Oleh :
Kelas 01
Kelompok 3
PURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya
kami dapat menyelesaikan tugas maklah ini dengan baik dan tepat waktu. Tugas ini
diberikan oleh Bapak Dean Subhan Saleh, SE., MM sebagai dosen pengampu mata
kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Dimana makalah kami berjudul
“Anjak Piutang dan Modal Ventura”
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari teknik
penulisan maupun materi karena mengingat kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 29
3.2 Saran ............................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 31
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah ventura berasal dari kata venture, yang secara harfiah bisa berarti
sesuatu yang mengandung risiko atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Jadi,
modal ventura (venture capital) adalah modal yang ditanamkan pada usaha yang
mengandung risiko.
1
6. Apa manfaat anjak piutang?
7. Apa saja kriteria pemberian anjak piutang?
8. Bagimana penilaian perusahaan anjak piutang dengan klien?
9. Apa saja perbedaan anjak piutang dan kredit bank?
10. Apa pengertian modal ventura?
11. Bagaimana sejarah modal ventura?
12. Apa manfaat dari modal ventura?
13. Apa saja jenis modal ventura?
14. Bagaimana mekanisme meodal ventura?
15. Apa saja perbedaan modal ventura dengan lembaga debt financing?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan demikian, jelas perusahaan anjak piutang (factoring)
melakukan kegiatan pembiayaan baik secara pembelian, pengelolaan atau
pengambilalihan piutang suatu perusahaan. Kemudian dalam menjalankan
kegiatannya, kegiatan anjak piutang terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis
ini dilihat dari kemampuan dan keragaman dari produk yang ditawarkan
kepada masyarakat.
4
4. Invoice disconting
Anjak piutang jenis ini hanya memberikan jasa
pembiayaan saja, sedangkan jasa nonpembiayaan sama sekali
tidak berikan.
5. Advance Paviment
Transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran
dimuka oleh perusahaan anjak piutang kepada klien
berdasarkan pada penyerahan faktur yang besarnya berkisar
80% dari nilai faktur.
B. Dari segi distribusi resiko
1. With recourse factoring
kegiatan anjak piutang dimana penjual piutang menanggung
resiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruhnya pitang yang
terjual kepada perusahaan pembiayaan. Cara kerja jenis anjak
piutang ini yaitu apabila factor tidak mendapatkan atau tidak
semuanya mendapatkan tagihannya dari pihak nasabah bank
maka klien tetap bertanggungjawab untuk melunasinya.
2. Without Recoutse factoring
kegiatan anjak piutang dimana perusahaan pembiayaan
menanggung seluruh resiko tidak tertagihnya piutang. Cara kerja
jenis anjak piutang ini yaitu yang meletakkan beban tagihan
beserta seluruh resikonya sepenuhnya kepada factor, jika terjadi
kegagalan dalam hal penagihan piutang dalam jenis ini adalah
merupakan tanggungjawab pihak factor sendiri, sementara pihak
klien tidak lagi bertanggungjawab dan tidak dapat dikembalikan
penagihan kepada pihak klien.
C. Dari segi keterlibatan nasabah dan perjanjian
Perjanjian utama yang dibuat untuk pelaksanaan kegiatan ajak
piutang adalah antara Pihak Klien dengan pihak factor. Atas dasar
5
ada atau tidaknya persetujuan pihak nasabah dalam perjanjian,
piutang dapat dapat dibedakan menjadi:
1. Discosed Factoring
Penyerahan atau penjualan piutang oleh klien kepada
faktor dalam disclosed factoring adalah dengan pihak
nasabah.
2. Undisclosed factoring
Penyerahan atau penjualan piutang oleh klien kepada
factor dalam undisclosed factoring adalah tanpa
sepengetahuan pihak nasabah.
D. Dari segi lingkup pelayanan
Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses anjak piutang
dapat berlokasi dalam suatu wilayah negara yang sama dan dapat
juga berlokasi dalam wilayah yang berbeda. Apabila ditinjau atas
dasar kedudukan geografis dari pihak-pihak yang terlibat dalam
proses anjak piutang tersebut, maka anjak piutang dapat dibedakan
menjadi:
1. Domestic factoring
Pihak-pihak yang terlibat dalam domestik factoring
berkedudukan dalam satu wilayah negara. Apabila dilakukan
dalam lingkup domestik, prosesnya adalah sebagai berikut.
Klien melakan transaksi jual beli dengan pihak konsumen.
Penyerahan barang/jasa diikuti dengan penagihan yang
diwujudkan dalam dokumen berupa faktur (invoice).
2. International factoring
Pihak-pihak yang terlibat dalam international factoring
berkedudukan atara klien atau pemasok dengan kedudukan
nasabah hal pihak nasabahnya berada diluar Negeri (sering
disebut Export Factoring).
6
E. Dari segi Service/jasa
1. Financial Factoring
Yaitu factor yang memberikan jasa atau bantuan financial.
Jasa financial ini diberikan melalui advance paiment oleh factor
klien sebelum jatuh tempo atau sebelum ditagihnya piutang.
2. Nonfinancial Factoring
Factor memberikan jasa nonfinancial sehingga factor
melayani kepentingan credit management dari klien, jasa
nonfinancial dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu :
1. Credit Investigation
Besarnya resiko yang dihadapi klien sampai sebelum
menyetujui pembelian piutang maka klien meminta factor
untuk menilai kemampuan membayar (credit standing) dari
nasabah dengan sebaik-baiknya.
2. Sales Ledger Administration
Cara kerja dengan melakukan atas penjualan yang
dilanjutkan dengan memberikan laporan posisi utang pada
nasabah Bank.
3. Kredit Control
Dalam hal ini factor memonitor penjualan yang dilakukan
pihak klien dengan baik, aktivitasnya termasuk juga untuk
menetapkan prosedur penagihannya agar piutang dagang
dapat diselesaikan pada waktunya.
4. Protection Against Credit Risk
Dalam hal ini factor mengusahakan cara-cara pengamanan
terhadap resiko bad debs (penagihan).
7
• Mekanisme Anjak Piutang (Factoring)
Keterangan:
8
2) Karena alasan cash flow, supplier atau klien kemudian
menjual tagihannya kepada perusahaan anjak piutang atas
persetujuan pembeli (customer).
3) Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktur-faktur atau
D/O kepada perusahaan anjak piutang.
4) Kontrak persetujuan dan pengambilalihan tagihan antara klien
dengan perusahaan anjak piutang.
5) Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan.
6) Pada saat jath tempo perusahaan anjak piutang melakukan
penagihan kepada pembeli (customer).
7) Pelunasan utang oleh pembeli.
2. Anjak Piutang Untuk Promes
Proses anjak piutang untuk promes melibatkan pihak lain,
biasanya bank dalam mekanisme pembayaran. Transaksi jual beli
dilakukan dengan penerbitan promes oleh pembeli sebagai surat
bukti kepada penjual yang selanjutnya dapat didiskontokan kepada
perusahaan anjak piutang. Proses anjak piutang untuk promes dapat
dilihat gambar sebagai berikut:
9
Keterangan:
10
b) Departemen Faktur
Adalah bagian perusahaan yang bertugas melakukan
administrasi dokumen piutang agar dapat secara tepat dan cepat
digunakan untuk perhitungan biaya, diskonto atau bunga dan jatuh
tempo.
c) Departemen Penyesuaian
Adalah bagian perusahaan yang bertugas melakukan
administrasi dan pengelolaan perubahan-perubahan terhadap
persyaratan perjanjian, jumlah piutang, dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban pihak-pihak terkait dalam
anjak piutang.
d) Departemen Penagihan
Adalah bagian perusahaan yang bertugas untuk melakukan
penagihan piutang yang jatuh tempo. Departemen Rekening Klien
adalah bagian dari perusahaan yang bertugas melakukan seluruh
pencatatan terhadap semua transaksi atau kegiatan yang
memengaruhi kewajiban dan hak klien.
e) Departemen Legal
Adalah bagian dari perusahaan yang bertugas memberikan.
pertimbangan dan saran yuridis mengenai kegiatan-kegiatan
perusahaan.
2. Struktur organisasi perusahaan anjak piutang berskala besar
Di samping memberikan jasa pembiayaan, perusahaan anjak
piutang berskala besar juga menawarkan jasa nonpembiayaan,
sehingga selain bagian-bagian lain seperti bagian umum, bagian
komputer, bagian treasury, bagian relasi, bagian pengelolaan kredit,
dan lain-lain. Tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing
bagian cenderung lebih spesifik, sehingga secara umum jumlah
bagian-bagiannya menjadi lebih banyak. Bagian atau departemen yang
11
menjadi sangat banyak biasanya dikelompokan menjadi hanya 3
sampai 5 divisi saja.
12
2.1.5 Biaya Anjak Piutang
1. Biaya diskon
Biaya diskon (kadang-kadang dikenal sebagai tingkat diskonto
atau tingkat faktor) adalah biaya yang dibebankan oleh perusahaan
anjak piutang untuk memfaktorkan faktur.
Ini dihitung sebagai persentase dari nilai faktur dan biasanya
berkisar antara 1,5 – 5% . Tingkat diskonto hanya berlaku untuk dana di
muka. Seringkali dihitung sebagai tarif tahunan kemudian dibebankan
secara mingguan atau bulanan.
Misalnya, jika jumlah tersebut adalah 5% dari total nilai faktur, dan
Anda menggunakan anjak piutang untuk satu faktur senilai $100.000
dengan jangka waktu 30 hari setiap tahunnya, Anda akan membayar
$410,95 ((5.000 365) x 30).
Ini pada dasarnya dapat dianggap sebagai tingkat bunga atas uang
muka yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang.
2. Biaya jasa
Biaya layanan pada dasarnya adalah biaya administrasi yang
dibebankan oleh penyedia anjak piutang untuk berbagai layanan seputar
pemrosesan dan pengelolaan faktur.
Biasanya terletak pada kisaran 0,5 – 2,5% dari nilai faktur yang
diperhitungkan. Seperti halnya biaya diskon di atas, angka pastinya
bergantung pada banyak faktor.
13
namun sulit untuk dilakukan apabila klien mengalami kesulitan
modal. Dengan adanya jasa anjak piutang, klien mampu
menjual secara kredit.
2. Kelancaran modal kerja. Jasa anjak piutang memungkinkan
klien untuk mengonversikan piutangnya yang belum jatuh
tempo menjadi dana tunai dengan prosedur yang relatif lebih
cepat.
3. Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang. Pembiayaan
dengan skema without recourse memungkinkan adanya
pengalihan sebagian resiko tidak tertagihnya piutang kepada
factor. Pengalihan resiko ini sangat menguntungkan bagi
kelancaran dan kepastian usaha bagi pihak klien.
B. Jasa Non-pembiayaan
1. Memudahkan penagihan piutang. Jasa penagihan piutang yang
diberikan oleh factor menyebabkan klien tidak perlu secara
langsung melakukan penagihan piutang kepada nasabah,
sehingga waktu dan tenaga karyawan dapat dimanfaatkan
untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif.
2. Efisiensi usaha. Jasa administrasi penjualan memungkinkan
klien untuk mengelola kegiatan penjualannya secara lebih rapi
dan efisien karena administrasinya dikelola oleh pihak (factor)
yang lebih berpengalaman.
3. Peningkatan kualitas piutang. Jasa administrasi penjualan
memugkinkan pemberian fasilitas kredit kepada pembeli secara
lebih selektif sehingga kemungkinan tertagihnya [piutang
menjadi lebih tinggi.
4. Memudahkan perencanaan arus kas (cash-flow). Jasa
investigasi kredit / piutang memungkinkan klien untuk
melakukan perkiraan waktu dan jumlah piutang yang dapat
14
ditagih, sehingga memudahkan proyeksi arus kas usaha secara
keseluruhan.
2. Bagi Factor
Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam
bentuk fee dari pihak klien. Fee tersebut terdiri dari:
1. Discount fee/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor
memberikan jasa pembiayaan (uang muka) atas piutang yang
diberikan oleh factor.
2. Service/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor
memberikan jasa nonpembiayaan yang nilainya ditentukan sebesar
presentase tertentu dari piutang atas dasar beban kerja yang akan
dilakukan oleh factor.
3. Bagi Nasabah
Nasabah memperoleh manfaat berupa:
1. Kesempatan untuk melakikan pembelian secara kredit. Kehadiran
jasa pembiayaan memungkinkan klien untuk melakukan penjualan
secara kredit.
2. Layanan penjualan yang lebih baik. Jasa administrasi penjualan
memungkinkan klien melakukan penjualan dengan lebih cepat dan
tepat.
1. Bonafiditas Perusahaan.
2. Kualitas Piutang Yang Bersangkutan.
3. Jangka Waktu Piutang.
4. Besarnya Nominal Piutang.
5. Hubungan Antara Yang Berhutang Dan Yang Berpiutang.
15
6. Karakter Dari Kedua Pihak Yang Berhutang Dan Yang Berpiutang.
7. Nilai Agunan Yang Cukup (Apabila Diperlukan).
16
yang sebelumnya telah mengambil alih hak penagih dari supplier. Berbeda
halnya dengan kredit bank, proses kredit tersebut pada dasarnya hanya
melibatkan dua pihak yaitu bank dan debitor. Disamping itu penekanan
dalam proses penilaian atau analisis kredit adalah agunan dan prospek
usaha debitor disamping prinsip-prinsip kredit lainnya. Perbedaan anjak
piutang dengan kredit bank antara lain sebagai berikut:
17
h. Kontrak anjak piutang dilaksanakan berkesinambungan, berbeda
dengan kredit bank yang putus kontrak setelah angsuran lunas.
18
2.2.2 Sejarah Modal Ventura
Sejarah Perkembangan Modal Ventura di Indonesia.
19
yang kebanyakan bergerak dalam bidang industri manufaktur,
pengolahan perikanan, pengolahan hasil-hasil pertanian, industri jasa,
dan sebagainya.
c. Modal Ventura dalam Periode Legalistik.
Masa perkembangan modal ventura yang legalistik ini ditandai
dengan dikeluarkannya peraturan yang mengatur tentang lembaga
pembiayaan, termasuk modal ventura ini. Yaitu dengan keluarnya :
- Keputusan Presiden RI Nomor : 61 Tahun 1988 tentang Lembaga
Pembiayaan, di mana dalam Pasal 2 disebutkan bahwa modal
ventura merupakan salah satu kegiatan dari lembaga pembiayaan.
- Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan. Dalam Pasal 4 peraturan ini antara lain
ditentukan bahwa masa divestasi terhadap saham dari perusahaan
modal ventura dari perusahaan pasangan usaha maksimum 10 tahun.
- Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
1251/KMK.013/1988 tersebut merupakan aturan pelaksanaan dari
Keputusan Presiden Nomor : 61 Tahun 1988 kemudian
diejawantahkan lebih lanjut dengan
20
2.2.3 Manfaat Modal Vantura
Masuknya modal ventura sebagai sumber pembiayaan pada
perusahaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan
antara lain sebagai berikut :
21
perusahaan tersebut jelas akan meningkatkan kepercayaan para calon
kreditor pada perusahaan tersebut, disamping adanya perbaikan dalam
struktur permodalan.
4. Meningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan
Berbeda dengan kredit bank, pembiayaan modal ventura
merupakan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal sehingga
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya rutin dalam bentuk bunga
dan cicilan pokok, yang tentunya akan mempengaruhi arus kas
perusahaan. Di samping itu, jangka waktu pembiayaan modal ventura
relatif berjangka panjang sehingga perusahaan akan dapat
menggunakan dana tersebut untuk investasi jangka panjang pula.
Penambahan modal sendiri perusahaan yang bersumber dari
penyertaan saham modal ventura akan semakin memperkecil debt
equity ratio perusahaa, yang tentunya secara langsung akan
mengurangi atau memperkecil beban biaya bunga. Kecilnya beban
biaya bunga yang ditanggung tersebut jelas akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk memperbesar perolehan laba
operasinya.
5. Meningkatkan Likuiditas
Pembiayaan modal ventura dengan cara penyertaan modal, seperti
disebutkan di atas, akan mengurangi beban biaya perusahaan. Di
samping itu, likuiditas perusahaan tidak perlu terganggu karena
perusahaan tidak memiliki beban pembayaran bunga dan cicilan pokok
pinjaman seperti halnya dalam kredit bank sebagaimana telah
disebutkan di atas. Oleh karena itu, penyertaan modal ventura, secara
langsung, memiliki dampak positif terhadap meningkatnya likuiditas
perusahaan.
22
2.2.4 Jenis Modal Ventura
Pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan modal ventra dapat
dikelompokan sebagai berikut;
23
C. Berdasarkan Kepemilikan, dapat dibagi empat yaitu ;
1. Private ‘Venture-Capital’ Company, perusahaan ventura yang
belum go publicatau belum menjual sahamnya melalui bursa efek.
2. Public ‘Venture-Capital’ Company, perusahaan modal ventura
yang telah go public atau telah menjual sahamnya melalui bursa
efek.
3. Bank Affiliate ‘Venture-Capital’ Company, perusahaan modal
ventura yang didirikan oleh bank-bank yang mengalami surples
dana atau memang mempunyai misi khusus dalam hal modal
ventura
4. Conglomerate ‘Venture-Capital’ Company, perusahaan modal
ventura yang didirikan atau dimiliki oleh sejumlah perusaahaan
besar.
24
tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip
Syayri’ah di Bidang Pasar Modal yang mengakui saham sebagai
salah satu instrumen penyertaan modal di lembaga keuangan
syari’ah.
2. Penyertaan Modal Tidak Langsung (Semi Equity Financing)
Dilakukan dengan membeli obligasi konversi yang diterbitkan
oleh PPU. Obligasi konversi lebih menarik bagi PMV karena
dalam periode pembiayaan tersebut PMV memiliki pendapatan
tetap dalam bentuk bunga sementara apabila kinerja perusahaan
semakin membaik sehingga nilai perusahaan yang dibiayai tersebut
semakin baik, maka PMV akan menggunakan hak konversinya
(call option). Dasar penyertaan ini adalah fatwa DSN MUI No.
59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syari’ah Mudharabah
Konversi.
3. Pembiayaan Bagi Hasil
Dilakukan dalam hal usaha yang akan dibiayai tidak
berbentuk badan hukum atau syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk penyertaan langsung belum atau tidak dipenuhi oleh PPU.
Bentuk instrumen pembiayaan ini menekankan pada aspek-aspek
bagi hasil dari keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dibiayai,
oleh karena itu bentuk pembiayaan ini adalah kewenangan
bertindak pihak yang mewakili PPU, objek usaha serta jaminan
atas pemberian bantuan dana. Pembiayaan bagi hasil dapat
dilakukan berdasarkan akad musyarakah ataumudharabah.
25
perusahaan pasangan usaha sampai proses penarikan kembali penyertaan
tersebut (divestasi). Oleh karena itu, dalam mekanisme modal ventura
terdapat paling sedikit tiga unsur yang terlibat secara langsung, yaitu:
26
6. Turn Arround, tahap dimana PPU menghadapi persaingan usaha yang
semakin ketat di sektor industri yang sudah bertumbuh. PPU bertujuan
memperbaiki posisi keuangannya dengan resiko meningkatkan
efisiensi dan memperbanyak jenis produk yang akan dijual.
7. Buy in atau buy out, tahap dimana PPU telah mampu berdiri sendiri
dan ingin membeli saham dari PMV (buy in). Namun PMV ingin
menjual saham tersebut kepada PMV lain (buy out), dengan
mempertimbangkan apresiasi modal saham yang akan diterima PMV
27
4. Pricing PER, netangible asset basis Interest spread
5. Jaminan (collateral) Tidak ada Ada
Pengendalian Minority shareholders right Covenants
6. (control) protection
7. Pengaruh pada :
a. Neraca Mengurangi laverage Meningkatkan laverage
b. Cash flow Bertambah baik Bertambah baik
c. Laba Meningkat Meningkat
Mekanisme IPO, Private placement, buy back Pelunasan utang
8.
divestasi
28
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha
yang melakukan usaha pembiayaan / penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) / Sebagai
pasangan usahanya untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham,
penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Investasi modal ventura ini biasanya
memiliki suatu resiko yang tinggi, meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak
modal ventura mengharapkan suatu keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan
modalnya berupa capital gain atau deviden. Penyertaan modal yang dilakukan
oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan
baru berdiri sehingga belum memiliki suatu riwayat operasionil yang dapat
menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman.
Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah Anjak kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam
"Bank dan Lembaga Keuangan lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak
piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring adalah perusahaan yang
kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaandengan imbalan atau pembayaran
tertentu dari perusahaan (klien). Kemudian pengertian anjak piutang menurut
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20 Desember
1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
29
3.2 Saran
Saran untuk perusahaan atau individu yang berencana menggunakan anjak
piutang atau modal ventura. Tekankan pentingnya melakukan penilaian risiko
yang komprehensif sebelum mengambil keputusan. Berikan panduan tentang
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan, seperti kualitas piutang, keberlanjutan
model bisnis, dan kondisi pasar juga tekankan pentingnya memilih mitra anjak
piutang atau modal ventura yang tepat. Sarankan agar perusahaan melakukan due
diligence yang cermat terhadap calon mitra, termasuk melihat rekam jejak,
reputasi, dan pengalaman mereka. Jelaskan bahwa kemitraan yang baik dapat
memberikan manfaat jangka panjang, termasuk akses ke jaringan dan sumber
daya yang lebih luas dan melakukan penelitian dan eksplorasi lebih lanjut tentang
topik ini, agar menggali lebih dalam tentang strategi anjak piutang dan modal
ventura yang inovatif, tren pasar terkini, atau perkembangan terbaru dalam
regulasi yang dapat mempengaruhi penggunaan kedua metode pendanaan ini.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng, Hanifah. Makalah Anjak Piutang BAB 16. Diakeses 3 Desember 2023, dari
https://id.scribd.com/document/453940623/MAKALAH-ANJAK-PIUTANG-
BAB-16-docx
Amanitanovi, (16 April 2015). Anjak Piutang. Diakses 3 Desember 2023, dari
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/anjak-piutang.pdf
Amanitanovi, (16 April 2015). Modal Ventura. Diakses 3 Desember 2023, dari
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/modal-ventura.pdf
Fahri, Muhammad, Farid. HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber
Daya Manusia Berbasis Syariah. Jakarta: PT Gramedia, 2020, hlmn 188.
Renny, Vie (November 2016). Anjak Piutang : Sebuah Solusi Pembiayaan. Diakses 3
Desember 2023, dari
https://www.academia.edu/34678472/Pak_Petrus_loo_anjak_piutang_
Sigit Triandaru & Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salembat
Empat, Jakarta, 2006. hlm. 227
Soemitra, Andri. Bank Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), hlmn
315.
Unknown. (27 Mei 2022). Modal Ventura. Diakses 3 Desember 2023, dari
https://elearning.cendekiaku.com/storage/materi/file/1655390922.pdf
31