Anda di halaman 1dari 6

ASPEK YURIDIS (HUKUM)

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Disusun Oleh :
Defita Sari ( 2016050051)
Ilham Akbar (2016050134)
Mariam Sukmawati (2016050565)
Sopiani (2016050188)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2019

Studi Kelayakan Bisnis Page | 1


ASPEK YURIDIS (HUKUM) DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Yuridis adalah hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh masyarakat, baik secara tertulis

maupun secara lisan. Tujuan dari aspek yuridis atau hukum adalah untuk meneliti

keabsahan,kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian

keabsahan dokumen dapat di lakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang

mengesahkan dokumen yang bersangkutan.

Jenis-Jenis Badan Usaha


1. Perusahaan Perorangan
2. Firma
3. Perserikatan Komanditer (CV= Commanditaire Vennotschap)
4. Perseroan Terbatas (PT)
5. Yayasan
6. Koperasi
7. Perusahaan Negara (PN)
8. Perusahaan Daerah (PD)

1. Izin Izin Usaha

Jenis Jenis Izin Usaha


Kegiatan usaha dimanapun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang usaha
beserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya.

SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa.
Surat izin usaha perdagangan (SIUP) diberikan kepada para pengusaha, baik
perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, maupun BUMN.

Studi Kelayakan Bisnis Page | 2


SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

Setiap perusahaan yang ada perlu dan harus mengurus SITU, demi keamanan
dan kelancaran usahanya. SITU dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten atau
Kotamadya sepanjang ketentuan-ketentuan Undang-Undang Gangguan
mewajibkannya.

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dan
badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada Kantor
Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftarperusahaan,


maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di
Kantor Departemen Perdagangan setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut
juga TDP.

2. Legalitas Perusahaan

Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha adalah merupakan unsur yang terpenting,
karena legalitas merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan
usaha sehingga diakui oleh masyarakat. Dengan kata lain, legalitas perusahaan harus sah
menurut undang-undang dan peraturan.

Aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada semua hal terkait legalitas
rencana bisnis yang hendak dilakukan oleh perusahaan. Ketentuan-ketentuan hukum
tersebut meliputi:

Studi Kelayakan Bisnis Page | 3


1. Izin Lokasi

o Surat Akte Tanah, IMB

o Surat PBB

o Surat Rekomendasi
Tetangga /
RT/RW/Kecamatan

Nama Perusahaan
Nama perusahaan merupakan jati diri yang dipakai oleh perusahaan untuk
menjalankan usahanya yang melekat pada bentuk usaha atau perusahaan tersebut,
dikenal oleh masyarakat, dipribadikan sebagai perusahaan tertentu, dan dapat
membedakan perusahaan itu dengan perusahaan yang lain.

Merek
Menurut Pasal 1 UU no. 15 Taun 2001:
Merek adalah tanda berupa gambar, susunan warna, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda, dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Studi Kelayakan Bisnis Page | 4


3. Legalitas Produk
Produk atau barang yang diperdagangkan akan turut menentukan perjalanan usaha yang
akan dijalankan. Analisis produk dalam aspek ini berkaitan dengan hukum Negara dan
legalitas menurut syariat agama. Komoditas usaha yang akan dipasarkan di dalam negeri
harus memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Beberapa hal yang diperhatikan dalam menjual produk:

Produk yang akan di hasilkan dari bisnis yang akan didirikan harus memperhatikan legalitas
sebagaimana disebutkan di atas.

Studi Kelayakan Bisnis Page | 5


Contoh Kasus Aspek Hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis di
Indonesia

Pelanggaran kasus hukum maupun etika dalam bisnis juga terjadi di sejumlah perusahaan di dalam
negeri. Salah satunya datang PT. Nabisco yang merupakan produsen dari makanan ringan yang
sangat laris yang bermerk Oreo. Siapa yang tak suka dengan biskuit lezat ini? Namun siapa sangka
ternyata biskuit ini sempat menuai kasus yang serius? Anda mungkin masih mengingat
pemberitaan tentang produk makanan ini beberapa waktu lalu.

Menurut pemeriksaan dan penelitian BPOM, Oreo berkode ML yang diproduksi oleh luar negeri
mengandung melanin yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun untuk Oreo berkode
MD yang dihasilkan di dalam negeri, melanin tidak terdeteksi, sehingga produk ini aman untuk
dikonsumsi. Akhirnya Oreo yang berbahaya tersebut ditarik peredarannya dari pasar dan tentunya
PT. Nabisco mendapatkan sanksi yang tegas.

Studi Kelayakan Bisnis Page | 6

Anda mungkin juga menyukai