MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Bank dan lembaga non bank”
Dosen Pengampu
Reynold Marcelino,S.Mat.,M.E
Disusun Oleh :
1. Ulfatu Solihah
2. Raihan Naufal Lisaputra
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu. Solawat beserta salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata mata
kuliah Bank dan kelembagaan non bank dengan judul “Kegiatan Mengalokasikan
Dana“. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Reynold selaku dosen
mata kuliah ini yang telah membimbing kami sehingga makalah ini bisa selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan ini banyak kekurangan nya, dan
kami mengharapkan kritik beserta saran dari pembaca untuk perbaikan
kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membantu bagi siapa saja
yang membacanya.
Sukabumi.
1
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
B. Unsur-unsur kredit........................................................................................7
D. Jenis-jenis kredit.........................................................................................12
E. Jaminan kredit.............................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali
dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran
dana ini dikenal juga dengan istilah alokasi dana.
Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih
dikenal dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan
membelikan berbagai aset yang dianggap menguntungkan Bank. Arti lain dari
alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Penjualan dana ini tidak lain agar perbankan dapat
memperoleh keuntungan seoptimal mungkin. Dalam mengalokasikan dananya
pihak perbankan harus dapat memilih dari berbagai alternatif yang ada.
Keuntungan utama bisnis perbankan adalah selisih antara buga dari
sumber-sumber dana dengan bunga yang diterima dari alokasi dana tertentu. Oleh
karena itu,baik faktor-faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang
peranan yang sama pentingnya di dunia perbankan. Penentuan bunga sumber dana
akan sangat berpengaruh terhadap bunga alokasi dana yang akan dibebankan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas,dalam makalah ini ada beberapa hal yang akan
dibahas,yaitu:
a. Apa definisi kegiatan mengalokasikan dana, kredit dan pembiayaan ?
b. Apa saja unsur-unsur kredit ?
c. Apa tujuan pemberian kredit ?
d. Apa saja fungsi kredit ?
e. Apa saja Jenis-jenis kredit ?
f. Apa saja jaminan kredit ?
g. Apa saja prinsip-prinsip pemberian kredit ?
h. Bagaimana prosedur dalam pemberian kredit ?
3
i. Bagaimana teknik penyelesaian kredit macet ?
C. Tujuan
Setelah mempelajari hal ini,diharapkan mahasiswa dapat memahami
1. Memahami definisi kegiatan mengalokasikan dana,kredit dan pembiayaan
2. Memahami unsur-unsur kredit
3. Memahami tujuan pemberian kredit
4. Memahami fungsi kredit
5. Memahami jenis-jenis kredit
6. Memahami jaminan pada kredit
7. Memahami prinsip-prinsip pemberian kredit
8. Memahami prosedur pemberian kredit
9. Memahami Teknik penyelesaian kredit macet
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi kegiatan mengalokasikan dana,kredit dan pembiayaan
Kegiatan alokasi dana yang terpenting adalah alokasi dana dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional dan pembiayaan bagi bank yang berdasarkan pinsip syariah.
Istilah kredit berasal dari bahasa Latin, credo yang berarti I believe, I trust
credo saya percaya, atau saya menaruh kepercayaan. Perkataan credo berasal dari
kombinasi perkataan Sansekerta cred yang berarti kepercayaan (trust) dan
perkataan Latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut
menjadi bahasa Latin, kata kerjanya dan kata bendanya masing-masing menjadi
credere dan creditum, meskipun banyak penulis mengemukakan bahwa credit
berasal dari credere.
5
1. Penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur/ atau pemberi
pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur atau pengutang/
borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit
pada waktu yang telah disepakati kedua belah pihak.
5. Suatu hak, yang dengan hak tersebut seorang dapat menggunakannya untuk
tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu, dan atas pertimbangan tertentu
pula.
6
B. Unsur-unsur kredit
2. Terdapat Kepercayaan.
3. Terdapat Persetujuan.
4. Terdapat penyerahan
Yaitu penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit (kreditur/bank)
7
kepada penerima kredit (debitur).
Unsur waktu merupakan unsur esensial kredit. Kredit ada karena unsur
waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun penerima kredit. Misalnya,
penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar di masa yang
akan datang. Produsen memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara
produksi dan konsumsi. Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu
tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka
menengah atau jangka panjang, disesuaikan dengan kebutuhan kreditnya.
6. Terdapat Risiko.
Atas pemberian pinjaman oleh bank kepada debitur, maka debitur akan
memberikan balas jasa kepada bank yang bersangkutan. Balas jasa ini untuk bank
konvensional dikenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan
biaya administrasi kredit ini merupakan penghasilan bank. Sedangkan bagi bank
yang berdasarkan prinsip syariah, balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
8
1. Mencari keuntungan (Profitability).
2. Safety.
Keamanan dari prestasi atau fasilitas kredit yang diberikan harus benar-
benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan itu dimaksudkan agar
prestasi yang diberikan dalam bentuk uang itu betul-betul terjamin
pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat
menjadi kenyataan.
Tujuan lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam pemberian suatu kredit
adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan tambahan modal, baik
dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan bantuan dana tersebut,
maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.
Dengan berkembang dan bertambah luasnya usaha nasabah tersebut, maka akan
dapat meningkatkan taraf hidup nasabah dan masyarakat disekitarnya.
4. Membantu pemerintah.
9
kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan
bagi pemerintah dengan meningkatnya pembangunan diberbagai sektor, adalah
sebagai berikut :
d. Kredit dapat meningkatkan arus dana dan jumlah uang beredar, disamping
itu atas penyaluran kredit kepada perusahaan-perusahaan yang kekurangan
modal akan meningkatkan jumlah barang dan jasa.
10
tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan atau jasa oleh si
penerima kredit.
Dalam hal ini, uang yang diberikan atau disalurkan melalui kredit,
akan beredar dari satu daerah ke daerah yang lain sehingga suatu daerah
yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah itu akan
memperoleh tambahan uang untuk kelancaran roda perekonomian di daerah
tersebut.
11
perusahaannya.
D. Jenis-jenis kredit
1. Kredit Produktif
Jenis kredit dari segi tujuan pertama adalah Kredit Produktif. Ini adalah jenis
pinjaman yang bisa digunakan untuk meningkatkan hasil pemasukan dengan
membeli suatu aset. Contohnya, peminjam menggunakan uang dari kredit
produktif untuk membeli properti yang disewakan atau menjadikannya
sebagai modal usaha sehingga mendapatkan uang.
2. Kredit Konsumtif
Berbeda dengan Kredit Produktif, jenis kredit ini digunakan untuk kebutuhan
yang sifatnya pribadi. Misalnya, pembelian kendaraan pribadi, alat elektronik,
atau membayar tagihan rumah.
Jenis kredit ini memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun. Kredit Jangka
12
Pendek dapat digunakan untuk usaha maupun kepentingan pribadi.
6. Kredit Investasi
Sesuai namanya, jenis kredit ini ditujukan untuk investasi. Kredit ini biasanya
digunakan untuk kegiatan perusahaan. Sebagai contoh, membuka usaha,
membangun proyek, membuat pabrik, rehabilitasi, perluasan bangunan usaha
dan lain-lain.
Kredit Modal Kerja merupakan pinjaman yang diberikan pihak bank kepada
peminjam yang ingin meningkatkan kegiatan produksi perusahaan. Misalnya
untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, atau biaya-biaya yang
berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
E. Jaminan kredit
1) Jaminan perorangan
13
Ini dalam praktik perbankan dikenal sebagai Personal Guarantee. Jaminan
perorangan atau jaminan pribadi adalah jaminan yang diberikan oleh pihak ketiga
(guarantee) kepada kreditor yang menyatakan bahwa pihak ketiga menjamin
pembayaran kembali suatu pinjaman sekiranya yang berutang (debitur) tidak
mampu dalam memenuhi kewajiban finansial terhadap kreditor (bank). Jadi
apabila seorang debitur tidak mampu melunasi atau memenuhi kewajibannya
maka pihak penanggung yang telah ditunjuk dan telah bersedia, harus memenuhi
kewajiban debitur. Contoh dari penerapan jaminan perorangan adalah jika
perusahaan mengajukan pinjaman ke bank, selanjutnya pemilik perusahaan
menjadi pihak penjamin dalam jaminan perorangan. Artinya apabila perusahaan
tidak mampu melunasi kredit tersebut maka harta pribadi pemilik perusahaan
yang menjadi pihak penjamin dapat digunakan untuk melunasi utang tersebut.
Oleh karena itu, hanya orang yang memiliki hubungan langsung dan dilengkapi
surat persetujuan yang dapat menjadi jaminan perorangan.
2) Jaminan kebendaan
Yaitu jaminan dalam bentuk hak mutlak mengenai suatu benda, memiliki
hubungan langsung dengan benda tertentu, bisa dipertahankan pada siapapun dan
memiliki ciri-ciri kebendaan. Jadi apabila seorang debitur tidak mampu melunasi
atau memenuhi kewajibannya maka benda yang telah dijadikan jaminan akan
disita oleh kreditur untuk diproses sesuai perjanjian pembiayaan yang telah
disepakati. Contoh dari penerapan jaminan kebendaan adalah menjadikan rumah
atau surat BPKB kendaraan sebagai agunan kredit/pinjaman di bank.
14
ii. Party
iii. Purpose
iv. Prospect
Memiliki prospek usaha atau bisnis yang baik tentunya menjadi salah satu
kriteria calon nasabah debitur yang diharapkan oleh lembaga jasa keuangan
pemberi fasilitas kredit. Melalui prospect, kreditur dapat memperkirakan seberapa
besar peluang usaha dan kemampuan nasabah dalam membayar cicilan kredit.
v. Payment
vi. Profitability
Selain menjadi tujuan dari para pebisnis, keuntungan atau profit juga
menjadi tolak ukur kreditur dalam memberikan dana kredit untuk nasabahnya
pelaku usaha. Keuntungan dari suatu usaha yang tinggi kemungkinan besar akan
mempermudah pemiliknya dalam pemberian kredit.
15
vii. Protection
2. Analisis Kredit
16
c) Analisis modal (Capital), Analisis ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan calon nasabah dalam menyediakan modal sendiri untuk
mendukung pembiayaan usaha.
d) Analisis kondisi atau prospek usaha (Condition of Economy), Analisis
ini bertujuan untuk mengetahui prospektif atau tidaknya suatu usaha
yang akan dibiayai.
e) Analisis agunan (Collateral), Analisis agunan bertujuan untuk
mengetahui besarnya nilai agunan (barang jaminan) yang digunakan
sebagai alat pengaman bagi bank apabila kredit yang diberikan menjadi
bermasalah
f) Analisis kendala (Constraints), analisis kendala merupakan faktor
hambatan atau rintangan berupa faktor-faktor sosial psikologis yang ada
pada suatu daerah atau wilayah tertentu.
17
serta semua biaya yang berkaitan dengan pemberian kredit telah dilunasi nasabah.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa kredit dapat
dibayarkan apabila semua persyaratan sudah dipenuhi. Dalam pemenuhan
persyaratan tersebut, terdapat dokumentasi yang dilakukan bank demi keamanan
kredit.
5. Pengawasan Kredit
6. Pelunasan Kredit
18
2. Rescheduling atau Penjadwalan Kembali
Selanjutnya, salah satu cara mengatasi kredit macet yang patut diajukan yaitu
menjadwalkan kembali atau rescheduling tenggat waktu membayar cicilan
maupun utang. Kreditur dapat memperpanjang tenggat waktu pelunasan utang
oleh debitur sesuai dengan kemampuannya.
3. Reconditioning atau Penataan Kembali
Cara terakhir dalam mengatasi kredit macet adalah dengan reconditioning atau
menatanya kembali. Maksudnya, pemberi kredit akan meringankan utang Anda
dengan langkah mengubah sisa pelunasan menjadi pokok kredit baru sampai
dengan persyaratan dan penjadwalan ulang.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uaraian materi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pentingnya
mengalokasikan dana bagi bank agar dapat berjalannya sistem keuangan, yang
tidak semata hanya mengejar keuntungan bagi bank juga dapat membantu dari
nasabah bank tersebut serta dapat membantu pemerintah dalam peningkatan
pembangunan di berbagai sektor.
Kegiatan alokasi dana yang terpenting adalah alokasi dana dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional dan pembiayaan bagi bank yang berdasarkan pinsip syariah.
2. Safety.
4. Membantu pemerintah.
20
DAFTAR PUSTAKA
1] .Diposting oleh Arif nur hidayat (Rabu, 07 Juni 2017).Bank dan Lembaga
Keuangan.From http://makalahterbaruku.blogspot.co.id/2017/06/makalah-bank-
dan-lembaga-keuangan.html, 5 Oktober 2017.
[2] .Diposting oleh Filipus Lodwick di 09.21(Kamis, 20 Juni 2013).from
http://filipuslodwick.blogspot.co.id/2013/06/bab-4-kegiatan-mengalokasikan-
dana.html, 5 Oktober 2017.
[3].Diposting oleh Dahtau di 02.38(Kamis, 27 Oktober
2016).from http://dahtaoe.blogspot.co.id/2016/10/kegiatan-mengalokasikan-
dana-blk.html, 5 Oktober 2017.
[4] .Diposting oleh Miftah Iqtishoduna (27 oktober
2014).from https://www.slideshare.net/miftah_iqtishoduna/bank-dan-lembaga-
keuangan-kegiatan-mengalokasikan-dana, 5 oktober 2017
21