Anda di halaman 1dari 6

Aspek hukum dan legalitas

Keberadaan usaha yang dapat diterima lingkungannya biasanya mampu memberikan


kemanfaatan bagi semua komponen masyarakat sekitarnya.manfaat dalam arti yang luas, yaitu
membuka lapangan kerja bagi masyarakat,memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi
daerah(pajak),dan menggerakkan sektor ekonomi lainnya,sehingga retribusi aset akan muncul
didaerah dan wilayah tersebut.

Keberlanjutan usaha selain ditentukan faktor faktor fundamental bisnis berupa


market,produksi,SDM, dan keuangan, juga ditunjang dan ditentukan oleh legalitas usaha.usaha, dalam
bentuk apapun memerlukan keabsahan legalitas karena faktor ini yang menentukan keberlanjutan
hidupnya.sebelum melakukan inventasi disuatu wilayah terlebih dulu dilakukan evaluasi dan pra
penelitian tentang peraturan hukum dan ketentuan legalitas/perizinan yang berlaku didaerah
tersebut.kelanjura investasi disuatu daerah akan menimbulkan kerugian besar.dipandang dari sudut
sumbernya,bentuk legalitas dapat dibedakan menjadi 2 sumber, yaitu:

1.kelompok maryarakat,yaitu sekolompok masyarakat yang hidup dan tinggal didaerah/wilayah


tempat projek/bisnis akan didirikan.

2.Pemerintah,yang merupakan bagian dari struktur dan sistem pemrintahan diindonesia, termasuk
lembagapemerintahan dari desa sampai negara serta instansi/lembaga/departemen yang membidangi
sektor sektor tertentu.

Untuk mendapatkan perizinan/legalitas pemerintah,perusahaan terlebih dahulu mendapatkan


persetujuan kelompok/masyarakat.Perusahaan yang ingin mendapatkan izin HO/SIUP/TDP dari
pemda setempat terlebih dahulu harus meminta surat keterangan domisilin yang dikeluarkan Kepala
desa dengan sepengetahuan ketua RT dan RW tempat lokasi usaha akan didirikan.

Usaha dapat dikatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah daerah
setempat melalui instansi/lembaga terkait.beberpa peraturan dan persyaratan perizinan usaha yang
bersumber dari salah satu daerah jawa.

1. Izin Mendirikan bangunan


2. Surat izin pemasangan reklame
3. Izin Prinsip/surat persetujuan izin trayek (SPIT)
4. Surat izin gangguan(HO)
5. Izin operasional dokar
6. Izin pengambilan dan pengalian C
7. Izin makam keluarga
8. Izin usaha industri(IUI)
9. Tanda dasar industri
10. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
11. Izin Usaha Angkutan
12. Tanda Daftar Perusahaan
Skala Usaha
Usaha dapat diklasifikasikan menurut jumlah aset yang dimilikinya yang disebut skala
usaha.dengan mengelompokkan usaha menjadi beberapa skala ,pemerintah dapat melakukan
pemetaan,pemantauan,dan pembinaan melalaui pengembangan SDM berupa pendidikan dan
pelatihan,pemberian bantuan modal,pendukung akses pemasaran dan sebagianya.

Skala usaha dindonesia dikelompokkan menjadi 4 jenis,yaitu :

1. usaha mikro,usaha yang tidak berbadan hukum,biasanya tidak memiliki perizinan.

2. usaha kecil,memiliki aset usaha maksimal sebesar 200 juta (diluar tanah dan bangunan)
dan omzet dalam 1 tahun 1 miliyar.
3.usaha menengah,memiliki aset antara 200 juta dan maksimal 500 juta (diluar tanah dan
bangunan).
4.usaha besar,digolongkan bagi yang memiliki aset diatas 500 juta (diluar tanah dan
bangunan) dan berbentuk PT.

Bentuk Hukum perusahaan di Indonesia


Setelah analisis mempertimbangkan skala usaha yang akan didirikan,lanjutnya adalah menentukan
bentuk hukum badan usaha badan usaha yang akan dipilih.ada beberapa bentuk perusahaan dari segi
yuridis di Indonesia,yaitu :

a.Perusahaan Perseroan,perusahaan jenis ini biasanya diawasi dan dikelola seseorang baik dalam
bentuk usaha dagang( UD) dan dagang (PD) dengan izin operasional berupa SIUP.

b.Firma,bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang denga mengunakan nama
bersama.

c.Perseroan Komanditer(CV),persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang dengan masing masing
menyerahkan sejumlah uang yang tidak perlu sama.

d.Perseroan terbatas ,badan usaha yang memiliki kekayaan,hak milik dan tanda keikutsertaan
seseorang memiliki perusahaan melalui saham perusahaan.

e.Perusahaan Negara atau BUMN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang
modalnya secara keseluruhan dimiliki negara.

f.Perusahaan pemerintah,badan usaha pemerintah lain di Indonesia adalah persero ,perusahaan


umum(perum) an perusahaan daerah(PD).

g.Koperasi,bentuk usaha yang bergerak dibidang ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan


anggotanya.

h.Koperasi serba usaha,koperasi yang terdiri dari primer koperasi,pusat koperasi dan gabungan
koperasi.

i.Yayasan,salah satu lembaga usaha milik masyarakat yang pengelolahan dan skala usahnya tidak
berjauh berbeda dengan badan usaha dan badan hukum laiinya.
Metode Pemilihan Badan Hukum

Penentuan dan pemilihan bentuk badan hukum yang paling tepat dan sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan dipengaruhui 5 faktor,yaitu :

1. Faktor tujuan
2. Faktor kepemilikan
3. Faktor permodalan
4. Faktor pembagian resiko
5. Faktor jangka waktu

Indentitas investor

Analisis perlu memperimbangkan analisisnya terutama menyangkut aspek hukum dan legalitis usaha
yang didirikan/dikembangkan.aspek tersebut berkaitan dengan keberlanjutan objek studi ini.Investor
yang bermasalah akan memyebabkan tersendatnya kelancaran usaha proyek dan bisnis yang dinilai
layak.oleh karena itu ,penting sekali untuk meneliti indentitas investor.beberapa sisi indentitas
investor yang perlu diteliti,adalah seperti berikut :

a. Kewarganegaraan
b. Informasi bank
c. Keterlibatan pidanatau perdata
d. Hubungan keluarga

Proses perizinana dan legalitas

Sebelum kegiatan investasi dilakukan,perlu diperhatikan lokasi usaha yang akan dibangun karena itu
tidak akan terlepas dari pengaruh pengaruh yang dapat merugukan perusahaan jika tidak
mempersiapkan dengan baik.perhatikan juga msalah :

1. Perencanaan lokasi,lokasi proyek harus disesuaikan dengan rencan wilayah yang telat
ditetapkan pemerintah agar mudah mendapatkan izin izin yang diperlukan.
2. Status tanah,status kepemilikan tanah proyek harus jelas,jangan menjadi masla dikemdian
harinya.

Untuk mendapatkan legalitas usaha,ada beberpa jenisperizinan yang dipersiapkan sebelum usaha
dijalankan,antaranya :

1. Akta pendirian,biasanya dalam bentuk notaris yang berisi keputusan/rapat pendirian oleh
pendiri tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga badan hukum usaha.
2. Surat keterangan domisili usaha,dikeluarkan oleh kepala desa sebagai bukti adanya
persetujuan dari pengusaha daerah setempat.
3. Nomor Pokok wajib pajak,untuk mendapatkan surat isin dari instansivberupa SIUP,dalam
ketentuan pemohonan harus sudah menyai NPWP.
4. Tanda Daftar Perusahaan,setiap perusahan wajib didaftarkan menurut undang undang No.3
Tahun 1983.
5. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP),setiap
perusahaan diIndonesia wajib memperoleh TDUP dan SIUP berdasarkan Surat keputusan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 408/MPP/KEP/10/1997.
Selain perizinan yang bersifat umum,ada pula perizinan yang bersifat khusus,yang bersifat
sektoral,sesuai dengan jenis usaha yang didirikan,antar lain:

a. Jasa Perbankan
b. Jasa Pendidikan

Legalitas Merek

I.Pengertian Umum

Merek adalah tanda berupa gambar,namakata,huruf,angka-angka,atau kombinasi unsur unsur yang


memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Merek atas barang adalah merek yang digunakan/ditempel pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang atau badan hukum.

Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau
beberapa orang atau badan hukum.

Pemegang/pemilik hak merek yaitu orang(persero,beberapa orang(pemilik bersama),badan hukum


yang telah mendapatkan hak atas merek yang disebut Merek terdaftar.

II. Tanda yang tidak boleh dijadikan Merek

 Tanda yang tidak memiliki daya pembeda,misalnya hanya sepotong garis,garis yang rumit
atau kusut.
 Tanda yang bertentangan dengan asusila dan ketertiban umum.
 Tanda berupa keterangan barang.
 Tanda yang menjadi milik umum.

III. Objek Perlindungan

1. Perlindungan atas merek


Hak atas merek adalah hak ekslusif yang diberkan negara kepada pemilik merek yang
terdaftar dalam daftar umu merek untuk jangka waktu tertentu mengunakan sendiri merek
tersebut atau memeberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama,atau
badan hukum untuk mengunkannya.
2. Hal penting yang perlu diketahui
Perlindungan atas merek terdaftar,yaitu adanya kepastian hukum atas merek terdaftar baik
digunakan,diperpanjang,dialihkan,maupun dihapuskan.

IV.Status pendaftaran

Hak atas merek yang diperoleh atas nama pendaftarnya.Artinya, pemegang hak merek adalah
seseorang yang mendaftar pertama kali di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.

V.Jangka Waktu Perlindungan

Jangka waktu perlindungan merek 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan pendaftaran (filing
date). Setelah 10 tahun dapat diperpanjang kembali.
VI.Mutasi dan lisensi

Pengertian Mutasi meliputi pengalihan hak serta perubahan nama dan alamat.

1.Pengalihan Hak

Pengalihan dilakukan secara pewarisan,wasiat,hibah,perjanjian, dan sebab sebab lain sesuai dengan
undang-undang.

2.Lisensi

Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik merek terdaftar kepada seseorang atau beberapa orang
secara bersama-sama atau badan hukum untuk mengunakan merek tersebut,baik untuk seluruh
maupun sebagian jenis barang atau jasa yang didaftarkan.

VII.Pelanggaran dan Saksi

 Pelanggaran 90 UU Merek No.15 Tahun 2001


Pelanggaran atas hak merek terdaftar yang sama pada keseluruhannya dipidana penjara
paling lama 5 tahun ata denda paling banyak 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
 Pelanggaran 91 UU Merek No.15 Tahun 2001
Pelanggaran atas Hak merek terdaftar yang sama pada pokoknya dipidan paling lama 4 tahun
dan atau denda paling banyak 800.000.000 (Delapan ratus juta rupiah).

VIII. Prosuder pendaftaran Merek

1. Pengajuan permohonan sesuai dengan formulir pendaftran merek yang telah disediakan
(rangkap 4 ) dan melampirkan:
a. Surat pernyataan bahwa pemohon tidak meniru atau menggunakan merek orang lain baik
keseluruhan maupun persmaan pada pokoknya.
b. Surat kuasa apabila pemohon menguasakan permohonan pendaftaran merek
c. Fotocopi Ktp yang dilegalkan.
d. Fotocopi akta pendirian badan hukum yang disahkan notaris bagi pemohon atas nama
badan hukum.
e. Fotocopi kepemilikan bersama yang dilegalkan jika pemohon lebih dari satu orang.
f. Fotocopi NPWP yang dilegalkan.
g. Etiket merek sebanyak 24 buah,4 buah tempel pada masing masing form (rangkap 4) dan
20 buah dalam amplop ukuran paling besar 9 x 9 cm dan paling kecil 2 x 2 cm.
h. Kwintansi pembayaran biaya pendaftaran sesuai biaya yang telah ditetapkan.
i. Mencantumkan nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran merek pertama dengan
hak prioritas.

2. Pemeriksaan permintaan pendaftran Merek


a. Pemeriksaan Formal adalah pemeriksaan atas kelengkapan persyaratan administratif yang
ditetapkan.

b. Pemeriksaan Substantif adalah pemeriksaan terhadap merek yang diajukan apakah dapat
didaftarkan atau tidak,berdasarkan persamaan pada keseluruhan,persamaan pada
pokoknya,pemilikan merek sejenis oleh orang lain,dan pengajuan merek yang sudah
didahului orang lain.

Anda mungkin juga menyukai