Anda di halaman 1dari 9

TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

“ASPEK HUKUM”

DISUSUN OLEH

Veronika Nirwono 18061104223

Tesalonika Manengkey 18061104221

Gracia Kaindeh 18061104227

Novelia Kasenda 18061104249

Mercy Tampi 18061104210

Monica Runturambi 18061104211

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


2020
A. Pengertian Aspek Hukum
Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini berarti
bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum
dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis data, sumber data dan
cara memperoleh data dan cara menganalisis data yang terkait dengan aspek hukum.
1.      Jenis data dan sumber data
Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang mencakup tentang bentuk badan
usaha, ijin usaha dan ijin lokasi pendirian proyek atau bisnis.
Semua ini dapat diperoleh dari sumber ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun
pemerintah setempat.
2.      Cara memperoleh dan menganalisis data
Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar  dan data yang harus dipenuhi  tentang ijin usaha
dan ijin lokasi pendirian dapat digali dengan teknik wawancara dan dokumentasi.

B.   Tujuan
Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika ide bisnis tersebut sesuai dengan
ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara
spesifik analisis aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk :
a.       Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan.
b.      Menganalisis ketepatan bentk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dilaksanakan.
c.       Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan.
d.      Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna dibiayai dengan pinjaman

C.    Jenis Badan Usaha


Kegiatan bisnis tidak dapat dilepas dari bentuk badan usaha dan perizinan yang diperlukan untuk
menjalankan usaha.Bentuk badan usaha yang dipilih tergantung pada modal yang dibutuhkan dan
jumlah pemilik. Pemilihan badan usaha didasarkan oleh beberapa pertimbangan sbagai berikut:
a.       Besarnya modal yang diperlukan untuk menjalankann bisnis.
b.      Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan.
c.       Bidang industry yang dijalankan.
d.      Persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk memilih badan usaha yang tepat, sesuai dengan dasar-dasr pertimbangan tersebut. Perlu
mengetahui defnisi dari badan hukum, berikut bentuk badan hokum :
a.       Perusahaan Perseroan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilik antara hak pribadai dengan hak milik
perusahaan (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Swasta (2002), perusahaan perseroan adalah salah satu
bentuk usaha yang dimiliki oleh sesorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko
dan kegiatan perusahaan.
b.      Firma (Fa)
Merpakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha
bersama (Indriyo, 2005). Sedangkan menurut Manulang (1975), persekutuan dengan firma adalah
persekutan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama.
c.       Perserikatan Komanditer (CV)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha
bersama, dimana sebagian anggota merupakan anggota aktif, sedangkan anggota yang lain merupakan
anggota pasif.
d.      Perseroan Terbatas (PT)
Merupakan perserikatan beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola usaha
bersama, dimana perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan
modalnya ke perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan.
e.       Yayasan
Pengertian yayasan menurut undang-undang nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan, yayasan adalah
badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang social, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
f.       Koperasi
Koperasi menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai garakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

D.   Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan


Ada beberapa jenis jati diri yang melegalkan badan usaha, diantaranya yaitu:
1. Nama Perusahaan
2. Merek
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Izin Usaha Industri (IUI)

E.     Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan


1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya yang
melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut, dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai
perusahaan tertentu, dan dapat membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.
2. Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001:
Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangan diwajibkan memiliki Surat Izin Perusahaan
Dagang (SIUP), yaitu  surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan secara sah, baik itu perusahaan kecil,
perusahaan menengah, apalagi perusahaan besar, terkecuali perusahaan kecil perorangan .
Untuk memperoleh SIUP, perusahaan wajib mengajukan Surat Permohonan Izin (SPI), yaitu daftar
isian yang memuat perincian data perusahaan pengusaha dan kegiatan usaha,  dan pengusaha juga
wajib membayar sejumlah uang sebagai  biaya administrasi.
SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik atau penanggung jawab perusahaan. Bagi pemilik
perusahaan yang berdomisili di luar tempat kedudukan perusahaan maka ia harus menunjuk
penanggung jawab/ kuasa berdasarkan domisili yang dikuatkan dengan KTP di tempat SIUP diterbitkan.
4. Izin Usaha Industri (IUI)
Selain perusahaan perdagangan barang dan/atau jasa, ada pula perusahaan industri. Sama halnya
dengan perusahaan perdagangan, perusahaan industri pun juga harus memiliki surat izin yaitu Surat Izin
Industri (IUI). Setiap pendirian perusahaan industri baru atau perluasan wajib memperoleh IUI.
Untuk memperoleh IUI diperlukan tahap Persetujuan Prinsip yang diberikan kepada perusahaan
industri untuk dapat langsung melakukan persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan,
pemasangan / instalasi peralatan dan lain-lain yang diperlukan termasuk dimulainya kegiatan produksi
percobaan. IUI berlaku untuk seterusnya selama perusahaan industri yang bersangkutan berproduksi.
F.    Manfaat Legalitas Perusahaan

Dengan dimilikinya surat-surat izin sebagai bentuk legalitas perusahaan, maka akan diperoleh beberapa
manfaat diantaranya :
1. Sarana perlindungan hukum
Seorang pengusaha yang telah melegalkan perusahaannya akan terhidar dari tindakan pembokaran atau
penertiban dari pihak berwajib, sehingga memberikan rasa amandan nyaman akan keberlangsungan
usahanya
2. Sarana Promosi
Dengan mengurus dokumen-dokumen legalitas tersebut, secara tidak langsung pengusaha telah
melakukan serangkaian promosi.
3. Bukti kepatuhan terhadap hukum
Dengan memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa pengusaha telah mematuhi aturan  
hukum yang berlaku, secara tidak langsung ia telah menegakkan budaya disiplin pada dirinya.
4. Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Dalam suatu tender, selalu mensyaratkan bahwa perusahaan harus memiliki dokumen-dokumen hukum
yang menyatakan pelegalan perusahaan tersebut.Sehingga hal ini sangat penting nantinya untuk sarana
pengembangan usaha.
5. Mempermudah pengembangan usaha
Untuk pengembangan usaha pasti diperlukan dana yang cukup besar untuk merealisasikannya. Dana
yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan proses peminjaman kepada pihak bank, dan dokumen-dokumen
legalitas ini akan menjadi salah satu persyaratan yang diajukan pihak bank.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Hukum …………………………………………………………………………..
B. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………..
C. Jenis Badan Usaha ……………………………………………………………………………………..
D. Bentuk-Bentuk Legalitas Perusahaan ………………………………………………………..
E. Cara Memperoleh Legalitas Perusahaan …………………………………………………..
F. Manfaat Legalitas Perusahaan ………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah yang berjudul “Aspek Hukum” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.

Makalah ini berisi tentang pengertian aspek hokum, tujuan, jenis badan usaha, bentuk-bentuk
legalitas perusahaan, cara memperoleh legalitas perusahaan, dan manfaat legalitas perusahaan. Meski
telah disusun secara maksimal namun saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan dari makalah ini. Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, demikian yang dapat saya sampaikan, semoga para
pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

Bisnis sering kali mengalami kegagalan karena terbentur masalah hukum atau tidak memperoleh
izin dari pemerintah setempat. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan, analisis secara
mendalam terhadap aspek hokum harus dilakukan agar dikemudian hari bisnis hukum yang
dilaksanakan tidak gagal karena terbentur permasalahan hokum dan perizinan. Aspek hukum
merupakan aspek yang kali pertama harus dikaji. Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada aspek
hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis
pada aspek-aspek yang lain.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan
usaha.Ketentuan hukum untuk jenis usaha berbeda-beda, tergatung pada kompleksitas bisnis tersebut.
Adanya otonomi daerah menyebabkan ketentuan hukum dan perizinan antara daerah yang satu dengan
daerah yang lain berbeda-beda. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hokum dan perizinan
investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan
aspek hukum.

Masalah yang timbul kadang kala sangat vital, sehingga usaha yang semula dinyatakan layak dari
semua aspek, ternyata menjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ketelitian dalam
penilaian dari segi keabsahan atau kelegalitasan di bidang hukum dan lain sebagainya sebelum usaha
tersebut dijalankan.
BAB III
PENUTUP

Aspek hukum mengkajii tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan, ini
berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi
hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut.Jenis Badan Usaha seperti Perusahaan
Perseroan, Firma (Fa), Perserikatan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Yayasan, Koperasi.

Suatu perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan industri, dalam
menjalankan kegiatannya akan sangat membutuhkan suatu legalitas demi keberlangsungan perusahaan
tersebut. Bentuk-bentuk legalitas perusahaan bermacam-macam disesuaikan dengan bidang dan jenis
kegiatan perusahaan tersebut, diantaranya Nama Perusahaan, Merek, Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), dan Izin Usaha Industri (IUI).

Dengan dimilikinya dokumen-dokumen pelegalan perusahaan, maka akan didapat beberapa


manfaat diantaranya dalam hal perlindungan dari tindakan hukum yang berhubungan dengan masalah
perizinan, dalam hal promosi produk, dalam hal bukti kepatuhan terhadap hukum, dalam hal
permudahan mendapatkan proyek, dan dalam hal permudahan mendapatkan pinjaman dana unutk
perluasan perusahaan maupun kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai