Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS AKTA PENDIRIAN

BANK PERKREDITAN
RAKYAT
ROBIATUL AFRIAN – E2B022028
1. AWAL AKTA
2. KOMPARISI
2. BADAN AKTA
Esensialia
a. Nama dan Tempat Kedudukan
- PT Bank Perkreditan Rakyat Panca Sedana berkedudukan di Kecamatan
Kuta, Kabupaten Badung, Bali
b. Jangka Waktu Pendirian
- 75 tahun dari AD didalam akta ini disetujui (1992)
c. Maksud dan Tujuan
- Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka
dan tabungan
- Memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan
d. Modal
- Modal Dasar : Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah)
Naturalia
Saham
Surat Saham
Daftar Saham
Pemindahan Hak atas Saham
Pengurusan
Tugas dan Wewenang Direksi
Rapat Direksi
Dewan Komisaris
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris
Tahun Buku
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
Tempat dan Panggilan Rapat
Pimpinan dan Berita Acara RUPS
Accidentalia
Keuntungan
Dana Cadangan
Perubahan Anggaran Dasar
Pembubaran dan Likuidasi
Peraturan Penutup
Isi Akta
Modal
- Modal Dasar: Rp 200.000.000 terbagi atas 200 saham ( 1 saham = 1juta)
- Kepemilikan Saham
1. I Putu Supartha sejumlah 35 saham= 35 juta
2. I Putu Suwadnyana sejumlah 5 saham = 5 juta
3. Ni Ketut Eva Ariana sejumlah 5 saham = 5juta
4. Ni Ketut Herlin sejumlah 5 saham = 5 juta
-Saham yang belum diambil akan dikeluarkan untuk keperluan modal kerja
perseroan
Saham
- Semua saham yang dikeluarkan perseroan adalah saham atas nama
- Yang boleh memiliki saham adalah WNI dan Badan Hukum di
Indonesia
- Perseroan hanya mengakui seorang atau badan hukum sebagai
pemilik dari satu saham
Direksi
Tugas dan Wewenang
1. Bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk
kepentingan perseroan serta mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan anggaran dasar akta ini
2. Direksi berhak mewakili didalam dan diluar pengadilan tentang
segala hal kejadian
3. Direksi untuk tindakan tertentu berhak mengangkat seseorang
memberikan kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa
Komisaris
Tugas dan Wewenang
1. Melakukan pengawasan terhadap direksi dalam kepengurusan
perseroan
2. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak, berhak setiap waktu
membebastugaskan untuk sementara waktu direksi apabila direksi
bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau melalaikan
kewajiban lainnya sebagai direksi
3. Mengurus perseroan ketika direksi dibebastugaskan
Tahun Buku
1. Dimulai dari tanggal 1 Januari dan ditutup 31 Desember
Rapat Umum Pemegang Saham
2. Diselenggarakan setiap tahun
3. Direksi memberikan laporan tentang jalannya perseroan dan hasil
yang telah dicapai dalam tahun buku yang lalu, terkhusus mengenai
kepengurusan perseroan
4. Neraca dan perhitungan laba rugi diajukan untuk disahkan rapat
5. Diputuskan pembagian keuntungan
6. Membicarakan hal lain yang diajukan sebagaimana mestinya
dengan tidak mengurangi ketentuan dalam anggaran dasar
Kuorum, Hak Suara, dan Keputusan
1. RUPS sah jika dihadiri 50% jumlah saham yang dikeluarkan
perseroan, kecuali jika ditentukan hal lain di anggaran dasar ini
2. Masing-masing pemegang saham hanya bisa diwakili oleh pemegah
saham lain atau orang lain dengan surat kuasa
3. Dalam RUPS, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya
untuk mengeluarkan satu suara
4. Anggota direksi dan anggota komisaris dan karyawan perseroan
tidak boleh bertindak sebagai kuasa dalam RUPS
5. Keputusan suara diambil apabila disetujui lebih dari 50%, dan jika
sama maka akan dilakukan undian
Pembubaran dan Likuiditas
1. Jika perseroan dibubarkan, maka harus diadakan likuiditas oleh
direksi dibawah pengawasan dewan komisaris
2. Keputusan pembubaran harus didaftarkan di kepaniteraan PN
tempat kedudukan perseroan, diumumkan dalam berita negara
Republik Indonesia dan surat kabar di kedudukan perseroan dengan
disertai panggilan untuk para kreditur
3. Sisa perhitungan likuidasi dibagikan terlebih dahulu kepada para
pemegang saham yang nominalnya telah dibayar penuh untuk
saham yang mereka miliki dan sisanya dibagikan menurut RUPS
yang diselenggarakan untuk keperluan itu
Peraturan Penutup
1. Hal yang belum diatur dalam anggaran dasar, maka RUPS akan
memutuskannya
2. Pengangkatan direksi dan komisaris untuk pertama kali
- Direktur : Tuan I Putu Suwandnyana
- Komisaris Utama : Tuan I Putu Supartha
- Komisaris : Nyonya Ni Ketut Herlin
- Komisaris : Nona Ni Ketut Eva Ariana
3. AKHIR/PENUTUP AKTA
- Berdasarkan KUHPerdata ayat 1320, maka perjanjian yang ada
didalam akta tersebut sah
1. Kesepakatan
2. Kecakapan
3. Hal tertentu
4. Sebab yang halal
- Berdasarkan KUHPerdata ayat 1868 “akta autentik adalah akta yang
dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang atau
dihadapan pejabat umum yang berwenang untuk maksud itu ditempat
dimana akta dibuat” dalam hal ini para pihak mendatangi kantor
Notaris guna keperluan mendirikan PT BPR Panca Sedana
- Berdasarkan Pasal 5 UU Perbankan, jenis bank ada dua, ialah:
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat
Dalam akta ini ialah Bank Perkreditan Rakyat Panca Sedana adalah bank yang
melakukan kegiatan usaha secara konvensional sehingga dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran (Pasal 1 ayat (4))

- Berdasarkan Pasal 21 UU Perbankan, bentuk hukum suatu Bank Perkreditan


Rakyat dapat berupa :
c. Perusahaan Daerah
d. Koperasi
e. Perseroan Terbatas
f. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Dalam akta ini, para pihak dalam mendirikan BPR berbentuk Perseroan Terbatas
- Pasal 23 UU Perbankan menjelaskan bahwa BPR hanya bisa didirikan dan
dimiliki oleh WNI, Badan Hukum yang seluruh pemiliknya WNI, Pemerintah
Daerah, atau dapat dimiliki ketiganya. Dalam akta ini BPR Panca Sedana dimiliki
oleh WNI ialah orang Bali
- Usaha BPR menurut Pasal 13 UU Perbankan ialah:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu
b. Memberikan kredit
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip
Syariah sesuai denga ketentuan yang ditetapkan BI
d. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat BI, deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain
BPR Panca Sedana tidak menjalankan prinsip Syariah, dalam akta ini pada bagian
maksud dan tujuan BPR Panca Sedana sudah sesuai dengan Pasal 13 UU
Perbankan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai