Anda di halaman 1dari 4

Aspek hukum dalam bisnis

1. Apa saja persyaratan hukum untuk mendirikan perusahaan atau bisnis di negara
Indonesia ?
Jenis Perusahaan: memilih jenis entitas perusahaan yang akan didirikan, seperti
perusahaan perseorangan, perseroan terbatas (PT), koperasi, firma, atau badan usaha
lainnya.
Pendirian PT: memilih mendirikan PT, perlu menyusun dan mengajukan akta pendirian
PT ke notaris yang sah.
Nama Perusahaan: Memilih nama perusahaan
Pengurus Perusahaan: Menunjuk Direktur atau Komisaris sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Modal Usaha: Menyediakan modal usaha yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Modal ini dapat berupa uang tunai, aset, atau saham.
Izin Usaha: Mendapatkan izin usaha atau izin operasional dari otoritas terkait, tergantung
pada jenis usaha yang dijalankan.
NPWP: Mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari Direktorat Jenderal Pajak
sebagai persyaratan untuk kegiatan perpajakan.
SIUP/TDP: Mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) dari instansi pemerintah setempat.
NPWP Perusahaan: Mendapatkan NPWP untuk perusahaan sebagai entitas terpisah dari
NPWP pribadi Anda.
Dokumen Tambahan: Menyediakan dokumen-dokumen tambahan yang mungkin
diperlukan.
Pekerja dan Tenaga Kerja Asing: Jika perusahaan berencana untuk memiliki pekerja atau
tenaga kerja asing, harus memenuhi persyaratan perizinan dan ketentuan ketenagakerjaan
yang berlaku.
Laporan Keuangan: Menyusun laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Paten dan Merek: Jika perusahaan memiliki produk atau merek tertentu yang ingin
dilindungi, Anda harus mengajukan permohonan hak paten atau merek dagang sesuai
dengan prosedur hukum yang berlaku.
2. Bagaimana prosedur pengajuan dan perlindungan merk dagang untuk produk layanan
bisnis ?
- Penelitian Merk Dagang:
Sebelum mengajukan permohonan merk dagang, lakukan penelitian untuk memastikan
bahwa merk dagang yang ingin Anda gunakan tidak bertentangan dengan merk dagang
yang sudah ada atau terdaftar.
- Identifikasi Klasifikasi Barang/Jasa:
Pilih dan identifikasi klasifikasi barang atau jasa yang sesuai dengan jenis produk
pelayanan bisnis Anda.
- Pengajuan Permohonan:
Ajukan permohonan merk dagang ke kantor pendaftaran merk dagang di negara atau
wilayah yang relevan.
- Pemeriksaan Pendaftaran:
Setelah mengajukan permohonan, kantor pendaftaran akan memeriksa kelayakan dan
keabsahan merk dagang yang diajukan.
- Pemberitahuan Publik:
Setelah merk dagang melewati proses pemeriksaan, akan ada pengumuman publik
tentang pendaftaran merk dagang.
- Perlindungan Merk Dagang:
Setelah merk dagang diberikan status pendaftaran, mendapatkan hak eksklusif atas
penggunaan merk dagang tersebut untuk produk atau layanan yang telah didaftarkan.
- Perpanjangan Merk Dagang:
Pastikan untuk memperpanjang perlindungan merk dagang Anda sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
3. Apa saja peraturan yang mengatur hubungan antara perusahaan dengan karyawan
termasuk ketentuan mengenai upah, jam kerja maupun cuti ?
Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
- Pasal 1, angka (20) : ‘Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara
tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat kerja dan tata tertib perusahaan’. Pasal
108 Keenam Peraturan Perusahaan ayat (1) : ‘Pengusaha yang mempekerjakan
pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan
perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang
ditunjuk’. Ayat (2) : ‘Kewajiban membuat peraturan perusahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki
perjanjian kerja bersama’. Peraturan Perusahaan yang disusun memperhatikan saran
dan pertimbangan dari wakil pekerja/buruh serta tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku. Peraturan perusahaan sekurang -
kurangnya memuat:
1. Hak dan kewajiban pengusaha;
2. Hak dan kewajiban pekerja/buruh;
3. Syarat kerja;
4. Tata tertib perusahaan; dan
5. Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.
4. Apa saja aspek hukum yang perlu dipertimbangkan dan menjalin kontrak dengan pihak
ketiga seperti mitra bisnis dan pemasok ?
Supaya kerjasama antara kedua belah pihak berjalan lancar dan sukses, KUIK melakukan
kerjasama dengan berpedoman pada prinsip umum dan prinsip pelaksanaan kerjasama.
Prinsip Umum
Prinsip Kemitraan, kesetaraan, kebersamaan dan saling menguntungkan
Menggunakan asas musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan
Saling menghargai keberadaan masing-masing lembaga
Pelaksanaan Kerjasama di lakukan pada prinsip:
1) Kejelasan tujuan dan hasil yang di peroleh dari kerjasama
2) Saling menghormati, membutuhkan dan menguntungkan
3) Dikerjakan oleh petugas yang memahami konsep, teori dan proses serta
berpengalaman di bidang nya
4) Transparansi
5. Bagaimana aturan perpajakan berlaku dalam bisnis saat ini, baik dari peraturan
pembayaran pajak dan laporan keuangan?
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis pajak yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau
pengusaha. Beberapa jenis pajak tersebut antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). Semua jenis pajak  memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda.
Namun, secara umum, perhitungan pajak didasarkan pada penghasilan atau nilai transaksi
yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilakukan. Dari berbagai jenis pajak memiliki
masa pajak dan batas waktu pembayaran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting
bagi pengusaha untuk memahami dengan baik jangka waktu pembayaran pajak agar tidak
terkena sanksi dan denda dari pihak pajak.
6. apa saja peraturan yang mengatur perlindungan konsumen dalam bisnis, termasuk hak
konsumen dan tanggung jawab perusahaan terkait produk ataupun layanan yang
disediakan?
Tertuang dalam Dasar hukum undang-undang Pasal 5 Ayat (1), Pasal 21 Ayat (1), Pasal
27, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang ini diatur tentang :
Asas dan Tujuan; Hak dan Kewajiban; Perbuatan yang Dilarang bagi Pelaku Usaha;
Ketentuan Pencantuman Klausula Baku; Tanggung Jawab Pelaku Usaha; Pembinaan dan
Pengawasan; Badan Perlindungan Konsumen Nasional; Lembaga Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat; Penyelesaian Sengketa; Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen; Penyidikan; dan Sanksi.
7. Bagaimana peraturan hukum mengenai perlindungan data pribadi dan keamanan
informasi bisnis ?
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang perlindungan data pribadi (UU PDP)
mengatur bahwa orang perorangan termasuk yang melakukan kegiatan bisnis atau e
commerce di rumah dapat dikategorikan sebagai pengendali data pribadi. Sehingga ia
bertanggung jawab secara hukum atas memprosesan data pribadi yang diselenggarakan
dan memenuhi ketentuan yang ada dalam undang-undang PDP. Tetapi UUUU PDP belum
memberikan payung hukum bagi pengguna data pribadi khususnya bagi pelaku bisnis e-
commerce berskala rumah tangga. Sebab dalam melaksanakan usaha ini rentan akan
kebocoran data utamanya saat transaksi finansial yang dapat saja dilakukan oleh peretas
dengan melakukan cybercrime ekonomi atas insiden kebocoran data.
8. Apa saja aspek hukum yang perlu dipertimbangkan dalam hal kepemeilikan intelektual
seperti hak cipta, hak paten, desain industry ?
- Undang-undang nomor 7 tahun 1994 tentang pengesahan agreement establishing and
the world trade organizer
- undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang kepabeanan
- undang-undang nomor 12 Tahun 1997 tentang hak cipta
- undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang merek
9. Bagaimana peraturan hukum mengenai persaingan usaha dan anti monopoli berlaku
dalam bisnis ?
Pengaturan dalam Pasal 17 Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 adalah sebagai berikut:
(1) “Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
10. Apa saja kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam hal
lingkungan dan berkelanjutan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Anda mungkin juga menyukai