Anda di halaman 1dari 10

Bogor, 13 Juli 2023

LEGAL MEMORANDUM
Kepada Yth,

Mr Matsumoto
Jalan Delima Jaya RT 004/08 Rempoa
Ciptat Timur, Tangerang Selatan

Dengan Hormat,

Sehubungan permohonan saudara mengenai pendapat hukum terhadap Bentuk-bentuk Badan


Hukum, Tata Cara Pendirian, Kelebihan dan Kekurangan dari Jenis Badan Perusahaan
yang ada di Indonesia.

Dalam memberikan pendapat hukum ini, kami memiliki pemahaman atas hal ini sebagai berikut :

1. Semua salinan dokumen yang diberikan kepada kami sesuai dengan aslinya;
2. Semua dokumen tersebut diterbitkan oleh dan diberikan kepada pihak yang berwenang;
3. Semua tanda tangan yang terdapat dalam dokumen yang diberikan kepada kami sesuai
dengan kebenarannya:
4. Bahwa semua fakta dan kondisi yang tergambarkan jelas pada pendapat hukum ini,
diuraikan sesuai dengan kebenaran dan faktanya;

Pendapat hukum ini didasarkan pada kualifikasi sebagai berikut :

1. Pendapat hukum ini terbatas pada Hukum Republik Indonesia ;


2. Pendapat hukum ini diberikan berdasarkan hukum Republik Indonesia yang berlaku hingga
tanggal diberikannya pendapat ini dan ini sepanjang pengetahuan kami (the best of our
knowledge).
Setelah mempelajari peraturan-peraturan dan dokumen-dokumen yang mengatur tentang Bentuk-
bentuk Badan Hukum, Tata Cara Pendirian, Kekuarangan dan Kelebihan dari Jenis Badan
Perusahaan yang ada di Indonesia, maka kami memberikan Pendapat dari segi Hukum sebagai
berikut:

1|Page
I. PENDAHULUAN

BENTUK-BENTUK BADAN HUKUM DI INDONESIA

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dibarengi dengan semakin banyaknya populasi para pebisnis
baru yang mulai bermunculan. Apalagi kini dengan syarat pendirian pt baru nya yang semakin
mudah, membuat para pebisnis ini tertarik untuk mendirikan PT sendirinya sendiri.

Pengertian PT

PT atau kepanjangan dari Perseroan Terbatas ini merupakan sebuah badan usaha yang didirikan
dengan berdasarkan sebuah perjanjian. Sederhananya, PT juga bisa dikatakan sebagai sebuah
perusahaan yang terdiri dari sejumlah modal berupa saham, dan juga dilindungi oleh hukum.

Adapun berbagai manfaat yang bisa didapatkan ketika Anda sudah mempersiapkan syarat
pendirian PT terbaru ini, adalah sebagai berikut.

① Mempermudah dalam melakukan ekspansi bisnis


② Perusahaan akan mudah dipercaya
③ Dapat perlindungan hukum yang kuat dengan syarat pendirian pt baru

Adakalanya dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, selalu saja ada pihak yang mencoba ingin
mengganggu bahkan merusak bisnis Anda. Nah untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
diperlukannya sebuah perlindungan hukum dari pemerintah agar bisnis Anda lancar.

Bilapun terjadi gangguan dari suatu pihak terhadap bisnis Anda, maka bisa dilaporkan ke Lembaga
terkait untuk bisa mendapatkan bantuan perlindungan hukum. Hal ini juga bisa berlaku bagi syarat
pendirian perguruan tinggi baru. anfaat dari syarat pendirian PT baru

Jenis-Jenis Badan Hukum

Bila Anda berencana mendirikan sebuah perusahaan di Indonesia, sebaiknya anda memahami
terlebih dahulu mengenai aspek yang akan menentukan keberlangsungan bisnis Anda. Berikut
adalah beberapa hal mengenai badan hukum, jenis pendaftaran, beserta kekurangan dan
kelebihan dari tiga jenis badan perusahaan yang paling sering dibuat di Indonesia yaitu :

1. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)


2. Penanaman Modal Asing (PMA)
3. Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA)

Untuk mempermudah pemahaman anda mengenai karakteristik tersendiri dan juga memiliki
berbagai kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Bersamaan dengan Legal Memorandum
ini kami melampirkan table identifikasi terhadap ketiga jenis Badan Hukum tersebut.

2|Page
II. DEFENISI & TATA CARA PENDIRIAN

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.

Baik perorangan maupun badan usaha bisa menjadi penanam modal dalam negeri tersebut.
Seperti pemerintah, badan usaha negeri, dan perorangan (Warga Negara Indonesia), yang
melakukan penanaman modal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Ketentuan mengenai Penanaman Modal diatur di dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal.

Deskripsi

Penanam modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh perseorangan WNI, badan usaha Negeri,
dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal,
kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan
dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha perusahaan diatur di dalam Peraturan
Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Pengertian

Lebih lanjut mengenai pengertian, Penanaman Modal Dalam Negeri (selanjutnya disebut sebagai
“PMDN”) berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal (“UUPM”), yaitu kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan
modal dalam negeri. Pengertian dari penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga
Negara Indonesia, badan usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang
melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Badan usaha Indonesia yang
dimaksudkan disini dapat berbentuk perseroan terbatas (“PT”)

Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UUPM, dijelaskan bahwa PMDN dapat dilakukan dalam bentuk
badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum, atau usaha perseorangan,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 5 ayat (3) UUPM lebih lanjut menjelaskan, penanam modal dalam negeri dan asing yang
melakukan penanaman modal dalam bentuk PT dilakukan dengan melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan terbatas;


2. Membeli saham; dan
3. Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pendirian PMDN

Urus Izin Pendirian PMDN BKPM – PMDN atau Penanam Modal Dalam Negeri ialah badan usaha
Indonesia atau warga negara indonesia yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Sedangkan BKPM atau Badan Koordinasi Penanaman Modal ialah Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang ada di Indonesia yang memiliki tugas untuk merumuskan
kebijakan dari pemerintah didalam hal penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri.

3|Page
Penanaman modal dengan tujuan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan kegiatan
penanaman modal yang dilakukan berlandaskan Undang-Undang No.6 Tahun 1968 tentang
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebagaimana sudah diubah dengan Undang-
Undang No.12 Tahun 1970.

Permohonan Penanaman Modal Baru untuk PMDN dapat dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Perorangan, PT (Perseroan Terbatas), CV
(Comanditair Venootschap), Fa (Firma), Koperasi. Dan untuk permohonan dalam penanaman
modal baru yang memiliki lokasi sebanyak dua provinsi atau pun lebih, diajukan kepada Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan syarat :

① Mengisi formulir permohonan perubahan bermaterai Rp. 6000,- diisi alamat lengkap :
Np, RT, RW, Jln. Desa/Kelurahan, No.Telepon Kantor/ No.HP Pemilik;
② Fotocopy KTP pemohon dan KTP Pemegang Saham;
③ Fotocopy NPWP Perusahaan dan Pemegang Saham;
④ Fotocopy Akta Pendirian perusahaan dan pengesahan dari KEMENKUMHAM dan
untuk CV sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri;
⑤ Keterangan rencana kegiatan usaha, uraian dan flowchart;
⑥ Surat kuasa bermaterai Rp. 6.000 bagi pemohon yang tidak mengurus izin sendiri
dan dilampiri KTP;
⑦ Rekomendasi dari instansi terkait, bila dipersyaratkan;
⑧ Bukti/keterangan lainnya (bila diperlukan);

Pengesahan dan Perizinan PMDN

Berdasarkan Pasal 25 ayat (4) UUPM, perusahaan penanam modal, termasuk PMDN, yang akan
melakukan kegiatan usaha wajib memperoleh izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dari instansi yang memiliki kewenangan. Izin sebagaimana disebutkan sebelumnya
diperoleh melalui pelayanan terpadu satu pintu. Pelayananan terpadu satu pintu ini bertujuan
untuk membantu penanam modal dalam memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan
informasi mengenai penanaman modal, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman
modal asing sesuai dengan kebutuhan dalam negeri.

Fasilitas Khusus untuk PMDN

Perbedaan mendasar pada perusahaan PMDN dan PT biasa yaitu PMDN mendapatkan fasilitas dari
pemerintah Indonesia dalam menjalankan usahanya dimana fasilitas tersebut tidak didapatkan
oleh PT biasa. Berdasarkan Pasal 18 ayat (2) UUPM dijelaskan bahwa fasilitas penanaman modal
tersebut dapat diberikan kepada penanaman modal yang:

- melakukan perluasan usaha; atau


- melakukan penanaman modal baru.

Lebih lanjut, Pasal 18 ayat (4) UUPM menjelaskan bentuk fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah
kepada penanaman modal, termasuk di dalamnya PMDN, dapat berupa:

- Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu


terhadap jumlah penanaman modal yang dilakukan dalam waktu tertentu
- Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan
untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri;
- Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk
keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu;

4|Page
- Pembebasan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau
mesin atau peralatn untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam
negeri selama jangka waktu tertentu;
- Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat; dan
- Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya untuk bidang usaha tertentu, pada
wilayah atau daerah atau kawasan tertentu.

PENANAMAN MODAL ASING (PMA)

Dasar Hukum:

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko;

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal sebagaimana
telah diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal;

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata
Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas;

Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata
Cara Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal.

Pendirian PMA di Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, PMA atau Penanaman Modal Asing adalah sebuah cara
untuk pembentukan modal bisnis yang ditunjukkan kepada investor asing. Sebelum menanamkan
modal asing di Indonesia, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui oleh penanam modal asing,
di antaranya yaitu:

① PMA Wajib Berbentuk PT


② PMA wajib berbentuk perseroan terbatas (“PT”) berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang, serta dilakukan dengan:
- mengambil bagian saham pada saat pendirian PT;
- membeli saham; dan
- melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
③ Hanya Bisa Melakukan Kegiatan Usaha pada Usaha Besar
Penanam modal asing hanya dapat melakukan kegiatan usaha pada usaha besar,
sehingga, penanam modal asing tidak dimungkinkan melakukan kegiatan usaha pada
usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
④ Nilai Investasi Lebih Besar dari Rp10 Miliar
Penanam modal asing harus memenuhi syarat nilai investasi, yakni lebih besar dari
Rp10 miliar di luar nilai tanah dan bangunan per bidang usaha KBLI 5 digit per
lokasi proyek. Namun, ketentuan tersebut di atas dikecualikan bagi PMA di kawasan

5|Page
ekonomi khusus (“KEK”) pada bidang usaha rintisan berbasis teknologi. PMA di KEK pada
bidang usaha rintisan berbasis teknologi dapat melakukan investasi dengan nilai investasi
sama atau kurang dari Rp10 miliar di luar nilai tanah dan bangunan.
⑤ Modal Disetor Minimal Rp10 Miliar
Selain ketentuan nilai minimum investasi, bagi PMA diatur ketentuan minimum
permodalan, yakni modal ditempatkan/disetor minimal Rp10 miliar, kecuali ditentukan
lain oleh peraturan perundang-undangan.[10]

Selain itu, sebelum memilih bidang usaha, perlu diperhatikan

a. Jenis Bidang Usaha

1. Bidang usaha yang tidak dapat diusahakan sebagaimana tercantum dalam Pasal 77
angka 2 UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 12 UU Penanaman Modal, yakni:
- Budi budi daya dan industri narkotika golongan I;
- Segala bentuk kegiatan perjudian dan/atau kasino;
- Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam Lampiran I Convention on
International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora;
- Pemanfaatan atau pengambilan koral dan pemanfaatan atau pengambilan karang
dari alam yang digunakan untuk bahan bangunan kapur kalsium, akuarium, dan
souvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koral mati (recent death coral) dari alam;
- Industri pembuatan senjata kimia; dan
- Industri bahan kimia industri dan industri bahan perusak lapisan ozon; dan
- Industri minuman keras mengandung alkohol (KBLI 11010), industri minuman
mengandung alkohol: anggur (KBLI 11020), dan industri minuman
mengandung malt (KBLI 11031).

2. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan tertentu bagi penanam modal asing,
dalam hal ini yakni persyaratan penanaman modal dengan pembatasan kepemilikan modal
asing.

Sebagai contoh, bagi penanam modal asing yang hendak menjalankan kegiatan usaha
berupa aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, yang meliputi alat
transportasi darat (rental without operator) dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (“KBLI”) 77311, maka dipersyaratkan untuk bermitra dengan koperasi dan
UMKM Indonesia.

Pembatasan kepemilikan modal asing ini tidak berlaku terhadap:

- Penanam modal yang telah disetujui pada bidang usaha tertentu sebelum Perpres 10/2021
diundangkan, sebagaimana tercantum dalam perizinan berusaha, kecuali ketentuan dalam
Perpres 10/2021 ini lebih menguntungkan bagi penanaman modal; atau
- Penanam modal yang memperoleh hak istimewa berdasarkan perjanjian antara Indonesia
dengan negara asal penanam modal tersebut, kecuali ketentuan bidang usaha yang sama
yang diatur dalam Perpres 10/2021 lebih menguntungkan bagi penanam modal.

Note : Untuk mengetahui secara rinci bidang usaha apa saja yang dapat dijalankan oleh
penanam modal asing, Anda dapat menyimaknya dalam Lampiran Perpres
10/2021 dan Lampiran II PP 5/2021.

b. Kewarganegaraan Anggota Direksi PT PMA

Meskipun UU Perseroan Terbatas tidak mengatur adanya kewajiban/keharusan bagi PT PMA


untuk mengangkat anggota direksi yang berkewarganegaraan Indonesia, sebagaimana

6|Page
diterangkan dalam, namun dalam praktiknya, dalam penerbitan NPWP, petugas pajak biasanya
menghimbau atau menyarankan agar yang menjadi direktur utama PT PMA adalah Warga Negara
Indonesia (WNI).

Atau jikalau hendak mengangkat direksi yang merupakan WNA, maka ia setidaknya
memiliki Kartu Izin Tinggal Tetap (“KITAP”) yang menunjukkan WNA tersebut memiliki
domisili tetap di wilayah Indonesia.

Prosedur Pendirian PT PMA di Indonesia

Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya, PMA wajib berbentuk PT berdasarkan hukum


Indonesia dan berkedudukan di Indonesia, yang salah satunya dilakukan dengan mengambil
bagian saham pada saat pendirian PT.

Hal ini berarti, aturan pendirian PT PMA di Indonesia merujuk pada ketentuan dalam UU
Perseroan Terbatas sebagaimana diubah, dihapus, dan/atau dimuat ketentuan baru oleh UU
Cipta Kerja beserta peraturan pelaksananya, dalam hal ini Permenkumham 21/2021.

Karena penanam modal asing hanya dapat melakukan kegiatan usaha pada usaha besar, PT PMA
hanya dapat didirikan dalam bentuk PT persekutuan modal. Begini prosedur pendirian PT
persekutuan modal menurut Permenkumham 21/2021:

a. Persiapkan dokumen-dokumen pendukung

Sebelum mendirikan PT persekutuan modal, dalam hal ini PT PMA, persiapkan terlebih dahulu
dokumen-dokumen pendukung yang akan dilampirkan, yakni:

① Pernyataan secara elektronik dari pemohon tentang dokumen untuk pendirian PT yang
sudah lengkap;
② Salinan akta pendirian PT yang diunggah ke Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH)
yang adalah jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam proses pengesahan
badan hukum Perseroan, pemberian persetujuan perubahananggaran dasar, penerimaan
pemberitahuan perubahan anggaran dasar, dan perubahan data Perseroan ;
③ Minuta akta pendirian PT/minuta akta perubahan pendirian PT;
④ Bukti setor modal PT, berupa:
Salinan slip setoran/surat keterangan bank atas nama PT atau rekening bersama atas
nama pendiri atau asli surat pernyataan telah menyetor modal PT yang ditandatangani
oleh semua anggota direksi bersama-sama semua pendiri, serta semua anggota dewan
komisaris PT, jika setoran modal dalam bentuk uang;
⑤ Asli surat keterangan penilaian dari ahli yang tidak terafiliasi atau bukti pembelian barang,
jika setoran modal dalam bentuk lain selain uang yang disertai bukti pengumuman dalam
surat kabar, jika setoran dalam bentuk benda tidak bergerak;
⑥ Salinan peraturan pemerintah dan/atau keputusan menteri keuangan bagi perseroan
persero atau peraturan daerah, dalam hal pendiri merupakan perusahaan daerah
provinsi/kabupaten/kota; atau
⑦ Salinan neraca dari PT yang meleburkan diri atau neraca dari perusahaan bukan badan
hukum yang dimasukkan sebagai setoran modal;
⑧ Surat pernyataan kesanggupan dari pendiri untuk memperoleh keputusan, persetujuan,
atau rekomendasi dari instansi teknis untuk PT bidang usaha tertentu atau fotokopi
keputusan, persetujuan, dan rekomendasi dari instansi teknis terkait untuk PT bidang
usaha tertentu;
⑨ Surat pernyataan kesanggupan dari pendiri untuk memperoleh nomor pokok wajib pajak
(NPWP) dan laporan penerimaan surat pemberitahuan tahunan pajak; dan

7|Page
⑩ Salinan surat keterangan mengenai alamat lengkap PT dari pengelola gedung atau instansi
yang berwenang atau asli surat pernyataan mengenai alamat lengkap PT yang
ditandatangani oleh semua anggota direksi bersama-sama semua pendiri dan anggota
dewan komisaris PT.

Note : Dokumen pendukung yang dimaksud dalam angka 3 sampai 7 disimpan oleh
notaris.

b. Isi format isian pendirian PT secara elektronik melalui SABH

Pendirian PT persekutuan modal dilakukan oleh pemohon melalui notaris dengan mengisi
format isian pendirian secara elektronik melalui SABH serta melampirkan dokumen
pendukung sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

c. Penerbitan sertifikat pendaftaran badan hukum PT secara elektronik

Atas pendaftaran yang dilakukan, Menteri Hukum dan HAM menerbitkan sertifikat
pendaftaran badan hukum PT secara elektronik. Pemohon dapat melakukan pencetakan
sertifikat tersebut secara mandiri menggunakan kertas putih ukuran F4/folio.

Perizinan Berusaha PT PMA di Indonesia

Pada dasarnya, perizinan berusaha mencakup:

- Perizinan berusaha berbasis risiko, yakni perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko
kegiatan usaha; dan
- Perizinan berusaha untuk menunjang kegiatan usaha (“PB UMKU”), yakni legalitas yang
diberikan kepada pelaku usaha untuk menunjang kegiatan usaha

Untuk memulai dan melakukan kegiatan usaha, pelaku usaha wajib memenuhi:

① Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang;


② Persetujuan lingkungan;
③ Persetujuan Bangunan Gedung (“PBG”) dan Sertifikat Laik Fungsi (“SLF”).

Kemudian mengenai perizinan berusaha berbasis risiko, secara garis besar, perizinan
berusaha yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha ditentukan berdasarkan tingkat potensi
terjadinya cedera atau kerugian dari suatu bahaya atau kombinasi kemungkinan dan akibat bahaya.
Kegiatan usaha dalam perizinan berusaha berbasis risiko dibedakan menjadi:

- Kegiatan usaha dengan tingkat risiko rendah. Perizinan berusaha yang diperlukan
berupa Nomor Induk Berusaha (“NIB”);
- Kegiatan usaha dengan tingkat risiko menengah (menengah rendah dan menengah
tinggi). Perizinan usaha keduanya berupa NIB dan sertifikat standar.
- Kegiatan usaha dengan tingkat risiko tinggi berupa NIB dan izin.

Nantinya, perizinan berusaha bagi PMA diterbitkan oleh lembaga OSS atas nama menteri/kepala
lembaga pemerintah non kementerian, yang merupakan wewenang pemerintah pusat.

Jadi, pada prinsipnya, perizinan berusaha yang diperlukan bagi PT PMA untuk dapat menjalankan
kegiatan operasional tergantung pada tingkat risiko kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT PMA
yang bersangkutan. Namun, karena PMA hanya diperuntukkan bagi usaha besar, maka besar
kemungkinan perizinan berusaha yang diperlukan oleh PT PMA tidak hanya NIB, tetapi juga
sertifikat standar atau izin, bergantung pada tingkat risikonya.

8|Page
Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA)

Pengertian Kantor Perwakilan Perusahaan Asing

Guna menjawab pertanyaan Anda, kami akan jelaskan mengenai Kantor Perwakilan Perusahaan
Asing (“KPPA”), yaitu kantor perwakilan yang didirikan oleh perusahaan asing atau beberapa
perusahaan asing di luar wilayah Indonesia dengan maksud untuk mengurus kepentingan
perusahaan atau perusahaan-perusahaan afiliasi di Indonesia dan/atau di negara lain dan/atau
mempersiapkan pendirian dan pengembangan usaha perusahaan Penanaman Modal Asing
(“PMA”) di Indonesia dan/atau di negara lain.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan KPPA ini hanya semata-mata melakukan
pengurusan atas kepentingan perusahaannya yang berada di luar negeri tanpa diperbolehkan
melakukan kegiatan usaha.

Lebih lanjut, terhadap KPPA berlaku ketentuan pembatasan sebagai berikut:

① Sebagai pengawas, penghubung, koordinator, dan mengurus kepentingan perusahaan


atau perusahaan-perusahaan afiliasinya;
② Mempersiapkan pendirian dan pengembangan usaha perusahaan pma di indonesia atau di
negara lain dan indonesia;
③ Berlokasi di gedung perkantoran di ibu kota provinsi;
④ Tidak mencari sesuatu penghasilan dari sumber di indonesia termasuk tidak dibenarkan
melaksanakan kegiatan atau melakukan sesuatu perikatan/ transaksi penjualan dan
pembelian barang atau jasa komersial dengan perusahaan atau perorangan di dalam
negeri; dan
⑤ Tidak ikut serta dalam bentuk apapun dalam pengelolaan sesuatu perusahaan, anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang ada di indonesia.

Ketentuan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem OSS

Pada dasarnya, kantor perwakilan harus mengikuti ketentuan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang diajukan melalui sistem Online Single
Submission (“OSS”). Dalam melakukan permohonan perizinan berusaha, pelaku usaha diberikan
hak akses oleh Lembaga OSS. Lalu, untuk mendapatkan hak akses Sistem OSS, pelaku usaha
mengajukan permohonan ke Lembaga OSS secara dalam jaringan (daring) melalui Sistem OSS.

Berdasarkan Pasal 12 ayat (6) Peraturan BKPM 3/2021, permohonan tersebut diajukan
dengan mengisi data permohonan hak akses penggunaan Sistem OSS dengan mengisi paling
sedikit:

① Nama pelaku usaha;


② Data sebagai berikut:
③ Orang perseorangan dengan mengisi data nomor induk kependudukan;
④ Badan usaha dengan mengisi data nomor pengesahan badan usaha;
⑤ Badan layanan umum, perusahaan umum, perusahaan umum daerah, lembaga penyiaran,
badan hukum lainnya, persyarikatan, atau persekutuan dengan mengisi data dasar hukum
pembentukan; dan
⑥ Kantor perwakilan dan badan usaha luar negeri dengan mengisi data nomor induk
kependudukan kepala kantor perwakilan/ penanggung jawab yang berkewarganegaraan
Indonesia atau nomor paspor kepala kantor perwakilan/penanggung jawab yang
berkewarganegaraan asing.
⑦ Kedudukan dalam badan usaha bagi pengisi data sebagaimana dimaksud pada huruf b
angka 2, angka 3, dan angka 4;

9|Page
⑧ Nomor telepon penanggung jawab; dan/atau
⑨ Alamat surat elektronik pelaku usaha.

Kemudian, berdasarkan Pasal 12 ayat (1) BKPM 3/2021 penggunaan hak akses kepada pelaku
usaha diberikan untuk:

- Mengajukan permohonan perizinan berusaha berbasis risiko kegiatan usaha pertama;


- Mengajukan permohonan perubahan, perluasan, dan/atau pencabutan perizinan berusaha
berbasis risiko;
- Menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal;
- Menyampaikan laporan kegiatan atau upaya pengelolaan risiko kegiatan usaha, termasuk
namun tidak terbatas pada pelaksanaan dan pemenuhan ketentuan terkait standar dan
persyaratan perizinan berusaha berbasis risiko;
- Menyampaikan pengaduan; dan/atau
- Mengajukan permohonan fasilitas berusaha.

III. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari ketentuan peraturan perundanng-undangan yang diurai dan
berlaku di atas adalah sebagai berikut :

- Di Indonesia terdapat 3 jenis badan hukum yang sering digunakan yaitu Penanaman Modal
Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing, Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA).
- Bentuk badan hukum tersebut memiliki karakteristik, kekurangan, dan kelebihan masing-
masing.
- Sebelum memutuskan bentuk perusahaan/badan hukum yang akan didirikan penting untuk
memahami ruang lingkup dan karakteristik dari tiap jenis yang ada. Jikalau perlu dapat
melakukan komunikasi dengan instansi terkait.

IV. PENUTUP

Demikian Legal Memorandum ini saya sajikan. Semoga dengan adanya Pendapat hukum ini
memberikan gambaran yang lebih jelas kepada klien kami selaku pelaku usaha yang berkeinginan
untuk mendirikan suatu Perusahaan Penempatan Pekerja Migran di Indonesia.

Hormat Saya

Bill Clinton SImanjuntak S.H

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai