Anda di halaman 1dari 3

Pendirian PT Perseorangan tanpa Notaris

 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Modal Dasar Perseroan Serta
Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi Kriteria Untuk Usaha
Mikro dan Kecil;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, Dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

 Modal Dasar PT
Berdasarkan Pasal 109 angka 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UU Cipta
Kerja”) yang mengubah Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UU PT”) diatur bahwa Perseroan Terbatas (“PT”) wajib memiliki modal dasar. Besaran modal
dasar tersebut ditentukan berdasarkan keputusan pendiri PT. Modal dasar tersebut harus ditempatkan dan
disetor minimal 25% yang dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah.
JadI, pada dasarnya tidak ada ketentuan minimum modal dasar PT, dan besaran modal dasar tersebut
diserahkan sepenuhnya pada kesepakatan para pendiri PT. Akan tetapi, bagi PT yang melaksanakan kegiatan
usaha tertentu, besaran minimum modal dasarnya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

 Tahapan Pendirian PT tanpa Akta Notaris


Pemerintah telah memberikan kemudahan bagi pengusaha mikro dan kecil untuk mendirikan PT. Dalam
hal ini, yang termasuk ke dalam kategori usaha mikro dan kecil yaitu:
1. Usaha Mikro
a. Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
b. Memiliki modal usaha sampai dengan maksimal Rp1 miliar tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan sampai dengan maksimal Rp2 miliar.
2. Usaha Kecil
a. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang didirikan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar;
b. Memiliki modal usaha lebih dari Rp1 miliar sampai dengan maksimal Rp5 miliar tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2
miliar sampai dengan maksimal Rp15 miliar.
Pelaku usaha yang memenuhi kriteria di atas dapat mendirikan PT perorangan dengan
kemudahan sebagai berikut :
1. Dapat didirikan oleh 1 orang. PT perorangan dapat didirikan oleh Warga Negara Indonesia (“WNI”)
yang berusia minimal 17 tahun dan cakap hukum.
2. Keringanan biaya pendirian badan hukum.
3. Kemudahan dalam Prosedur Pendirian PT Perorangan.
Pendirian PT perorangan cukup dilakukan dengan membuat surat pernyataan pendirian berbahasa
Indonesia, yang memuat maksud dan tujuan, kegiatan usaha, modal dasar, dan keterangan lain berkaitan
dengan pendirian PT. Surat pernyataan pendirian tersebut didaftarkan secara elektronik kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menkumham”) dengan mengisi format isian yang memuat:
1. nama dan tempat kedudukan PT perorangan;
2. jangka waktu berdirinya;
3. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha;
4. jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
5. nilai nominal dan jumlah saham;
6. alamat PT Perorangan; dan
7. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, nomor induk kependudukan, dan
nomor pokok wajib pajak dari pendiri sekaligus direktur dan pemegang saham PT perorangan.
Atas pendaftaran pernyataan pendirian tersebut, Menteri kemudian menerbitkan sertifikat pernyataan
pendirian secara elektronik. Selanjutnya, pendiri PT perorangan selaku pemohon mencetak pernyataan PT
perorangan dan sertifikat pernyataan pendirian tersebut menggunakan kertas putih ukuran F4/folio.
Namun, apabila di kemudian hari pemegang saham menjadi lebih dari 1 orang atau usaha telah
berkembang sehingga tidak lagi memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil, pendiri harus mengubah status PT
perorangan menjadi PT persekutuan modal.

 Prosedur Pendirian PT Perorangan secara online


Pendaftaran dilakukan melalui laman resmi https://ahu.go.id, caranya dengan lebih dulu membuat akun
pada aplikasi tersebut.
a. Registrasi Akun
1. Pengguna mengakses Aplikasi Perseroan Perorangan melalui laman https://ahu.go.id kemudian
pilih icon menu Aplikasi Pendaftaran Perseroan Perorangan. Selain itu, pengguna juga bisa
melakukan akses langsung ke laman http://ptp.ahu.go.id. Nantinya akan muncul tampilan awal
laman Aplikasi Pendaftaran Perseroan Perorangan.
2. Langkah selanjutnya adalah lakukan registrasi akun apabila belum punya akun. Silakan klik tombol
“Daftar”, kemudian akan diarahkan ke halaman Registrasi.
3. Silahkan mengisi formulir registrasi sebagai berikut:
 Isi NIK yang sesuai KTP. (Wajib diisi)
 Isi NPWP. (Wajib diisi), jika belum memiliki NPWP silahkan daftar pada E-Reg Ditjen Pajak
Pilih Nama Lengkap. (Wajib diisi)
 Isi Email. (Wajib diisi)
 Isi Tanggal Lahir. (Wajib diisi)
4. Setelah selesai mengisi formulir registrasi, kemudian klik tombol “Daftar”, maka akan muncul
notifikasi apabila registrasi sudah berhasil.
b. Cek Email dan Login Akun daftar PT Perorangan
5. Kemudian cek Email yang telah didaftarkan sebelumnya.
6. Pemohon akan mendapatkan Email Aktivasi akun yang berisi NIK dan Password Sementara yang
dapat digunakan untuk Login dan klik tombol “aktivasi akun” untuk dapat mengakses akun baru
Pemohon.
7. Apabila Aktivasi Akun berhasil, maka akan muncul notifikasi.
8. Silakan klik Tombol “Login” di notifikasi untuk kembali ke Halaman Login dan silakan Login
menggunakan NIK dan Password yang didapatkan di email Registrasi.
9. Untuk melakukan Login silakan isi form sebagai berikut:
 Masukkan NIK Pemohon
 Masukkan Password yang sudah didapatkan dari Email Aktivasi Akun
 Kemudian Klik Tombol “Masuk”
10. Apabila mengalami kendala lupa password silakan klik Tombol “lupa password”. Kemudian
Pemohon akan dibawa ke halaman Reset Password.
11. Masukkan Email yang digunakan saat registrasi akun kemudian klik Tombol “Reset”. Jika berhasil
akan muncul notifikasi.

Anda mungkin juga menyukai