Anda di halaman 1dari 6

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


Tahun Akademik 2022/2023
MATA KULIAH : Hukum Perusahaan
HARI / TANGGAL UJIAN : Selasa 8-Nov-2022
DOSEN MATA KULIAH : Yudi Prihartanto Sholeh.SH,MH
NAMA : Raka Amada
NIM/NPM : 201000295
SEMESTER / KELAS : 07

1. a. Perusahaan sebagai organ masyarakat dan pusat kegiatan

- Pada Pendekatan secara mikro

Perusahaan pada pemahaman secara umum yang diberikan oleh pembuat undang-
undang adalah perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, terang-terangan,
dalam kedudukan tertentu dan bertujuan untuk mencari laba. Pada metode pendekatan
secara mikro, perusahaan dalam ranah privat pada kajian hukum ekonomi di pandang
sebagai salah satu subyek hukum yaitu subyek hukum dari para pelaku ekonomi.
Subyek hukum yang dimaksud adalah :

1. Manusia (naturalijke persoon)

Menurut Hukum secara umum adalah tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi
subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah
dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan
sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan
pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang
menghendakinya (Pasal 2 KUH Perdata).

Namun, yang dimaksud dalam kajian Hukum Ekonomi adalah sejak manusia
dinyatakan dewasa yaitu menurut Pasal 330 KUH Perdata dan Pasal 1330 KUH
Perdata yaitu orang yang telah berumur 21 tahun atau sudah pernah menikah dan tidak
dalam pengampuan, sampai dengan meninggalnya orang yang dimaksud, yang
kemudian beralih ke ahli warisnya.

Termasuk dalam pengertian ini, adalah setiap individu atau kelompok pada kategori
pelaku ekonomi yaitu individu dan kelompok yang melakukan perbuatan secara terus-
menerus, terang-terangan pada kedudukan tertentu serta memiliki tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
2. Badan Hukum (Rectpersoonlijkeheid)

Suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status “persoon” oleh
hukum sehingga mempunyai hak dan kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan
perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian,
mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Pada
pandangan Hukum Ekonomi sebagai subyek hukum, badan hukum harus memenuhi
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang.

Pelaku ekonomi yang dimaksudkan, meliputi Pelaku ekonomi pada sekala besar,
menengah, kecil dan mikro. Kategori pelaku ekonomi ini, dapat didasarkan pada
jumlah permodalan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi dan dapat juga didasarkan
pada jumlah tenaga kerja yang diserap oleh pelaku ekonomi tersebut.

b. 1. Fungsi Ekonomi, sebuah perusahaan memiliki tugas utama yaitu memonitoring,


menganalisis dan menyelidiki terkait perekonomian perusahaan itu sendiri.

2. Fungsi Akuntansi yang berguna untuk menjaga kekayaan perusahaan, memastikan


prosedur perusahaan dijalankan dengan baik, menjaga keandalan informasi akuntansi
serta mendorong efisiensi kerja dalam perusahaan.

3. Fungsi Produksi adalah menciptakan hingga menambah fungsi dari sebuah barang
atau bisa juga jasa. Proses produksi tentunya ada berbagai macam yang bisa
disesuaikan dengan bidang perusahaan bergerak.

4. Fungsi Pemasaran yaitu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan melalui proses


pertukaran yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen. Banyak
metode pemasaran yang digunakan oleh setiap perusahaan bergantung pada
kreativitas masing-masing untuk bisa mendapatkan perhatian dari konsumennya.

5. Fungsi Personalia yang merupakan pegawai atau personel yang diberikan tanggung
jawab sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Sehingga adanya fungsi
personalia ini juga sangat penting untuk menjaga agar efektivitas serta efisiensi
pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan dapat berjalan secara optimal sesuai yang
diharapkan sebelumnya.

c. Perusahaan sebagai organ masyarakat yang memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu :

1. Perusahaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga


apabila produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan sudah tidak lagi
dibutuhkan oleh masyarakat maka produk atau jasa itu akan menghilang.

2. Perusahaan berfungsi menyerap tenaga kerja dari masyarakat


Perusahaan dalam ranah publik ini akan menumbuhkan sektor ekonomi dengan
cara melakukan transaksi ekonomi, menyerap tenaga kerja sehingga dengan kegiatan
yang dilakukan oleh Pelaku Ekonomi akan menimbulkan Multy Player Effect (efek
domino) terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.
2.
a. Perusahaan adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang memiliki tujuan yang sama yaitu
untuk memperoleh laba. Sehingga hubungan hukum antara orang per orang itu yang terjalin diantara
pendiri perusahaan dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan dari modal yang
disetorkan. Permodalan dalam pendirian perusahaan menjadi hal pokok dalam mencapai tujuan bersama,
sehingga perjanjian yang dibuat oleh para pihak adalah perjanjian dalam hal persekutuan modal.
b.1. Pengajuan Nama Perseroan Terbatas

Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum
(Sisminbakum) Kemenkumham.
Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:

 Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa;


 Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para pendirinya dan para
pengurus perusahaan;
 Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT.

Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama PT, dimana pemakaian PT tidak
boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2
(dua) atau 3 (tiga) pilihan nama PT, usahakan nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda.
Disamping itu, pendaftaran nama PT ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi
terkait (Kemenkumham) sesuai dengan UUPT dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

2. Pembuatan Akta Pendirian PT

Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara
Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu:
Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan
nama Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat;

 Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih;


 Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan
tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup;
 Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT;
 Akta Notaris yang berbahasa Indonesia;
 Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan;
 Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor minimal
25% (duapuluh lima perseratus) dari modal dasar;
 Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris; dan
 Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia,
kecuali PT dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA.

3. Pembuatan SKDP

Permohonan SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) diajukan kepada kantor kelurahan
setempat sesuai dengan alamat kantor PT anda berada, yang mana sebagai bukti
keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili gedung, jika di gedung). Persyaratan lain yang
dibutuhkan adalah: photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir, Perjanjian Sewa
atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, Kartu Tanda
Penduduk (KTP) Direktur, Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung
perkantoran.

4. Pembuatan NPWP
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
keberadaan domisili PT. Persyaratan lain yang dibutuhkan, adalah: NPWP pribadi Direktur PT,
photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA), SKDP, dan akta
pendirian PT.

5. Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan

Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan


Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain:

 Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian;


 Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita acara negara;
 Asli akta pendirian.

6. Mengajukan SIUP

SIUP ini berguna agar PT dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk diperhatikan
bahwa setiap perusahaan patut membuat SIUP, selama kegiatan usaha yang dijalankannya termasuk
dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI) sebagaimana Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Permohonan pendaftaran SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait
sesuai dengan domisili PT. Adapun klasifikasi dari SIUP berdasarkan Peraturan Menteri
Perdagangan No.39/M-DAG/PER/12/2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Perdagangan No.36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah
sebagai berikut:

 SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
 SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya
lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha;
 SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

7. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
dan/atau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait
sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat
TDP sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai
dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.37/M-DAG/PER/9/2007 tentang
Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan.

8. Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI)

Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah
diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum
3. Saya memilih untuk mendirikan Persekutuan Komanditer, dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut :
a. Persekutuan Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh sekelompok orang, yang berakibat apabila
salah satu dari anggota kelompok itu meninggal dunia atau mengundurkan diri dari persekutuan firma maka
secara otomatis persekutuan firma itu bubar.
b. Tujuan dari dibentuknya persekutuan firma didasarkan pada tujuan bersama yang tidak terpisah dengan
tujuan pribadi masing-masing anggota persekutuan;
c. Setiap anggota dari persekutuan dapat melakukan perbuatan hukum, mengeluarkan dan menerima uang
atas nama persekutuan yang mengikat persekutuan dengan pihak ketiga Pasal 17 ayat [1] KUHD.
d. Apabila terdapat hutang atas perbuatan yang dilakukan oleh salah satu anggota persekutuan atas piutang
pihak ketiga, maka pihak ketiga dapat menuntut pelunasannya kepada anggota persekutuan firma yang
lainnya;
e. Terhadap persekutuan firma, karena merupakan kelompok usaha orang maka anggota persekutuan
bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi Pasal 18 KUHD;

4. PT lebih baik daripada CV


Aset Pribadi Lebih Aman & Terlindungi
Keuntungan pertama yang akan Anda dapatkan ketika memilih PT adalah aset pribadi yang Anda
miliki lebih aman dan terlindungi karena PT merupakan badan hukum yang dapat berdiri sendiri. Di
mana, jika PT Anda memiliki utang dengan pihak ketiga atau gagal menjalankan kegiatan usahanya,
kerugian yang Anda tanggung hanya sebatas jumlah modal yang Anda setorkan, sedangkan aset
pribadi Anda tidak akan digunakan untuk membayar atau melunasi utang perusahan.

Hal ini telah diatur dalam Pasal 3 ayat (1) UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatasyang
menyatakan bahwa “Para pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan
PT dan perikatan yang dilakukan oleh PT melebihi dari saham yang dimiliki oleh masing-masing
pemegang saham”.

Artinya, Anda sebagai pemodal sekaligus pemegang saham pada PT hanya bertanggung jawab
sebatas persentase saham yang Anda miliki. Tanggung jawab ini antara lain berkaitan dengan
hubungan yang dibuat oleh PT dan pihak ketiga seperti perjanjian utang, di mana PT meminjam
uang dari pihak ketiga sebagai kreditor. Apabila ternyata PT gagal menjalankan kegiatan usahanya
dan tidak mampu melunasi utang, maka aset pribadi dari pemegang saham tidak dapat digunakan
untuk melunasi utang. Berbeda halnya dengan CV, di mana jika suatu hari terjadi kerugian, maka
Anda sebagai pemilik bisnis akan diminta pertanggungjawabannya, dan diperbolehkan
menggunakan aset pribadi untuk melunasi kewajiban CV dengan pihak ketiga.

Kemudahan Dalam Mengalihkan Kepemilikan Saham


Seperti yang Anda ketahui, PT merupakan satu-satunya bentuk usaha berbadan hukum yang
modalnya terbagi atas saham. Dengan memilih PT sebagai bentuk usaha, Anda tidak perlu khawatir
mengenai status kepemilikan pemodal atas saham PT tersebut. Jika di kemudian hari Anda tidak
ingin lagi menjadi pemegang saham dalam PT, maka Anda dapat dengan mudah menjual atau
memindahtangankan saham yang Anda miliki kepada pihak lain tanpa memengaruhi kegiatan usaha
PT tersebut. Pemindahan kepemilikan atas saham ini tidak dapat dilakukan di CV karena modal
yang diberikan tidak terbagi atas saham. Ketika Anda memilih CV dan Anda tidak ingin lagi
terlibat dalam CV tersebut, Anda tidak dapat memindahtangankan modal yang telah Anda berikan
pada CV tersebut dan keluarnya salah satu sekutu (pemodal) dapat memengaruhi keberlangsungan
CV.
Meningkatkan Kredibilitas & Lebih Profesional
Anda sebagai pemilik bisnis pasti berharap bisnis Anda terus berkembang. Salah satu cara
mengembangkan bisnis Anda adalah berpartisipasi dalam tender suatu yang diselenggarakan oleh
perusahaan swasta maupun negeri. Ketika Anda memilih CV, kesempatan Anda untuk
berpartisipasi dalam tender dan mendapatkan proyek tersebut lebih kecil dibandingkan dengan PT.
Hal ini karena PT merupakan suatu entitas yang dapat berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya
sehingga lebih memiliki kredibilitas lebih tinggi. Selain itu, PT juga dianggap lebih profesional
karena PT memiliki struktur yang jelas yang terdiri atas Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang
Saham sehingga pengurusan dan pertanggungjawaban PT lebih jelas dibandingkan dengan CV yang
hanya terdiri atas sekutu aktif dan sekutu pasif.

Kesempatan Memperoleh Pendanaan Lebih Besar


Ketika Anda ingin mengembangkan bisnis, tentunya modal merupakan hal penting yang
dibutuhkan sebagai fasilitas untuk mencapai target bisnis Anda. Dengan memilih badan usaha
berbentuk PT, Anda akan lebih mudah mendapatkan suntikan modal dari investor atau
mendapatkan pinjaman modal dari Bank ataupun intansi keuangan lainnya. Terutama ketika Anda
mengajukan pinjaman ke Bank, Anda akan diminta untuk memberikan jaminan berupa aset. Jika
bentuk usaha bisnis Anda adalah PT, maka aset yang digunakan sebagai pinjaman adalah aset PT
yang terpisah dengan aset pribadi pemilik PT. Sehingga jika terjadi sesuatu dengan pemilik PT
dimana asetnya perlu dijual, maka tidak akan memengaruhi keberlangsungan PT.

Bidang Usaha untuk Bisnis Lebih Beragam


Menurut pearutran perundang-undangan di Indonesia, terdapat beberapa pembatasan dalam bidang
usaha dimana beberapa bidang usaha tidak dapat dijalankan oleh CV. Misalnya jika Anda ingin
membuat startup di bidang teknologi finansial yakni peer to peer lending, maka Anda perlu
mendirikan suatu badan hukum yakni PT atau koperasi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (2)
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 77/POJK.01/2016. Maka dari itu, jika Anda memutuskan
untuk memilih CV, Anda perlu memperhatikan aturan terkait bidang usaha bisnis Anda apakah ada
larangan jika bentuk usaha yang dipilih adalah CV dan mewajibkan penggunaan bentuk usaha PT
agar bisnis dapat berjalan. Hal ini perlu diketahui dari awal sebelum bisnis dijalankan agar kegiatan
operasional bisnis Anda tidak terhambat dan Anda tidak direpotkan untuk mengubah bentuk usaha
dari CV ke PT di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai