Guru Pembimbing:
Hj. Nani Ruchaeni, S.Pd
Disusun Oleh:
1. Fabia Salsabiel (16)
2. Keizha Ayudya (33)
3. Humairoh Habibah (27)
4. Fardhan Rasaki (19)
5. Benjamin D.N.B (8)
6. Dita Agustin (14)
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya, sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan
baik.
Kami semua berterimakasih kepada setiap pihak yang terlibat dan membantu
kami dalam penyusunan makalah ini. Makalah Ekonomi kali ini mengangkat topik
mengenai Lembaga Pembiayaan. Makalah ini disusun sedemikian rupa dangan
mencari dan mengembangkan sejumlah informasi yang kami dapatkan baik
melalui buku, media cetak, elektronik maupun media lainnya.
Kami berharap dengan informasi yang saya dapat, kemudian saya sajikan ini
dapat memberikan penjelasan yang cukup tentang Lembaga Pembiayaan.
Demikian satu dua kata yang bisa kami sampaikan kepada pembaca makalah
ini. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami terlebih dahulu
memohon maaf dan kami juga berharap semua pihak dapat memakluminya.
Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi dari makalah
ini. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
MAKALAH EKONOMI..........................................................................................i
MENGENAL LEMBAGA PEMBIAYAAN..........................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................3
1. LEMBAGA PEMBIAYAAN............................................................................3
BAB III...................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa pokok permasalahan yang akan
kami bahas, antara lain sebagai berikut:
a. Apa itu Lembaga Pembiayaan?
b. Apa saja fungsi Lembaga Pembiayaan?
c. Apa peran Lembaga Pembiayaan bagi masyarakat ataupun
perekonomian Indonesia?
d. Jenis-jenis dari Lembaga Pembiayaan
e. Bagaimana prinsip kegiatan usaha Lembaga Pembiayaan?
f. Contoh produk Lembaga Pembiayaan
1.3 Tujuan
Mengenai materi makalah ini yaitu lembaga pembiayaan, maka tujuan pembuatan
makalah ini adalah:
a. Memahami pengertian lembaga pembiayaan
b. Mengetahui fungsi lembaga pembiayaan bagi semua pihak
(masyarakat dan pemerintah).
c. Mengetahui peran lembaga pembiayaan bagi masyarakat maupun
perekonomian Indonesia.
d. Mengetahui jenis-jenis dari lembaga pembiayaan.
e. Memahami prinsip kegiatan usaha lembaga pembiayaan.
f. Mengetahui contoh produk lembaga pembiayaan di setiap jenis-
jenisnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. LEMBAGA PEMBIAYAAN
3
penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik secara
langsung dari masyarakat.”
4
Dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan dana
pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.
5. Untuk mendistribusikan pendapatan
Jika penerima pembiayaan membangun usaha dan mempekerjakan
masyarakat, artinya mereka akan memperoleh pendapatan berupa gaji
dari hasil usahanya.
6. Untuk memaksimalkan laba
Para pelaku usaha membangun bisnis pasti bertujuan untuk
menghasilkan laba usaha. Karena itu, untuk memperoleh laba
maksimal, harus didukung dengan modal yang maksimal pula.
7. Untuk meminimalkan risiko
Usaha atau bisnis yang dijalankan perlu mendapat perlindungan dari
risiko yang akan terjadi agar bisa menghasilkan laba maksimal.
5
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988
menetapkan bidang usaha lembaga pembiayaan antara lain:
a. Jenis-jenis Leasing
Ada beberapa macam pembiayaan yang diberikan oleh
perusahaan leasing, yaitu:
1. Operating lessee
Operating lessee adalah usaha leasing dimana pihak lessee hanya
membayar sewa pembiayaan (rental) sesuai perjanjian tanpa diikuti
6
dengan pemilihan (hak opsi) barang modal tersebut oleh lessee pada
masa akhir perjanjian.
Jenis barang modal yang sering disewakan dengan cara ini yaitu
barang yang memiliki nilai tinggi, misalnya: alat-alat berat, traktor,
mesin-mesin dan sebagainya.
2. Financial lessee
Financial lessee adalah usaha leasing dimana selain membayar
sewa yang ditetapkan pada akhir masa kontrak,
pembiayaan lesse tersebut akan membeli barang-barang modal tersebut
berdasarkan sisa yang disepakati bersama.
3. Leverage lease
Leverage lease adalah finance lease yang melibatkan
selain lessor dan lessee. Juga pihak ketiga yaitu Credit Provider, peran
pihak ketiga ini adalah membiayai sebagian barang modal yang akan
disewakan, pihak lessor hanya akan membiayai sebesar 20% sampai
dengan 40% harga barang modal, sedangkan sisanya dibiayai pihak
ketiga tersebut.
7
b. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Leasing
1. Lessor
Perusahaan yang membiayai kegiatan leasing atau dikatakan pula sebagai
pemilik barang modal secara hokum
2. Lessee
Pihak yang memperoleh manfaat ekonomi dari kegiatan leasing.
3. Pemasok (supplier)
Penghasil, dealer atau distributor barang modal yang dibutuhkan
oleh lessee
4. Bank
8
1. Piutang yang terdiri dari seluruh tagihan berdasarkan faktur-faktur
dari perusahaan yang belum jatuh tempo
2. Piutang yang timbul dari surat-surat berharga yang belum jatuh
tempo.
3. Piutang yang timbul dari suatu proses pengiriman barang.
10
3. Modal Ventura
Perusahaan modal ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal (investasi) ke
dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu (Kepres N0.61 Tahun 1998). Perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan disebut dengan perusahaan pasangan
usaha (PPU). Balas jasa yang di dapat oleh perusahaan modal ventura
adalah bagi hasil jika perusahaan yang dibiayai (perusahaan pasangan
usaha/ PPU) dan berbagi beban jika PPU rugi.
Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor)
yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang
memiliki resiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar
sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman
dari perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup
pemberian bantuan manajerial dan teknikal. Kebanyakan dana ventura ini
adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, bank
investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan
dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
11
Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan
dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum
memilkii suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna
memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik
modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah
kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
3. Bagi Hasil
Bagi hasil merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha
kecil yang belum memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak
tertutup kemungkinan dengan yang berbadan hukum PT, apabila kedua
pihak saling menginginkannya.
13
4. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance
Company)
Pembiayaan konsumen merupakan salah satu lembaga pembiayaan
yang dilakukan suatu perusahaan financial (consumer finance company)
[5]. Perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan
kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala
oleh konsumen. Target pasar dari model pembiayaan ini sudah jelas yaitu
konsumen.
14
mengangsur selama jangka waktu tertentu kepada perusahaan
pembiayaan konsumen.
15
2. Nasabah sebagai pemegang kartu kredit (cardholder).
3. Pedagang yang menerima pembayaran dengan kartu
kredit (merchant).
16
Berdasarkan sudut pandang tujuan dibedakan atas:
1. Kartu Kredit Umum
Dapat digunakan untuk semua pembayaran yang mempunyai logo Visa,
Master, Dinners, AMEX. Misalnya Master Card, Dinners Club
2. Kartu Kredit Khusus
Hanya dapat digunakan ditempat-tempat tertentu yang berada di jaringan
penerbit kartu kredit. Misalnya Golf Card (hanya untuk bermain golf),
Matahari Card (hanya bisa dipakai di matahari grup).
6. Pembiayaan Infrastruktur
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur adalah badan usaha yang
didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
dana pada proyek infrastruktur. Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur meliputi pemberian pinjaman langsung (direct lending)
untuk pembiayaan infrastruktur, refinancing atas infrastruktur yang telah
dibiayai pihak lain; dan/ atau pemberian pinjaman subordinası
(subordinated loans) yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur.
18
3) Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, dalam hal
ini perusahaan anjak piutang dapat mengelola kegiatan
administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Berbeda dengan
bank atau lembaga keuangan bukan bank, lembaga pembiayaan tidak
diperbolehkan untuk menghimpun dana secara langsung dari masyarakat.
Ketentuan tentang lembaga ini telah diatur dalam Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 1988 Pasal 1 ayat 2. Keputusan Presiden tersebut
menjelaskan pengertian mengenai lembaga pembiayaan yaitu “Lembaga
Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik secara langsung
dari masyarakat”
Keputusan Preseiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1988
menetapkan bidang usaha lembaga pembiayaan antara lain:
1. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
2. Perusahaan Jasa Anjak Piutang (Factoring Company)
3. Modal Ventura
4. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company)
5. Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
20
6. Pembiayaan Infrastruktur
DAFTAR PUSTAKA
21