Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERMASALAHAN BUNGA BANK DAN KREDIT

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

FIQIH II (MUAMALAH)

Dosen pengampu : Muhammad Zaki Akbar Hasan M.Pd.

DISUSUN OLEH :

1. Abdullah Amin Nur (2223.01.2373)

2. M Benjamin Rizqo (2223.01.2406)

Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Huda Subang

Tahun Akademik 2023/2024


KATA PENGANTAR
Pertama tama Saya panjatkan puji dan Syukur atas kehadirat alloh swt.yang telah
memberikan Kesehatan kepada kita sehat jasmani dan sehat Rohani sehingga dapat
mengikuti pekuliahan hari inih dengan sangat berbahagia.

Dan tak lupa Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahakan kepada baginda
kita nabi Muhammad saw.yang telah membawa kita dari zaman kegeelapan hingga
jaman terang benderang ini,tanpa beliau dan tanpa izin alloh swt mungkin kita tidak
akan mengetahui tentang banyak nya ilmu pengetahuan baik bersipat umum maupun
religi.

Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah fiqih ii (muamalah)
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini dan tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut mendukung dalam
penyusunan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini kami menyadari penyusunan masih jauh


dari kata sempurna, oleh karena itu kami harap rekan-rekan sekalian dapat
memberikan kritikan serta masukan agar kedepannya kami dapat menyusun
makalah lebih baik.

Subang,7 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pengertia Bunga Bank dan Kredit.....................................................................................5
A. Pengertian Bunga bank.................................................................................................5
B. Pengetian Kredit...........................................................................................................5
B. Jenis Jenis Bunga Bank dan Kredit....................................................................................6
A. Jenis Jenis Bunga Bank..................................................................................................6
B. Jenis Jenis Kredit...........................................................................................................7
C. Persamaan Riba dan Bunga Bank.....................................................................................8
D. Fungsi dan Tujuan Kredit..................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bankyangberdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepadanasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh
nasabahkepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman.)

Pendapat lain menyatakan interest yaitu sejumlah uang yang dibayar


ataudikalkulasikan untuk penggunaan modal. Jumlah tersebut misalnya
dinyatakandengan satu tingkat atau peersentase modal yang bersangkut-paut dengan
ituyagdinamakan suku bunga modal.

Kredit berasal dari bahasa Latin yaitu credere, yang diterjemahkan sebagai
kepercayaan atau credo yang berarti saya percaya. Kredit dan kepercayaan (trust) adalah
ibarat sekeping mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan. Karena tidak akan
mungkin adanya pemberian pinjaman tanpa adanya bangunan di sana dan kepercayaan
itu adalah sesuatu yang mahal harganya.
Kredit dalam bahasa arab disebut ‫ تقسيط‬secara bahasa berarti bagian, jatah atau
membagi-bagi. Adapun secara istilah (terminologis) adalah : Kredit artinya adalah
membayar hutang tersebut dengan cicilan yang sama pada beberapa waktu yang
ditentukan..

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Bunga Bank dan Kredit ?


2. Apa jenis-jenis Bunga Bank dan Kredit ?
3. Bagaimana fungsi dan tujuan Kredit ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Bunga Bank dan Kredit


2. Untuk mengetahui jenis-jenis Bunga Bank dan Kredit
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari Ktredit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertia Bunga Bank dan Kredit

A. Pengertian Bunga bank

Bunga Bank adalah sejumlah keuntungan atau imbalan yang diambil oleh bank atau
diberikan oleh bank kepada nasabahnya. Bunga bank biasanya di tetapkan dalam bentuk
persentase seperti 5% atau 10% dalam jangka waktu bulanan atau tahunan. Bunga bank dihitung
berdasarkan jumlah simpanan yang dimiliki nasabah atau jumlah pinjaman yang diambil
nasabah. Bunga bank digunakan oleh bank-bank konvensional sedangkan bank syariah biasanya
menggunakan istilah bagi hasil, margin keuntungan dan ujrah. Bagi bank konvensional, bunga
bank menjadi tulang punggung untuk menanggung biaya operasional dan menjadi sumber
utama pendapatan bagi bank.

Selain itu bunga bank memiliki beberapa manfaat bagi bank dan nasabah seperti berikut ini:

1. Bunga pinjaman merupakan imbalan yang diberikan nasabah kepada bank atas produk
atau jasa bank yang digunakan oleh nasabah. Bunga pinjaman ini menjadi sumber
pendapatan utama bagi bank.
2. Bunga simpanan adalah biaya yang harus dibayar oleh bank kepada nasabah yang
memiliki simpanan seperti tabungan, deposito dan giro.

B. Pengetian Kredit

Kredit berasal dari kata italia, Credere yang artinya kepercayaan, yaitu kepercayaan dari
kreditor bahwa debitornya akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak. Dalam hal inikreditur percaya bahwa debitur akan
mengembalikan pinjaman sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pengertian kredit
menurut Undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Devinisi lain tentang kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain, yang mana pihak tersebut berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga yang ditetapkan.
Dalam lembaga-lembaga keuangan Islam kredit dikenal denganpembiayaan, yang dimaksud
dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atautagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah;


2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk Ijarah
Muntahiya Bittamlik.
3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Mudharabah, Salam, dan Istishna.
4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh; dan
5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara penyedia dana dengan
pihak lain, yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atautagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan yang telah disepakati bersamaDari
pengertian kredit diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu pemberian
pinjaman uang (barang atau jasa) kepada pihak lain dengan pembayaran pengembalian secara
mengangusur setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah imbalan (bunga) yang ditetapkan.
Sedangkan pengertian kredit macet adalah kredit yang tidak lancar dan telah sampai pada jatuh
temponya belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah bersangkutan.

B. Jenis Jenis Bunga Bank dan Kredit

A. Jenis Jenis Bunga Bank

Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama dalam operasional perbankan
konvensional. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih antara beban bunga yang
diberikan bank kepada nasabah simpanan dengan pendapatan bunga pinjaman yang diterima
oleh bank dari nasabah peminjam. Apabila jumlah bunga pinjaman yang diterima lebih besar
dari jumlah bunga simpanan yang dibayarkan kepada nasabah simpanan, maka bank akan
memperoleh keuntungan.diantaranya adalah:

1. Bunga Simpanan, bunga simpanan merupakan bunga yang terdapat dalam kegiatan
penghimpunan dana. Bunga simpanan ini adalah imbalan/keuntungan yang diberikan oleh
pihak bank sebagai balas jasa bagi nasabah yang telah menyimpan uangnya di bank.
Contohnya adalah bunga tabungan, bunga giro dan bunga deposito.
2. Bunga Pinjaman,Bunga pinjaman merupakan bunga terdapat dalam kegiatan penyaluran
dana kepada nasabah dalam bentuk kredit. Bunga ini yaitu bunga yang dibebankan
kepada nasabah yang menerima kredit dengan akad pinjaman di bank, contohnya adalah
bunga kredit.
Namun apabila yang terjadi adalah yang sebaliknya, bunga simpanan yang diberikan
kepada nasabah simpanan lebih besar jika dibandingkan dengan bunga pinjaman yang diterima
dari nasabah kredit, maka bank akan mengalami kerugian. Kondisi seperti ini disebut dengan
istilah negative spread.

Bank akan selalu menghindari terjadinya negative spread. Caranya adalah dengan
menjaga tingkat suku bunga pinjaman agar selalu lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku
bunga simpanan. Ketika bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman ikut naik
dan demikian pula sebaliknyamerupakan keuntungan bagi nasabah yang memiliki simpanan di
bank.

B. Jenis Jenis Kredit

Banyaknya ragam kegiatan usaha yang dilakukan oleh beberapa lembagalembaga keuangan,
yang salah satunya yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat yang kemudian disebut dengan
pinjaman atau kredit. Pada teorinya kredit itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Dilihat dari segi kegunaan Jenis kredit dilihat dari segi kegunaannya adalah untuk melihat
penggunaan uang tersebut apakah digunakan dalam kegiatan utama atau kegiatan
tambahan. Jika ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit yaitu:

a. Kredit investasi

Kredit ini biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek
atau pabrik baru dimana masa pemakaiannya untuk suatu priode yang relati lebih lama dan
biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.

