PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru maupun
perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan
bentuk badan usahanya. Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah untuk mencari
keuntungan (profit), dalam arti seluruh aktivitas perusahaan hanya akan ditujukan untuk
mencar keuntungan semata. Tujuan lainnya adalah bersifat sosial, artinya jenis usaha
ini sengaja didirikan untuk membantu masyarakat dalam penyediaan berbagai sarana
dan prasarana yang dibutuhkan.
Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama
adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanam di proyek
tersebut agar segera kembali. Artinya, maka terlebih dahulu perlu dihitung apakah
proyek yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang
diinvestasikan dalam proyek tersebut dan dapat memberikan keuntungan finansial
lainnya seperti yang diharapkan. Jika tidak, maka sebaiknya perusahaan tersebut tidak
dijalankan.
Seperti halnya perusahaan yang bersifat profit, perusahaan yang bersifat sosial
juga harus memberikan manfaat. Yang terpenting adalah usaha yang dijalankan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Usaha sosial juga harus mampu membiayai
usahanya , sehingga tidak perlu selalu mengharapkan uluran bantuan dari pihak lain.
Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan, maka apa pun tujuan perusahaan, hendaknya apabila ingin melakukan
investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi. Tujuannya untuk menilai apakah
investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan atau sesuai dengan
tujuan perusahaan. Dengan kata lain jika usaha/proyek tersebut dijalankan akan
memberikan suatu manfaat atau tidak. Terkadang dalam praktiknya, sekalipun telah
dilakukan studi secara baik dan benar faktor kegagalan suatu usaha tetap ada.
Oleh sebab itu, untuk menghindari kegagalan ini perlu dilakukan Studi
Kelayakan Bisnis. Tujuannya untuk mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan
hambatan dan risiko yang mungkin akan timbul di masa yang akan datang.
Ketidakpastian di masa mendatang dapat terjadi diberbagai bidang kehidupan, mulai
ketidakpastian dibidang ekonomi, hukum, politik, budaya, perilaku, dan perubahan
lingkungan masyarakat. Semua ketidakpastian ini akan mengakibatkan apa yang sudah
direncanakan menjadi meleset atau tidak tercapai.
Dari sisi hukum dan politik juga sangat mempengaruhi kegiatan usaha. Demikian
pula, ketidakstabilan politik dalam negeri akan mempengaruhi kepercayaan pihak luar
terhadap usaha dalam negeri. Akibat ketidakpastian hukum dan ketidakstabilan politik
akan berimbas
kepada kegiatan investasi yang akan dilakukan. Faktor perubahan perilaku dan
lingkungan pergaulan dalam masyarakat juga mempengaruhi hasil yang dicapai.
Perilaku masyarakat akan mengubah tatanan hidup, baik selera maupun gaya hidup.
Perilaku masyarakat yang selalu mengidolakan produk buatan luar negeri merupakan
ancaman tersendiri bagi produksi dalam negeri.
Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengindentifikasi kan masalah si masa
yang akan datang. Dengan kata lain, Studi Kelayakan Bisnis akan memperhitungkan
hal-hal yang akan menghambat atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi
dengan adanya studi
kelayakan bisnis minimal dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang
akan dijalankan nantinya.
B. Rumusan Masalah
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
C. Tujuan
1. ...
2. ...
3. ...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Aspek Legalitas Hukum
2.1.1 Pengertian
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan bisnis yang akan
dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap bisnis yang akan didirikan
dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata
peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Bagi penilaian studi kelayakan
bisnis, dokumen yang perlu di teliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya
meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen
lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya dalam melakukan analisis aspek hukum ini
dilakukan secara teliti dan cermat dengan mencari sumber-sumber informasi
yang jelas sampai ke tangan yang memang berkompeten untuk mengeluarkan
surat-surat yang hendak kita teliti. Demikian juga bagi mereka yang hendak
menyiapkan suatu proyek atau usaha maka perlu dilakukan berbagai persiapan
yang berkaitan dengan aspek hukum ini.
Kegiatan bisnis tidak dapat dilepas dari bentuk badan usaha dan perizinan
yang diperlukan untuk menjalakan usaha. Bentuk badan usaha yang dipilih
tergantung pada modal yang dibutuhkan dan jumlah pemilik.
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh
perseorangan (hanya seorang) untuk mendirikan perusahaan perseorangan
sangat sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus sebagai mana
bentuk badan hukum usaha lainnya. Di samping itu, pendirian perusahaan
jenis ini tidak memerlukan modal besar. Kebutuhan modal hanyalah dari
pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari luar relatif lebih sulit.
Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata
untuk mencari keuntungan.
2. Firma (Fa)
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan. Untuk mendirikan firma
terdiri dari dua cara. Pertama, melalui akta resmi dan yang kedua akta di
bawah tangan. Kepemimpinan firma sepenuhnya ditangan pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala risiko yang mungkin timbul
seperti, masalah utang piutang. Modal firma diperoleh dari mereka yang
terlibat dalam firma.
5. Perusahaan Negara
Perusahaan negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara
yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham. Perusahaan negara
dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang diangkat oleh pemerintah.
Perusahaan negara dibagi ke dalam beberapa jenis antara lain, perusahaan
jewatan (Perjan), perusahaan umum (Perum), dan perusahaan persero
(Persero).
6. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar milik
pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang. Tujuan didirikan adalah untuk turut
serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh
kepala daerah.
7. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal
berasal dari donasi, wakaf, hibah, dan lain sebagainya. Yayasan memiliki
pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan.
8. Koperasi
Menurut undang-undang No. 25 Tahun 1995, Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan. Pendirian
koperasi melalui akta pendirian setelah memperoleh pengesahan
pemerintah dan diumumkan dalam berita negara. Koperasi dikelola oleh
pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan pembagian hasil usaha
berdasarkan jasa/partisipasi masing-masing anggota. Modal koperasi
terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Tujuan koperasi untuk
membantu dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2.2 Aspek Pasar & Pemasaran
2.2.1 Pengertian
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan
yang tinggi dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain,
setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan
pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.
Pengertian pasar secara sederhana bisa diartika sebagai tempat
bertemunya parapenjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu
sehingga memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan
transaksi jual beli produks baik barang maupun jasa.
Pendapatan ini tak salah karena pengertian masyarakat memang
demikian adanya. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat
lebih luas lagi. Artinya, pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu
tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik
seperti telepon, faksmli atau melalui internet. Dalam pengertian diatas
pasar memiliki lokasi atau tempat tertentu, sehingga memungkinkan
pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Namun, dalam
pengertian ini pasar dapat terjadi disembarang tempat melalui berbagai
sarana dan prasarana yang ada.
Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini
mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari
para pembeli, baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu
produk atau jasa tertentu.
Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memliki
minat, pendapat, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam
pasar nyata biasanya konsumen pasti melakukan transaksi, hal ini
disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk
membeli serta memiliki pendapat atau askes. Jika msih merupakan
keinginan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses
mereka akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial.
Perbedaan antara kedua pasar ini sangat jelas. Jika dalam pasar nyata
pemeblian memiliki minat atau keinginan untuk membeli dengan
didukung oleh akses dan perbedaan. Sedangkan dalam pasar potensial
pembeli hanya memiliki minta, namun tidak di dukung oleh kemampuan
maupun akses untuk membeli, namun memliki peluang untuk membeli
dimasa yang akan datang, apabila memiliki pendapatan dan akses.
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi
antar pembelidan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan
permintaan dan penawaran. Yang dimaksud dengan permintaan adalah
jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat
harga pada suatau waktu tertentu. Secara umum faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
1. Harga barang itu sendri
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk
6. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang
ditawarkanprodusen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu
tertentu. Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa
adalah :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang yang memiliki hubungan
3. Tekologi
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Yujun perusahaan
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar
saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk
atau jasa tersebut. Jadi, kalu kita menanamkan investasi untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa, maka pengenalan stukturpasar yang
ada mutlak diperlukan sebelum produk/jasa tersebut diluncurkan, agar
strategi dankebijakan tentang pemasaran yang diambil benar-benar
tepat sasaran.
Dalam praktiknya terdapat berbagai struktur pasar yang ada. Salah satu
cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan melihat jumlah
perusahaan yang ada didalam industriyang menawarkan suatu barang dan
jasa. Adapun jenis struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan kedalam :
1. Pasar Persaingan Sempurna
2. Pasar Persaingan Monopolistik
3. Pasar Oligopoli
4. Pasar Monipoli
2.2.2 Segmentasi pasar
Segmentasi pasar artinya membgi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing
maksimal yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat
di dalam suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan
kebutuhannya. Oleh karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk
menjadi pasar tersendiri.
Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang
harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah
dilakukan tepat sasaran. Salah dalam menentukan varibel segmen akan
berdampak gagalnya sasaran yang ingin dicapai.
2.3 Aspek Manajemen & Sumber Daya Manusia
2.3.1 Pengertian
Aspek manajemen dan sumber daya manusia merupakan aspek yang
cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun
suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung
dengan manajemen organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan
mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana
perusahaan secara keseluruhan haruslah disusun dengan tujuan
perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai jika memenuhi
kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen
atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam
manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi
harus diselesaikan secara berkesinambungan, karena kaitan antra satu
fungsi dan fungsi lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak
dapat dijalankan secara baik, maka jangan diharapkan tujuan perusahaan
dapat tercapai. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu di
analisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar.
Adapun fungsi-fungsi manajajemen tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan ialah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam proses ini ditntukan tentang apa yang harus
dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan cara apa
hal tersebut.
2. Pengorganisasian
Perngorganisasian ialah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah suapaya tertata dengan
jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan
kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
3. Pelaksanaan
Menggerakan atau melaksanakan ialah proses untuk menajalankan
kegiatan/pekerjaan dala organisasi. Dalam menjalankan organisasi para
pimpinan/manajer arus menggerakan bawahannya (para karyawan)
untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara
memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memberi
motivasi.
4. Pengawasan
Pengawasan ialah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan
tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut
terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.
2.4 Aspek Teknis dan Teknologi
2.4.1 Pengertian
Aspek Teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi.
Penilaian terhadap kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan
sebelum perusahaan dijalankan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi
perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis/operasi,
sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal
bagi perusahaan dalam perjalanannya dikemudian hari.
Studi kelayakan aspek teknik dan teknologi mulai dilakukan setelah
aspek pemasaran telah dilakukan dan dinyatakan bahwa proyek atau bisnis
tersebut layak dari segi pemasaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak
(layout), penyusunan pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan
teknologi.
Jadi, analisis dari setiap aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan
perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi,
luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan
digunakan.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu
dipertimbangkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam
menentukan aspek ini dapat mengakibatkan perusahaan mengalami
kegagalan yang tak bisa terhindarkan.
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa sekalipun sudah
dilakukan penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap bisnis
atau usaha yang dijalankan tidaklah menjamin 100 persen bahwa bisnis
atau usaha tersebut akan berhasil. Ada banyak hal yang dapat
menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Kegagalan ini dapat
dimulai dari kesalahan saat melakukan studi perhitungan sampai kepada
faktor-faktor yang memang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Pada
akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Pabrik Tahu Boga Rasa merupakah salah satu pabrik tahu yang
bertempat di Alamanda Regency, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat. Pabrik tahu ini didirikan oleh Bapak Oman yang juga selaku
pemilik. Pabrik tahu ini sudah berdiri sejak tahun 2012. Pabrik tahu ini
merupakan perusahaan mikro, milik sendiri dan dikelola oleh keluarga
yang senantiasa mencoba penerapan sistem kerja yang profesional dengan
tetap mempertahankan rasa kekeluargaan terhadap seluruh karyawan.
Pabrik Tahu Boga Rasa menyediakan berbagai macam jenis tahu
yang dibuat dengan bahan berkualitas dan juga teknologi yang semi-
modern. Untuk menjaga kualitas dan mutu produk Pabrik Tahu Boga Rasa
dibuat dengan bahan utama kedelai yang import dengan grade kualitas
terbaik. Setiap Tahu Boga Rasa yang diproduksi juga dijamin bebas bahan
pengawet/MSG. Setiap tahu yang diproduksi oleh Tahu Boga Rasa selalu
dalam keadaan fresh. Tahu yang diproduksi oleh Tahu Boga Rasa dijual
pada hari itu juga dan sesuai juga dengan pesanan.
Kehadiran Pabrik Tahu Boga Rasa diharapkan dapat
memperkenalkan kepada masyarakat tentang tahu yang berkualitas, sehat,
dan bebas bahan pengawet. Proses produksi tahu di lakukan dengan cara
open kitchen atau terbuka bagi siapa saja yang ingin melihat langsung
proses produksinya.
1.5 ASPEK-ASPEK YANG DIBAHAS
1) ASPEK LEGALITAS
Bentuk kegiatan usaha Pabrik Tahu Boga Rasa merupakan
usaha perseorangan yang dikelola oleh Bapak Oman dan keluarga.
Untuk menjalankan usaha ini, pemilik Pabrik Tahu Boga Rasa
meminta surat izin kepada Pemerintah Daerah setempat dimulai
dari Kelurahan Karang Satria sebagai lembaga yang berwenang.
Hal ini dimaksudkan agar Pabrik Tahu Boga Rasa yang didirikan
ini memiliki nilai kekuatan hukum sebagai badan usaha.
2) ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Bentuk pasar
Dalam memasarkan produk ini, tujuan pasar yang akan
dimasuki ada 2 bentuk pasar, yaitu:
a. Pasar produsen
Pada kategori pasar ini, yang menjadi target adalah pasar
dengan persaingan sempurna, yang dapat menjalankan dari
berbagai pihak.
b. Pasar konsumen
Pada pasar konsumen yang dipilih adalah pasar konsumen
serta pasar reseller, karena produk ini selain dapat dibeli
untuk kepentingan pribadi juga dapat dijual kembali.
2. Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar
a. Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan
konsumen yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini
adalah masyarakat sekitar dan lainnya.
b. Target
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan
dijadikan target pemasaran produk ini adalah pria dan wanita
dengan kisaran usia antara 12-40 tahun. Produk ini banyak
sekali diminati oleh masyarakat baik yang tinggal di kota
maupun daerah, karena produk ini bergizi dan sehat sehingga
memberikan kepuasan kepada konsumen.
c. Posisi
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti
bahan baku yang berkualitas tinggi, variasi produk yang
dihasilkan dan proses produksi yang baik. Maka posisi
produk ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan banyak
diminati oleh semua kalangan masyarakat.
3. Analisa Persaingan
Analisis persaingan dilakukan dengan analisis SWOT, yaitu:
a. Strength
1. Memiliki sumber daya berkualitas tinggi
2. Lokasi berada pada tempat yang strategis
3. Layanan yang memuaskan
b. Weak
1. Usaha ini sudah banyak di pasaran sehingga jumlah
pesaing menjadi banyak
c. Opportunity
1. Potensi yang besar karena masyarakat menyukai
produk, karena produk dibuat dengan bahan berkualitas
dengan harga terjangkau
d. Threat
1. Krisis ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat
2. Naiknya harga bahan baku
3. Munculnya pesaing dengan modal yang kuat
4. Bauran pemasaran
a. Faktor Harga
Dalam usaha ini harga produk yang ditawarkan berkisar
dari Rp 400 - Rp 1.000. Harga ini telah disesuaikan
dengan kualitas pada bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi.
b. Faktor Promosi
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, maka
dilakukan upaya promosi dengan pembuatan brosur, via
internet dan juga dari mulut ke mulut. Strategi pemasaran
penting untuk meningkatkan ketertarikan konsumen,
apabila dilakukan dengan baik strategi ini dapat
menunjang publisitas produk.
c. Faktor Distribusi
Untuk pendistribusian produk ini dilakukan melalui
transportasi darat, karena daerah pemasaran yang tidak
begitu jauh.
3) ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan bagian yang harus dikaji. Pada
perencanaan hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Fungsi perencanaan dan tujuan perencanaan harus
diperhatikan
b. Memperhatikan bentuk perencanaan jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek agar omset terus
meningkat.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Gambaran struktur organisasi yang digunakan dalam usaha
Pabrik Tahu Boga Rasa adalah sebagai berikut :
b. Cetakan Tahu
c. Tahang Tahu
d. Mistar Tahu
e. Wajan Besar
5) ASPEK FINANSIAL