Peralihan saham menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas adalah pemindahan hak atas
saham, yang mana itu dilakukan dengan adanya akta pemindahan hak baik yang dibuat dihadapan
notaris ataupun akta di bawah tangan, dan salinannya disampaikan kepada PT secara tertulis.
Peralihan saham diatur dalam Pasal 55 hingga 59 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, dimana setiap pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan
hak.
Pemberitahuan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri Hukum dan HAM
termasuk juga perubahan susunan pemegang saham yang disebabkan karena warisan,
pengambilalihan, atau pemisahan (Penjelasan Pasal 56 ayat (3) UU PT).
Ketiga syarat tersebut perlu dipenuhi, hal ini karena pengalihan saham didasarkan atas
peraturan hukum yang berlaku. Pemindahan hak atas saham karena warisan juga harus
memenuhi persyaratan dari instansi berwenang.
Peralihan atas saham berpengaruh kepada anggaran dasar atau akta pendirian perusahaan.
Setelah terjadi peralihan maka harus dilakukan perubahan anggaran dasar perusahaan dengan
memasukan nama pemegang saham baru dan mengeluarkan nama pemegang saham lama dari
anggaran dasar. Perubahan anggaran dasar yang baru dengan susunan pemegang saham baru
tersebut harus disampaikan pemberitahuan kepada Kementrian Hukum dan Ham guna
mendapatkan pengesahan selambat-lambatnya 30 hari.