Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan.
Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan
antara lain:
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan.
Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk
perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam
memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko
kerugian kecil.
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai
pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter
badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki
pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal
memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi.
Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab.
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang
prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika
budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan
yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan
usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
6. Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis
juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan
perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya
juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih
badan usaha yang tepat.
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-
pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut
ditempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pertimbangan pajak
Setiap bentuk kepemilikan memiliki aturan yang berbeda mengenai pembayaran pajak.
Pengendalian
Kemampuan manajerial
Tujuan bisnis
Biaya pembentukan
KETENTUAN PIDANA
Pasal 32
(1) Barang siapa yang menurut Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya
diwajibkan mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan
sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp.
3.000.000,- (tiga juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam.ayat (1) pasal ini merupakan
kejahatan.
(3) Pasal 33
(1) Barang siapa melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran secara keliru atau
tidak lengkap dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-
lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp. 1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah).
(2) Tindak pidana tersebut dalam ayat (1) pasal ini merupakan pelanggaran.
Pasal 34
(1) Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-undang ini dan atau
peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak untuk
menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan atau keterangan lain untuk
keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan
selama-lamanya 2 (dua) bulan atau pidana denda setinggitingginya Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini merupakan
pelanggaran.
Pasal 35
(1) Apabila tindak pidana sebagaimana, dimaksud dalam Pasal-pasal 32, 33 dan 34
Undang-undang ini dilakukan oleh suatu badan hukum, penuntutan pidana dikenakan
dan pidana dijatuhkan terhadap pengurus atau pemegang kuasa dari badan hukum itu.
(2) Ketentuan ayat (1) pasal ini diperlakukan sama terhadap badan hukum.
Setiap perusahaan yang melakukan usaha perdagangan wajib untuk memiliki SIUP.
Kewajiban pendaftaran SIUP ini terdapat dalam Pasal 2 Permendag Nomer 46 Tahun
2009. Namun, dalam bentuk usaha perseorangan diberikan pengecualian atas
kewajiban memiliki SIUP ini. Usaha perseorangan ini dikategorikan sebagai perusahaan
perdagangan mikro. Ketentuan mengenai usaha perseorangan ini disesuaikan dengan
yang terdapat dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c Permendag Nomor 46 Tahun 2009 yang
memenuhi kriteria;
Berdasarkan ketentuan diatas maka usaha perseorangan tidak wajib untuk memiliki
SIUP namun apabila usaha perdagangan perseorangan tersebut ingin memiliki SIUP
hal tersebut diperbolehkan. SIUP yang akan diberikan kepada perusahaan tersebut
ialah SIUP Mikro yang berwarna hijau. Pengajuan SIUP Mikro untuk usaha
perseorangan tersebut tidak akan dikenai dengan biaya retribusi sesuai dengan
ketentuan yang terdapat dalam Permendag Nomor 46 Tahun 2009.
Jika berkaitan dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maka usaha perseorangan
mempunyai kewajiban untuk melakukan pendaftaran daftar perusahaan tersebut.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan tanda bukti apabila Perusahaan telah
melakukan daftar perusahaan. Ketentuan mengenai usaha perseorangan yang memiliki
kewajiban untuk melakukan daftar perusahaan terdapat dalam Pasal 2 ayat (1)
Permendag Nomor 37 Tahun 2007 yang terdiri dari;
Namun, dalam Pasal 4 Permendag Nomor 37 Tahun 2007 terdapat pengecualian bagi
perusahaan kecil perorangan untuk melakukan pendaftaran daftar perusahaan. Yang
dimaksud dengan perusahaan kecil perorangan yakni:
Perusahaan yang diurus, dijalankan atau dikelola oleh pribadi pemiliknya sendiri atau
yang memperkerjakan hanya anggota keluarganya sendiri
Perusahaan yang tidak diwajibkan memiliki izin usaha atau surat keterangan yang
dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
Perusahaan yang benar-benar hanya sekedar untuk memnuhi keperluan nafkah sehari-
hari pemiliknya.
Bagi perusahaan perseorangan dengan kriteria diatas tidak wajib untuk melakukan
daftar perusahaan. Namun, jika ruang lingkup perusahaan perseorangan yang
dilakukan lebih besar dan memerlukan izin usaha maka memang diwajibkan untuk
melakukan daftar perusahaan agar mempermudah perizinan.
Izin Usaha Diperlukan sebagai salah satu prasyarat administrasi pendirian usaha dan agar usaha
yang didirikan dianggap sah berdasarkan persetujuan. Seandainya perusahaan memiliki surat izin
usaha, maka dalam pelaksanaan surat pengurusan surat-surat lainnya bisa lebih gampang. Dan
yang paling penting adalah aman dan aman.
Anda punya usaha perdagangan? Untuk mendapatkan izin usaha, dokumen SIUP seharusnya
dimiliki. Keharusan membikin SIUP didasarkan pada Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2016. Berdasarkan undang-undang hal yang demikian, SIUP diterbitkan
paling lama 2 hari kerja, terhitung semenjak tanggal pengajuan.
Untuk menerima SIUP, Anda mesti melengkapi berkas-berkas berikut ini.
Bagi usaha perorangan, menyertakan KTP pemilik atau penanggung jawab bisnis.
Sementara untuk usaha berbadan regulasi, seharusnya melampirkan KTP direktur, dan sertifikat
pendirian perusahaan.
Salinan NPWP, SITU, dan neraca perusahaan.
Sesudah melengkapi dokumen, datanglah ke kantor pelayanan perizinan. Kemudian, lakukan
jenjang-jenjang di bawah ini.
Ambil formulir yang disediakan oleh petugas, lalu isi secara komplit dan rinci.
Langkah kedua, Anda seharusnya menyerahkan formulir terhadap petugas yang berwajib
untuk diproses.
Sekira perusahaan Anda telah memenuhi prasyarat, instansi hal yang demikian akan
mengeluarkan surat izin usaha berupa SIUP. Selambat-lambatnya, SIUP diterima dalam kurun
waktu 2-3 hari kerja.
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Perusahaan Anda berbadan hukum? Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yakni salah satu dokumen
yang harus dimiliki. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 Pasal 5, tiap-tiap
perusahaan patut teregistrasi secara legal. Melainkan, tak termasuk perusahaan perorangan yang
berskala kecil dan jawatan.
Adapun tarif pembuatan TDP dipegang dalam Regulasi Menteri Perdagangan Nomor 08/M-
DAG/PER/2/2017 Perihal Penyelenggaraan Registrasi Perusahaan. Diceritakan dalam Pasal 9 Ayat
7, pembuatan TDP tak dikenai tarif apa malah. Untuk mengurus TDP, berikut ini prasyarat yang
patut dilengkapi.
Salinan KTP dan KK pemilik usaha.
Sertifikat pendirian perusahaan.
Salinan SITU, SIUP, dan SKDU.
Terus, langkah-langkah apa saja yang patut dilaksanakan untuk menerima TDP?
Pertama, Anda patut mengenal lokasi KPP (Kantor Pendaftaran Perusahaan) di tingkat
kabupaten atau kota. Instansi inilah yang akan menerbitkan TDP bagi perusahaan.
Kedua, bawalah berkas syarat ke KPP. Sesudah tiba di sana, ambil dan isi formulir yang
tersedia. Lalu, serahkan formulir bersama dokumen lain terhadap petugas.
Berikutnya, petugas akan memeriksa peralatan syarat Anda. Ini memerlukan waktu sekitar
2-3 hari kerja.
Sesudah pemeriksaan, Kepala KPP mensahkan dan menerbitkan TDP untuk perusahaan
Anda.
A. Pertimbangan awal
Menurut Scarborough, Wilson dan Zimmerer ( 2009 ) terdapat 8 aspek yang perlu
dipertimbangkan ketika entrepreneur memilih bentuk kepemilikan bisnis, yaitu :
Pertimbangan pajak
Setiap bentuk kepemilikan memiliki aturan yang berbeda mengenai pembayaran pajak.
Pengendalian
Kemampuan manajerial
Tujuan bisnis
Biaya pembentukan