum Bisnis dengan dosen pengampu Dr. Drs. Mashudi S.E., M.M. Berkat tugas kuliah
menulis makalah ini maka kami dapat menambah wawasan mengenai seluk beluk perkreditan.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan untuk para pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari ataupun di masa depan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
menambah wawasan pengetahuan untuk pembaca.

Semarang, 15 Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 4

1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 5

1.4 MANFAAT ................................................................................................................. 5

BAB II: ISI................................................................................................................................. 6

2.1 DEFINSI PERKREDITAN ......................................................................................... 6

2.2 PRINSIP PERKREDITAN ......................................................................................... 6

2.3 MODEL PEMBIAYAAN ........................................................................................... 7

2.3.1 LEASING ..……………………………………………………………………7


2.3.2 MODAL VENTURA ………………………………………………………..13
2.3.3 KARTU KREDIT ...…………………………………………………………15
BAB III: PENUTUP ................................................................................................................ 18

3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................... 18

3.2 SARAN ..................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di zaman yang serba maju ini, kita dapat memenuhi segala kebutuhan dengan
berbagai cara. Tidak sedikit masyarakat yang memilih sistem kredit untuk membayar
angsuran suatu barang. Namun, pihak debitur harus cermat memilih kreditur agar tidak
terjadi kecurangan, selain itu pihak kreditur juga harus cermat dalam memilih calon debitur
agar nantinya tidak ada permasalahan yang merugikan pihaknya. Dalam alur Pemberian
Kredit kepada masyarakat harus dilakukan dengan memenuhi perjanjian kredit antara
pemberi dan penerima kredit yang akan menjalin hukum dan aturan antar keduanya. Untuk
mencegah terjadinya masalah, bank harus memperhatikan alur proses pemberian kredit
dengan hati-hati. Adapun jaminan yang menjadi unsur penting karena memiliki peran
dalam penentuan analisis kredit. Dalam UU Perbankan, yang dimaksud dengan pemberian
jaminan kredit adalah “keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur” untuk
melunasi utangnya.
Sekarang ini, banyak jenis-jenis metode pembiayaan kredit yang dapat dipilih
sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah leasing. Leasing pertama kali
diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1974, yang bertujuan untuk membiayai penyediaan
barang-barang modal, dengan beberapa perjanjian antara pihak perusahaan dengan pihak
penerima barang dengan sejumlah biaya-biaya yang dikeluarkan atau dibebankan oleh
pihak lessee. Selain leasing, ada juga modal ventura yaitu suatu investasi dalam bentuk
pembiayaan berupa penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai mitra
usaha untuk jangka waktu tertentu. Adapula metode pembiayaan kredit yang sering
dipakai masyarakat yaitu dengan kartu kredit yang memudahkan masyarakat dalam
membayar tagihan hanya secara digital.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kredit?


2. Apa saja prinsip-prinsip perkreditan?
1. Apa saja model pembiayaan kredit?
2.1 Apa itu leasing dan bagaimana mekanisme serta kelebihan kekurangannya?
2.2 Apa itu modal ventura serta bagaimana kelebihan dan kekurangannya?
2.3 Apa itu kartu kredit?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui definisi perkreditan


2. Mengetahui prinsip-prinsip perkreditan
3. Mengetahui model-model pembiayaan secara kredit
3.1 Mengetahui tentang mekanisme leasing serta kelebihan dan kekurangannya
3.2 Mengetahui tentang modal ventura serta kelebihan dan kekurangannya
3.3 Mengetahui tentang kartu kredit serta kelebihan dan kekurangannya

1.4 MANFAAT

Diharapkan dari makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai
pengertian perkreditan.
BAB II

ISI

2.1 DEFINSI PERKREDITAN

Secara etimologi, kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu “credete” yang berarti
percaya, atau “to believe” atau “totrus” dimaksudkan bahwa kredit berlandaskan
kepercayaan. Sistem kredit memiliki artian sebagai penyediaan pinjaman dana berdasarkan
persetujuan antara bank dan pihak yang meminjam dengan diikuti peraturan yang harus
disepakati. Dari sudut pandang ekonomi, kredit disebut sebagai penundaan pembayaran
yang nantinya harus dilunasi di masa mendatang sesuai perjanjian antar belah pihak.
Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, dijelaskan bahwa “kredit adalah
penyediaan uang tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjaman antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

2.2 PRINSIP PERKREDITAN

✓ Prinsip Analisa Kredit 5C (5C Principal)


Menurut Kasmir, bank harus melakukan analisa 5C agar mendapat nasabah yang
saling menguntungkan dan mengurangi resiko yang akan terjadi (degree of risk).
1. Character
Bank pastinya akan mencari dan menilai watak dari calon debitur yang secara
umum harus memiliki karakter yang jujur, beritikad baik, dan tidak menyusahkan
bank di kemudian hari. Biasanya bank akan melakukan checking melalui Sistem
Informasi Debitur (SID) pada Bank Indonesia (BI) dengan menyediakan
informasi kredit yang terkait nasabah,
2. Capacity
Penilaian bank kepada calon debitur atas kemampuannya dalam memanajemen
bidang usahanya guna dapat melunasi tagihan. Bank harus memperhatikan
tingkat pejualan dan juga financial dari laporan keuangan perusahaan.
3. Capital
Bank harus memperhatikan keseluruhan financial perusahaan dan
mempertimbangkan jumlah utang serta modal perusahaan. Biasanya bank
mengadakan analisis rasio untuk melihat solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas
dari calon debitur.
4. Collateral
Diartikan jaminan perusahaan atas kredit yang diterimanya agar dapat menutup
kemungkinan resiko. Semakin besar jaminan maka semakin aman dana di bank.
Jaminan yang likuid akan diminati karena dapat dijual bila terjadi kredit macet
sehingga dapat membiayai likuiditas bank. Selain itu, bank harus mengukur
stabilitas dari nilai tersebut.
5. Conditions of Economic
Kondisi ekonomi yang dimaksud adalah kondisi ekonomi secara umum dan
kondisi makro yang mempengaruhi debitur. Semakin stabil kondisi
perekonomian maka dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga
sistem kredit juga semakin aman.

✓ Prinsip Kehati-hatian (Prudential Principal)


Dalam mengikuti alur proses kredit kepada debitur, harus didukung dengan
prinsip kehati-hatian yang diharapkan dapat mencegah kredit bermasalah di masa
mendatang. Selain itu perlunya memonitor dan melakukan analisa kredit. Menurut
Prijatno (2005) “setiap bank dituntun untuk mengamankan kredit yang sudah
disalurkan agar pembayaran debitur tetap lancar”. Adanya prinsip kehati- hatian
tercermin dari kebijakan pokok perkreditan, tata cara penilaian kualitas kredit,
profesionalisme dan integritas pejabat perkreditan yang harus dilaksanakan sesuai
aturan.

2.3 MODEL PEMBIAYAAN

2.3.1 LEASING
✓ Pengertian Leasing
Sewa guna usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh
lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala.(Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991).
Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa
guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha.
Leasing atau sewa guna usaha dapat juga diartikan sebagai kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk
digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dengan
melakukan leasing, perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan
sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur
setiap bulan, triwulan, atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.
Secara umum, leasing artinya Equipment Funding, yaitu pembiayaan
peralatan barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Munculnya lembaga
keuangan leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para pengusaha karena
saat ini mereka cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan
operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bisa memperoleh dan membiayai
pembelian barang-barang modal dengan jangka waktu pengembalian antara 3 – 5
tahun atau lebih.
Dalam setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 pihak, yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha yang memberikan jasa
pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal atau dapat
diartikan sebagai pihak yang memiliki hak kepemilikan atas barang.
b. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam
bentuk modal dari lessor yang bertujuan untuk pembiayaan barang atau
peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala, yang pada
akhir kontrak perjanjian lessee akan memiliki hak opsi atas barang tersebut.
c. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan
barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh
lessor.
d. Bank/Kreditor yang dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing tidak terlibat
secara langsung, namun pihak bank memegang peranan dalam menyediakan
dana kepada lessor. Tidak menutup kemungkinan juga pihak supplier
menerima kredit dari bank, untuk memperoleh barang-barang yang nantinya
akan dijual sebagai objek leasing kepada lessee atau lessor.

Ciri-ciri leasing :
1. Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda lease.
2. Hak milik benda lease ada pada leasor.
3. Benda yang menjadi objek leasing adalah benda-benda yang digunakan
dalam suatu perusahaan.

✓ Mekanisme Transaksi Leasing

1. Lessee menghubungi supplier untuk memilih dan menentukan jenis


barang, spesifikasi, harga, syarat pembayaran dan jaminan purna jual dari
barang yang disewa.
2. Lessee bernegosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan
untuk barang modal. Dalam hal ini, lessee dapat meminta penawaran sewa
yang tidak mengikat dari pemilik. Penawaran tersebut berisi syarat dan
ketentuan utama dari pembiayaan sewa guna usaha, termasuk deskripsi
produk, harga produk, setoran tunai, nilai sisa, asuransi, biaya manajemen,
biaya sewa dan persyaratan lainnya.
3. Lessor mengirimkan surat penawaran atau surat komitmen kepada lessee
yang berisi syarat-syarat utama perjanjian lessor untuk membiayai barang-
barang yang diperlukan, yang ditandatangani oleh lessee dan diserahkan
kepada lessor.
4. Penandatanganan perjanjian sewa setelah lessee telah memenuhi semua
persyaratan. Kontrak menjelaskan pihak-pihak yang terlibat, kepemilikan,
jangka waktu, layanan leasing, opsi penyewa, cakupan asuransi, tanggung
jawab dan tujuan leasing, dan perpajakan pembayaran. pembayaran
angsuran untuk sewa, dan lain-lain.
5. Pengiriman pesanan pembelian kepada supplier dengan petunjuk
penyerahan barang kepada lessee sesuai dengan sifat dan spesifikasi
barang yang disetujui.
6. Pengiriman barang dan pemeriksaan barang oleh lessee (penyewa) sesuai
dengan pesanan, serta tanda tangan instruksi penerimaan dan pembayaran
akan dikirim
7. Mengirimkan dokumen dari supplier kepada lessor, termasuk invoice dan
dokumen lain yang membuktikan kepemilikan barang.
8. Pembayaran dari lessor ke pemasok (supplier).
9. Pembayaran sewa berkala yang dilakukan oleh lessee kepada lessor
selama masa sewa, yang kesemuanya termasuk pembayaran kembali
jumlah pinjaman beserta bunganya.

✓ Kelebihan dan Kekurangan Leasing


Sebagai salah satu metode pembiayaan yang sering digunakan, leasing memiliki
beberapa kelebihan dan beberapa kekurangan, yaitu:
A. Kelebihan
Leasing merupakan alternatif sumber pembiayaan yang memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya, antara
lain yaitu sebagai berikut:
1. Pembiayaan penuh.
Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan
pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan
membantu cash flow terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri
atau beroperasi dan perusahaan yang mulai berkembang.
2. Lebih fleksibel.
Dari segi perjanjian, leasing lebih fleksibel karena leasing lebih mudah
menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan
perbankan. Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan
pembayaran angsuran secara berkala dapat disesuaikan dengan
pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.
3. Sumber pembiayaan alternatif.
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa
mengganggu fasilitas kredit (credit line). Dari segi jaminan leasing tidak
terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak
dibandingkan lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya.
4. Off balance sheet.
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing
dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa
mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak
perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih dalam batas
kewenangan direksi. Dengan demikian keputusan secara cepat dan tepat
dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.
5. Arus dana.
Adanya fleksibilitas dalam pengaturan pembayaran sewa sangatlah
penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan
mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee. Di
samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif lebih kecil
akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada
pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi.
6. Proteksi inflasi.
Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam
beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-
tahun berikutnya setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila
leasing berdasarkan tarif suku bunga tetap, maka lessee akan membayar
dengan jumlah tetap atas sisa kewajibannya yang berasal dari pelunasan
pembelian yang dilakukan di masa lalu.
7. Perlindungan akibat kemajuan teknologi.
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian
akibat barang yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan
teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi.
8. Sumber pelunasan kewajiban.
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui
leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran
hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh
adanya barang yang di-lease. Sehingga kekhawatiran para kreditor
terhadap gangguan penggunaan modal kerja yang akan mempengaruhi
pelunasan kredit yang telah diberikan dapat diatasi.
9. Kapitalisasi biaya.
Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya
penyerahan, instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan
sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat
dibiayai dalam leasing serta disusutkan berdasarkan lamanya leasing.
10. Risiko keuangan.
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang
berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee
terhadap risiko keusangan sehingga lessee tidak perlu
mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.
11. Kemudahan penyusutan anggaran.
Adanya pembayaran sewa secara berkala yang jumlahnya relatif tetap
akan memberi kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
12. Pembiayaan proyek skala besar.
Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi dalam pembiayaan
proyek yang menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah tersebut
biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya
suatu jaminan penuh yang dapat diterima dan/serta kemudahan untuk
menguasai barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.

B. Kekurangan
Selain kelebihan yang dimiliki, leasing juga memiliki beberapa kekurangan
khususnya bagi para lessee atau pengguna jasa leasing, antara lain yaitu
sebagai berikut:
1. Denda
Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang
tidak membayar angsuran pada waktunya.
2. Penyitaan.
Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil, maka
kita pun harus bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal
ditambah bunga kepada perusahaan pembiayaan. Namun jika tidak
melakukan pembayaran cicilan secara terus menerus, maka akan
dikenakan dengan sanksi yang lain. Pada awalnya mungkin hanya akan
dijatuhi denda setiap harinya setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah
jatuh tempo), selanjutnya akan dikenai status kredit macet. Jika sudah
berada di kondisi tersebut, pihak perusahaan pembiayaan dapat menyita
mobil, biasanya jika sudah lewat 2 bulan dari jatuh tempo.
3. Penalti.
Setelah dikenakan denda harian dan penyitaan, kita tidak bisa melakukan
pelunasan lebih awal untuk pembelian mobil tersebut. Pelunasan lebih
awal kepada perusahaan pembiayaan justru tidak akan memberikan
potongan bunga ataupun harga. Tindakan tersebut dinilai melanggar
kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak (nasabah dan
perusahaan), sehingga tindakan pelunasan itu dinilai sebuah pelanggaran
dan menghasilkan hukuman penalti.

2.3.2 MODAL VENTURA


✓ Pengertian Modal Ventura
Modal ventura merupakan pendanaan yang berbentuk pemberian
bantuan modal dalam rangka investasi kepada perusahaan swasta. Tujuan modal
ventura adalah membantu sebuah bisnis berkembang di mana ketika perusahaan
tersebut meraih kesuksesan, pihak investor juga akan mendapat keuntungan.
Pada umumnya, modal ventura adalah jenis pendanaan yang sering diberikan
untuk perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.
Menurut Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan, perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan pasangan usaha (investee company) untuk jangka waktu tertentu.
Tujuan modal ventura antara lain untuk:
a. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru
b. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana
dalam pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal atau tahap
kemunduran.
c. Membantu penciptaan produk baru. Dimana gagasan pembuatan produk baru
tidak hanya sampai pada ide saja, modal ventura membantu mewujudkan
gagasan tersebut menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.
d. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri
e. Mendorong pengembangan proyek research and development
f. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih
teknologi
g. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.

✓ Manfaat Modal Ventura


1. Meningkatkan Kegiatan dan Potensi Usaha
Suatu perusahaan yang diberikan pendanaan akan menjadikan investor bukan
lagi sebagai pihak penggalang saja, tapi juga sebagai partner bisnisnya.
Investor akan berperan menjadi rekan bisnis yang bersedia membantu dalam
berbagai hal, seperti mengembangkan ide, inovasi, atau hal lain yang mampu
membuat bisnis menjadi lebih besar.
2. Pemasaran Produk Lebih Efisien
Perusahaan startup ataupun UMKM umumnya mempunyai strategi
pemasaran yang belum maksimal karena mereka mengalami keterbatasan
dana. Nah, dengan memperoleh modal ventura, maka kredibilitas perusahaan
akan terus meningkat dan perusahaan juga akan mendapatkan citra yang baik,
sehingga nantinya akan berdampak pada pemasaran produk barang atau jasa
yang lebih optimal
3. Likuiditas Meningkat
Modal pendanaan yang diberikan tidak membuat perusahaan diwajibkan
harus membayar bunga ataupun angsuran utang.
4. Rentabilitas Membaik
Perusahaan yang memperoleh dana bantuan tidak hanya dibantu secara
finansial juga, namun juga akan dibantu dalam hal manajemen.

✓ Kelebihan dan Kekurangan Modal Ventura


A. Kelebihan
Pelaksanaan modal ventura memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Menerapkan sistem repayment yang tergolong fleksibel
2. Cocok untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari skala kecil, menengah, dan
besar
3. Sudah termasuk dengan bantuan atau dukungan pelatihan manajemen
dan bisnis
4. Sebagai alat pendongkrak pamor bisnis karena sentimen positif
5. Adanya pemantauan bisnis secara langsung dan berkala sehingga
meningkatkan motivasi
6. Perusahaan modal ventura selalu memantau terhadap maju mundurnya
perusahaan, sehingga jalannya perusahaan pasangan usaha selalu
dimonitor.
7. Perusahaan pasangan usaha dapat memperluas jaringan usaha lewat
partner-partner baru yang dimiliki oleh perusahaan modal ventura.
8. Karena modal ventura ini umumnya diberikan kepada perusahaan-
perusahaan yang masih kecil, maka ini merupakan salah satu upaya
untuk mengangkat dan melindungi pengusaha kecil, dan memperluas
kesempatan kerja.

B. Kekurangan
1. Jangka waktu pembiyaan yang relatif panjang.
2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan
pasangan usaha.
3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh
perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

2.3.3 KARTU KREDIT


✓ Pengertian Kartu Kredit
Kartu Kredit adalah APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu)
yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau
untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang
kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu
berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik
dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran
secara angsuran.

✓ Memilih Penerbit Kartu Kredit


Adapun beberapa hal yang dapat menjadi perhatian dalam memilih penerbit kartu
kredit adalah:
a. Tingkat bunga yang harus dibayarkan
b. Besaran biaya dan denda
c. Perhitungan minimum pembayaran tagihan setiap bulannya
d. Fitur yang dimiliki kartu kredit seperti fitur keamanan (misalnya adanya
konfirmasi melalui SMS saat melakukan transaksi); fitur kenyamanan dalam
melakukan pembayaran (misalnya memiliki metode pembayaran yang
beragam); dan fitur lainnya yang menguntungkan bagi konsumen.

✓ Jenis-Jenis Kartu Kredit


Kartu kredit juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Bank Credit Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan oleh bank
pemegang franchise Card Company untuk kalangan nasabahnya sendiri;
b. Co-Branded Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan untuk keuntungan
badan usaha tertentu;
c. Affinity Card, merupakan kartu kredit yang diterbitkan untuk kepentingan
organisasi non-profit.

✓ Kelebihan dan Kekurangan Memakai Kartu Kredit


A. Kelebihan (Keuntungan)
1. Praktis dibawa dan digunakan
2. Memiliki berbagai promo menarik
3. Dapat melakukan transaksi dengan mudah walaupun belum memiliki
uang
4. Terhindari dari risiko kehilangan uang
5. Mempermudah dalam membayar tagihan
6. Dapat menggunakan dana yang lebih besar dari yang dimiliki

B. Kekurangan (Kerugian)
1. Terdapat biaya iuran pertahun
2. Terdapat beban bunga saat tarik tunai
3. Beban bunga yang lebih besar saat melakukan transfer antar bank
4. Bunga pinjaman tinggi
5. Memiliki denda keterlambatan pembayaran yang besar
6. Membuat seseorang boros
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adanya metode pembiayaan dengan sistem kredit, memudahkan masyarakat


atau debitur dalam membangun ataupun menjaga bisnis tetap bertahan. Selain itu,
perkreditan dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan perekonomian di negara ini.
Adapun beberapa model pembiaayaan dengaan sistem kredit yaitu leasing, modal
ventura, dan kartu kredit. Masing-masing model pembiayaan ini memiliki karakteristik
tersendiri. Kartu kredit merupakan model pembiayaan yang sangat diminati karena
memudahkan dalam bertransaksi secara digital. Baik pihak kreditur maupun debitur
harus memperhatikan alur proses kredit agar sesuai dengan aturan dan tidak mencegah
adanya masalah.

3.2 Saran

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat karena didukung dengan sistem
teknologi yang memadai seperti internet. Tetapi tidak jarang banyak oknum yang
memanfaatkan untuk kejahatan. Maka dari itu, kami mengharapkan baik bagi pihak
kreditur maupun debitur harus lebih memperhatikan aturan-aturan dan kejelian sebelum
melakukan kredit karena sekarang ini marak penipuan online yang merugikan banyak
pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, P. (n.d.). ANALISIS PROSEDUR DAN KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA


BANK BUMN DI SEMARANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PERBANKAN.
Diakses pada Februari 15, 2023, dari
http://eprints.dinus.ac.id/8592/1/jurnal_12325.pdf

Asmana, Abi. Kelebihan dan Kekurangan modal pembiayaan lewat modal ventura
Legalstudies71.blogspot.com. Diakses pada Februari 16, 2023, dari
https://legalstudies71.blogspot.com/2015/11/kelebihan-dan-kekurangan-model.html

Gomgom, N. (2021, Januari 17). KONSEP DASAR PERKREDITAN. Diakses pada Februari
15, 2023, dari academia.edu:
https://www.academia.edu/31646459/KONSEP_DASAR_PERKREDITAN

“Modal Ventura adalah: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya”


www.accurate.com. Diakses pada Februari 16, 2023, dari
https://accurate.id/bisnisukm/modal-ventura-adalah/

Novi, Amanita. “Modal Ventura” staffnew.uny.ac.id. Accessed Februari 16, 2023.


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/modal-ventura.pdf

Octavilia, D. (2022, Juni 17). Apa Itu Kartu Kredit: Keuntungan dan Kerugian Saat
Menggunakannya. Diakses pada Februari 16, 2023, dari landx.id:
https://landx.id/blog/apa-itu-kartu-kredit-keuntungan-dan-kerugian-saat-
menggunakannya/#:~:text=Kerugian%20memakai%20kartu%20kredit%3A&text=Ter
dapat%20beban%20bunga%20saat%20tarik,denda%20keterlambatan%20pembayaran
%20yang%20besar

Paolina, Lasma Y. 2017. BAB 11 Sewa Guna Usaha,


http://repository.radenintan.ac.id/1275/3/BAB_II.pdf , diakses pada 16 Februari 2023.

UNY, S. (n.d.). Bab 7 Sewa Guna Usaha (Leasing). Retrieved Februari 2023, 2023, from
staffnew.uny.ac.id:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/SEWA+GUNA+USAHA.pdf

Anda mungkin juga menyukai