BIODATA

 NAMA : RUDI M.SH.M.Hum

RIWAYAT PEKERJAAN :
 PNS DI KEJAKSAAN NEGERI MAGETAN
 KASUBSI DI KEJAKSAAN NEGERI SABANG
 KASI PIDSUS KEJATI KALTENG :

 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI : 2005 – 2011.

 KEPALA KEJAKSAAN NEGERI AMPANA :
 KEPALA KEJAKSAAN NEGERI TANJUNG BALAI KARIMUN
 KASUBDIT TUT TPKL PIDSUS : APRIL 2016 – 2017 .
 KASUBDIT TP. PAJAK DAN TPPU PIDSUS
2
 PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
YANG PERNAH DITANGANI
1. Perkara Tipikor Bank Indonesia dengan a.n Ir.Burhanuddin, Aulia Pohan dkk selaku Dewan Gub BI

2. Perkara Tipikor Anggota DPR RI a.n Hamka Yandhu dkk ( kasus suap terkait mitra kerja dengan Bank Indonesia)

3. Perkara Tipikor pengadaan Mobil Damkar di tiap propinsi a.n Hari Sabarno selaku Mendagri

4. Perkara Tipikor pada program satu juta hektar kelapa sawit a.n Suwarna selaku Gebernur Kaltim, dan Waskito selaku Dirjen Dept Kehutanan, kerugian negara Rp. 364

milyar.

5. Perkara Tipikor pengadaan Mobil Damkar a.n Saleh Yasid selaku Gubernur Riau,

6. Perkara Tipikor a.n Dany Setyawan selaku Gubernur Jawa Barat, pengadaan Damkar/mobil /alat berat

7. Perkara Tipikor a.n Ismeth Abdullah selaku Ketua Otorita Batam, pengadaan Damkar

8. Perkara Tipikor suap pengadaan tanah gedung Komisi Yudisial a.n Irawadi Yunus selaku Komisioner KY.

9. Perkara Tipikor penyalahgunaan APBD a.n M. Muhamad selaku Walikota Bekasi……dll.

( Perkara tersebut diatas telah terbukti dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap)
PENDEKATAN
IDENTIFIKASI MASALAH
HUKUM.
 PERMASALAHAN HUKUM
1.PARA PIHAK SEOLAH-OLAH BERHADAPAN DI DEPAN
NOTARIS DAN DIBACAKAN AKTANYA PADAHAL TIDAK
PERNAH.
2. DATA IDENTITAS BAIK SUBYEK DAN OBYEK TIDAK BENAR
3. DATANYA ADA TAPI TIDAK VALID/KURANG PIHAK
4. AKTA YANG SAMA BEREDAR
5. TANDA TANGAN DIPALSUKAN
6. OBYEK YANG DIPERJANJIKAN TERNYATA MASIH DALAM
SENGKETA.
 MASALAH HUKUM
TIMBUL KARENA AKIBAT ADANYA KESENGAJAAN
UNTUK BERBUAT JAHAT/MELANGGAR HUKUM
NIAT : DARI AWAL SUDAH ADA NIAT MELANGGAR

1. KESENGAJAAN KEINSYAFAN DENGAN TUJUAN/ DIKEHENDAKI

2. KESENGAJAAN KEINSYAFAN DENGAN DENGAN KEPASTIAN
3. KESENGAJAAN KEINSYAFAN DENGAN KEMUNGKINAN

PELAKU :
1. PELAKU TUNGGAL.
2. BERSAMA-SAMA DENGAN YANG LAIN, PERSEKONGKOLAN.
 PEMECAHAN
NORMA HUKUM MEMANG BERMASALAH
1. KEMBALI KE ASAS HUKUM/ASAS UU JABATAN NOTARIS / PER-UU-AN TERKAIT
2. KEMBALI KE PENAFSIRAN HUKUM YANG BENAR
3. KEMBALI KE PUTUSAN HAKIM/PRATEK PENGADILAN KASUS YANG SAMA

NORMA HUKUM SUDAH JELAS

1. NORMA TERSEBUT WAJIB DITERAPKAN/PEDOMANI, TIDAK DAPAT DITAFSIRKAN LAGI
2. TIDAK BOLEH DILANGGAR, JIKA DILANGGAR DAPAT SANKSI
3. PEDOMANI / TAATI KODE ETIK
4. TAATI TUGAS DAN KEWENANGAN NOTARIS SESUAI PERATURAN PER-UU-AN
5. DATA BASE/ADMINISTASI YANG TERTIB DARI AKTA YANG TELAH DIBUAT…DLL
  PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM APABILA
DILANGGAR

HUKUM ADMINISTRASI
HUKUM PERDATA
HUKUM PIDANA
ASPEK ADMINISTRASI
MELANGGAR PASAL 6 KODE ETIK NOTARIS, 28 JANUARI 2005 SANKSI YANG DAPAT
DIJATUHKAN TERHADAP NOTARIS YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KODE ETIK
DAPAT BERUPA:

1.TEGURAN,

2.PERINGATAN, 

3.SCHORSING (PEMECATAN SEMENTARA)
DARI KEANGGOTAN PERKUMPULAN,
 
4.ONZETTING (PEMECATAN) DARI KEANGGOTAAN PERKUMPULAN,

5.PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT DARI KEANGGOTAAN PERKUMPULAN

SANKSI UU NO.30/2004 JO UU NO.2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS

,BERSIFAT ADIMINISTRASI ( PASAL 85 UU.NO30 TAHUN 2004)
 ASPEK KEPERDATAAN

 DIGUGAT SECARA PERDATA , APABILA MELANGGAR HUKUM

PASAL 1365 BW:
1. MELANGGAR HUKUM
2. KESALAHAN
3. KERUGIAN
4. KAUSALITAS ANTARA PERBUATAN DENGAN KERUGIAN

SANKSI PASAL 84 UU.30 TAHUN 2004 TTG JABATAN NOTARIS;

- MENGAKIBATKAN AKTE YANG HANYA BERKEKUATAN
DIBAWAH TANGAN
- AKTA BATAL DEMI HUKUM , PIHAK YANG DIRUGIKAN DAPAT
MENUNTUT PENGGANTIAN BIAYA, GANTI RUGI DAN BUNGA
KEPADA NOTARIS.
 ASPEK PIDANA

1.PIDANA UMUM :
CONTOH :
PASAL 263 KUHP, …MEMBUAT/MENGGUNAKAN SURAT PALSU….ENAM TAHUN PENJARA
PASAL 265 KUHP ,…PEMALSUAN AKTA OTENTIK…… MAKS DELAPAN TAHUN.
PASAL 266 KUHP…. MENYURUH MEMASUKAN KETERANGAN PALSU
DALAM AKTA OTENTIK…DIANCAM PIDANA PENJARA
PALING LAMA TUJUH TAHUN.

2.PIDANA KORUPSI : SERING TERJADI PUNGLI SEKTOR PUBLIK

CONTOH:
PASAL 2,3,PASAL 5, 13 , UU.31/99 JO UU 20/2001
TTG TIPIKOR , CONTOH SUAP KEPADA PENYELENGGARA
NEGARA/PEGAWAI NEGERI/PEGAWAI BUMN DLL.
 .
3 TINDAK PIDANA PAJAK
UU.Nomor 6 Tahun 1983 Jo UU. No.16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Dan
Tatacara Perpajakan

 Pasal 38 setiap orang karena kealpaannya :

1. Tidak menyampaikan SPT atau ;
2. Menyampaikan SPT tidak benar, ancaman hukum ; denda mask 2 kali pajak
kurang bayar atau kurungan minim 3 bulan atau maks 1 tahun pidana penjara

 Pasal 39 setiap orang yang sengaja :

1. Tidak menyampaikan pajak yang dipotong/dipungut ……dll , ada 9 perbuatan
yang dipidana : ancaman : minim 6 bulan dan maks 6 tahun penjara
dan denda minimnum 2 dan mask 4 kali pajak terhutang atau pajak kurang
bayar atau setidak-tidaknya 4 kali jumlah pajak terhutang atau
kurang bayar.
 DELIK JABATAN

 PASAL 52 KUHP :
BILAMANA SEORANG PEJABAT ( NOTARIS = PEJABAT ), KARENA MELAKUKAN
PERBUATAN PIDANA MELANGGAR SUATU KEWAJIBAN KHUSUS DARI
JABATANNYA , ATAU PADA WAKTU MELAKUKAN PERBUATAN PIDANA MEMAKAI
KEKUASAAN, KESEMPATAN ATAU SARANA YANG DIBERIKAN KEPADANYA
KARENA JABATANNYA, PIDANANYA DAPAT DITAMBAH SEPERTIGA.
 PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI
1. ORANG PERORANGAN DAN KORPORASI
2. PENYELENGGARA NEGARA/PNS
3. PEJABAT BUMN/PERUSAHAAN MILIK NEGARA
4. SWASTA/PERUSAHAAN/KORPORASI
5. PEJABAT NEGARA/PEJABAT UMUM
 Pasal 6
Setiap orang yang menerima atau menguasai, penempatan,
pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, atau
penukaran, harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana, dipidana dengan pidana penjara minimal 5
tahun maksimal 15 tahun dan denda minimal Rp.100 juta dan maksimal
Rp.15milyar.

15
 JENIS Ada 2 TP Korupsi:
BERDASARKAN TINDAK 1.Menimbulkan Kerugian
UU.31/99 JO UU 20/2001 keuangan Negara
TTG PEMBERANTASAN
PIDANA
2. Tidak Harus Ada Kerugian
TIPIKOR , BERLAKU KORUPSI Negara , Contoh :Suap,
SAMPAI SEKARANG pemerasan dll.

SUAP
MELAWAN Penggelapan PERBUATAN BENTURAN
MENYUAP
HUKUM Pasal 5 dalam CURANG KEPNTINGAN GRATIFIKASI
X
PEMERASAN
Pasal 6 Jabatan Pasal 12e
Pasal 7(1)a DALAM Pasal 12b
KEWENANGAN. Pasal 8 Pasal 7(1)b PENGADAAN Pasal 12c
Pasal 11 Pasal 12g
KERUGIAN Pasal 9 Pasal 7(1)c Pasal 12 I
NEGARA Pasal 12a Pasal 12h
Pasal 12b Pasal 10a Pasal 7(1)d
Pasal 12c Pasal 10b Pasal 7(2)
(Pasal 2,3) 16
Pasal 12d Pasal 10c Pasal 12h
 PASAL 2 AYAT (1) PASAL 3
Setiap orang Setiap orang
KONSTRUKSI PEMBUKTIAN

SECARA Melawan Hukum DENGAN MAKSUD UNTUK Menguntungkan

diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

Memperkaya diri sendiri atau org lain Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan

atau suatu korporasi atau sarana;
Karena jabatan atau kedudukan

Dapat merugikan keuangan negara atau Dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara perekonomian negara
Psl 5 (1) a Psl 5 (1) a Psl 5 (2)

Setiap orang Setiap orang Pegawai negeri atau

penyelenggara negara
Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Memberi sesuatu kepada pegawai negeri Menerima pemberian atau janji
pegawai negeri atau penyelnggara negara atau penyelnggara negara

Dengan maksud supaya pegawai negeri Karena atau berhubungan dengan sesuatu Sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
atau penyelenggara negara berbuat atau yang bertentangan dengan kewajibannya huruf a atau b
tidak berbuat dalam jabatannya

Yang bertentangan dengan kewajibannya Dilakukan atau tidak dilakukan dalam

jabatannya
SUAP PASIF SUAP AKTIF

PIDANA PENJARA MIN 1 TAHUN,

MAKS 5 TAHUN, DAN/ATAU DENDA MIN 50.000.000,- MAKS 250.000.000,-
 Psl 5 (2) Psl 11

Pegawai negeri atau penyelenggara negara Pegawai negeri atau penyelenggara negara

Menerima pemberian atau janji Menerima pemberian atau janji

Dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara Padahal diketahui atau patut didugaBahwa hadiah atau janji
negara berbuat atau tidak berbuat dalam jabatannya Yang tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang
bertentangan dengan kewajibannya berhubungan dengan jabatannya, atau

Karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan Yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji
dengan kewajibannya Dilakukan atau tidak dilakukan dalam tersebut ada hubungan dengan jabatannya
jabatann

SUAP AKTIF
PIDANA PENJARA MIN 1 TAHUN, MAKS 5 TAHUN, DAN/ATAU DENDA MIN PIDANA PENJARA MIN 1 TAHUN, MAKS 5 TAHUN, DAN/ATAU DENDA MIN
50.000.000,- MAKS 250.000.000,- Rp. 50.000.000,- MAKS Rp. 250.000.000,-
Psl 5 (2)
Pegawai negeri atau penyelenggara negara
Menerima pemberian atau janji
Dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara negara berbuat atau tidak berbuat
dalam jabatannya Yang bertentangan dengan
kewajibannya
Karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajibannya Dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatann
PIDANA PENJARA MIN 1 TAHUN, MAKS 5
TAHUN, DAN/ATAU DENDA MIN 50.000.000,-
MAKS 250.000.000,-
Psl 12 HURUF a Psl 12 HURUF b
Pegawai negeri atau penyelenggara negara Pegawai negeri atau penyelenggara negara
Yang menerima hadiah atau janji Menerima pemberian atau janji
Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah
atau janji tersebut diberikan untuk menggerakan tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan
agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena telah melakukan sesuatu dalam jabatannya
dalam jabatannya yang bertentangan dengan yang bertentangan dengan kewajibannya
kewajibannya
SUAP AKTIF
PIDANA SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA PENJARA MIN 4 TAHUN, MAKS 20 TAHUN, DAN DENDA MIN
RP. 200.000.000,- MAKS RP. 1.000.000.000,-
Psl 11 Psl 13

Pegawai negeri atau penyelenggara negara Setiap orang

Menerima pemberian atau janji Yang memberi hadiah atau janji

Padahal diketahui atau patut diduga kepada pegawai negeri

Bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan Dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau
yang berhubungan dengan jabatannya, atau kedudukannya, atau

Yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada Oleh pemberi hadiah atau janji dianggapnya melekat pada jabatan atau
hubungan dengan jabatannya kedudukan

SUAP AKTIF SUAP PASIF

PIDANA PENJARA MIN 1 TAHUN, MAKS 5 TAHUN, DAN/ATAU DENDA MIN PIDANA PENJARA MAKS 3 TAHUN, DAN ATAU DENDA MAKS RP.
Rp. 50.000.000,- MAKS Rp. 250.000.000,- 150.000.000,-
  KESIMPULAN

===PADA PRINSIPNYA SETIAP PROFESI DALAM

MELAKSANAKAN JABATAN ( TUGAS DAN KEWENANGANNYA) ,
WAJIB MENTAATI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ,
KARENA JIKA MELANGGAR AKAN DIMINTAI
PERTANGGUNGJAWAB SECARA ADMINISTRASI, PERDATA DAN
PIDANA, SEBAGAI KONSEKWENSI NEGARA HUKUM.=========