Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hokum atau
tidak memperoleh izin dari pemerintah setempat.Oleh karena itu, sebelum
ide bisnis dilaksanakan, analisis secara mendalam terhadap aspek hokum
harus dilakukan agar dikemudian hari bisnis hokum yang dilaksanakan tidak
gagal karena terbentur permasalahan hokum dan perizinan.Aspek hokum
merupakan aspek yang kali pertama harus dikaji. Hal ini karena jika
berdasarkan analisis pada aspek hokum sebuah ide bisnis sudah tidak layak
maka proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-
aspek yang lain.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum


menjalankan usaha.Ketentuan hukum untuk jenis usaha berbeda-beda,
tergatung pada kompleksitas bisnis tersebut. Adanya otonomi daerah
menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman
mengenai ketentuan hokum dan perizinan investasi untuk setiap daerah
merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan
aspek hukum.

Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula
dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut
dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam penilaian dari segi
keabsahan atau kelegalitasan di bidang hukum dan lain sebagainya sebelum
usaha tersebut dijalankan.

BAB II

PEMBAHASAN
A.   Pengertian Aspek Hukum

Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan
dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan
yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis data, sumber data
dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan
aspek hukum.

1.      Jenis data dan sumber data


Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang
mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi pendirian
proyek atau bisnis.
Semua ini dapat diperoleh dari sumber ekstern seperti notaries, pemda,
departemen terkait maupun pemerintah setempat.

2.      Cara memperoleh dan menganalisis data


Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar  dan data yang harus
dipenuhi  tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali dengan
teknik wawancara dan dokumentasi.

B.   Tujuan

Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide bisnis
tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala
persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek
hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a.       Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan.
b.      Menganalisis ketepatan bentk badan hukum dengan ide bisnis yang akan
dilaksanakan.
c.       Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi
persyaratan perizinan.
d.      Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna
dibiayai dengan pinjaman

C.    Jenis Badan Usaha

Kegiatan bisnis tidak dapat dilepas dari bentuk badan usaha dan perizinan
yang diperlukan untuk menjalankan usaha.Bentuk badan usaha yang dipilih
tergantung pada modal yang dibutuhkan dan jumlah pemilik. Pemilihan
badan usaha didasarkan oleh beberapa pertimbangan sbagai berikut:
a.       Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankann bisnis.
b.      Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan.
c.       Bidang industry yang dijalankan.
d.      Persyaratan perundang-undangan yang berlaku
                                                
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasr
pertimbangan tersebut. Perlu mengetahui defnisi dari badan hukum, berikut
bentuk badan hukum:
                                                     
a.       Perusahaan Perseroan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilik antara hak
pribadai dengan hak milik perusahaan (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut
Swasta (2002), perusahaan perseroan adalah salah satu bentuk usaha yang
dimiliki oleh sesorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua
resiko dan kegiatan perusahaan.

b.      Firma (Fa)
Merpakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan
untuk mengelola usaha bersama (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut
Manulang (1975), persekutuan dengan firma adalah persekutan untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama.
c.       Perserikatan Komanditer (CV)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan
untuk mengelola usaha bersama, dimana sebagian anggota merupakan
anggota aktif, sedangkan anggota yang lain merupakan anggota pasif.

d.      Perseroan Terbatas (PT)


Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan
untuk mengelola usaha bersama, dimana perusahaan memberikan
kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan modalnya ke
perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan.

e.       Yayasan
Pengertian yayasan menurut undang-undang nomor 16 tahun 2001 tentang
yayasan, yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang
social, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.

f.       Koperasi
Koperasi menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 25 tahun 1992,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai garakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan.

D.   Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan

Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:
1.    Nama Perusahaan
2.    Merek
3.    Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4.    Izin Usaha Industri (IUI)
E.     Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan

1.      Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan
tersebut, dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu,
dan dapat membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.

2.      Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001:
Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-
huruf, angka-angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau
jasa.

3.      Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan
memiliki Surat Izin Perusahaan Dagang (SIUP), yaitu  surat izin yang diberikan
oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan secara sah, baik itu perusahaan
kecil, perusahaan menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali
perusahaan kecil perorangan .

Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan


Izin (SPI), yaitu daftar isian yang memuat perincian data perusahaan
pengusaha dan kegiatan usaha,  dan pengusaha juga wajib membayar
sejumlah uang sebagai  biaya administrasi.

SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab


perusahaan. Bagi pemilik perusahaan yang berdomisili di luar tempat
kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk penanggung jawab/ kuasa
berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan.
4.      Izin Usaha Industri (IUI)
Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan
industri. Sama halnya dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri
pun juga harus memiliki surat izin yaitu Surat Izin Industri (IUI). Setiap
pendirian perusahaan industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI.

Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip yang diberikan


kepada perusahaan industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan
usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan / instalasi peralatan dan lain-
lain yang diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi percobaan. IUI
berlaku untuk seterusnya selama perusahaan industri yang bersangkutan
berproduksi.

  F.    Manfaat Legalitas Perusahaan

Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan,


maka akan diperoleh beberapa manfaat diantaranya:

1.      Sarana perlindungan hukum


Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari
tindakan pembokaran atau penertiban dari pihak berwajib, sehingga
memberikan rasa amandan nyaman akan keberlangsungan usahanya

2.      Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak
langsung pengusaha telah melakukan serangkaian promosi.

3.      Bukti kepatuhan terhadap hukum


Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha
telah mematuhi aturan  hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah
menegakkan budaya disiplin pada dirinya.
4.      Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki
dokumen-dokumen hukum yang menyatakan pelegalan perusahaan
tersebut.Sehingga hal ini sangat penting nantinya untuk sarana
pengembangan usaha.

5.      Mempermudah pengembangan usaha


Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup besar untuk
merealisasikannya. Dana yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan proses
peminjaman kepada pihak bank, dan dokumen-dokumen legalitas ini akan
menjadi salah satu persyaratan yang diajukan pihak bank.

BAB III

PENUTUP

Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun
dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan
dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan
yang berlaku di wilayah tersebut.Jenis Badan Usaha seperti Perusahaan
Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas
(PT), Yayasan, Koperasi.

Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan


industri, dalam menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu
legalitas demi keberlangsungan perusahaan tersebut. Bentuk-bentuk legalitas
perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis kegiatan
perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).
Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan
didapat beberapa manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan
hukum yang berhubungan dengan masalah perizinan, dalam hal promosi
produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal permudahan
mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman
dana unutk perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai