“LEMBAGA PEMBIAYAAN”
Dosen : I Made Suweden, SH, MH, MKn
OLEH
Kelompok 12
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Lembaga
Pembiayaan”. Makalah ini berisikan tentang pengertian, fungsi, serta jenis
lembaga pembiayaan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai segala usaha kita.
Penyusun
i
Daftar Isi
Pendahuluan .........................................................................................................1
Pembahasan ..........................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari lembaga pembiayaan
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja fungsi serta peran dari lembaga pembiayaan
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis apa saja dari lembaga pembiayaan
1.4 Manfaat
1.4.1 Pembaca dapat mengetahui mengenai pengertian, fungsi dan jenis-jenis
1.4.2 Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pembaca
1.4.3 Makalah ini disusun guna untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Pembiayaan”
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pembiayaan, Pengusaha Kecil dengan modal yang terbatas dapat menikmati
kredit modal atau barang modal dengan syarat mudah dan bunga yang
ringan.
2. Fungsi Lembaga Pembiayaan tidak hanya terbatas bagi masyarakat
kalangan menengah ke bawah saja, akan tetapi dapat digunakan dalam
bisnis terutama untuk pengembangan infrastruktur. Keberadaan lembaga
pembiayaan ini sangatlah diperlukan, hal ini disebabkan tidak semua
pengembang infrastruktur dan pelaku bisnis memiliki modal yang besar
untuk menutup jumlah biaya yang tidak sedikit.
Melalui Lembaga Pembiayaan, harapannya para pelaku bisnis di bidang
pengembangan infrastruktur ini dapat memperoleh tambahan dana pinjaman dalam
bentuk pinjaman dana talangan, dana proyek dan sejenisnya, sehingga keterbatasan
modal dan dana tidak lagi menjadi masalah bagi pelaku bisnis dan pengembang
infrastruktur.
Sebagai alternative dalam memberikan pembiayaan yang potensial guna
menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat, tentu saja Lembaga Pembiayaan
memiliki peranan yang amat krusial bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
dan bangsa ini, selain itu lembaga pembiayaan juga mengemban peran penting
dalam bidang pembangunan seperti menampung aspirasi dan minat dari
masyarakat.
Keikut sertaan Lembaga Pembiayaan bagi pembangunan dimana pelaku
usaha dan masyarakat umum mengharapkan Lembaga Pembiayaan ini bisa
mengatasi masalah yang vital terkait permasalahan keuangan dan permodalan,
menjadikan Lembaga Pembiayaan amat dibutuhkan oleh seluruh lapisan
masyarakat, para pelaku bisnis, maupun badan usaha yang berada di Indonesia.
4
2.3 Jenis jenis Lembaga Pembiayaan
Keputusan Preseiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 menetapkan
bidang usaha Lembaga Pembiayaan antara lain:
1. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan kepada perusahaan (badan
hukum) atau perorangan dalam bentuk pembiayaan barang modal.
Pembayaran kembali oleh peminjam dilakukan secara berkala dan dalam
jangka waktu menengah atau panjang. Perusahaan yang menyelenggarakan
leasing disebut lessor, sedangkan perusahaan yang mengajukan leasing
disebut Lessee.
Kegiatan leasing secara resmi diperbolehkan beroperasi di Indonesia
setelah keluar keputusan bersama antara meneteri keuangan, menteri
perindustrian dan menteri perdagangan Nomor Kep 122/MK/IV/1974,
Nomor 32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/1/74 tanggal 7 Februari 1974
tentang Perizinan Usaha Leasing di Indonesia.
Selain lessor dan lesse dalam kegiatan sewa guna usaha seringkali
melibatkan pihak ketiga misalnya pemasok (Supplier), atau Credit Provider.
Obyek kegiatan leasing meliputi barang-barang modal pada sector
transportasi, industry, kontruksi, pertanian, pertambangan, perkantoran,
kesehatan.
a. Jenis Leasing
1) Operating lessee adalah usaha leasing dimana pihak lessee hanya membayar
sewa pembiayaan (rental) sesuai perjanjian tanpa diikuti dengan pemilihan
(hak opsi) barang modal tersebut oleh lessee pada masa akhir perjanjian.
Jenis barang modal yang sering disewakan dengan cara ini yitu barang yang
memiliki nilai tinggi, misalnya: alat-alat berat, traktor, mesin-mesin dan
sebagainya.
2) Financial lessee
Financial lessee adalah usaha leasing dimana selain membayar sewa yang
ditetapkan pada akhir masa kontrak, pembiayaan lesse tersebut akan
membeli barang-barang modal tersebut berdasarkan sisa yang disepakati
bersama.
5
3) Leverage lease
Leverage lease adalah finance lease yang melibatkan selain lessor dan
lessee. Juga pihak ketiga yaitu Credit Provider, peran pihak ketiga ini adalah
membiayai sebagian barang modal yang akan disewakan, pihak lessor
hanya akan membiayai sebesar 20% sampai dengan 40% harga barang
modal, sedangkan sisanya dibiayai pihak ketiga tersebut.
4) Cross border lease
Cross border lease adalah usaha leasing yang melewati batas wilayah suatu
Negara. Dalam model ini diperlukan suatu penanganan khusus meliputi
aturan hukumnya, perpajakan, akuntansi dan sebagainya. Contoh baranng
modal yang bisa disewa guna usahakan denganc ara ini adalah pesawat
terbang.
c. Manfaat Leasing
Pembiayaan melalui leasing menciptakan beberapa keuntungan antara lain:
1. Menghemat Modal
2. Sangat luwes (fleksible)
3. Sebagai sumber dana
4. Menguntungkan cash flow
5. Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi
6. Sarana kredit menengah dan panjang
7. Dokumentasi sederhana
6
2. Perusahaan Jasa Anjak Piutang (Factoring Company)
Usaha jasa anjak piutang adalah usaha pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan (debitur) dari transaksi perdagangan dalam negri
atau luar negri.
a. Pelaku Usaha Anjak Piutang
1. Kreditur : yaitu perusahaan penjual barang atau jasa yang menerima
pembayaran secara kredit jangka pendek
2. Debitur : yaitu pembeli barang atau pengguna jasa yang akan membayar
secara kredit jangka pendek
3. Factor : yaitu perusahaan anjak piutang yang akan membiayai
pembayaran secara tunai kreditur
b. Biaya Anjak Piutang
Ada dua biaya yang harus dibayar oleh perusahaan pengguna jasa anjak
piutang :
1. Factoring Charge
Yaitu biaya yang dikenakan oleh perusahaan anjak piutang kepada
perusahaan pengguna jasa atau nasabah sebagai biaya administrative.
Besarnya berkisar 0,5% sampai dnegan 2% dari jumlah piutang yang
dijual kreditur kepada perusahaan anjak piutang.
2. Intial Payment Charge (Bunga)
Yaitu biaya yang dikenakan pada dana yang telah dibayarkan lebih dulu
pada kreditur. Bunga dihitung untuk masa “pembelian” piutang sampai
piutang tersebut jatuh tempo. Besarnya bunga biasanya mengikuti
sukubunga yang berlaku. Namun dapat pula bervariasi tergantung
volume transaksi, rata-rata transaksi, profit, sifat debitur dan
sebagainya.
7
Desember 1998. Padahal di banyak Negara lain kegiatan perusahaan anjak
piutang sudah dimulai sejak puluhan tahun lalu.
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang yaitu mengambil alih
perusahaan dengan tanggung jawab tertentu tergantung kesepakatan
dengan pihak kreditur (pihak yang punya utang). Usaha- usaha yang
dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pengelolaan
piutang bagi perusahaan.
Bagi perusahaan kreditur dengan adanya perusahaan anjak piutang
sangat membantu mereka dalam hal mengurangi risiko yang dihadapkan
terhadap macetnya tagihan perusahaan. Disamping itu, mereka juga dapat
berkonsentrasi terhadap kegiatan lain yang lebih strategis
diperusahaannya.
3. Modal Ventura
Perusahaan modal ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu
(Kepres N0.61 Tahun 1998). Perusahaan yang meneriama bantuan
pembiayaan disebut dengan perusahaan pasangan usaha (PPU). Balas jasa
yang di dapat oleh perusahaan modal ventura adalah bagi hasil jika
perusahaan yang dibiayai (perusahaan pasangan usaha/ PPU) dan berbagi
beban jika PPU rugi.
Ada beberapa cirri khas dari modal ventura, yaitu sebagai berikut:
a) Pemberian bantuan tidak hanya berupa modal, tetapi juga perusahaan
modal ventura ikut terlibat dalam manajemen PPU
b) Pemberian bantuan yang dilakukan tidak permanen, tetapi bersifat
sementara paling tidak lima sampai sepuluh tahun
c) Motif pemberian bantuan bersifat bisnis
d) Pemberian bantuan tanpa jaminan
8
Secara garis besar tujuan pendirian modal ventura antara lain:
1) Pengembagan suatu teknologi baru atau pengembagan produk baru
2) Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan
3) Kemitraan dalam rangka pengetasan kemiskinan
4) Alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan
teknologi lama.
5) Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas
6) Membantu perusahaan baru dimana tingkat risiko kerugiannya sangat
besar
9
tersebut dengan cara mengangsur selama jangka waktu tertentu kepada
perusahaan pembiayaan konsumen.
10
Berdasrkan sudut pandang cara pembayaran kartu kredit dibedakan atas
a) Credit Card
Cara pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap atau secara
angsuran yang oleh karenanya dikenakan bunga terhadap lama waktu
pembayaran. Misalnya Visa Card dan Master Card.
b) Charge Card
Cara pembayarannya dapat dilakukan secara keseluruhan pada waktu
tagihan jatuh tempo. Misalnya Dinners Club dan AMEX.
c) Debit Card
Cara pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung rekening
pemegang Debit Card di bank penerbit Debit Card. Misalnya BCA, Visa
Eectron ippo dan Visa Electron Niaga.
Berdasarkan sudut pandang tujuan dibedakan atas
1) Kartu Kredit Umum
Dapat digunakan untuk semua pembayaran yang mempunyai logo Visa,
Master, Dinners, AMEX. Misalnya Master Card, Dinners Club
2) Kartu Kredit Khusus
Hanya dapat digunakan ditempat-tempat tertentu yang berada dijaringan
penerbit kartu kredit. Misalnya Golf Card (hanya untuk bermain golf),
Matahari Card (hanya bisa dipakai di matahari grup).
Berdasarkan sudut pandang fasilitas (jumlah limit kredit), kartu kredit
dibedakan atas kartu kredit Classic dan Gold. Kartu kredit Classic
mempunyai limit kredit antara 1-10 juta. Sedangkan kartu kredit Gold
mempunyai limit kredit antara 10-30 juta. Dasar penggolongan dari sudut
pandang ini adalah jumlah pendapata calon pemegang kartu kredit.
11
2.4 Contoh dan Produk Lembaga Pembiayaan
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa lembaga pembiayaan
memiliki tiga (3) jenis perusahaan yang berbeda satu sama lain dengan
kegiatan usahanya masih-masih. Berikut akan kami ulas beberapa contoh
kegiatan usaha dan produk dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam
lembaga pembiayaan.
1. Perusahaan Sewa Guna Usaha
Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia menggunakan sewa guna
usaha atau leasing ini untuk mendanai kendaraan, mesin, dan peralatan. Di
negara-negara maju, pada umumnya investasi pribadi satu pertiganya
dibiayai dengan leasing. Saat ini, negara berkembangpun sudah mulai
menunjukkan pertumbuhan yang baik terkait pemanfaatan leasing.
Secara umum leasing dapat diartikan sebagai perjanjian antara lessor
(perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor
menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee sebagai imbalan
pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Dalam praktiknya
transaksi keuangan perusahaan leasing dibagi dalam beberapa bentuk:
a) Direct Finance Leasse, di dalam transaksi ini pihak lessor membeli
barang modal atas permintaan lessee sekaligus menyewakan barang
tersebut kepada lessee. Lessee dapat menentukan sendiri spesifikasi
barang yang diinginkan termasuk harga dan suppliernya. Oleh
karenanya dalam kasus ini, pihak lessor hanya memenuhi permintaan
dan kebutuhan dari lessee saja.
b) Sales and Lease Back, proses ini dilakukan dimana pihak lessee
menjual barang modal kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa
guna usaha. Metode ini biasanya dimanfaatkan guna menambah
modal kerja lease. Sedangkan dalam operating lease dimana pihak
lessor sengaja membeli barang modal untuk kemudian dileasekan
kapada pihak lease. Biaya yang dikenakan adalah biaya keluaran guna
memperoleh barang yang dibutuhkan oleh lessee berikut bunganya.
12
Ada banyak sekali contoh perusahaan sewa guna usaha atau leasing di
Indonesia yang terdaftar di OJK, diantaranya: Adira Finance, BCA
Finance, BFI Finance, FIF, WOM, Otto Summit, Aditama Finance, dan
sebagainya adalah contoh perusahan leasing konvensional. Kemudian
untuk perusahaan leasing syariah di Indonesia diantaranya adalah: Al
Ijarah Indonesia Finance, Amanah Finance, dan Citra Tirta Mulia.
13
barangnya bergantung pada kebutuhan dan keinginan konsumen dan
bukan hanya barang modal. Contoh perusahaan yang berfokus pada
pembiayaan konsumen dengan penyediaan barang-barang elektronik
maupun kebutuhan rumah tangga yang dibayar secara kredit dan angsuran
adalah PT Adira Quantum Multifinance.
14
Startups didirikan oleh orang-orang ternama seperti para staff facebook,
paypal, dan google.
3) East Ventures, perusahaan ini merupakan perusahaan modal ventura
pertama di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2010.
4) IMJ, IMJ merupakan salah satu perusahaan modal ventura yang
memberikan bantuan modal kepada para startup. Selain itu, IMJ juga
memberikan bantuan di bidang jasa akses internet, relasi
pengembangan bisnis, dan pengembangan produk.
5) Fenox Venture Capital, perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan
modal ventura yang cukup terkenal di kalangannya. Calon partner
mereka akan terhubung langsung dengan perusahaan yang ada di
Jepang dan di Silicon Valley, hal ini akan sangat membantu
pertumbuhan dari perusahaan partner dan akan menentukan perbedaan
perusahaan kecil, menengah, dan besar.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Berbeda
dengan bank atau lembaga keuangan bukan bank, lembaga pembiayaan tidak
diperbolehkan untuk menghimpun dana secara langsung dari masyarakat.
Ketentuan tentang lembaga ini telah diatur dalam Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 Pasal 1 ayat 2. Keputusan Presiden
tersebut menjelaskan pengertian mengenai lembaga pembiayaan yaitu
“Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak
menarik secara langsung dari masyarakat”
Keputusan Preseiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988
menetapkan bidang usaha lembaga pembiayaan antara lain:
1. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
2. Perusahaan Jasa Anjak Piutang (Factoring Company)
3. Modal Ventura
4. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company)
5. Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akuntansilengkap.com/keuangan/fungsi-lembaga-pembiayaan/
https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/
http://www.belajarkeuangan.com/jenis-lembaga-pembiayaan/
17