b. Kredit modal kerja

Kredit ini digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dan operasionalnya.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit

a. Kredit produktif

Kredit ini digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi, kredit ini diberikan
untuk menghasilkan barang atau jasa.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Kredit ini diberikan
kenasabahnya dipergunakan untuk membiayai barang-barang konsumtif.
C. Persamaan Riba dan Bunga Bank

Merujuk dari penjelasan tentang pengertian riba dan bunga diatas, dapat disimpulkan
bunga sama dengan riba karena secara riil operasional di perbankan konvensional, bunga yang
dibayarkan oleh nasabah peminjam kepada pihak atas pinjaman yang dilakukan jelas merupakan
tambahan. Karena nasabah melakukan transaksi dengan pihak bank berupa pinjam meminjam
berupa uang tunai. Didalam Islam yang namanya konsep pinjam meminjam dikenal dengan
namanya Qardh (Qardhul Hasan) merupakan pinjaman kebajikan. Dimana Allah SWT,
berfirman : “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki)
dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”(Q. S Al-Baqarah : 245) Pinjaman qardh tidak ada
tambahan, jadi seberapa besar yang dipinjam maka dikembalikan sebesar itu juga.

Namun, berbeda apabila akad atau transaksi tersebut mengandung jual beli, sewa maupun
bagi hasil. Jadi, Dalam transaksi simpan-pinjam dana, secara konvensional si pemberi pinjaman
mengambil tambahan dalam bentuk bunga tanpa adanya suatu penyeimbang yang diterima si
peminjam hal ini merupakan riba yang telah diharamkan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an
dan Hadist sebagai berikut : “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Q.S
Al-Baqarah : 275 dan juga dalam Hadist Rasulullah bersabda : “Jabir berkata bahwa Rasulullah
mengutuk orang yang menerima riba, orang yang membayarnya, dan orang yang mencatatnya,
dan dua orang saksinya, kemudian beliau bersabda, “Mereka itu semuanya sama.” (H.R Muslim
no. 2995 dalam kitab Al-Musaqqah). Hukum Bunga Bank dalam Pandangan Islam

Seluruh ‘ulama sepakat mengenai keharaman riba, baik yang dipungut sedikit maupun
banyak. Seseorang tidak boleh menguasai harta riba; dan harta itu harus dikembalikan kepada
pemiliknya, jika pemiliknya sudah diketahui, dan ia hanya berhak atas pokok hartanya saja. Al-
Quran dan Sunnah dengan sharih telah menjelaskan keharaman riba dalam berbagai bentuknya;
dan seberapun banyak ia dipungut. Allah swt berfirman:

‫َاَّلِذ ْيَن َيْأُك ُلْو َن الِّر ٰب وا اَل َيُقْو ُم ْو َن ِااَّل َك َم ا َيُقْو ُم اَّلِذ ْي َيَتَخ َّبُطُه الَّش ْيٰط ُن ِم َن اْلَم ِّس ۗ  ٰذ ِلَك ِبَا َّنُهْم َقا ُلْۤو ا ِاَّنَم ا اْلَبْيُع ِم ْثُل الِّر ٰب واۘ  َو َا َح َّل ُهّٰللا‬
‫اْلَبْيَع َو َح َّر َم الِّر ٰب واۗ  َفَم ْن َج ٓاَء ٗه َم ْو ِع َظٌة ِّم ْن َّرِّبٖه َفا ْنَتٰه ى َفَلٗه َم ا َس َلَف ۗ  َو َا ْم ُر ۤٗه ِاَلى ِهّٰللاۗ  َوَم ْن َعا َد َفُا وٰٓلِئَك َاْص ٰح ُب الَّنا ِر ۚ  ُهْم ِفْيَها‬
‫ٰخ ِلُد ْو ن‬
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. [QS Al Baqarah (2): 275]. Dan juga
pada ayat selanjutnya Allah berfirman:

‫ٰۤي‬
‫َفِا ْن َّلْم َتْفَع ُلْو ا َفْأَذُنْو ا ِبَح ْر ٍب ِّم َن ِهّٰللا َو َرُسْو ِلٖه ۚ  َو ِا ْن ُتْبُتْم َفَلـُك ْم ُرُءْو ُس َاْم َو ا ِلُك ْم ۚ  اَل َتْظِلُم ْو َن َو اَل ُتْظَلُم ْو َن ـَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا‬
‫َو َذ ُرْو ا َم ا َبِقَي ِم َن الِّر ٰۤب وا ِاْن ُكْنُتْم ُّم ْؤ ِمِنْيَن‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan memerangimu.
Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. [QS Al Baqarah (2):278- 279].

D. Fungsi dan Tujuan Kredit

Tujuan kredit Tujuan kegiatan pemberian kredit secara umum oleh lembagalembaga keuangan
dan juga program bagi masyarakat adalah untuk mensejahterakan masyarakat serta memajukan
perekonomian. Adapun tujuan kredit menurut penggunaannya adalah:

1. Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang- barang atau jasa-
jasa untuk memberikan kepuasan kebutuhan manusia secara langsung.
2. Kredit produktif yaitu kredit yang dipergunakan untuk tujuan produktif seperti yang dapat
menyebabkan meningkatknya manfaat, baik manfaat bentuk, tempat, waktu maupun
manfaat kepemilikan. Kredit produktif terdiri atas kredit investasi yaitu kredit yang
digunakan atas pembelian barang-barang modal, dan aktifa tetap. Kredit modal kerja
yaitu kredit yang digunakan untuk perbelanjaan modal lancar yang habis dalam waktu
tertentu.
3. Kredit likuiditas yaitu kredit yang bertujuan untuk membantu perusaaahan yang sedang
berada dalam kesulitan likuiditas dalam memelihara likuiditas minimalnya. Fungsi kredit
bagi masyarakat, antara lain dapat:
a. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan
perekonomian;
b. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat;
c. Memperlancar arus barang dan arus uang;
d. Meningkatkan produktivitas dana yang ada;
e. Meningkatkan daya guna (utility) barang;
f. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat;
g. Memperbesar modal kerja perusahaan;
h. Meningkatkan income per capita (IPC) masyarakat.
i. Mengubah cara berpikir/bertidak masyarakat untuk lebih ekonomis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pandangan Islam bahwa antara riba dan bunga bank adalah sama. Mengapa
demikian, dikarenakan secara riil operasional di perbankan konvensional, bunga yang
dibayarkan oleh nasabah peminjam kepada pihak atas pinjaman yang dilakukan jelas
merupakan tambahan. Karena nasabah melakukan transaksi dengan pihak bank berupa
pinjam meminjam berupa uang tunai. Dalam pandangan Islam bahwa hukum antara riba
dan bunga bank adalah haram. Karena hukum asal riba adalah haram baik itu dalam Al-
Qur’an, Hadis, dan Ijtihad. Seluruh ummat Islam wajib untuk meninggalkannya, serta
menjauhinya yakni dengan cara bertaqwa kepada Allah.

Kredit yang disalurkan harus benar-benar dilakukan sesuai prosedur yang


berlaku dan diawasi sebaik-baiknya, sebab kredit merupakan salah satu aset terbesar
yang dimiliki bank. Menilai resiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit harus
membutuhkan perhatian yang ekstra. Umumnya kegagalan dalam pemberian dan
pengembalian kredit adalah gagalnya menilai resiko yang akan terjadi sebelum
pemberian kredit walaupun resiko tersebut tidak dapat dihilangkan. Namun, resiko
tersebut dapat dikurangi seminimal mungkin dengan pengawasan pemberian kredit yang
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Saeed. (2003). Bank Islam Dan Bunga. Jakarta : Pustaka pelajar. 2003

Masyhur , Kahar. (1999). Beberapa Pendapat Menegenai Riba. Jakarta: Kalam Mulia.

Rasjid, Sulaiman. (2002). Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Mujahidin, Muhamad. (2012). Riba dan Bunga Bank dalam Pandangan Islam.

Abdulkadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.

Azhari, TT. Perlindungan Hukum bagi nasabah Perbankan Syariah, makalah Badriyah

Harun, 2010. Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah. Yogyakarta : Pustaka Yustisia.


Badrulzaman,

Mariam Darus . 1998. Bab-bab Tentang Creditverband, Gadai dan Fidusia. Cetakan
Kelima Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Bahsan.M. 2007. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai