Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KREDIT DAN JAMINAN BANK

DOSEN PENGAMPU:

M. Anif Afandi, S.E, M.Si.

DISUSUN OLEH:

NAMA : YULIA NUGRAHA

NPM : 22650005

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
D3 PERBANAKAN DAN KEUANGAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna dengan rahmat nyalah,
sehingga karya tulis ini bisa terselesaikan. Penyususan makalah ini dilakukan salah satu
sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Aspek Hukum Dalam
Bank yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang setudi yang saya tekuni. Saya mengucapkan Terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, sebagaimana layaknya manusia biasa yang memiliki banyak
keterbatasan, apabila ada kesalahan penulisan mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun agar selanjutnya lebih baik. Harapan dan tujuan saya dalam
menyelesaikan makalah ini adalah dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi
yang membacanya. Atas segala perhatian, doa dan semua dukungan, saya ucapkan terima
kasih.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. LATAR BELAKANG ........................................ ................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2


A. Pengertian Kredit dan Jaminan Perbankan .............................................................. 2
B. Tujuan dan Fungsi Kredit dan Jaminan Bank .......................................................... 3
C. Prosedur Memperoleh Kredit Di Bank ..................................................................... 3
D. Resiko Kredit .......................................................................................................... 5
E. Jenis – Jenis Kredit ................................................................................................. 6
F. Jenis – Jenis Jaminan ............................................................................................... 8
G. Contoh Harta yang Biasa Dijadikan Jaminan .......................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 10


A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 10
B. SARAN ................................................................................................................... 10
C. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sistem keuangan merupakan satu kesatuan sistem yang dibentuk dari semua
lembaga keuangan yang ada dan yang kegiatan utamanya dibidang keuangan yaitu
menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat. Keberadaan
sistem keuangan ini diharapkan dapat melaksanakan fungsinya sebagai lembaga
perantara keuangan financial intermediation dan lembaga transmisi yang mampu
menjembatani mereka yang kelebihan dana dengan mereka yang kekurangan dana
serta memperlancar transaksi ekonomi.
Berkaitan dengan sistem keuangan yang dianut di indonesia, terdiri dari sistem
keuangan moneter dan lembaga keuangan lainnya. Sistem keuangan moneter terdiri
atas otoritas moneter dan sistem bank umum (commercial bank). Otoritas moneter
sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang bank
indonesia jo. Undang-undang No. 3 tahun 2004 tentang perbankan atas undang-
undang Republik indonesia No. 23 tahun 1999. Secara tegas menyatakan bahwa
bank indonesia adalah penanggung jawab otoritas kebijakan moneter yang biasanya
yang disebut otoritas moneter.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian kredit Dan Jaminan perbankan
B. Tujuan dan Fungsi Kredit Dan Jaminan
C. Prosedur Memperoleh Kredit Dibank
D. Resiko Kredit
E. Jenis-Jenis Kredit
F. Jenis-Jenis Jaminan
G. Contoh Harta yang Biasa Dijadikan Jaminan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kredit Bank Dan Jaminan Perbankan

Pengertian Kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998


“Kredit adalah penyedian uang atau barang tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan/kesepakatan pinjam meminjam anatara bank yang
mewajiabkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga”.
Ikatan Akuntan indonesia (2004:31 .4) mendefinisikan kredit sebagai berikut.
Kredit adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakandengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal
yang termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka
pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi,dan pembelian surat berharga
nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA).
Dan pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang
atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Kemudian adanya kesepakatan
antara bank sebagai kreditur dan nasabah penerima kredit sebagaidebitur, dengan
perjanjian yang telah dibuat. Selama perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban
masing masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.
Demikian pula dengan masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap
perjanjian yang akan dibuat.
Jaminan atau (bahasa Inggris: warranty) adalah aset atau barang-barang
berharga milik pihak peminjam (debitur) yang dijanjikan atau dititipkan kepada
pemberi pinjaman (kreditur)[1] sebagai tanggungan atau jaminan atas pinjaman yang
diterima jika peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman atau memenuhi
kewajiban peminjam tersebut.[2] Jika peminjam tidak dapat memenuhi kewajibannya
atau gagal bayar, maka pihak pemberi pinjaman dapat memiliki agunan tersebut
sesuai dengan perjanjian. Dalam pemeringkatan kredit, jaminan sering menjadi
faktor penting untuk meningkatkan nilai kredit perseorangan ataupun perusahaan.
Bahkan dalam perjanjian kredit gadai, jaminan merupakan satu-satunya faktor yang
dinilai dalam menentukan besarnya pinjaman.

2
B. Tujuan dan Fungsi Kredit dan Jaminan Perbankan
KREDIT
- Tujuan kegiatan pemberian kredit secara umum oleh lembaga-lembaga keuangan
dan program bagi masyarakat adalah untuk menyejahterakan masyarakat serta
memajukan perekonomian. Tujuan dari kredit adalah untuk memenuhi kebutuhan
yang beranekaragam sesuai dengan harkatnya, selalu meningkat. Sedangkan
kemampuan manusia mempunyai suatu batasan tertentu, memaksakan seseorang
untuk berusaha memperoleh bantuan permodalan untuk pemenuhan hasrat dan
cita citanya guna peningkatan usaha dan peningkatan daya guna sesuatu
barang/jasa.
- Fungsi kredit secara umum ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, produksi,
jasa-jasa dan bahkan konsumsi yang kesemuanya itu pada akhirnya ditunjukkan
untuk menaikan taraf hidup rakyat banyak.

JAMINAN:
Fungsi jaminan adalah memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk
mendapatkan pelunasan dari barang jaminan tersebut apabila debitur tidak dapat
melunasi hutangnya pada waktu yang disepakati dalam perjanjian.
- Tujuan jaminan adalah untuk menutupi risiko kerugian yang ditanggung pihak
bank jika nasabah tidak mampu melunasi kredit yang telah dipinjam atau
kegagalan kredit. Atau bisa dikatakan, Agunan dapat digunakan sebagai sumber
pelunasan kredit dengan cara dijual.
- Fungsi jaminan adalah memberikan hak dan kekuasaan kepada bank untuk
mendapatkan pelunasan dari barang jaminan tersebut apabila debitur tidak dapat
melunasi hutangnya pada waktu yang disepakati dalam perjanjian. Untuk
pembayaran utang seandainya terjadi wanprestasi atas pihak ketiga yaitu dengan
jalan menguangkan atau menjual jaminan tersebut.

C. Prosedur Memperoleh Kredit Dibank

Untuk mendapatkan kredit atau pinjaman dari bank ini kamu harus melewati
beberapa prosedur berikut ini :
1. Mengisi Formulir Aplikasi Kredit

3
Prosedur pertama adalah mengisi formulir aplikasi kredit. Setelah mendatangi
bank, pastikan kamu mendapatkan formulir pengajuan pinjaman. Di sini kamu
harus mengisi beberapa data dengan lengkap dari apa yang diminta pada formulir
tadi.

2. Melengkapi Persyaratan
Sebelum menyerahkan formulir ke bank, kamu juga perlu melengkapi beberapa
persyaratan dalam pengajuan kredit ini yang berupa :
• Data historis perusahaan yang terdiri dari perkembangan finansial (dapat
dilihat pada neraca dan rugi laba), jenis, jumlah dan penggunaan kredit dan
baki debet (bagi yang pernah memperoleh kredit), administrasi dan laporan-
laporan, konsistensi dengan syarat kredit, sumber dan penggunaan dana, arus
kas (cash flow) data penerimaan dan pengeluaran kas dilengkapi faktor-faktor
yang mempengaruhinya, pembelian, produksi dan penjualan/ekspor, sumber
daya / resources (manusia, modal dan material).
• Data proyeksi (future performance) yang berwujud data mengenai rencana
yang akan direalisir oleh nasabah, terutama yang berkaitan dengan kredit.
Data proyeksi ini terdiri dari data kapasitas usaha, pembelian dan produksi,
data penjualan dan ekspor, sumber dan penggunaan dana, biaya proyek dan
rencana pembiayaan, proyeksi kas (anggaran pengeluaran dan penerimaan)
dan kredit, proyeksi neraca dan rugi laba, penyerahan dokumen ke bank /
lembaga keuangan, konfirmasi data / dokumen, analisa kelayakan kredit,
analisa keuangan serta persetujuan Kredit.
• Data jaminan merupakan catatan dan penguasaan dokumen atau jaminan fisik
yang ada kaitannya dengan kredit yang diminta. Data ini terdiri dari daftar
jaminan, jenis jaminan, lokasi, pemilikan, pasar, nilai yuridis dan nilai
ekonomis, serta cara pengikatan.

3. Penyerahan Dokumen Ke Bank/Lembaga Keuangan


Setelah formulir terisi dan dokumen persyaratan sudah dilengkapi, kamu bisa
menyerahkannya ke pihak bank untuk dilakukan konfirmasi dan analisis.

4. Konfirmasi Data/Dokumen
Berikutnya, pihak bank akan melakukan konfirmasi data dari beberapa dokumen
dan formulir yang telah diserahkan. Jika data dinyatakan sudah lengkap maka

4
dilanjutkan ke tahap analisa kelayakan kredit dan analisa keuangan.

5. Analisis Kelayakan Kredit


Untuk melakukan analisis kelayakan kredit ini pihak perbankan biasanya akan
menggunakan kriteria 5 C yaitu Character atau watak calon debitur, Capacity atau
kemampuan, Capital atau permodalan, Collateral atau Jaminan serta Condition
atau kondisi.

6. Analisis Keuangan
Sementara itu untuk melakukan analisa keuangan maka pihak bank akan
meninjaunya dari beberapa hal seperti :

- Liquidity Ratio atau rasio likuiditas

- Leverage Ratio atau rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva yang
dibiayai dengan hutang

- Activity Ratio atau rasio untuk mengukur seberapa jauh efektifitas perusahaan
dalam mengelola sumber-sumber dayanya

- Profitability Ratio atau rasio untuk menunjukkan hasil akhir yang dicapai
manajemen dari setiap kebijakan dan keputusannya.

7. Persetujuan Kredit

Setelah semua prosedur di atas dilalui dan tidak didapati masalah, maka
pengajuan kreditmu akan disetujui dan dana akan ditransfer dengan ketentuan
yang diberlakukan pada masing-masing bank

D. Resiko Kredit

Risiko kredit adalah kerugian yang berhubungan dengan potensi kegagalan


dalam memenuhi kewajiban membayar kredit ketika waktu jatuh tempo. Dengan
kata lain, risiko kredit adalah kemungkinan debitur tidak mampu membayar
pinjamannya.
Ada 2 hal yang mempengaruhi tingkat risiko kredit, yaitu besarnya eksposur
kredit serta kualitas eksposur kredit itu sendiri. Semakin tinggi utang maka semakin

5
tinggi pula eksposur kreditnya.

Sementara itu kualitas eksposur dalam risiko kredit adalah kemungkinan gagal
bayar serta diukur dari kualitas cicilan yang dilakukan debitur. Jika nilai jaminan
kredit debitur semakin rendah, maka kualitas eksposur kreditnya pun semakin
rendah. Artinya, risiko kredit yang ditanggung akan semakin tinggi.

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan


memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit.
Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya. Resiko
ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah nasabah
maupun resiko yang tidak disengaja, misalnya karena bencana alam atau
bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesenjangan lainnya, sehingga nasabah
tidak mampu lagi melunasi kredit yang diperolehnya.
Contoh risiko kredit adalah sebagai berikut. Fima adalah seorang karyawan
yang hendak membeli rumah seharga Rp 1 miliar. Ia baru membayar DP sebesar Rp
200 juta. Fima memutuskan untuk mengajukan kredit ke bank sebanyak Rp 800 juta
untuk melunasi sisa bayaran rumah tersebut. Lalu, bank menyetujui kredit Fima
dengan mensyaratkan suku bunga sebesar 10% per tahunnya dan Fima wajib
melunasi utang beserta bunganya dalam jangka waktu 10 tahun.
Sebelum memberikan pinjaman kepada Fima, bank telah memeriksa dan
menilai risiko kredit Fima. Karena nilai risiko kredit Fima cukup rendah, maka
pengajuan kredit rumah Fima disetujui oleh bank.Selama tahun pertama, Fima telah
berhasil melunasi cicilan kredit sebesar Rp 88 juta. Tapi setelah itu, perekonomian
Fima mendadak anjlok karena ia kena PHK. Hal itu membuat dirinya kemungkinan
tidak mampu lagi membayar cicilan bulan berikutnya. Kondisi inilah yang
memungkinkan adanya credit default risk bagi bank.

E. Jenis-Jenis Kredit

Berikut ini adalah jenis-jenis Kredit:

1) Jenis kredit dilihat dari tujuan penggunaan,adalah:

a. Kredit Konsumtif

Kredit ini digunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang
kredit akan habis dipergunakan atau semua akan There pakai untuk memenuhi

6
kebutuhannya.

b. Kredit produktif

Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Kredit produktif
digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha usaha produksi, perdagangan
maupun investasi.

c. Kredit Perdagangan

Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang


berarti peningkatan utility of place dari sesuatu barang.

2) Jenis kredit dilihat dari kegunaannya adalah:

a. Kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan


untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek pabrik baru atau
untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk
membangun atau membeli mesin-mesin.

Masa pemakaiannya untuk satu periode yang relatif lebih lama dan dibutuhkan
modal yang relati/ besar pula.

b. Kredit mode kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan


meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh

kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji
pegawai atau biaya-biaya lainya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan.

3) jenis kredit dilihat dari jangkang waktu adalah:

a. kredit jangka pendek

Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari tahun atau paling lama tahun
dan biasanya utuk modal kerja. Contohnya untuk peternakan,misalnya kredit
pertenakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau
palawija.

7
b. Kredit jangka menengah

Kredit yang masa pengembaliannya di atas 1 tahun sampai 3 tahun dan


biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Contohnya
peternakan kambing.

c. Kredit jangka panjang

Kredit yang masa pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun. Contohnya


perkebunan sawit karet atau kredit perumahan.

F. Jenis-Jenis Jaminan

1. Jaminan Perorangan (Personal Guarantee)

Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian antara seorang berpiutang atau


kreditur dengan seorang ketiga yang menjamin dipenuhinya kewajiban-kewajiban
si berhutang atau debitur.

Contoh Jaminan Perorangan: Bank Z memberikan kredit sebesar 2 Miliar rupiah


kepada PT X berdasarkan perjanjian kredit dengan jangka waktu 1 (satu) tahun.
Untuk menjamin atau menanggung pelunasan utang PT X kepada Bank Z, Bank
Z meminta kepada pihak ketiga yaitu Komisaris bernama A dan Direktur
bernama B untuk menjadi penjamin atau penanggung utang PT X. Kemudian
Bank Z mengadakan perjanjian penjaminan atau penanggungan utang dengan A
dan B untuk menjamin dan menanggung utang PT X jika PT X lalai membayar
utangnya.

2. Jaminan Kebendaan

Jaminan kebendaan ialah jaminan yang objeknya berupa baik barang bergerak
maupun tidak bergerak yang khusus diperuntukan untuk menjamin utang debitur
kepada kreditur apabila dikemudian hari debitur tidak dapat membayar utangnya
kepada kreditur.

Untuk benda bergerak dapat dijaminkan dengan gadai dan fidusia, sedangkan
untuk benda tidak bergerak khususnya tanah beserta benda-benda yang berkaitan
dengan tanah dibebankan dengan hak tanggungan (Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta

8
Benda, benda yang Berkaitan Dengan Tanah) dan untuk benda tidak bergerak
bukan tanah seperti kapal laut dengan bobot 20 m3 atau lebih dan pesawat
terbang serta helikopter dibebankan dengan hak hipotik.

G. Contoh Harta yang Bisa Dijadikan Jaminan


Dalam proses pemberian dana, bank akan meminjamkan sejumlah dana tanpa proses
berbelit-belit, karena ada agunan atau jaminan yang diserahkan pihak debitur.

Bagi kamu debitur pemula, meminjam uang melalui fasilitas pinjaman dengan
agunan atau Kredit Dengan Agunan (KDA) bisa dijadikan opsi. Tapi, sesuaikan
dengan kemampuan finansial dalam mengembalikan pinjamannya nanti. Meski
sudah menyerahkan jaminan, pihak bank akan tetap melakukan pemeriksaan latar
belakang peminjam atau debitur.

Untuk mendapatkan pinjaman dan fasilitas lain dari bank, nasabah harus memiliki
jaminan untuk diberikan kepada bank. Lalu apa saja yang bisa dijadikan sebagai
jaminan?

• Kendaraan
• Logam Mulia

• Kapal dan Pesawat

• Hasil Kebun
• Hasil Ternak

• Surat Berharga

• Mesin-mesin pada Pabrik

• Properti.

9
BAB III
PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari keseluruhan isi dari makalah ini
yang telah diteliti dan dipelajari untuk diambil kesimpulannya dan sarannya.

A. KESIMPULAN
Seseorang atau suatu badan atau lembaga keuangan yang memberikan
kredit/jaminan percaya bahwa penerima kredit dimasa mendatang akan sanggup
memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan baik berupa barang,uang ataupun
jasa. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan, yang merupakan suatu keyakinan pemberi kredit(bank) bahawa


kredit yang diberikan baik dalam bentuk uang,barang atau jasa akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan dating.
2. Waktu, yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian
kredit dan pelunasannya.
3. Resiko, yang menyatakan adanya resiko yang mungkin muncul sepanjang jarak
antara saat memberikan dan pelunasannya.
4. Ksepakatan, yang menyatakan bahwa kreditur dan debitur terdapat suatu
persetujuan dan uktikan dengan suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
mendatangi hak dan kewajibannya masing-masing.

B. SARAN

Dalam menyusun makalah ini,penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi


makalah ini belumlah sempurna dan masih kurang baik mengenai materi maupun
cara penulisannya. Oleh karna itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnyanmembangun dari pihak lain yang dapat menyempurnakan makalah
berikutnya. Dan alangkah baiknya juga apabila kita terus mengembangkan berbagai
makalah makalah tentang perbankan ditengah tengah masyarakat luas secara khusus
dalam mahasiswa agar lebih mengerti begaimana langkah-langkah yang lebih mudah
dalam memecahkan suatu masalah.

10
C. DAFTAR PUSTAKA

Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata ‘Hak-hak yang


Memberi Jaminan’, (Jakarta: Ind.Hil-Co, 2002).

Gatot Supramono, Perjanjian Utang Piutang, (Jakarta : Kencana Prenada


Media Group, 2013).

Subekti, Jaminan-jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum


Indonesia, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1989).

Rivai, Veithzal. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Usman, Rachmadi. 2003. Resiko Kredit Perbankan di Indonesia. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Rahman, Hasanuddin. 1995. Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia.


Bandung: Citra Aditya Bakti.

Djamil, Faturrahman. 2010.Jenis- jenis jaminan di Bank . Jakarta: Sinar


Grafika.

Sembiring, Sentosa. 2000. Kredit Perbankan. Bandung: Mandar Maju.

11

Anda mungkin juga menyukai