Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN JAMINAN

SECARA PARIPASU

Oleh:
Irma Devita Purnamasari, SH, MKn
www.irmadevita.com
Twitter : @irmadevitacom
PARIPASU
 Pembiayaan kredit bisa diberikan dengan
kondisi:
a. Debitur memiliki beberapa fasilitas kredit

dengan menggunakan jaminan yang sama


b. Terdapat beberapa Debitur (lebih dari 1
debitur) tapi menggunakan 1 jaminan
yang sama, atau beberapa jaminan yang
sama
c. Krediturnya beberapa, membiayai Debitur
yang sama dengan jaminan yang sama
pula
www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 2
PARIPASU (2)
 Dibuatkan tambahan klausula cross collateral
dan cross default dalam setiap Perjanjian
Kredit
 Akibat dari adanya klausula Cross Collateral
dan cross default tersebut, maka kelalaian
(wanprestasi) terhadap salah satu dari
Perjanjian kredit, mengakibatkan kelalaian
(wanprestasi) terhadap Perjanjian kredit
lain.
 Tidak semua jaminan dapat di cross
collateral dan cross default walaupun Debitur
memiliki beberapa jenis fasilitas kredit.
www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 3
KALIMAT PARIPASU
Dalam hal terdapat ketentuan cross
collateral dan cross default, maka dalam
Perjanjian Kredit yang saling terkait tersebut
harus mencantumkan kalimat:

“Jaminan (-jaminan) tersebut selain digunakan untuk menjamin fasilitas


kredit yang diterima oleh PT. A berdasarkan akta Perjanjian kredit
tanggal…. No…. Yang dibuat di hadapan …. Juga digunakan untuk
menjamin fasilitas kredit yang diterima oleh PT. B berdasarkan akta
Perjanjian kredit tanggal…. No…. Yang dibuat di hadapan …. ; dengan
ketentuan bahwa keterlambatan terhadap salah satu perjanjian
kredit dimaksud, dianggap sebagai keterlambatan terhadap
Perjanjian kredit yang lainnya, dan karenanya dalam hal terjadi
keterlambatan dimaksud, maka Bank berhak untuk dengan seketika
menetapkan fasilitas kredit yang lainnya menjadi seketika jatuh
tempo..”

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 4


www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 5
www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 6
SKMHT
 Pada dasarnya diberikan untuk jangka waktu max 30
hari terhitung sejak akta di ttd
 Akta SKMHT tidak dapat di ttd berdasarkan kuasa dari
pemilik tanah (harus ybs)
 Kecuali: dalam sertifikat yang dimiliki oleh beberapa
orang, bisa dikuasakan kepada salah satu dari mereka
sendiri.
 Klausula yang ada tidak boleh bertentangan dengan
APHT nya.

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 7


BATAS WAKTU SKMHT
 SKMHT mengenai HaT yang sudah terdaftar wajib diikuti
dengan pembuatan APHT selambat-lambatnya 1 bulan sesudah
diberikan;

 Jika tanahnya belum terdaftar,atau sudah bersertipikat


tetapi belum didaftar atas nama pemberi HT sebagai
pemegang hak baru, maka batas waktu pembuatan APHT nya
3 bulan sesudah diberikan;

 SKMHT yang tidak diikuti dengan pembuatan APHT dalam


waktu yang ditentukan tersebut, BATAL DEMI HUKUM

 Ketentuan tersebut untuk memberikan kepastian hukum &


perlindungan hukum.

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 8


SKMHT DENGAN JANGKA WAKTU KHUSUS
 PMNA/Ka BPN No.4/1996 ttg Penetapan Batas Waktu
Penggunaan SKMHT untuk menjamin kredit-kredit
tertentu jo SK Dir BI No.26/24/KEP/Dir tanggal 29 Mei
1993 : jangka waktu berakhirnya SKMHT : selama
jangka waktu Perjanjian Kreditnya.

 Syaratnya:
1. Perumahan inti, perumahan sederhana, atau rumah
susun dengan luas tanah max 200M2 dan luas
bangunan max 70M2.
2. Pemilikan kaveling siap bangun dengan luas tanah
54-72M2 dan kredit untuk membiayai bangunannya.
3. Kredit renovasi untuk rumah yang masuk kriteria
dalam point 1 dan 2.
www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 9
TIDAK HANYA UNTUK TANAH
 Klausula paripasu ini tidak hanya untuk
jaminan berupa tanah dan bangunan saja,
melainkan meliputi pula jaminan2 yang
lainnya; contohnya: Fidusia barang, gadai
dll.
 Berbeda dengan Personnal Guarantee atau
Corporate Guarantee, yang biasanya
ditentukan untuk menjamin seluruh fasilitas
kredit yang dijamin.

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 10


PERMASALAHAN DALAM PRAKTEK
1. Bagaimana jika salah satu fasilitas kredit yang dijamin
oleh jaminan yang sama (secara paripasu) sudah lunas,
padahal fasilitas kredit lainnya belum lunas?

2. Bagaimana jika tanah yang masih dibebani dengan hak


tanggungan secara paripasu mau dijual oleh salah satu
Debitur (dalam hal terdapat beberapa debitur)?

3. Bagaimana kondisi beberapa fasilitas kredit yang


dijamin dengan 1 sertifikat yang sama sedangkan nama
dalam sertifikat yang dibebani HT meninggal dunia?

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 11


PERMASALAHAN DALAM PRAKTIK (2)
5. Dalam praktik, jika AJB terhadap tanah yang
sudah lunas tapi masih terdaftar HT, sering harus
dilakukan roya dulu baru bisa di tanda-tangani
AJB nya
 Sulit untuk AJB dengan pembiayaan Bank
 bank tidak memiliki hak jaminan atas
tanah tersebut pada saat uang dibayarkan
ke penjual
 Solusi sementara: dibuatkan akta PJB
dengan alternatif jaminan akta PJDK dan
akta letter of undertakings

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 12


www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 13
KESIMPULAN
• Dalam menetapkan ada/tidaknya klausula
paripasu tersebut, harus dipastikan dengan pihak
bank apakah dibutuhkan atau tidak. Bisa jadi
kondisi paripasu hanya terhadap fasilitas
tertentu saja, atau terhadap jaminan tertentu
saja.
• Dalam hal pembelian secara pelunasan kredit
harus dipastikan ada/tidaknya paripasu dengan
fasilitas kredit lainnya. Karena kalau masih ada
fasilitas lain yang belum lunas, maka sertifikat
tidak bisa “ditebus” dari Bank.

www.irmadevita.com - All Rights Reserved 07/21/2021 14


TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
SERIAL PANDUAN HUKUM PRAKTIS POPULER

All Rights Reserved


www.irmadevita.com 07/21/2021 15

Anda mungkin juga menyukai