Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Stratejik Kelas C

"Zoom Merajalela"
oleh Jennie M. Xue
(Paper oleh: Christina Stella Setiady (NPM: 6031801062))

Pendahuluan mengenai Zoom berawal dimana Zoom didirikan di tahun 2011 oleh Eric Yuan,
insinyur veteran dalam teknologi videoconferencing. Ia dilahirkan di Shandong, China pada tahun 1970.
Pada akhir 1990-an, ia hijrah ke Silicon Valley di California setelah mengalami penolakan aplikasi visa
sebanyak delapan kali. Di sana, ia bekerja di Webex, salah satu perusahaan pelopor teknologi
videoconferencing. Pada tahun 2007, Webex diakuisisi oleh Cisco. Yuan paham betul akan visi dan tren
smartphone beserta aplikasi-aplikasi video conferencing yang kompatibel dengan gadget mobile seperti
smartphone dan tablet. Namun Cisco tidak begitu tertarik dengan ide ini, sehingga ia pun mengundurkan diri.
Yuan dan mantan kolega-koleganya di Cisco/Webex mendirikan Zoom, dimana peristiwa tersebut
menunjukkan kekuatan kompetitif (competitive forces) dimana Yuan sebelumnya telah mengumpulkan dan
mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil mendirikan teknologi
videoconferencing Zoom. Di bulan April 2019, Zoom (ticker: ZM) go public di Nasdaq AS. Pada hari
pertama trading, harga sahamnya berhasil naik 72% dengan valuasi USD 16 miliar yang menjadi kekuatan
ekonomi (economic forces) yang berdampak pada tren dalam nilai USD.
Kelebihan dari Zoom sebagai berikut bahwa pengguna hariannya telah melonjak 20 kali lipat dari 10
juta di bulan Desember 2019 hingga lebih dari 200 juta di April 2020. Harga sahamnya pun telah meroket
tajam dari USD 60an di akhir tahun lalu hingga mencapai USD 275 di bulan Juli 2020. Frasa “Zoom
meeting” yang seriring waktu telah menjadi istilah kata kerja untuk melakukan meeting, terutama di era
pandemi ini mempengaruhi peningkatan trend pada Zoom. Saat ini, konsumen dapat menggunakan aplikasi
Zoom ini secara gratis untuk maksimal 100 peserta online meeting. Sedangkan yang berbayar mencakup
1.000 peserta, dimana pembayaran Zoom per bulan juga bertingkat tanpa memberatkan budget. Fitur video
recording dan video transcribing berjalan secara otomatis di aplikasi Zoom meeting di setiap device yang
dijalankan. Zoom akhirnya meningkatkan fitur-fitur privasi dan keamanan dengan mengingat bahwa
berbagai komplain dan larangan penggunaan di berbagai negara. Hal ini diawali dengan menghapuskan
attendee attention tracking tool. Selain itu, Zoom memberi akses bagi pengguna berbayar untuk memilih data
meeting ditransfer ke negara mana saja tempat lokasi server mereka. Para pengguna kini juga dapat
melaporkan kejadian-kejadian Zoombomber oleh hacker ke customer service. Kelemahan dari Zoom sebagai
berikut bahwa beberapa bulan sebelum pandemi, Zoom hanyalah startup aplikasi videoconferencing biasa
yang sesekali digunakan oleh para manajer HR untuk mewawancarai kandidat pelamar dan beberapa fungsi
rapat jarak jaruh yang tipikal. Di era pandemi, meskipun jumlah pengguna Zoom yang 20 kali lipat
dibandingkan dengan di masa-masa normal ternyata membuka beberapa isyu keamanan dan privasi yang
salah satu masalahnya adalah konten video chat yang di-share kepada perusahaan-perusahaan ad-tracking
dimana kekuatan teknologi lebih didukung. Namun end-to-end encryption Zoom juga ternyata tidak berjalan
sempurna, sehingga rawan penyadapan yang berdampak buruk pada kekuatan teknologi Zoom.
Manajemen Stratejik Kelas C

Peluang dari Zoom di masa depan jika dilihat dari kasus sebagai berikut bahwa di era pandemi ini
ditandai dengan merajalelanya penggunaan dan para pengguna Zoom dimana jumlah pengguna Zoom yang
20 kali lipat dibandingkan dengan di masa sebelumnya. Rapat-rapat kantor dan proses belajar-mengajar
banyak dilakukan dengan platform Zoom. Frasa “Zoom meeting” telah menjadi frasa umum di masyarakat
yang berdampak pada kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan, terutama di kala lockdown alias
PSBB, aplikasi Zoom sangat membantu aktivitas-aktivitas WFH (work from home) dan SFH (schooling from
home). Ancaman dari Zoom di masa depan jika dilihat dari kasus sebagai berikut bahwa dengan adanya
informasi bahwa Zoom didirikan oleh para insinyur teknologi asal negara China ternyata memperkeruh
suasana selama era pandemi ini, mengingat Trump mempermasalahkan “virus asal China” yang berawal dari
kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum yang dapat memberikan ancaman pada Zoom sekaligus peluang
bagi sebuah perusahaan software meeting lainnya yang menjadi para kompetitor Zoom. Sering kali, meeting-
meeting daring juga ditransmisikan ke server yang berlokasi di China. Masalah keamanan data pengguna
menjadi isu penting, mengingat espionase yang bisa saja dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu yang
berdampak ke kekuatan teknologi Zoom yang sangat bergantung pada internet. Sehingga pemerintah
Amerika Serikat (AS), Google, SpaceX dan perusahaan-perusahaan AS, pemerintah India, sekolah-sekolah
di Singapura dan di NYC (New York City) lainnya menghentikan penggunaan Zoom baik dalam kegiatan
belajar dan hiring pegawai.
Berdasarkan kesimpulan dari artikel "Zoom Merajalela" oleh Jennie M. Xue, strategi integrasi di
dalam kasus Zoom kini sebaiknya melakukan pendekatan strategi Horizontal Integration (Integrasi
Horizontal) karena Zoom mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas pesaing perusahaan. Dari sini, Zoom dengan perusahaan software meeting lainnya (sebagai
contoh: Microsoft Teams, Cisco Webex Meetings, Google Meet, Google Duo, Google Hangouts, Skype,
JioMeet, Facetime, Line Meeting, dan WhatsApp) dapat terlihat bahwa organisasi dapat memperoleh
karakteristik monopolistik di suatu wilayah atau kawasan tertentu tanpa bertentangan dengan aturan
pemerintah yang melarang “penguasaan substansial” untuk menghambat persaingan yang membuktikan
bahwa dari Pemerintah India, Pemerintah AS, Google, SpaceX dan perusahaan-perusahaan AS lainnya
menghentikan penggunaan Zoom karena masalah keamanan data pengguna menjadi isyu penting, mengingat
espionase yang bisa saja dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu. Ketika organisasi bersaing di sebuah industri
yang sedang berkembang, sebagai contoh di Indonesia dimana Zoom bersaing pula dengan Cisco Webex
Meetings, Google Meet, serta perusahaan software meeting lainnya. Ketika meningkatnya skala ekonomi
memberikan keunggulan kompetitif yang besar, pengguna Zoom per hariannya melonjak 20 kali lipat dari 10
juta di bulan Desember 2019 hingga lebih dari 200 juta di April 2020 terutama dalam era pandemi ini, serta
harga sahamnya pun telah meroket tajam dari USD 60an di akhir tahun lalu hingga mencapai USD 275 di
bulan Juli 2020. Ketika organisasi Zoom memiliki baik modal maupun sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola dengan baik organisasi yang berekspansi, Zoom akhirnya meningkatkan fitur-
fitur privasi dan keamanan dengan mengingat bahwa berbagai komplain dan larangan penggunaan di
Manajemen Stratejik Kelas C

berbagai negara, dengan menghapuskan attendee attention tracking tool, memberi akses bagi pengguna
berbayar untuk memilih data meeting ditransfer ke negara mana saja tempat lokasi server mereka. Ketika
pesaing melemah karena kurangnya keterampilan manajerial atau kebutuhan akan sumber daya tertentu yang
dimiliki sebuah organisasi, salah satu contoh seperti Google Meet saat ini beberapa fiturnya ada yang tidak
ada seperti fitur yang di Zoom, seperti Zoom yang menyediakan fitur Virtual Background (dimana pengguna
dapat mengupload gambar untuk virtual background yang diinginkan mereka saat meeting), serta fitur
breakout room.1
Strategi intensif di dalam kasus Zoom kini sebaiknya melakukan pendekatan strategi Product
Development (Pengembangan Produk) karena Zoom yang seiring waktu meng-upgrade sistemnya atau
memperbaharui sistemnya dari Zoom memiliki produk-produk software meeting-nya berhasil yang berada di
tahap kematangan dari siklus hidup produk, dimana produk software meetingnya telah menarik konsumen
yang memerlukan fasilitas aplikasi Zoom meeting di device (smartphone/tablet/laptop/computer) dengan
kualitas yang tertera untuk mencoba produk baru (yang lebih baik) sebagai hasil dari pengalaman positif
mereka dengan produk software meeting Zoom terutama di saat era pandemi ini. Zoom juga berkompetisi di
industri software meeting (seperti: Microsoft Teams, Cisco Webex Meetings, Google Meet, dan sebagainya)
yang ditandai oleh perkembangan teknologi yang cepat, serta Zoom telah bersaing dalam industri dengan
tingkat pertumbuhan tinggi dimana pengguna Zoom seriring waktu bertambah. Zoom memiliki
perkembangan di kapabilitas penelitian dan pengembangan dimana Zoom meningkatkan fitur-fitur privasi
dan keamanan, customer service, dan pemberian akses bagi pengguna berbayar untuk memilih data meeting
di-transfer ke negara mana saja tempat lokasi server mereka sehingga dapat mendukung aktivitas
internasional.
Strategi Diversifikasi di dalam kasus Zoom kini sebaiknya melakukan pendekatan strategi
Diversifikasi Terkait karena Zoom telah menambahkan upgrade pada produk software-nya yang baru namun
terkait akan secara signifikan mendongkrak penjualan produk saat ini, namun Zoom juga menawarkan
dengan harga yang sangat bersaing dengan para kompetitornya. Strategi Defensif di dalam kasus Zoom kini
sebaiknya lebih ke Divestiture (Divestasi) karena Zoom masih memiliki kualitas tinggi di setiap divisinya
yang dapat digunakan untuk akuisisi atau investasi strategis lebih jauh terutama pada teknologi. tinggi
melakukan berbagai penurunan biaya untuk mengurangi pengeluaran perusahaannya yang terjadi manakala
sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalik
penjualan dan laba yang menurun. Porter 5 (five) Generic Strategies untuk Zoom sebaiknya lebih ke strategi
fokus berbiaya rendah (Tipe 4) atau bernilai terbaik (Tipe 5) karena dengan Zoom meningkatkan berbagai
aplikasinya dengan peningkatan fitur kegunaan di setiap jenis harga produk software Zoom yang berbeda
sesuai dengan produknya. Zoom dapat ke strategi diferensiasi Tipe 3, dimana Zoom menciptakan produk
software meeting lebih beragam yang tidak dapat ditiru oleh pesaing. Dalam kesimpulan, Zoom lebih
mengembangkan atau meng-upgrade produk software-nya agar dapat bersaing dengan para kompetitornya.

1 https://support.zoom.us/hc/en-us/articles/206476093-Enabling-breakout-
rooms#:~:text=Breakout%20rooms%20allow%20you%20to,breakout%20sessions%20as%20they%20please.

Anda mungkin juga menyukai